Anda di halaman 1dari 16

F.

TEORI WARNA

Teori warna yang dikemukakan beberapa ahli,antara lain :

a. Teori warna Prang


b. Teori warna Brewster
c. Teori warna Munsell
d. Teori warna Sir Isaac Newton

1. Teori Warna Prang

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering
dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang
pada 1876 meliputi:

Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu
warna, seperti merah, biru, hijau dsb.
Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna.
Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang
berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Warna,selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi


perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka
tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna
yang mampu memberikan kesan pada seseorang sbb :

1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi


lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat
atau kehidupan spesifik.
4. Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa),
aktif dan vital (hidup).
5. Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil
dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan
sesuatu.
6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu
(dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu
memiliki sifat tantangan.
7. Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan
ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Teori warna Prang merupakan teori yg paling sering dipakai o/ praktisi yang
bekerja dibidang busana, garmen, bordir dll.Teori warna prang menggolongkan
warna menjadi beberapa tingkatan,yaitu:

Warna Primer,terdiri dari warna merah,kuning dan biru.

2. Warna Sekunder, campuran 2 warna primer terdiri dari :

Merah + Kuning = Orange/jingga


Kuning + Biru = Hijau
Biru + Merah = Ungu

Warna Antara, campuran warna primer dengan warna sekunder yang berdekatan
dalam lingkaran warna, terdiri dari:

a. Kuning + Hijau = Kuning Hijau


b. Hijau + Biru = Biru Hijau
c. Biru + Ungu = Biru Ungu
d. Ungu + Merah = Merah Ungu
e. Merah + Orange = Merah Orange
f. Orange + Kuning = Kuning Orange

Lingkaran Warna Prang

Macam-macam warna

Terdapat beberapa peristilahan dalam pemberian nama pada warna sbb:


Warna dingin/sejuk adalah semua warna yang mengandung gugus biru dan hijau.
Contoh: biru muda, biru hijau, hijau dll. Warna biru dan hijau selalu diasosiasikan
dengan air, langit dan daun yang mengesankan kesejukan dan ketenangan dan
memberi kesan melangsingkan.

B. Warna panas/hangat adalah semua warna yang mengandung gugus merah,


orange dan kuning. Contoh: kuning, orange, pink, merah dll. Warna merah,
kuning dan orange selalu diasosiasikan dengan api dan matahari yang
mengesankan panas dan memberi kesan melebarkan dan menggemukan.

4. Warna Netral adalah warna hitam,putih dan abu-abu.Penambahan warna


netral pd suatu warna menghasilkan warna yg berbeda.Contoh warna merah
ditambah sedikit warna hitam menjadi warna merah tua.Atau warna merah
ditambah warna putih menjadi warna merah muda (pink).Penambahan warna
hitam yg semakin banyak akan memberikan efek mengecilkan,sebaliknya semakin
banyak penambahan warna putih,akan memberikan efek membesarkan.
2. Teori Warna Brewster

Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini
menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna,
yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini
sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster
mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad.

Lingkaran warna :

a. Warna primer: Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran


dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna
primer adalah merah, biru, dan kuning.
b. Warna sekunder: Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer
dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran
warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.
c. Warna tersier: Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah
satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari
pencampuran warna kuning dan jingga.
d. Warna netral: Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar
dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang
warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan
menuju hitam
Warna panas dan dingin

Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua


kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas
dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari
ungu kemerahan hingga hijau

Teori Warna Brewster

Hubungan antar warna :

1. Kontras komplementer

Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180) di


lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan
hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.

2. Kontras split komplemen

Adalah dua warna yang saling agak berseberangan (memiliki sudut


mendekati 180). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan
hijau kebiruan.

3. Kontras triad komplementer

Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama


kaki dengan sudut 60.

4. Kontras tetrad komplementer

Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang


membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90).
3. Teori Warna Munsell

Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna


untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell
mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga.
Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru
tua dan nila

Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni


rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek
kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai
oleh manusia, semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan
benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna
sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna
sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.

1. Warna sebagi elemen estetika: disini warna memerankan dirinya sebagai


warna, yang mempunyai fungsi dalam membentuk sebuah keindahan. Namun
keindahan disini bukan hanya sebagai keindahan semata. Melainkan sebagai
unsur eksistensial benda-benda yang ada disekeliling kita. Karena dengan adanya
warna kita dimudahkan dalam melihat dan mengenali suatu benda. Sebagai contoh
apabila kita meletakkan sebuah benda di tempat yang sangat gelap, mata kita tidak
mampu mendeteksi obyek tersebut dengan jelas. Di sini warna mempunyai fungsi
ganda dimana bukan hanya aspek keindahan saja namun sebagai elemen yang
membentuk diferensial/perbedaan antara obyek satu dengan obyek lain.

Teori Warna Munsell

2. Warna sebagai representasi dari alam: warna merupakan penggambaran sifat


obyek secara nyata, atau secara umum warna mampu menggambarkan sifat obyek
secara nyata. Contoh warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput; dan biru
untuk laut, langit dan sebagainya. Warna dalam hal ini lebih mengacu pada sifat-
sifat alami dari obyek tertentu misalnya padat, cair, jauh, dekat dll.
3. Warna sebagai alat/sarana/media komunikasi (fungsi representasi): warna
menempatkan dirinya sebagai bagian dari simbol (symbol). Warna merupakan
lambang atau sebagai perlambang sebuah tradisi atau pola tertentu. Warna sebagai
komunikasi seringkali dapat kita lihat dari obyek-obyek seperti bendera, logo
perusahaan, fashion, dll. Warna merupakan sebuah perwakilan atau bahkan
sebuah obyek pengganti bahasa formal dalam mengkomunikasikan sesuatu
misalnya: merah perlambang kemarahan, patriotisme, seksualitas; kemudian putih
sebagai perlambang kesucian, kebersihan, kebaikan dll.

4. Teori Warna Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton adalah orang pertama yang menyajikan warna di


dalam suatu diagram lingkaran atau lingkaran warna pada tahun 1666. Selanjutnya
cara ini sering digunakan sebagai langkah awal dalam mempresentasikan teori
warna karena sangat efektif dalam menunjukkan hubungan antara warna yang
berbeda yang berasal dari warna primer.

Gagasannya ini dimulai dengan sebuah lingkaran yang hanya mewakili


tiga warna primer (merah, biru dan hijau) yang berasal dari sistem warna aditif.
Kemudian diikuti dengan menggabungkan sedikit demi sedikit warna pada
batasan sehingga nantinya akan didapat warna yang baru dan batasan yang baru.
Selanjutnya gabungkan sedikit demi sedikit warna pada batasan warna sekunder,
maka akan didapatkan warna tersier dan begitu seterusnya.

Warna Pokok
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk
menggunakannya. Dalam penggunaanya warn apokok ada dua macam, Untuk
grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), Merah (magenta)
dan Kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri
dari red, green, dan Blue (RGB). Dalam Komputer, warna-warna yang pertaman
cyan, magenta, dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga
dikenal istilah CMYK

Warna Sekunder

Warna Sekunder merupaka percampuran antara warna-warna primer

a. Merah + Biru = Ungu/violet


b. Nerah + kuning = Orange/Jingga
c. Kuning + Biru = Hijau

Warna tersier

Warna tersier merupakan pencampuran antara warna sekunder dgn


primer.

Merah + ungu = merah ungu

a. Ungu + biru = ungu biru


b. Biru + hijau = hijau biru
c. Hijau + kuning = kuning hijau
d. Kuning + Oranye = oranye kuning

Teori Warna Sir Isaac Newton


5. Prinsip pengukuran warna dalam pengecatan

Tujuan adalah memberikan pengertian baik secara ilmiah maupun organ-organ


manusia berkomunikasi dengan warna pada permukaan yang dilapisi pewarna.

isi pengukuran warna dalam pengecatan

1) Penglihatan warna

2) Sumber Cahaya

3) Berkomunikasi dengan warna

4) Deskripsi Warna

5) Pengukuran Warna

Penglihatan warna

Warna adalah sensasi yang dirasakan oleh otak manusia.

Warna yang terlihat dipengaruhi oleh :

a. Orang yang melihat objek tersebut


b. Objek itu sendiri dan lingkungan
c. Sumber cahaya yang menyinari objek tersebut ketika dilihat

Dalam melihat warna yang baik haruslah

1. Penglihatan terhadap warna dikonfirmasikan


2. Pencahayaan yang baik
3. Ukuran objek yang serupa
4. Background yang dikontrol

Hal-hal yang mempengaruhi persepsi manusia pada warna

1. Intensitas dan tipe sumber cahaya


2. Faktor lain seperti gloss dan texture
3. Ukuran dari contoh dan secara konsekuen area dari bayangan yang jatuh
pada retina
Sel pendeteksi cahaya

1) Sel Batang ( Rod cells )

Sangat sensitif terhadap cahaya


Dapat melihat dalam pencahayaan yang rendah
Hanya dapat melihat secara monochromatic

1) Sel Kerucut ( Cone cells )

Sangat sensitif terhadap cahaya


Memerlukan cahaya yang lebih tinggi
Sel ini dapat memberi penglihatan warna

Terdapat 3 macam sel kerucut yang berbeda

Pendek 440 nm ( biru )


Sedang 545 nm ( hijau )
Panjang 585 nm ( merah )

Struktur of the human eye

Struktur of the retina


Distribusi dari sel-sel batang dan kerucut

a. 0- 2daerah fovea (daerah konsentrasi sel kerucut terbanyak


50000 sel kerucut per mm)
b. 2- 20sel-sel kerucut dan batang
c. 20 - 40sel-sel batang lebih banyak dari sel-sel kerucut
d. 40hanya sel-sel batang (hanya monochromatic)

Penglihatan warna yang normal dan cacat

a. Trichromate
b. Dichromat
c. Anomalus Trichromate
d. Monochromat
e. Detecting colour deviance
f. Penglihatan warna dan umur

Warna yang dilihat adalah fungsi dari

a. Objek dan kurva refraktancenya


b. Tipe cahaya/illuminant & spectral power disribution
c. Detektor & responnya (misal mata & sel-sel kerucut)

Illuminant metamerism

Sepasang objek yang terlihat mempunyai warna serupa dibawah satu


cahaya dan berbeda dibawah cahaya yang lain

Terdapat 3 macam dichromat

Protanopia

Respon sel kerucut merah (panjang) menghilang/ sangat lemah


Bingung membedakan warna merah dan hijau
Panjang gelombang cahaya antara 490-495 nm tampak tak berwarna
Warna merah cerah terlihat tua
Deutranopia

Respon sel kerucut hijau (sedang) menghilang/ sangat lemah


Bingung membedakan warna hijau dan merah
Panjang gelombang cahaya antara 500-505 nm tampak tak berwarna

Tritanopia

Respon sel kerucut biru (pendek) menghilang/ sangat lemah


Bingung membedakan warna biru dan kuning
Panjang gelombang cahaya antara 568-570 nm tampak tak berwarna

Sumber cahaya

Sumber cahaya adalah benda yang dapat memancarkan energi radian yang
berada pada spectrum visual/berada pada panjang gelombang 400-700 nm.

Tiga sumber cahaya yang ideal:

a. Monochromatic blue light pd radian 435.8 nm


b. Monochromatic green light pd radian 546.1 nm
c. Monochromatic red light pd radian 700 nm
d. Red + Blue + Green = white light

Numerical description

a. Menstandarkan pengamat secara rata-rata


b. Menstandarkan sumber cahaya
c. Menetukan metode standar untuk menentukan deskripsi secara
numerik

CIE Standar iiluminant:

A (lampu tungsten fillament-2856k)


B (sinar matahari langsung-4874k)
C (sinar rata-rata siang hari-6774K)
D65(sinar standar rata-rata siang hari -6500K)
6. Berkomunikasi dengan warna

System penyusunan warna

Munsell system:

Dikembangkan oleh A.H.Munsell USA 1905,warna dibagi dalam 3


ruang dimensi yaitu:

Hue terdapat 5 prinsipal hues yaitu merah,hijau,biru dan ungu


Value menggambarkan gelap atau terang dari suatu warna
Chroma menggambarkan warna yang kuat atau lemah (intensitas warna)

Munsell book of colour disebut juga Munsell atlas,diproduksi thn


1915,berisi 40 halaman dgn jumlah warna 1550.

NCS (natural colour system)

Pantone Matching System (inks)

Deskripsi warna

Trichromatic Theory of colour mixing:


Disebut juga The Young-Maxwell_Helmhotz theory
Thomas Young 1801 mengajukan bahwa mata merasakan 3 warna utama
yaitu merah,kuning dan biru yang diralat menjadi merah,hijau dan violet
Thn 1852 Helmholtz mengenal bahwa pencampuran sinar adalah additive
dan pencampuran cat atau pigment adalah subtraktive

Colour standard

a. Secara rutin digunakan oleh industri cat


b. Umumnya kartu warna yang dicetak
c. Biasanya tersedia dalam cetakan gloss dan matt
7. Pengukuran warna

Instrumen pengukur warna:

Reflectance spektrophotometer

mengukur intensitas dari cahaya yang direfleksikan pada suatu seri


panjang gelombang melalui visible spectrum 16-32
Biasanya alat yang lebih akurat dan dapat diandalkan

Trimulus colorimeter

a. Mengukur intensitas dari cahaya yang dikumpulkan dengan mengukur


intensitas yang ditransmisikan melalui salah satu dari tiga filter yang
berbeda
b. Beberapa colour standards
c. RAL (diproduksi oleh deutches institute fur guterscherung und
kennzeichnung terdiri dari format gloss & matt)
d. BS 381C (dikeluarkan oleh british standards institute dengan format gloss
& matt)
e. BS 4800 (diproduksi oleh bsi dengan format gloss saja)
f. NOVA
g. NSC

Pantone matching system

a. System standar formula


b. Didesain untuk standar tinta dan percetakan
c. Delapan standar warna tinta (+b/w)
d. 500 shades yang diciptakan
e. Dicetak pada kertas yang dilapisi dan tidak dilapisi

Natural colour system

a. Dikembangkan diswedia
b. Berdasarkan 6 warna dasar putih,hitam kuning.merah,biru, dan hijau
c. Warna digambarkan dengan blackness,chromaticness dan hue
Prediksi pencocokan warna dgn komputer

Kesimpulan pengukuran warna

Tristimulus colorimeter

Detektor 3 sensor
Sensor Micro komputer
Output X Y Z

Mata

Detektor 3 cone type RGB


Sensor otak
Output nama warna

misal merah

Spectophotometer

Detektor wavelenght sensitive sensor

Sensor Micro komputer

Output X Y Z ,reflectance curve

Reflectance spectrophotometer (8/d geometry)

Tristimulus colorimeter (d/6 geometry)

Cie l*a*b* system


Orang yang melihat objektersebut dipengaruhi oleh

a. Kesehatan
b. Umur
c. Keadaan mata,3 bagian yang penting dalam mata
Cornea mata
Lensa mata
Retina terdapat sel pendeteksi cahaya sel kerucut (cone sel) dan sel batang
(rod sel)
Google Facebook Twitter

G. Janis jenis Seni Rupa Dua Dimensi

Karya seni rupa dua dimensi banyak terdapat diu sekitar kita . Beragam contoh
karya seni rupa yang memiliki bentuk atau wujud dua dimensi dapat kita ketahui
dari karya-karya seni rupa seperti berikut ini:

a. Lukisan
Lukisan merupakan karaya seni rupa dua dimensi pada sebuah permukaan
bidang datar seperti kertas, kanvas, atau inding. Pembuatan lukisan
dilakukan dengan cara menggoreskan atau memulaskan tinta, cat, atau
bahan melukis lainnya menggunakan alat pena, kuas, atau peralatan lain
pada permukaan bidang datar tersebut. Artikel tentang lukisan silahkan
baca di Jenis Aliran Seni Lukis dan Contoh Lukisan. Karya seni rupa
dua dimensi berupa lukisan dapat dilihat seperti contoh berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai