Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO

INFEKSI SALURAN KEMIH

Diajukan kepada :
dr. Venty Widjayanti

Disusun oleh : dr. Meila Supeni

RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN


PEKALONGAN
2013

PORTOFOLIO KASUS MEDIK


Borang Portofolio
No. ID dan Nama Peserta

: dr. Meila Supeni

No. ID dan Nama Wahana : RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan


Topik

: Infekasi Saluran Kemih

Tanggal (kasus)

: 27 Desember 2013

Pendamping

: dr. Venty Widjayanti

Obyektif Presentasi :
Keilmuan

Keterampilan

Penyegaran

Diagnostik

Manajemen

Masalah

T Istimewa

Remaja

Dewasa

Neonatus

Bayi

Anak

Tinjauan Pustaka
Lansia

Bumil

Deskripsi:
Laki-laki 48 tahun datang dengan keluhan utama nyeri perut, demam, dan
anyang-anyangen saat BAK.
Tujuan:
Mendiagnosis, dan memberikan tatalaksana yang tepat sesuai dengan penyakit
yang dialami pasien.
Bahan bahasan

Tinjauan Pustaka

Cara membahas

Diskusi

Riset

Presentasi dan Diskusi

DATA PASIEN
Nama

: Tn. S

Usia

: 48 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

No. RM

: 188589

Tanggal Masuk

: 27 desember 2013

Kasus
Email

Audit
Pos

Data utama untuk bahan diskusi:


1. Diagnosis / Gambaran Klinis:
Keluhan Utama : nyeri perut.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut
sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan dibagian perut
atas hingga perut bawah. Pasien juga mengeluh mual (+). Pasien juga
mengeluhkan BAK anyang-anyangen sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit, terasa panas. Sejak 7 hari sebelum masuk rumah sakit pasien juga
mengeluh demam. Buang air besar dalam batas normal.
Riwayat pengobatan :
Pasien belum melakukan pengobatan sebelumnya.
2. Riwayat kesehatan/ penyakit:
Riwayat darah tinggi

: disangkal

Riwayat BPH

: disangkal

Riwayat batu saluran kemih : disangkal


Riwayat keluhan serupa

: disangkal

3. Riwayat keluarga:
Riwayat keluhan serupa disangkal.
4. Kondisi lingkungan sosial dan fisik:
Lingkungan sosial baik, pasien berobat dengan jenis pembayaran umum.
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis infeksi saluran kemih melalui anamnesis, pemeriksaan fisik
maupun pemeriksaan penunjang
2. Penatalaksanaan/ manajemen infeksi saluran kemih
3. Edukasi mengenai penyakit infeksi saluran kemih serta pencegahannya
kepada pasien dan keluarga pasien.
Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:
1. Subyektif
Keluhan Utama : nyeri perut
Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 12 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan dibagian perut atas hingga perut bawah.
Pasien juga mengeluh mual (+). Pasien juga mengeluhkan BAK anyanganyangen sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, terasa panas. Sejak
7 hari sebelum masuk rumah sakit pasien juga mengeluh demam. Buang
air besar dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat darah tinggi

: disangkal

Riwayat BPH

: disangkal

Riwayat batu saluran kemih : disangkal


Riwayat keluhan serupa
: disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Riwayat keluhan serupa disangkal.
Anamnesis Sistem:

Demam

Sistem Cerebrospinal

: kejang (-)

Sistem Cardiovaskular

: keringat dingin (-), nyeri dada (-)

Sistem Respirasi

: sesak nafas (-), batuk (-), pilek (-)

Sistem Gastrointestinal : BAB (+), muntah (-)

Sistem Genitourinari

Sistem Muskuloskeletal : deformitas (-)

Sistem Integumen

: BAK (+) anyang-anyangen


: ukk (-)

2. Obyektif
Keadaan Umum: Compos mentis, tampak kesakitan
Tanda Vital
Nadi

: 84 kali/menit, regular

Pernapasan

: 20 kali/menit

Suhu

: 37,2C

TD

: 110/70 mmHg

Pemeriksaan fisik:

Kepala
Mata
Thorax

:
: Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/:

Pulmo
Inspeksi : Simetris, pengembangan dada kanan = kiri,
Palpasi
: pengembangan dada kanan = kiri
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : SDV (+/+), RBK (-/-), wheezing (-/-)
Cor:
BJ I II intensitas normal, reguler, bising jantung (-)
Abdomen
: dinding perut sejajar dinding dada, supel, timpani,
peristaltik (+) normal, nyeri tekan abdomen regio lumbalis dan inguinal
dekstra (+).
Ekstremitas

: Akral hangat, nadi kuat, CRT< 2 detik

Pemeriksaan penunjang:
Lab: (27 Desember 2013)
Darah Rutin :
Hb

: 12,4 gr/dl

Cholesterol

: 126 mg/dl

Leukosit

: 16.000 /uL

Trigliserid

: 207 mg/dl

Trombosit

: 443.000 /uL

Asam urat

: 5,2

Hematokrit

: 37 %

Ureum

: 35,4

LED 1 Jam

: 47 mm

Kreatinin

: 1,17

LED 2 Jam

: 88 mm

SGOT

: 57,4

Eosinofil

:0%

SGPT

: 60,9

Basofil

:0%

Netrofil Batang

:0%

Netrofil Segmen

: 89 %

Limfosit

:6%

Monosit

:5%

Lab (28 Desember 2013)


Urin rutin
Warna

: kuning

Kekeruhan

: jernih

pH

:5

Berat jenis

: 1,020

Reduksi

: negatif

Protein

: negatif

Epithel

: 0-1

Lekosit

: 10-15

Erotrosit

: 1-3

Kristal

: negatif

Bakteri

: coccus +

Silinder

: negatif

Ragi

: negatif

3. Assessment (penalaran klinis):


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah istilah umum yang
menunjukkan keberadaan mikroorganisme dalam urin, Infeksi saluran
kemih terjadi apabila bakteri bermultiplikasi di dalam saluran kemih.
Infeksi dapat berlangsung mulai dari ginjal sampai ke muara uretra, dapat
bersifat akut, berulang, maupun kronik. ISK secara klinik timbul sebagai
infeksi saluran kemih bagian bawah dan infeksi saluran kemih bagian atas.
ISK bagian bawah adalah infeksi saluran kemih yang paling sering terjadi
yang disebut uretritis atau cistitis. ISK bagian atas biasanya sering
disebabkan oleh kuman patogen yang sama dengan ISK bagian bawah, hal
ini terjadi karena ISK bagian bawah tidak diobati secara tepat sehingga
kuman tersebut naik dari kantong kemih ke ginjal.
Berdasarkan gejala ISK dibagi menjadi dua yaitu ISK simptomatik
dan ISK asimptomatik. Disebut simtomatik bila dijumpai bakteriuria
bermakna disertai gejala klinis seperti sakit pada saat buang air kecil,
sering buang air kecil dan rasa ingin miksi (kencing) terus menerus dengan
atau tanpa demam dan nyeri pinggang. Disebut infeksi saluran kemih
asimtomatik adalah apabila dijumpai bakteriuria bermakna pada anak
maupun dewasa yang kelihatannya sehat tanpa gejala yang mengarah ke
infeksi saluran kemih. Pada pasien ini ISK yang terjadi adalah ISK

simtomatik, karena berdasarkan anamnesis terdapat keluhan demam, nyeri


perut, dan buang air kecil anyang-anyangen, serta pada pemeriksaan
laboratorium dijumpai bakteriuria.
Berdasarkan lokasinya ISK terbagi dua yaitu ISK bawah dan ISK atas. ISK
bawah pada perempuan yaitu sistitis, sindrom uretra akut. ISK bawah pada
laki-laki yaitu sistitis, prostatitis, uretritis. ISK atas yaitu pielonefritis akut
dan kronik. Gejala klinis ISK atas dan ISK bawah biasanya berbeda.
Pada individu normal urin selalu steril karena dipertahankan
jumlah dan fekuensi kencing. Hampir semua infeksi saluran kemih
disebabkan invasi mikroorganisme asending dari uretra ke dalam kandung
kemih dan pada beberapa pasien tertentu invasi mikroorganisme dapat
mencapai ginjal. Bakteri pada urin bisa berasal dari ginjal, pielum, vesika
urinaria dan uretra. Pada pasien ini berdasarkan pemeriksaan urin rutin
didapatkan hasil bakteri positif.
Bakteri uropatogenik yang melekat pada sel uroepitel, dapat
mempengaruhi kontraktilitas otot polos dinding ureter dan menyebabkan
gangguan peristaltiknya. Hal ini kemungkinan yang menyebabkan gejala
frekuensi atau seringnya miksi, pada pasien ini didapatkan gejala buang air
kecil anyang-anyangen.
ISK yang simtomatik gejalanya bergantung umur penderita dan
lokalisasi infeksi di dalam saluran kemih. Gejala dan tanda klinik ISK
tidak selalu lengkap. Gejala yang lazim ditemukan adalah disuria,
polakisuria dan terdesaknya kencing atau disebut urgency yang semua
dapat terjadi bersamaan. Rasa sakit bisa didapatkan didaerah suprapubik
atau pelvis berupa rasa nyeri atau rasa terbakar di uretra ataupun di muara
uretra luar sewaktu kencing maupun diluar waktu kencing. Polakisuria
terjadi akibat kandung kemih tidak dapat menampung kencing lebih dari
500 ml, akibat rangsangan mukosa yang meradang sehingga sering
kencing. Pada pasien ini didapatkan keluhan nyeri perut atas dan perut
bawah diluar buang air kecil, dan didapatkan gejala polakisuria.

Bila mengenai saluran kemih atas, mungkin terdapat gejala-gejala


pielonefritis akut seperti demam, mual dan nyeri pada ginjal. Pada pasien
ini juga didapat gejala demam.
Pemeriksaan penunjang yaitu urinalisis berupa leukosituria.
Leukosituria adalah suatu keadaan terdapatnya leukosit dalam urin yang
melebihi nilai normal dan merupakan gejala utama peradangan pada ginjal
dan saluran kemih. Dinyatakan positif bila terdapat > 5 leukosit per
lapangan pandang besar (LPB) sedimen urin. Pada pasien ini didapatkan
leukosit pada urin yaitu 10-15/LPB. Selain itu pada pasien ini ditemukan
bakteri coccus dalam urin yang harusnya negatif.
Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah memberantas (eradikasi)
bakteri dengan antibiotika.
Tujuan pengobatan :

Menghilangkan bakteri penyebab Infeksi saluran kemih.

Menanggulangi keluhan (gejala).

Mencegah kemungkinan gangguan organ ( terutama ginjal).

4. Plan:
Diagnosis :
Kolik abdomen dd ISK, BSK
Penatalaksanaan
Infus Rl 20 tpm
Injeksi ketorolak 1 amp k/p
Baquinor 2 x 1
Spasmomen 3 x 1
Parasetamol 3 x 1
Pendidikan :
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyebab,
kondisi pasien, dan pengobatan yang akan diberikan. Perlu juga di jelaskan
pencegahan ISK agar dapat terhindar dari penyakit tersebut, serta
komplikasi yang mungkin bisa terjadi.

Konsultasi :
Konsultasi ditujukan kepada dokter spesialis penyakit dalam.
Kontrol :
Kegiatan
Mengobservasi keadaan

Periode
Setiap hari selama

umum dan tanda vital


Mengobservasi keluhan

di RS
Setiap hari selama

Hasil yang diharapkan


Keadaan umum, klinis membaik
Tanda vital baik
Keluhan nyeri perut, demam, dan

pasien seperti nyeri perut, di RS

buang air kecil anyang-anyangen

demam, dan buang air

berkurang.

kecil anyang-anyangen
Edukasi untuk banyak

Saat dirawat di

Pasien mengikuti saran untuk

mengkonsumsi air putih,

bangsal

hidup sehat.

fungsi ginjal
Edukasi pasien mengenai

Saat dirawat di

Pasien mengikuti pola hidup

pola hidup sehat dan

bangsal

sehat

dan menghindari
makanan atau minuman
yang dapat mengganggu

kebersihan pribadi,
terutama kebersihan
organ intim

Pekalongan, Januari 2014


Mengetahui,

dr. Venty Widjayanti

Anda mungkin juga menyukai