Mutu
J. Pascapanen
2 (2)Minyak
2005 :Daun
45-52Cengkeh Melalui Proses Pemurnian
Minyak daun cengkeh dari hasil penyulingan daun dan ranting tanaman cengkeh berwarna hitam kecoklatan dan kotor.
Kondisi ini terutama disebabkan oleh adanya ion - ion logam Mg, Fe, Mn, Pb dan Zn yang berasal dari daun dan alat
penyuling. Masalah tersebut dapat diatasi dengan proses pemurnian. Pemurnian yang dilakukan pada penelitian ini adalah
proses adsorpsi menggunakan bentonit dan pengkelatan dengan asam sitrat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
konsentrasi bentonit dan asam sitrat yang tepat, melalui kajian terhadap kejernihan, kecerahan, warna, dan mutu minyak.
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah (1) analisis kejernihan, kecerahan, warna dan mutu minyak sebelum adsorpsi atau
pengkelatan dan (2) pemurnian minyak. Pada percobaan adsorpsi digunakan bentonit dengan sepuluh macam konsentrasi
(1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%,10 %) dengan tiga ulangan pada percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap.
Percobaan pengkelatan dilakukan pada lima konsentrasi asam sitrat, yaitu 0,2%, 0,4%, 0,6%, 0,8% dan 1,0% dengan
Rancangan Acak Lengkap tiga ulangan. (3) Analisis kejernihan, kecerahan, warna dan mutu minyak setelah adsorpsi atau
pengkelatan. Hasil penelitian proses adsorpsi menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi bentonit dari 1 sampai 10 %
meningkatkan kejernihan minyak dari 31,2%T menjadi 91,7 %T, meningkatkan kecerahan minyak dari 32,93 menjadi
48,42, meningkatkan kekuningan warna minyak dari 11,41 menjadi 42,65 dan meningkatkan mutu minyak dari yang tidak
memenuhi standar menjadi memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) No. 06-2387-1998 dan EOA (Essential Oil
Assosiation of USA). Dari hasil penelitian proses pengkelatan menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi asam sitrat
dari 0,2 sampai 1,0 % dapat meningkatkan kejernihan minyak dari 23,8 %T menjadi 96,5 %T, meningkatkan kecerahan
minyak dari 30,96 menjadi 50,51, dan meningkatkan kekuningan warna minyak dari 15,75 menjadi 44,72. Sebelum
pengkelatan, minyak daun cengkeh tidak memenuhi standar tetapi setelah pengkelatan dengan asam sitrat 0,6 %, minyak
yang dihasilkan dapat memenuhi standar SNI No. 06-2387-1998. Dengan peningkatan mutu minyak daun cengkeh melalui
proses pemurnian, maka akan memberikan peningkatan pendapatan petani.
Kata kunci : minyak daun cengkeh, bentonit, asam sitrat, adsorpsi, pengkelatan.
ABSTRACT. Tri Marwati, Meika Syahbanna Rusli, Erliza Noor and Edy Mulyono. 2005. The enhancement
quality of clove leaf oil by purification. The clove leaf oil is produced by distillation from the whole leaves and twigs
of the clove tree. The color of the oil is brownish black and dirty. That condition is due to the presence metal ions of Mg,
Fe, Mn, Pb and Zn in the oil. Those metal ions may come from the clove leaves and distillation apparatus. That problem
could be solved by purification process. The purifications done in this research were adsorption using bentonite and
chelating process using citric acid. The objective of this experiment is to find out the suitable concentration of bentonite
and citric acid and their effects on the clearness, brightness, color and quality of oil. This experiment consisted of three
activities, those were: (1) Analysis of clearness, brightness, color and quality of oil before adsorption or chelating process.
(2). Purification of oil. Adsorption experiments were conducted using Completely Randomized Design, with ten treatments
(1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% and 10% of bentonite) and three replications. Chelating process experiments were
done using a Completely Randomized Design, with five treatments (0.2%, 0.4%, 0.6%, 0.8% and 1.0% of citric acid) and
three replications. (3) Analysis of clearness, brightness, color and quality of oil after adsorption or chelating process. Result
showed that increasing of bentonite concentration from 1 to 10 % in adsorption process could enhance the clearness of oil
from 31.2 %T to 91.7%T, enhance the brightness of oil from 32.93 to 48.42, enhance the yellowish color of oil from
11.41 to 42.65, and enhance the quality of oil. Before adsorption the clove leaf oil could not up to standard, but after
adsorption using 10 % bentonite, the oil was able to fulfill the SNI No. 06-2387-1998 and EOA (Essential Oil Association
of USA) standard. Chelating process showed that the increasing of citric acid concentration from 0.2 to 1.0% could
enhance the clearness of oil from 23.8%T to 96.5%T, enhance the brightness of oil from 30.96 to 50.51, and enhance the
yellowish color of oil from 15.75 to 44.72. Before chelating the clove leaf oil could not up to standard, but after chelating
using 0.6 % citric acid, the oil was able to fulfill the SNI No. 06-2387-1998. By The enhancement quality of clove leaf oil
by purification, the farmer income could be increased.
Keywords : clove leaf oil, bentonite, citric acid, adsorption, chelating process
45
46
Marwati1 et al.,
PENDAHULUAN
Minyak daun cengkeh adalah minyak atsiri yang diperoleh
dari penyulingan daun dan ranting tanaman cengkeh.
Masalah yang sering timbul dari proses penyulingan
tersebut adalah warna minyak yang hitam kecoklatan dan
kotor. Kondisi ini disebabkan adanya ion ion logam yang
berasal dari daun dan alat penyuling (Brahmana,
1991;EOA, 1975; Rusli, 1991), yang kemudian bereaksi
dengan eugenol dalam minyak membentuk kompleks logam
berwarna (Adachi et al., 2004). Penghilangan warna hitam
kecoklatan dan kotor dari minyak dapat dilakukan dengan
proses pemurnian secara adsorpsi atau pengkelatan.
Adsorpsi adalah proses difusi suatu komponen pada
suatu permukaan atau antar partikel. Dalam proses
adsorpsi terjadi proses pengikatan oleh permukaan
adsorben padatan atau cairan terhadap adsorbat atomatom, ion-ion atau molekul-molekul gas atau cairan lainnya
(Microsoft, 2000), yang melibatkan ikatan intramolekuler
diantara keduanya (Osmonics, 2000). Dengan demikian
maka, proses adsorpsi dapat menghilangkan warna
(Kadirvelu et al.,2003; Ozcan dan Ozcan, 2004; Rossie et
al., 2001; Siew et al.,1994 ), dan logam (Bensmaili, 2002;
Bereket et al., 1997; Chergrouche and Kadirvelu et al.,
2001; Kadirvelu dan Namasivayam, 2003; Khan et al.,
1995; Ozcan dan Ozcan, 2004; Ramon et al., 2002; Rossi et
al., 2003).
Pada penelitian ini digunakan adsorben bentonit.
Penyusun utama bentonit ((MgCa)O.Al2O3.5SiO2nH2O)
adalah silika dan alumina, dengan kandungan lain yaitu
Fe, Mg, Ca, Na, Ti, dan K. Bentonit berwarna dasar putih
dengan sedikit kecoklatan atau kemerahan atau kehijauan
tergantung dari jenis dan jumlah fragmen meneralmineralnya. Bentonit memiliki lapisan silikat bermuatan
negatif dengan kation-kation di dalam antar lapisnya dan
memiliki kemampuan mengembang, sifat penukar ion, luas
permukaan yang besar sehingga memungkinkan
penggunaannya sebagai adsorben (Wijaya et al, 2003).
Selain itu, bentonit mudah menyerap air dan mempunyai
kapasitas penukar ion yang tinggi (Patterson, 1992).
Pada penelitian adsorpsi pada minyak sawit
dilaporkan bahwa, lempung alam yang dikombinasikan
dengan silika sintetik mampu menurunkan kadar logam
Cu (33%), Fe (98%), Pb (90%) dan P (93%) dalam minyak
sawit (Rossi et al., 2003). Siew et al. (1994) menyatakan
bahwa kemampuan lempung dalam menghilangkan warna,
fosfor dan besi dalam minyak sawit dapat ditingkatkan
dengan penambahan silika sintetik. Rossi et al. (2001),
menemukan bahwa lempung yang dicampur dengan silika
sintetik dapat menghilangkan 20-50 % karotenoid.
Pengkelatan adalah pengikatan logam dengan cara
menambahkan senyawa pengkelat (Demir et al., 2003;
Ekholm et al., 2003; Hirokawa et al., 1994), dan membentuk
Karakteristik
Characteristics
Kadar air (%)
Kadar MgO (%)
Kadar Fe2O3 (%)
Kadar CaO (%)
Kadar Al2O3 (%)
Kadar SiO2 (%)
Kadar asam (%)
Bentonit
Bentonite
13,00
6,31
3,50
9,41
15,98
56,72
-
Asam sitrat
Citric acid
2,28
91,82
47
Tabel 2.
Table 2.
Kadar logam dalam minyak dan konsentrasi asam sitrat yang diperlukan untuk pengkelatan secara teori
Metal content in the oil and citric acid concentration which is needed for chelating process
No.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan=
Remarks =
*
*
Kadar logam
(ppm)*
Metal content
(ppm) *
Mg
590
Fe
240
Mn
29
Pb
10
Zn
2
Total asam sitrat yang diperlukan
Nama logam
Metal name
data diperoleh dari hasil analisis kadar logam minyak daun cengkeh yang digunakan dalam penelitian
data were obtained from analysis of the metals content in the clove leaf oil which is used for research
48
Marwati1 et al.,
Penyaringan
Filtering
Penyaringan
Filtering
Kecerahan warna
Kekuningan warna
Brightness
Yellowish color
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
N ilai
Value
Kejernihan (%)
Clearness (%)
10
49
Tabel 3 Sifat fisikokimia minyak daun cengkeh setelah adsorpsi dengan bentonit 7-10 % dan standar mutu minyak menurut SNI dan EOA
Table 3. Physiochemical characteristic of clove-leaf oil after adsorption using 7-10 % bentonite and the SNI and EOA standard
No.
No.
1.
Bentonit
10%
Bentonite
10%
Standar
SNI *
Standard
Of SNI*
Standar
EOA**
Standard
Of EOA**
Kuning
yellow
43,78
9,25
41,35
Kuning
yellow
45,20
9,30
42,60
Kuning
yellow
48,42
9,43
42,65
Kuning pucat/
yellowish
1,0473
1,0470
1,0454
1,0446
1,5335
1,5333
1,5325
1,5312
4.
0q54
0q48
0q30
-0q24
1,02501,0609
1,52001,5400
-
1,0360-1,0460
3.
Berat jenis
/Spec. grav
Indeks bias /Refractive index
5.
84
84
84
86
min 78
84-88
1:1
1:1
1:1
1:1
1:2
1:2
6.
Warna
color
-
Bentonit
9%
Bentonite
9%
Kuning
yellow
43,44
9,16
39,61
2.
Keterangan
Remarks
L
a
b
:
:
- = tidak disyaratkan
- = not requirement
*
*
Kejernihan(%)
Kecerahanwarna
Kekuninganwarna
Clearness
Brightness
Yellowishcolor
= BSN (1998)
= BSN (1998)
Nilai
Value
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0,2
Bentonit Bentonit
7%
8%
Bentonite Bentonite
7%
8%
Karakteristik
Characteristic
0,4
0,6
0,8
1,0
Konsentrasi AsamSitrat(%)
CitricAcidConcentrations (%)
**
**
1,5310-1,5350
0q - (-2q)
= EOA (1975)
= EOA (1975)
50
Marwati1 et al.,
Tabel 4 Sifat fisikokimia minyak sebelum dan setelah pengkelatan dengan asam sitrat 0,6-1,0 % dan standar mutu minyak
Table 4. Physicochemical characteristic of oil before and after chelating process using 0.6-1.0% citric acid and the SNI and EOA
standard quality of oil
No.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Karakteristik
Characteristic
Warna
Color
-
L
a
b
Berat jenis
Specific gravity
Indeks bias
Refractive index
Putaran optik
Optic rotation
Kadar eugenol (%)
Eugenol content
Kelarutan dalam etanol 70 %
Solubility in ethanol 70 %
Keterangan
Remarks
:
:
Sebelum
Asam sitrat Asam sitrat Asam sitrat
0,8 %
1,0 %
pengkelatan
0,6 %
Before chelating Citric acid Citric acid Citric acid
0.8 %
1.0 %
process
0.6 %
Hitam kecoklatan
Kuning
Kuning
Kuning
Brownish black
Yellow
Yellow
Yellow
42,58
45,68
50,31
7,63
7,28
7,38
40,59
42,64
44,72
Standar
SNI *
Standard
Of SNI*
-
Standar
EOA**
Standard
Of EOA**
Kuning pucat
Pale yellow
1,0360-1,0460
1,0282
1,0336
1,0320
1,0310
1,5284
1,5294
1,5290
1,5286
Tidak dapat
diukur
unmeasureable
80
-1q48
-1q18
-1q12
1,02501,0609
1,52001,5400
-
82
82
82
min 78
84-88
1:1,5
1:1
1:1
1:1
1:2
1:2
- = tidak disyaratkan
- = not requirement
*
*
= BSN (1998)
= BSN (1998)
**
**
= EOA (1975)
= EOA (1975)
1,5310-1,5350
0q sampai -2q
0q up to -2q
51
DAFTAR PUSTAKA
Abrahamson, H.B., A.B. Rezvani, and J.G. Brushmiller. 1994.
Photochemical and spectroscopic studies of complexes of
iron (III) with citric acid and other carboxylic acids. Inorg
Chem Acta 226:117-127.
Adachi, M., T. Bredow, and K. Jug. 2004. What is the origin of
color on metal complex dyes?. Theoretical analysis of a Nicoordinate azo dye. Dyes and Pigment 63:225-230.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 1998. Standar Nasional
Indonesia. Jakarta: BSN
Bereket, G., A.Z. Aroguz, and M.Z. Ozel. 1997. Removal of Pb
(II), Cd(II) and Zn(II) from aqueous solutions by adsorption
on bentonite. J. Colloid and Interface Sci 187: 338-343.
Brahmana, H.R. 1991. Pengaruh penambahan minyak kruing dan
besi oksida terhadap mutu minyak nilam (patchouli oil).
Komunikasi Penelitian 3(4):330-341.
Chen, Y.X., Q. Lin, Y.M. Luo, Y.F. He, S.J. Zhen, Y.L. Yu, G.M.
Tian and M.H. Wong. 2003. The role of citric acid on the
phytoremediation of heavy metal contaminated soil.
Chemosphere 50:807-811.
Chergrouche, S., and A. Bensmaili. 2002. Removal of Ga(III) from
aquaeous solution by adsorption on activated bentonite using
a factorial design. Water Res 36: 2898-2904.
Demir, F., B. Donmez, and S. Colak. 2003. Leaching kinetics of
magnesite in citric acid solutions. J. Chem Engineering Jpn.
36 (6):683-688
Ekholm, P., L. Virkki, M. Ylinen, and L. Johanson. 2003. The
effect of phytic acid and some natural chelating agents on
solubility of mineral elements in oat bran. Food Chem 80:
165-170.
[EOA] Essential Oil Association of USA. 1975. EOA Specifications
and standards. New York: EOA
Hirokawa, T., W. Xia, K. Nakamura, I. Tanaka, F. Nishiyama, Y.
Kiso, B. Gas and J. Vacik. 1994. Study of isotachophoretic
separation behaviour of metal cations by means of particleinduced X-ray emission VI. Selective separation of twenty
metal cation using tartaric acid as a complexing agent. Journal
of Chromatography A, 663 : 245-254.
Kadirvelu, K., K. Thamaraiselvi, and C. Namasivayam. 2001.
Removal of heavy metals from industrial wastewaters by
adsorption onto activated carbon prepared from an agricultural
solid waste. Bioresource Tech 76: 63-65.
Kadirvelu K. and C. Namasivayam. 2003. Activated carbon from
coconut coirpith as metal adsorbent : adsorption of Cd(II)
from aqueous solution. Adv Environ Res 7:471-478.
Kadirvelu, K., M. Kavipriya, C. Karthika, M. Radhika, V.
Vennilamani, and S. Pattabhi. 2003. Utilization of various
agricultural wastes for activated carbon preparation and
application for the removal of dyes and metal ions from
aqueous solutions. Bioresource Technology 87:129-132.
Khan, S.A., R.U. Rehman, and M.A. Khan. 1995. Adsorption of
chromium (III), chromium (VI) and silver (I) on bentonite.
Waste Management 15(4): 271-282
Marshall, W.E., L.H. Wartelle, E. Boler, M.M. Johns, and C.A.
Toles. 1999. Enhanced metal adsorption by soybean hulls
modified with citric acid. Bioresource Tech 69:263-268.
52
Marshall, W.E., E.T. Champagne, and J.E. Evans. 1993. Use of
rice milling by product (hulls and bran) to remove metal ions
from aqueous solution. J. Environ. Sci. Health A 28(9): 19771992.
Microsoft Corporation. 2000. Adsorption. Microsoft Corporation
http://encarta.msn.com/find/consice.asp?ti=01AFA000.20
June 2001.
Minolta. 2003. Exakte Farb-Kommunikation. Van Farbgefuhl
bis zur objektiven Messung. Germany: Minolta.
Muller, B., W. Klager, and G. Kubitzki. 1997. Metal chelates of
citric acid as corrosion inhibitors for zinc pigment. Corrosion
Sci 39 (8):1481-1485.
Oscan, A.S. and A. Ozcan. 2004. Adsorption of acid dyes from
aqueous solutions onto acid-activated bentonite. J.Colloid
Interface Sci 276: 39-46.
Osmoniscs, Inc. 2000. Activated Carbon. Osmonics, Inc. http://
www.osmonics.com/products/page842.htm. 20 Juni 2001.
Patterson, H.B.W. 1992. American Oil Chemists Society. Bleaching
and Purifying Fats and Oils Theory and Practice. Champaign,
Illinois : AOCS Press.
Marwati1 et al.,
Ramon, V.L., C.M. Castilla, J.R. Utrilla, and L.R. Radovic. 2002.
Ionic strength in aqueous phase adsorption of metal ion on
activated carbons. Carbon 41: 2009-2025.
Rossi, M., M. Gianazza, C. Alamprese, and F. Stanga. 2001. The
effect of bleaching and physical refining on color and minor
components of palm oil. JAOCS 78(10):1051-1055
Rossi, M., M. Gianazza, C. Alamprese, and F. Stanga. 2003. The
role of bleaching clays and synthetic silica in palm oil physical
refining. Food Chem 82 : 291-296
Rusli, S. 1991. Pemurnian : peningkatan mutu minyak nilam dan
daun cengkeh. Di dalam : Prosiding Pengembangan Tanaman
Atsiri di Sumatra; Bukittinggi, 4 Agustus 1991. Bogor : Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. hlm 89-96.
Siew, W.L., Y.A. Tan, and T.S. Tang. 1994. Silica refining of palm
oil. Journal of the American Oil Chemists Society, 71: 10121016
Wijaya, K., I. Tahir dan Mudasir. 2003. Sintesis dan karakterisasi
montmorillonit terpilar serta aplikasinya sebagai fotokatalis,
bahan foto fungsional dan adsorben. Berkala Ilmiah MIPA
13(2):1-16. FMIPA, UGM, Yogyakarta.