Anda di halaman 1dari 2

Hubungan antara BBLR dengan anemia pada remaja

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari 2500 gram
(sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
meredam tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada terhambatnya
pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat menggangu kelangsungan hidupnya
(Prawirohardjo, 2006).
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa
memandang usia masa kehamilan. BBLR biasa terdiri atas BBLR kurang bulan atau bayi lahir
prematur dan BBLR cukup bulan / lebih bulan dengan hambatan pertumbuhan intrauterine
(IUGR). BBLR kurang bulan / premature khususnya yang masa kehamilannya, biasanya
mengalami penyulit seperti gangguan nafas, ikterus, infeksi dan sebagainya,yang apabila tidak
dikelola sesuai dengan standar pelayanan medis akan berakibat fatal. Sementara BBLR yang
cukup / lebih bulan pada umumnya organ tubuhnya sudah matur sehingga tidak terlalu
bermasalah dalam perawatannya (Purwanto,2009). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi
baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (sampai dengan 2.499 gram)
(Hanifa,2006).
Anemia pada remaja adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah
dari nilai normal. Nilai batas ambang untuk anemia menurut WHO 2001 adalah untuk umur 5-11
th < 11,5 g/L, 11-14 th 2,0 g/L, remaja diatas 15 tahun untuk anak perempuan < 12,0 g/L dan
anak laki-laki < 3,0 g/L.
Factor utama penyebab anemia adalah asupan zat besi yang kurang. Sekitar 2/3 zat besi
dalam tubuh terdapat dalam sel darah merah hemoglobin. Factor lain yang berpengaruh terhadap
kejadian anemia antara lain factor gaya hidup seperti merokok, minum-minuman keras, social
ekonomi dan demografi, pendidikan, jenis kleamin, umur, dan wilayah. Wilayah perkotaan atau
pedesaan berpengaruh melalui mekanisme yang berhubungan dengan ketersediaan sarana
fasilitas kesehatan maupun ketersediaan makanan yang pada gilirannya berpengaruh pada
pelayanan kesehatan dan asupan zat besi.
Remaja laki-laki maupun perempuandalam masa pertumbuhan membutuhkan energy,
protein dan zat-zat gizi lainnya yang lebih banyak disbanding dengan kelompok umur lain.
Pematangan seksual pada remaja menyebabkan kebutuhan zat besi meningkat. Kebutuhan zat
besi pada remaja perempuan lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki, karena di
butuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang saat menstruasi.

Hubungan antara BBLR dengan anemia pada remaja yaitu anemia pada remaja dapat
disebabkan karena BBLR dimana BBLR disebabkan karena anemia ringan yang terjadi saat ibu
mengandung. Apabila BBLR tidak di tanggulangi dengan baik dan serius akan menyebabkan
anemia pada saat remaja. Anemia saat remaja ini dapat disebabkan karena asupan makanan yang
mengandung protein dan vitamin yang kurang, kurangnya pendidikan yang di terima mengenai
gizi dan makanan sehat, pengaruh ekonomi dan lingkungan juga dapat menyebabkan anemia

pada remaja. Asupan nutrisi yang kurang dapat memyebabkan terhambatnya pembentukan
hemoglobin ( heme = Fe dan Feritin ) ini merupakan penyebab anemia pada remaja. Karena pada
saat menstruasi banyak mengeluarkan darah dan melepaskan zat besi, sedangkan pada saat
mestruasi remaja wanita banyak memerlukan zat besi.

Anda mungkin juga menyukai