Anda di halaman 1dari 2

HTTP://IDAI.OR.ID/PROFESSIONAL-RESOURCES/REKOMENDASI/SUPLEMENTASI-BESI-UNTUK-BAYI-DANANAK-2.

HTML

25 FEBRUARY 2014
Suplementasi Besi untuk Bayi dan Anak
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
REKOMENDASI
No.: 001/Rek/PP IDAI/2011
tentang
Suplementasi Besi untuk Bayi dan Anak
1 Suplementasi besi diberikan kepada semua anak, dengan prioritas usia balita (0-5
tahun), terutama usia 0-2 tahun.
2 Dosis dan lama pemberian suplementasi, untuk :
o Bayi BBLR (<2500 g): 3 mg/kgBB/hari untuk usia 1 bulan sampai 2
tahun (dosis maksimum 15 mg/hari, diberikan dosis tunggal).
o Bayi cukup bulan: 2 mg/kgBB/hari untuk usia 4 bulan sampai 2 tahun.
o Usia 2-5 tahun (balita): 1 mg/kgBB/hari, 2x/minggu selama 3 bulan
berturut-turut setiap tahun.
o Usia >5-12 tahun (usia sekolah): 1 mg/kgBB/hari, 2x/minggu selama 3
bulan berturut-turut setiap tahun.
o Usia 12-18 tahun (remaja): 60 mg/hari atau 1 mg/kgBB/hari, 2x/minggu
selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun (khusus remaja perempuan,
ditambah 400 g asam folat).
3 Saat ini belum perlu dilakukan uji tapis (skrining) defisiensi besi secara massal.
4 Pemeriksaan kadar hemoglobin dilakukan mulai usia 2 tahun dan selanjutnya
setiap tahun sampai usia remaja. Bila pada hasil pemeriksaan ditemukan anemia,
dicari penyebab anemia dan bila perlu dirujuk.
5 Pemerintah harus membuat kebijakan mengenai penyediaan preparat besi dan alat
laboratorium untuk pemeriksaan status besi.
Referensi :
6 World Health Organization. Iron deficiency anemia: assessment, prevention, and
control. A guide for programme managers. Geneva: WHO; 2001.
7 Allen LH. Iron supplements: scientific issues concerning efficacy and implication
for research and programs. J Nutr. 2002:132 Supl 1:813-9.
8 Haas JD, Brownlie TIF. Iron deficiency and reduced work capacity: a critical
review on the research to determine a causal relationship. J Nutr. 2001;131Supl

1:676-90.
9 Akman M, Cebecci D, Okur V, Angin H, Abali O, Akman AC, dkk. The effects of
iron deficiency on infants development test performance. Acta Paediatr.
2004;93:1391-6.
10 Lannotti LL, Tielsch JM, Black MM, Black RE. Iron supplementation in early
childhood: health benefit and risks. Am J Clin Nutr. 2006;84:1261-76.
11 Joyce C, McCann JC, Ames BN. An overview of evidence for a causal relation
between iron deficiency during development and deficits in cognitive or behavioral
function. Am J Clin Nutr. 2007;85:931-45.
12 Helen Keller International (Indonesia). Iron deficiency anemia in Indonesia.
Jakarta; 1997:1-16.
13 Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono. Anemia gizi
besi. Dalam: Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono,
penyunting. Gizi dalam angka sampai tahun 2003. Jakarta: DEPKES; 2005. h. 41-4.
Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
Disusun oleh: Satgas ADEBE IDAI

Anda mungkin juga menyukai