Anda di halaman 1dari 4

Alfian M.R.

(XII IA 1 / 05)

I.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

IDENTITAS BUKU :
Judul Buku : Ano Hana: The Flower We Saw That Day
Penulis : Okada Mari
Penerbit : Media Factory
Kota Terbit : Tokyo, Jepang.
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 482 Halaman
Cetakan : Pertama
Jenis Buku : Fiksi, drama

II.

KEPENGARANG
Okada Mari adalah pengarang novel dan penulis cerita dari berbagai serial
televise dan film yang telah menghasilkan total 42 karya. Dia terkenal dengan
karyanya yang berjudul Ano Hana, Toradora, dan Hanasaku Iroha yang keduanya
telah diangkat menjadi serial animasi televise dan film.
Lahir di Chichibu, Saitama, Jepang tahun 1976 silam, Okada Mari senang
membaca novel dan mengarang cerita. Selain itu, dia juga gemar menonton film
yang pada akhirnya menginspirasinya menjadi seorang menulis. Setelah karyanya
Ano Hana yang ia buat tahun 2011 silam, ia telah mendapatkan penghargaan
berupa Japans 16th Animation Kobe Award sebagai penulis cerita terbaik.

III.

SINOPSIS
Novel ini bercerita mengenai kisah 6 orang sahabat itu Jintan, seorang cowok
yang tingkahnya selalu sembarangan. Menma, gadis yang paling ceria di
kelompok itu. Anaru, gadis yang bersifat tomboy. Yukiatsu, cowok yang paling
pintar dan serius. Tsuruko, gadis yang paling pendiam dan Poppo, cowok besar
yang suka bercanda. Ceritanya dimulai saat mereka masih di tingkat sd. Saat itu
mereka membentuk sebuah kelompok persahabatan bernama Super Peace
Buster dengan Jintan sebagai pemimpinnya. Mereka bahkan sampai merubah
gudang bekas yang terlantar menjadi markas bermain mereka disebuah bukit.
Pada musim liburan mereka selalu bermain bersama di markas mereka itu. Yang
pada awalnya dimulai sebagai pertemanan, lama kelamaan mulai muncal rasa
saling suka diantara keenam anak itu. Jintan dan Yukiatsu yang sama - sama
menyukai Menma, Anaru menyukai Jintan, dan Tsuruko menyukai Yukiatsu.
Meskipun begitu mereka tetap akrab sebagai teman.
Pada suatu hari, mereka memutuskan untuk bermain petak umpet disekitar markas
mereka. Saat permainan dimulai, Menma bingung harus besembunyi dimana.
Pada akhirnya ia memutuskan untuk bersembunyi disekitar sungai yang ada
dibawah bukit itu. Tapi saat ia sedang berlari kesana, tiba tiba Menma terpeleset
dan jatuh ke sungai. Karena tidak ada yang menolong akhirnya ia meninggal.
Setelah Menma meninggal Super Peace Buster mulai bubar. Setiap anak
menyalahkan dirinya sendiri atas kematian Menma.
7 tahun kemudian, Jintan yang akhirnya menjadi seorang yang suka mengurung
dirinya dirumah dan tak pernah sekolah tiba tiba melihat Menma. Jintan berpikir

itu hanya imajinasinya saja. Namun sosok yang mirip Menma itu berkata bahwa
dirinya adalah arwah dari Menma yang belum bisa tenang karena masih ada
permintaanya yang belum terkabulkan. Awalnya Jintan tidak percaya, tapi setelah
Menma membuktikan bahwa dia benar benar arwah, akhirnya Jintan bersedia
membantu mengabulkan permintaan terkahirnya Menma, yaitu supaya ia bisa
melihat kembang api bersama Super Peace Buster.
Jintan dan Menma lalu pergi ke markas lama mereka. Saat Jintan dan Menma
sampai di mereka bertemutu Poppo. Setelah kematian Menma, Poppo juga keluar
sekolah saat SMP dan memutuskan untuk bepergian, Jintan menjelaskan tentang
Menma ke Poppo, tapi Poppo hanya bisa tertawa. Ternyata hanya Jintan yang bisa
melihat Menma. Walaupun tidak percaya tentang Menma, Poppo setuju dengan
rencana Jintan untuk menyatukan Super Peace Buster kembali.
Setelah itu mereka pergi untuk menemui Anaru, Yukiatsu dan Tsuruko. Sama
seperti Poppo, Jintan menceritakan pada mereka tentang Menma dan
permintaannya. Tapi Yukiatsu tidak percaya dan tidak mau berpartisipasi. Dia
mengejek bahwa Jintan tidak bisa move-on setelah kematiannya Menma.
Seiring berjalannya waktu, Super Peace Buster mulai bersatu dan menjadi akrab
lagi. Pada saat itu pula Jintan mulai mengalamai keraguan. Ia takut dengan bahwa
Menma akan menghilang kembali setelah permintaannya terkabulkan. Ia sempat
berpikir untuk berhenti mengabulkan permintaan Menma, tapi setelah mendengar
perkataan Menma bahwa ia senang bisa berkumpul lagi, ia memutuskan untuk
melanjutkannya.
Pada bagian akhir cerita, akhirnya semua percaya bahwa arwahnya Menma
memang ada dan memutuskan untuk memasang kembang api di hari ulang
tahunnya Menma. Tapi setelah kembang apinya selesai, Jintan masih bisa melihat
Menma dan terharu karena Menma tidak menghilang.
Beberapa hari kemudian, Jintan menjadi panik karena Menma tiba tiba menjadi
samar - samar. Menma lalu mengatakan bahwa sebenarnya permintaan
sesungguhnya bukanlah melihat kembang api bersama Super Peace Buster,
tetapi menyelesaikan permainan petak umpet yang mereka lakukan saat masih
kecil. Jintan dan yang lain setuju dengan permintaan Menma. Mereka semua
akhirnya mencari Menma, meskipun tidak bisa melihat Menma. Namun mereka
semua bisa mendengar suara Menma yang menuntun mereka ke Menma. Disana,
mereka semua bisa melihat Menma. Seiring dengan menghilangnya tubuh
Menma, mereka semua mengucapkan salam perpisahan mereka masing masing.
Pada bagian epilog, diceritakan bahwa keinginan Menma yang sebenarnya yaitu
untuk membuat Jintan menangis karena bahagia.
IV.

NILAI BUKU
1. Kelebihan Buku

a. Cerita dari buku ini mudah dimengerti dan tidak terlalu berat.
b. Ceritanya juga menceritakan tentang pentingnya persahabatan.
c. Semua karakter dikembangkan dengan sangat baik.
2. Kekurangan Buku
a. Bukunya tidak dipublikasikan di Indonesia.
3. Komentar/Kesimpulan
Novel ini sangat menarik dan cocok di baca oleh semua kalangan
khususnya para remaja. Cerita tentang konflik diantara persahabatan dan
bagaimana setiap anak dalam cerita ini bisa bersatu kembali sangat menarik.
Buku ini direkomendasikan untuk dibaca jika ingin cerita yang berfokus pada
persahabatan dengan sedikit unsur romansa didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai