Anda di halaman 1dari 2

THE DAY I DIE

Judul Buku : The Day I Die (Pada Suatu Hari, Ketika Aku Mati)
Genre : Fiksi – Humor dan Inspiratif
Penerbit : Penerbit asli : Willina Lane Productions, Inc.
Penerbit translasi : Hikmah Publishing House
Penerjemah : Dian Guci
Penyunting : Suhindrati A. Shinta
Penulis : Fannie Flagg
Tahun Terbit : Terbitan asli : 2006
Terbitan translasi : 2008
Jumlah Halaman : 524 Halaman
Nomor Edisi Terbit : I SBN 978-979-114-209-0

Novel “The Day I Die” adalah novel humor dan inspiratif yang dibuat oleh Fannie Flagg. Novel
ini menceritakan seorang perempuan tua, besar dan periang, bernama Elner Shimfissle, tinggal di
Elmwood Springs. Suatu hari, ia diserang oleh lebah ketika ia mencoba untuk memetik buah ara dari
pohon aranya. Ia segera dilarikan ke IGD di Kansan City. Norma Warren, kerabatnya Elner, dan Macky
Warren, suami dari Norma Warren, langsung panik dan segera meminta bantuan Tot Whooten,
penata rambut dan sahabatnya Norma Warren. Segera setelah itu, seluruh Elmwood Springs
mengetahui apa yang terjadi, semua panik dan berharap Elner baik-baik saja.
Setelah beberapa saat dirawat di rumah sakit, Elner meninggal, ia mati karena syok yang
disebabkan serangan itu menyebabkan serangan jantung. Norma langsung pingsan di tempat, dan
ketika dia sadar, ia menangis tersedu-sedu. Berita menyebar ke seluruh Elmwood Springs. Semuanya
sangat bersedih, karena ia adalah pribadi yang amat dicintai.
Setelah Elner meninggal ia bangun di sebuah ruangan dengan lampu dimatikan, lalu naik lift
yang berputar-putar dan bergetar-getar ke sana kemari. Ia lalu bertemu dengan teman-temannya
yang telah meninggal di tempat itu, dan ia mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka, seperti
apa arti hidup, dan bagaimana mereka membuat setiap sidik jari yang unik. Ia sangat ingin bertemu
suaminya tetapi, ia sudah dipanggil kembali ke Bumi dan ia harus pergi.
Beberapa jam kemudian, Elner tiba-tiba hidup, lagi semuanya kaget dan sangat senang, berita
ini segera menyebar ke seluruh Elmwood Springs, dan mereka hidup berbahagia selama setahun.
Namun, setelah itu, Elner mulai menunjukan tanda-tanda aneh, seperti melupakan percakapan,
sehingga ia menelepon berkali-kali mengulang cerita yang sama, tidak tahu ia berada di mana. Maka
dari itu, mereka terpaksa membawanya ke Happy Acres, panti wreda, demi keselamatan Elner sendiri.
Mereka menunggu sampai paskah berikutnya untuk membawanya ke sana, karena Elner meminta.
Dua hari setelah Paskah, hari dimana Elner harus dibawa, tiba-tiba Ruby, teman Elner yang
harusnya menjemput Elner menelepon, ternyata Elner telah meninggal dengan tenang, di rumahnya
sendiri. Elner naik ke surga lagi, dan kali ini bisa bertemu seluruh keluarganya dan ia merasa sangat
senang di surga. Elmwood Springs menerima berita bahwa Elner telah meninggal, dan bersedih, tetapi
setelah ia meninggal, banyak sekali hal yang positif dan mengejutkan yang terjadi. Hingga pada
akhirnya, semuanya bahagia.
Novel ini memiliki alur bolak-balik yang sangat mengesankan, namun karena itu Novel ini
kurang cocok untuk pembaca anak-anak, karena cukup sulit di mengerti. Novel ini juga cukup menarik
dibaca, namun mendekati bagian akhir, buku ini menjadi agak membosankan, namun di bagian akhir,
buku ini menjadi menarik lagi dan menyelesaikan semua persoalan yang ada di novel ini. Novel ini
seharusnya ada unsur humor, tetapi menurut saya novel ini garing untuk dibaca, dan lebih cocok
menjadi novel inspiratif. Novel ini kadang menggunakan bahasa yang agak sulit dimengerti karena ini
adalah Novel translasi. Novel ini memiliki pesan moral yang sangat baik, yaitu supaya kita memaknai
hidup kita dengan baik.
Secara keseluruhan, Novel cukup menarik untuk dibaca, dan sangat cocok dengan pembaca
remaja atau dewasa, yang ingin membaca sesuatu yang menenangkan. Novel ini juga sangat cocok
bagi orang yang ingin mencari novel tanpa aksi-aksi romantis yang berlebihan

Nama : Anthony Rafael Tan


Kelas : 8A/1

Anda mungkin juga menyukai