Anda di halaman 1dari 14

1.

Teguh Affandi Saya sudah membaca Kooong, novel yang sederhana secara konflik namun kemudian menyeret
pembaca pada banyak persoalan Pun dengan novel kanonik Iwan Simatupang yang satu ini Persoalannya tampak
sekadar lara hati seorang suami yang ditinggal mati istri, yang kemudian merasakan kesedihan dan memutuskan
untuk berziarah mengunjungi makam istri Namun Iwan Simatupang mengajak pembaca menyusuri lebih dari itu
Mulai dikisahkan bagaimana dia menjadi pelukis yang kemudian menjadi pengapur tembok Saya sudah membaca
Kooong, novel yang sederhana secara konflik namun kemudian menyeret pembaca pada banyak persoalan Pun
dengan novel kanonik Iwan Simatupang yang satu ini Persoalannya tampak sekadar lara hati seorang suami yang
ditinggal mati istri, yang kemudian merasakan kesedihan dan memutuskan untuk berziarah mengunjungi makam
istri Namun Iwan Simatupang mengajak pembaca menyusuri lebih dari itu Mulai dikisahkan bagaimana dia
menjadi pelukis yang kemudian menjadi pengapur tembok kuburan, yang kemudian membuat heboh suasana kota,
kemudian memaksa seorang Opseter diganti dan juga Walikota resah Semua kacau karena kepolosan dan ruang
kesendirian yang diam diam menjalar ke seluruh kota Meski makna berlapis, sebenarnya point point permenungan
yang hendak dihadirkan Iwan Simatupang terlihat gamblang Apalagi kalau teliti mencermati keindahan kata kata
Iwan Saya menggarisbawahi satu frasa yang menurut saya begitu dalam Tiap orang mati adalah sarjana kehidupan
Juga kalimat pungkasan Iwan di novel ini yang ajaib sekali Namun kalau dibandingkan novel novel mileneal,
keberanian Iwan adalah tidak menancapkan tokoh pada sumbu yang tebal Tokoh seperti mengawang tanpa
kejelasan latar yang menjadi fondasi tokoh Iwan tak peduli latar dan tempat, Tokoh lebih banyak bergerak
mengawang tanpa based Kalau dalam wayang, bisa diandaikan kalau wayang di tangan Iwan semuanya sedang
bertanding di udara Tak butuh debog untuk menancapkannya Toh semua maksud Iwan sudah terwakili oleh
keliaran dan kemajemukan kalimat dan pola pikir serta tindakan tokoh dalam novel ini.Mungkin penulis sekarang
belum ada yang berani menulis dengan gaya Iwan karena apa Kebanyakan penulis sekarang genit ingin
menunjukkan kepiawaiannya membangun situasi dan latar Novel yang ajaib dan kudu dibaca lintas generasi
2. Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie It s not easy to assign number on a piece of literature like this In conclusion,
however Is this book good Dear God, yes.What appeals me the most of this book isn t the architecture of the
sentences, but the characters Iwan Simatupang managed to create a mystical character around which events
revolved, in a way that is so breathtaking, bold and blatant He orchestrated equal mystery for the supporting
characters, even the smallest ones, we can t help but wondering what happened in their It s not easy to assign
number on a piece of literature like this In conclusion, however Is this book good Dear God, yes.What appeals me
the most of this book isn t the architecture of the sentences, but the characters Iwan Simatupang managed to create
a mystical character around which events revolved, in a way that is so breathtaking, bold and blatant He
orchestrated equal mystery for the supporting characters, even the smallest ones, we can t help but wondering what
happened in their fictional lives every single one of them The plot itself moves in wave like manner withdrawing,
then pushing forward, then surging forth erratically By the end of the book, you ll wonder what the damn hell you
just read, whether you like it or not, and marvel in the stupefaction you re left with for days.I recommend this for
readers who can appreciate great things they can t understand, and people who are fond of pondering over sketchy
fiction
3. Vetri Sebuah novel dengan tokoh tokoh tanpa nama.Ada pelukisAda istri pelukisAda walikotaAda opseter penjaga
kuburanIndah Absurd Menembus batas batas imajinasi Menembus batas rasio Review Buku ini dimulai dengan
gambaran sosok pelukis yang istrinya sudah mati Pelukis tersebut tak pernah ziarah atau datang ke pemakaman Ia
hanya mabuk mabukan tiap hari Lalu bekerja serabutan maksimal 5 jam sehari Lalu datanglah opseter pekuburan
yang menyewa tenaganya untuk mengapur dinding luar pekuburan, Sebuah novel dengan tokoh tokoh tanpa
nama.Ada pelukisAda istri pelukisAda walikotaAda opseter penjaga kuburanIndah Absurd Menembus batas batas
imajinasi Menembus batas rasio Review Buku ini dimulai dengan gambaran sosok pelukis yang istrinya sudah mati
Pelukis tersebut tak pernah ziarah atau datang ke pemakaman Ia hanya mabuk mabukan tiap hari Lalu bekerja
serabutan maksimal 5 jam sehari Lalu datanglah opseter pekuburan yang menyewa tenaganya untuk mengapur
dinding luar pekuburan, padahal sang pelukis tak mau dekat dekat ke kuburan Pelukis ini lalu mau menerima
pekerjaan itu
4. Melancholythron Saya menemukan novel ini tergeletak diantara tumpukan buku buku pelajaran sekolah di rumah
saya.Walikota Hidupnya sehari hari terlalu penuh dengan pekerjaan merobek enpelop enpelop dinas, membaca
surat surat dinas berstempel, dengan gaya bahasa yang kelu dan sekejang kejangnya Hidupnya penuh dengan
catatan catatan, dengan kattebelleces, dengan sebentar sebentar melihat kepada arlojinya, dengan tilpon berdering
dering, dengan kartu nama dari tamu tamu yang semuanya datang dengan tampang pintar Saya menemukan novel
ini tergeletak diantara tumpukan buku buku pelajaran sekolah di rumah saya.Walikota Hidupnya sehari hari terlalu
penuh dengan pekerjaan merobek enpelop enpelop dinas, membaca surat surat dinas berstempel, dengan gaya
bahasa yang kelu dan sekejang kejangnya Hidupnya penuh dengan catatan catatan, dengan kattebelleces, dengan
sebentar sebentar melihat kepada arlojinya, dengan tilpon berdering dering, dengan kartu nama dari tamu tamu
yang semuanya datang dengan tampang pintar dan penting Hidupnya dimuakkan oleh terlalu banyak senyum dan
ramah tamah palsu, oleh terlalu banyak resepsi yang telah merusak untuk selama lamanya sistem pencernaan
makanannya, oleh pidato pidato pakai teks yang tak pernah diyakininya sendiri, oleh praktek praktek menjilat
atasannya dan menindas bawahannya Pimpinan universitas telah lama menyediakan gelar summa cum laude bagin
5. ana Apakah hidup Bertanya opseter, meneruskan renungannya Pelan pelassn dia menyusuri tembok tembok
pekuburan Hari telah larut malam Bahkan malam hampir habis Dia tinggal menantikan pijar fajar, yang bakal
menjadi alasan baginya nanti untuk segera masuk ke dalam rumah dinasnya Apakah hidup Jawab yang dipetiknya
malam kemarin dari burung pungguk yang memanggil manggil kepada bulan sabit, tak membuat dia puas Jawab
itu, yang baginya kurang lebih berbunyi kehidupan adalah suasana, adalah Apakah hidup Bertanya opseter,
meneruskan renungannya Pelan pelassn dia menyusuri tembok tembok pekuburan Hari telah larut malam Bahkan
malam hampir habis Dia tinggal menantikan pijar fajar, yang bakal menjadi alasan baginya nanti untuk segera
masuk ke dalam rumah dinasnya Apakah hidup Jawab yang dipetiknya malam kemarin dari burung pungguk yang
memanggil manggil kepada bulan sabit, tak membuat dia puas Jawab itu, yang baginya kurang lebih berbunyi
kehidupan adalah suasana, adalah iklim, dari maut tak sebegitu meyakinkannya sendiri, betapapun besar pengaruh
perkataan iklim itu dalam seluruh filsafat dan sastra modern sekarang ini Lagi pula, ada sesuatu pada jawab itu
yang terasa tjemplang baginya hlm 62 Siapakah dia Hal apa yang membuat dia menyisipkan dirinya dalam episode
kehidupan sang opseter Ah opseter kita tak tahu orang itu bisa siapa saja, punya peranan apa saja Mungkin dia
reserse, mungkin manusia halus, mungkin petualang, mungkin pengarang yang lagi iseng atau menyaru nyaru entah
sebagai dan untuk apa saja Sebegitu banyak kemungkinan dan apakah dia membawa tanda seru atau justru tanda
tanya dalam episode hidupnya yang kini Apakah dia membawa koma, titik koma, atau titik, opseter kita benar
benar tak tahu Manusia adalah sebakul tanda tanya dan lainnya sekaligus, dan kita bertemu dengannya pada setiap
momen yang dikehendaki kehidupan Kenalkah kita dengan yang berpapasan dengan kita di jembatan sana tadi
Siapa tahu, dalam sakunyalah justru terletak kunci kehidupan kita, yang kini maupun yang akan datang hlm 74
Bunuh diri lebih lebih dia tak dapat melakukannya Kepegawainan yang sudah berpuluh puluh tahun itu telah
membuat dari dirinya, tanpa semaunya sendiri, manusia susila Sedang bunuh diri adalah tindak yang tak susila
Negara bahkan menganggap bunuh diri sebagai juga pembunuhan biasa Bedanya cuma, si pembunuh tak dapat
didakwa dan dihukum lagi Dia telah mendakwa sekaligus menghukum diri
6. Ageng Indra Ziarah sebetulnya menawarkan cerita yang meriah, dengan runtutan penyampaian yang melompat dan
menukik tajam Pola utamanya adalah bagaimana masalah atau pencapaian seorang individu bisa membikin ribut
seluruh masyarakat Seperti pelukis yang, saking terkenalnya, ketika menikah mendapat banyak karangan bunga
sehingga satu kota penuh bunga selama seminggu lebih Penjual bunga kelapa karena tak bisa mendapat nafkah,
sedang yang muak terhadap bunga berdemonstrasi untuk mengusir si pelukis dari Ziarah sebetulnya menawarkan
cerita yang meriah, dengan runtutan penyampaian yang melompat dan menukik tajam Pola utamanya adalah
bagaimana masalah atau pencapaian seorang individu bisa membikin ribut seluruh masyarakat Seperti pelukis
yang, saking terkenalnya, ketika menikah mendapat banyak karangan bunga sehingga satu kota penuh bunga
selama seminggu lebih Penjual bunga kelapa karena tak bisa mendapat nafkah, sedang yang muak terhadap bunga
berdemonstrasi untuk mengusir si pelukis dari kota Kelemahan Iwan Simatupang adalah sering terburu buru pada
konklusi tanpa sempat membangun setting yang meyakinkan Maka, pada bagian ketika efisiensi kerja di pekuburan
kotapraja menjadi konflik nasional, ceritanya tak meyakinkan Bayangkan saja walikota tak punya solusi, lalu
masalah diteruskan ke gubernur gubernur juga sama, lalu diteruskan ke mentri, lalu ke atas lagi hingga jadi konflik
nasional Pembaca yang mengerti berbelitnya birokrasi tentu paham, laporan tak akan naik dan mendapat tanggapan
selancar itu Terlebih di beberapa bab berikutnya, Iwan menyinggung bahwa birokrasi sebagai hal yang berbelit
Ketidakkonsistenan paling fatal adalah saat istri pelukis disebut tak pernah sekali pun menyebut kau pada
suaminya, padahal pada bab sebelumnya mereka berdialog langsung dan si istri bilang kau penasaran ya Amin
Maalouf dalam Cadas Tanios adalah contoh terbaik yang bisa saya tunjuk bagaimana masalah keluarga yakni
kelahiran dikembangkan dengan matang, hingga kemudian begitu meyakinkan ketika hal tersebut mengakibatkan
dua kota berkonflik Dalam ranah yang lebih sureal, cerpen Rahim Etgar Keret pun lebih matang penggambaran
singkat indahnya bentuk rahim cukup membuat dimuseumkannya rahim itu sebagai kekayaan nasional tampak
masuk akal Karena terlalu terbatasnya informasi, bagian bagian yang dimaksudkan sebagai absurd seperti jatuhnya
pelukis menimpa si calon istri, serta beberapa bagian di mana tokoh tokoh mengambil keputusan tak masuk akal
bukanlah menemukan celah di antara logika realis sepert dilakukan Albert Camus atau Haruki Murakami Buat
saya, absurdisme Ziarah lebih seperti kegagalan memenuhi logika realis.Bagian terbaik Ziarah bagi saya malah
nyaris di penghujung, ketika keajaiban tidak lagi dirayakan, fokus narasi bergeser pada dialog Wanita Tua dengan
suami abstraksi dan anak hipotetis nya, buat saya adalah harta karun sesungguhnya Ziarah Metafora meraforanya
sederhana tapi terngiang, dan bahasanya kuat padat tanpa pengulangan pengulangan diksi yang sebenarnya tak
perlu,seperti banyak dijumpai di bab bab sebelumnya.Bagian ini, sebetulnya, sangat khas cara bertutur Haruki
Murakami dalam Kronik Burung Pegas, dan Ziarah yang ditulis 1977 jelas lebih dulu ketimbang Murakami
Nelayan itu Berhenti Melaut nya Safar Banggai dan Aku Doakan Kamu Mati dengan Sepenuh Hati nya Prima
Hidayah, jelas mewarisi tradisi bertutur Iwan dalam Ziarah Namun, kedua kumcer itu lebih berkiblat pada bagian
awal, lengkap beserta lubang lubangnya, dan bukan bagian akhir ini
7. Firda selama membaca novel ini sering sekali saya cekikikan XD memang novel surealis Indonesia yang wajib
baca D
8. Aziz Saya beli novel ini dengan harga RM6 di satu jualan murah buku buku Tapi seusai membacanya saya tahu
saya telah membaca sebuah novel yang tidak ternilai harganya.Sangat dasyat Sangat bijak Sangat
memikat.Mungkin inilah apa yang dikatakan sebuah novel avant garde.Saya juga cuba mencari novel novel lain
pengarang ini merahnya merah kering Masih belum ketemu Insyaallah satu hari nanti.5 bintang untuk novel yang
sangat bijak.
9. Ikra Amesta Gila Dan saking gilanya jadi menjurus hebat.Maaf kalau kesannya meremehkan, tapi saya nggak
nyangka kalau ada novel Indonesia yang seribet ini Ribet dalam arti sebagai perkawinan antara imajinasi dan
intelektualitas yang diolah menjadi fiksi berbalut filsafat, semiotika, dan psikologi Atau mudahnya, buku ini
mengandung tokoh utama ciptaan Albert Camus yang hidup dalam situasi bikinan Franz Kafka dan menjalani plot
yang dirancang Samuel Beckett Atau ringkasnya, absurd maksimal Ceritanya Gila Dan saking gilanya jadi
menjurus hebat.Maaf kalau kesannya meremehkan, tapi saya nggak nyangka kalau ada novel Indonesia yang
seribet ini Ribet dalam arti sebagai perkawinan antara imajinasi dan intelektualitas yang diolah menjadi fiksi
berbalut filsafat, semiotika, dan psikologi Atau mudahnya, buku ini mengandung tokoh utama ciptaan Albert
Camus yang hidup dalam situasi bikinan Franz Kafka dan menjalani plot yang dirancang Samuel Beckett Atau
ringkasnya, absurd maksimal Ceritanya adalah tentang seorang pelukis yang melakukan proses dan perjalanan
menziarahi makam istrinya Proses dan perjalanan ini mempertemukannya dengan beberapa orang, momen, dan
episode yang dijamin bakal membuat logika pembaca mampus seketika Bayangkan, si pelukis yang biasa mampir
di kedai arak dalam kondisi sedih dan hancur lalu suatu hari tampak sangat berseri seri Perubahan emosi yang tanpa
sebab itu justru membuat orang orang di sekitarnya terserang kegelisahan akut yang ujung ujungnya membuat satu
negara terjangkit paranoia Satir tersebut terasa relevan mengolok olok era media sosial zaman sekarang yang
memfasilitasi orang untuk membagi dan mencampuri urusan orang lain demi mengenyangkan nafsu narsistik
pribadi Saya ingin menanyakan kuburan seseorang yang semasa hidupnya adalah istri saya Siapa nama istri
Saudara Saudara boleh percaya atau tidak, t
10. Bunga Mawar Baca ini karena mendadak ingat nama Iwan Simatupang, dan saya belum pernah baca
bukunya.Ziarah kubur, apakah lebih pada urusan mengingat mereka yg sudah pergi ketimbang mengingatkan diri
akan kepergian itu sendiri Ada rasa2 perih sedikit melihat kehidupan para opseter pemakaman yang sebenarnya
penuh dedikasi mengurus mereka yg mati Cuma cara cerita yg absurd belum bisa saya pahami.Dan entah kenapa,
ada bagian buku ini ttg juara maraton yg ambruk di garis finish bikin saya merinding Jadi ingat Baca ini karena
mendadak ingat nama Iwan Simatupang, dan saya belum pernah baca bukunya.Ziarah kubur, apakah lebih pada
urusan mengingat mereka yg sudah pergi ketimbang mengingatkan diri akan kepergian itu sendiri Ada rasa2 perih
sedikit melihat kehidupan para opseter pemakaman yang sebenarnya penuh dedikasi mengurus mereka yg mati
Cuma cara cerita yg absurd belum bisa saya pahami.Dan entah kenapa, ada bagian buku ini ttg juara maraton yg
ambruk di garis finish bikin saya merinding Jadi ingat buku Stephen King yg terakhir saya baca, The Long Walk
Apakah jangan2 Pak King pernah membaca buku Pak Iwan yg pertama terbit tahun 1969 ini
11. Galuh Ratri Suwanti Istri saya telah mati, kata orang Itu saya terima sejauh mati berarti tak ada, tiada Yang sendiri
berarti ada Yaitu, adanya tiada itu Keindahan yang membingungkan Membuat saya pusing, geleng geleng, angguk
angguk, sedih, gelisah, senyum senyum, cekikikan, bertanya tanya Pada dasarnya saya ga ngerti apa yang barusan
saya baca Tapi suka Pasti dibaca lagi lain kali Mudah mudahan jadi ngerti.
12. Nike Andaru 106 2019Ini kali pertama saya baca bukunya Iwan Simatupang Jelas ini bukan buku yang mudah
untuk dicerna, tapi bahasanya mengesankan Sungguh menarik mengikuti cerita Bekas Pelukis yang
dituturkan.Tidak ada nama tokoh dengan cara bercerita yang aneh , membaca bukunya ini gak perlu cepat cepat,
biar bisa dilumat dengan nikmat Tiap langkahnya adalah dia yang ziarah pada kemanusiaan.
13. Harry Lesmana Karya monumental Iwan Simatupang Ceritanya absurd tapi menarik, ditambah pergantian
penceritaan tokoh yang unik.
14. cindy This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Aku suka penutupnya Setiap
langkah adalah ziarah Pada kemanusiaan.
15. Fadia Alaidrus Buku ini sudah membuat saya jatuh cinta mulai dari pembukaan yang dihadirkannya, Djuga pagi itu
dia bangun dengan rasa hari itu dia bakal bertemu istrinha disalah satu tikungan, entah tikungan mana Sedang
istrinya telah mati entah berapa lama Saya menemukan buku ini di salah satu pojok perpustakaan favorit saya
Judulnya yang mengingatkan saya pada film karya Mas BW Purbo Negara langsung perhatian saya Judul dengan
satu kata yang kuat selalu memiliki daya tarik tersendiri Penulis mampu Buku ini sudah membuat saya jatuh cinta
mulai dari pembukaan yang dihadirkannya, Djuga pagi itu dia bangun dengan rasa hari itu dia bakal bertemu
istrinha disalah satu tikungan, entah tikungan mana Sedang istrinya telah mati entah berapa lama Saya menemukan
buku ini di salah satu pojok perpustakaan favorit saya Judulnya yang mengingatkan saya pada film karya Mas BW
Purbo Negara langsung perhatian saya Judul dengan satu kata yang kuat selalu memiliki daya tarik tersendiri
Penulis mampu mengemas begitu banyak hal absurd dengan penekanan bahwa segalanya begitu biasa saja Ia
menghadirkan sebuah konflik dan kekacauan luar biasa yang justru dimulai dari hal kecil yang tiba tiba menjadi
normal Kenormalan yang tidak normal.Hingga sebuah kutipan dari buku ini yang turut menyimpulkannya, Seluruh
peristiwa ini adalah biasa sadja Semua jang tidak biasa, adalah pada halekatnya biasa sadja Entah berapa kali buku
ini berhasil membuat senyum senyum ataupun heran sendiri
16. Diego Christian Absurditas adalah realitas, begitu kata dosen sastra bandingan saya, Mas Ibnu Wahyudi Dalam
ziarah kita diajak berkontemplasi kepada semiotik kehidupan yang akan terus berulang di dalam kehidupan kita
Meski muse ini diambil dari novel Orang Asing karya Albert Camus, kita dapat mengetahui dan memperluas
khazanah asastra Indonesia dalam absurditas yang disediakan oleh Iwan Simatupang Filsafat dan psikologi manusia
yang serba absurd dapat Anda baca dalam novel, yang menurut saya, sedap untuk Absurditas adalah realitas, begitu
kata dosen sastra bandingan saya, Mas Ibnu Wahyudi Dalam ziarah kita diajak berkontemplasi kepada semiotik
kehidupan yang akan terus berulang di dalam kehidupan kita Meski muse ini diambil dari novel Orang Asing karya
Albert Camus, kita dapat mengetahui dan memperluas khazanah asastra Indonesia dalam absurditas yang
disediakan oleh Iwan Simatupang Filsafat dan psikologi manusia yang serba absurd dapat Anda baca dalam novel,
yang menurut saya, sedap untuk dibaca secara terus menerus.Tiap langkahnja mengindjak pekuburan tertentu dari
majat majat tertentu di bumi jang bersedjarah telah djutaan tahun Tiap langkahnja adalah dia jang ziarah pada
kemanusiaan Pada dirinja sendiri
17. Mochammad Yusni Reading this truly was a delightful surprise I never heard of the novel, writer yes, sorry for my
limited knowledge on Indonesian literature and writers , even its story So, as I turned the pages everything became
and interesting I didn t expect it to be so absurd, yet so funny and philosophical at the same time I love the subtle
criticism in many parts, the contradiction one of the main characters really hates snobbism, but the novel story is a
bit snob in itself i Reading this truly was a delightful surprise I never heard of the novel, writer yes, sorry for my
limited knowledge on Indonesian literature and writers , even its story So, as I turned the pages everything became
and interesting I didn t expect it to be so absurd, yet so funny and philosophical at the same time I love the subtle
criticism in many parts, the contradiction one of the main characters really hates snobbism, but the novel story is a
bit snob in itself i think lol , the unique plot structure and how it uses very mundane things to tackle larger picture If
you love some philosophical fun journey, then this might be your cup of tea
18. Dinda The last few pages makes me cry Semacam menahan nahan perasaan sejak awal membaca, lalu merasa
absurd di tengah tengah, dan lalu pertahanan ambrol di bagian terakhir It s absurdly beautiful read Way ahead of its
time.
19. Nadya Kurnia Awalnya bingung dengan gaya penuturan Ziarah Ini adalah buku kedua dengan gaya surealis yang
pernah saya baca, yang pertama kritikus adinan Tapi Iwan banyak menggunakan penuturan hiperbola di sini untuk
menekankan level kekacauan, keabsurdan, dan keanehan kejadian di tiap bab Kesimpulan yang bisa saya ambil dari
Ziarah, adalah bagaimana satu komunitas bisa demikian bertindak dan menilai seseorang yang tak sesuai dengan
zona nyamannya secara kolektif Bagaimana satu kabinet, pemerintah Awalnya bingung dengan gaya penuturan
Ziarah Ini adalah buku kedua dengan gaya surealis yang pernah saya baca, yang pertama kritikus adinan Tapi Iwan
banyak menggunakan penuturan hiperbola di sini untuk menekankan level kekacauan, keabsurdan, dan keanehan
kejadian di tiap bab Kesimpulan yang bisa saya ambil dari Ziarah, adalah bagaimana satu komunitas bisa demikian
bertindak dan menilai seseorang yang tak sesuai dengan zona nyamannya secara kolektif Bagaimana satu kabinet,
pemerintah daerah, pejabat, bisa demikian bodoh dan mengambil serius hal hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas
Bagaimana seorang wanita bisa demikian asing dengan kehidupan yang dijalaninya, bagaimana dia sendiri tak
paham apa sebab mulanya dia bersedia menikah, namun toh pada akhirnya justru mengenal betul seluk beluk
suaminya Ziarah ini sarat potret kehidupan manusia dan komunitas Tapi gaya penuturannya cukup rumit, perlu
sabar dikit buat baca sampe habis
20. Agusman 17An Ziara adalah Roman ASEAN terbaik 1977 Aku bersyukur dapat membaca Roman ini Sangat unik
memang Cara berceritanya tak seperti novel biasa Kalau meminjam testimoni Faisal Oddang, novel ini tidak
sekedar menyampaikan sebuah cerita lebih dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana sebaiknya cerita
disampaikan.Ada yang menarik memang, terutama cara berceritanya Bila biasanya tokoh utama di sebutkan
namanya, di sini beda tapi dengan menggunakan Tokoh Kita Esok akan menjadi kini begitu kalimat Ziara adalah
Roman ASEAN terbaik 1977 Aku bersyukur dapat membaca Roman ini Sangat unik memang Cara berceritanya
tak seperti novel biasa Kalau meminjam testimoni Faisal Oddang, novel ini tidak sekedar menyampaikan sebuah
cerita lebih dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana sebaiknya cerita disampaikan.Ada yang menarik memang,
terutama cara berceritanya Bila biasanya tokoh utama di sebutkan namanya, di sini beda tapi dengan menggunakan
Tokoh Kita Esok akan menjadi kini begitu kalimat tertulis pada hal 19, kini mencakup semua situasi kehidupan
Kini yang menjadi kemarin tak dihiraukan, karena segala yang lampau hanya gumpalan hitam Ah, memang indah
dan syarat rahasia, menegangkan sekaligus sangat menyenangkan
21. Andria Septy Membaca buku ini berkat rekomendasi seorang penulis yang tak perlu disebutkan namanya Doski
bilang, dibuku bersampul buku berwarna lime itu dengan kata kata sebagai berikut Ziarah tidak sekedar
menyampaikan sebuah cerita_lebih dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana cerita disampaikan oleh karena itu
saya tertarik membaca buku ini dan membaca Ziarah, frekuensinya sama persis ketika aku membaca karya karya
berkelas dunia lainnya Aku tidak ingin menyamakan Iwan S dengan Gabo atau Llosa atau Membaca buku ini
berkat rekomendasi seorang penulis yang tak perlu disebutkan namanya Doski bilang, dibuku bersampul buku
berwarna lime itu dengan kata kata sebagai berikut Ziarah tidak sekedar menyampaikan sebuah cerita_lebih dari
itu, ia juga menunjukkan bagaimana cerita disampaikan oleh karena itu saya tertarik membaca buku ini dan
membaca Ziarah, frekuensinya sama persis ketika aku membaca karya karya berkelas dunia lainnya Aku tidak
ingin menyamakan Iwan S dengan Gabo atau Llosa atau siapapun, karena hanya Iwan Simatupang yang bisa
menjadi Iwan Simatupang Maka wajar saja beliau diganjar penghargaan sebagai roman ASEAN TERBAIK tahun
1977 Menyenangkan sekali membaca buku ini, tidak rugi saya membelinya
22. Firman Kurnia S Selayaknya buku yang berjudulkan ziarah, buah pikiran I Simpatupang ini berkisah seputar
kematian, asas asas kematian, dampak, dan maksud serta tak lupa juga proporsinya Diracik dengan bahasa bahasa
intelek khas filsuf sekalibernya, bagi saya, banyak maksud maksud tersembunyi yang ingin disampaikan Akan
tetapi, dampak dan pemicunya pun akanlah beda masing masingnya pada tiap individu Lain halnya juga makna
yang disadur, kentalnya rasa cinta yang dicampur adukkan dengan rasa dendam, Selayaknya buku yang
berjudulkan ziarah, buah pikiran I Simpatupang ini berkisah seputar kematian, asas asas kematian, dampak, dan
maksud serta tak lupa juga proporsinya Diracik dengan bahasa bahasa intelek khas filsuf sekalibernya, bagi saya,
banyak maksud maksud tersembunyi yang ingin disampaikan Akan tetapi, dampak dan pemicunya pun akanlah
beda masing masingnya pada tiap individu Lain halnya juga makna yang disadur, kentalnya rasa cinta yang
dicampur adukkan dengan rasa dendam, dengki, dan sifat muluk muluk lainnya ada dalam buku yang
memenangkan Buku Terbaik ASEAN 1977 ini
23. Andris Sambung Ini adalah karya Iwan Simatupang pertama yang saya baca, Novel yang memantik untuk kita
lebih melihat ke dalam diri kita dalam bahasa keseharian instropeksi instropeksi dalam hal ini merupakan sesuatu
yang dasar yang asali dengan nilai nilai kehidupan yang kita jalani Tokoh Tokoh dalam buku ini merupakan konter
kepada kehidupan yang siklusif, terstruktur dan hanya menjalaninya tanpa berani keluar dari trak nyaTokoh pelukis
dan Opseter adalah kita yang menolak sukses dalam kehidupan, penolakan2 Ini adalah karya Iwan Simatupang
pertama yang saya baca, Novel yang memantik untuk kita lebih melihat ke dalam diri kita dalam bahasa keseharian
instropeksi instropeksi dalam hal ini merupakan sesuatu yang dasar yang asali dengan nilai nilai kehidupan yang
kita jalani Tokoh Tokoh dalam buku ini merupakan konter kepada kehidupan yang siklusif, terstruktur dan hanya
menjalaninya tanpa berani keluar dari trak nyaTokoh pelukis dan Opseter adalah kita yang menolak sukses dalam
kehidupan, penolakan2 terhadap keteraturan dan kemapanan ditolaknya tanpa merendahkan kehidupan lain
24. Ariel Seraphino Suka dengan idenya yg cukup aneh di jaman di mana buku ini pertama kali terbit Seorang suami
yang menziarahi kuburan istrinya yang sangat dicintainya Dan semua problematika yang muncul dari tindakannya
ternyata berdampak luas bagi lingkungan dan masyarakatnya Mungkin genre ini kemudian yang melahirkan
realisme magis dalam kesusatraan indonesia berikutnya Perenungan dan perjalanan hidup sang tokoh seolah
berkelindan dalam berbagai imajinasi dan pengembaraan spirituil Sebuah buku penting Suka dengan idenya yg
cukup aneh di jaman di mana buku ini pertama kali terbit Seorang suami yang menziarahi kuburan istrinya yang
sangat dicintainya Dan semua problematika yang muncul dari tindakannya ternyata berdampak luas bagi
lingkungan dan masyarakatnya Mungkin genre ini kemudian yang melahirkan realisme magis dalam kesusatraan
indonesia berikutnya Perenungan dan perjalanan hidup sang tokoh seolah berkelindan dalam berbagai imajinasi dan
pengembaraan spirituil Sebuah buku penting dalam kesusastraan indonesia jaman ini
25. Imam Rahmanto Entah bagaimana isi cerita ini mengalir Apakah seperti ini yang dinamakan surealisme Segalanya
berjalan saja seperti ceracau orang yang bercerita Kepala saya berkerut untuk memikirkan makna ceritanya.Ya,
Ziarah ini tampaknya lebih banyak berbicara tentang filsafat Baca satu kali mungkin tak akan cukup Bahasanya
juga benar benar dirangkau dengan gaya pengejaan yang agak lama Wajar, Ziarah terbit pada tahun
1970.Setidaknya, saya sanggup menamatkannya Yah.
26. Hayatun Nufus Tegak lurus dengan langit Satu penggal kalimat yang sangat sangat saya sukai dari novel ini Novel
absurd yang membuat saya seperti jungkir balik ketika membacanya dan seperti baru turun dari komidi putar
setelah selesai membacanya.Tidak salah ketika HB Jassin mengatakan novel ini harus diterbitkan Satu kesedihan
mendalam ketika tertipu di lapak online, buku yang saya beli repro bukan asli Padahal si penjual bilang asli Sedih
yang tak terperikan.
27. Bardjan Bardjan Novel Indonesia terbaik yang pernah saya baca, kebetulan karena saya suka sekali dengan novel
bertemakan absurditas dan kematian Damn. Berikan saya waktu 10 menit saja untuk mendongeng langsung di
hadapan umat manusia semesta mengenai buku ini, saya mohon Banyak sekali kekaguman yang ingin diutarakan,
namun platform digital bajingan ini terlalu sesak.
28. Alfan Muhib Aku mungkin membaca novel ini di waktu yang kurang tepat, mungkin lain kali aku perlu
membacanya dengan lebih tekun Atau mungkin novel seperti ini memang bukan jenis yang tepat untuk pembaca
sepertiku.
29. Fedira Febionita Akhirnya selesai juga.Membaca Ziarah mengingatkan saya akan proses pengerjaan skripsi saya
terkadang saya akan mengangguk paham dan melanjutkan dengan hati riang, terkadang saya kebingungan setengah
mati dan menaruhnya menjauh.
30. Nuel Pertama kalinya, buku berlabel susah dipahami membuat tertawa ketika tersandung humor humor, absurditas,
tersanjung karena baris baris yang membisukan.Betapa, Pekuburan adalah lembaga perguruan paling tinggi bagi
filsafat, filsafat sebagi ilmu, filsafat sebagai kebajikan Pertama kalinya, buku berlabel susah dipahami membuat
tertawa ketika tersandung humor humor, absurditas, tersanjung karena baris baris yang membisukan.Betapa,
Pekuburan adalah lembaga perguruan paling tinggi bagi filsafat, filsafat sebagi ilmu, filsafat sebagai kebajikan

31. Penglihatan saya sehari hari di lapangan pekerjaan saya yang kini
mengatakan kepada saya bahwa harta dan kekayaan berhenti
mempunyai arti persis pada tembok tembok luar dari setiap pekuburan
Selanjutnya, filsafat murni hanya didapat pada suasana di sebelah
dalam dari tembok tembok itu.
[asian-literature Book] ✓ Ziarah PDF by Iwan Simatupang Á Young
Adult Road Trip Novels
32. dahsyat wajib baca novel yang sarat hikmah kehidupan Get A Copy Online StoresAudibleBarnes NobleWalmart
eBooksGoogle PlayAbebooksBook DepositoryAlibrisBetter World BooksIndieBoundLibraries Paperback
Published 2007 by Djambatan first published 1969 More Details Original Title Ziarah Sebuah Novel ISBN
9794285412 Edition Language Indonesian Other Editions 9 All Editions Add a New Edition Combine Less Detail
Edit Details Friend Reviews To see what your friends thought of this book, please sign up Reader QA To ask other
readers questions about Ziarah, please sign up Be the first to ask a question about Ziarah Lists with This Book
Novel Indonesia Terbaik 533 books 669 voters Buku Indonesia Sepanjang Masa 509 books 1,850 voters More lists
with this book Community Reviews Showing 1 30 Average rating 4.04 Rating details 492 ratings 87 reviews All
LanguagesBahasa Indonesia 59 English 13 More filters Sort order Start your review of Ziarah Sebuah NovelWrite
a review Jun 11, 2017 Teguh Affandi rated it it was amazing Saya sudah membaca Kooong, novel yang sederhana
secara konflik namun kemudian menyeret pembaca pada banyak persoalan Pun dengan novel kanonik Iwan
Simatupang yang satu ini Persoalannya tampak sekadar lara hati seorang suami yang ditinggal mati istri, yang
kemudian merasakan kesedihan dan memutuskan untuk berziarah mengunjungi makam istri Namun Iwan
Simatupang mengajak pembaca menyusuri lebih dari itu Mulai dikisahkan bagaimana dia menjadi pelukis yang
kemudian menjadi pengapur tembok Saya sudah membaca Kooong, novel yang sederhana secara konflik namun
kemudian menyeret pembaca pada banyak persoalan Pun dengan novel kanonik Iwan Simatupang yang satu ini
Persoalannya tampak sekadar lara hati seorang suami yang ditinggal mati istri, yang kemudian merasakan
kesedihan dan memutuskan untuk berziarah mengunjungi makam istri Namun Iwan Simatupang mengajak
pembaca menyusuri lebih dari itu Mulai dikisahkan bagaimana dia menjadi pelukis yang kemudian menjadi
pengapur tembok kuburan, yang kemudian membuat heboh suasana kota, kemudian memaksa seorang Opseter
diganti dan juga Walikota resah Semua kacau karena kepolosan dan ruang kesendirian yang diam diam menjalar ke
seluruh kota Meski makna berlapis, sebenarnya point point permenungan yang hendak dihadirkan Iwan
Simatupang terlihat gamblang Apalagi kalau teliti mencermati keindahan kata kata Iwan Saya menggarisbawahi
satu frasa yang menurut saya begitu dalam Tiap orang mati adalah sarjana kehidupan Juga kalimat pungkasan Iwan
di novel ini yang ajaib sekali Namun kalau dibandingkan novel novel mileneal, keberanian Iwan adalah tidak
menancapkan tokoh pada sumbu yang tebal Tokoh seperti mengawang tanpa kejelasan latar yang menjadi fondasi
tokoh Iwan tak peduli latar dan tempat, Tokoh lebih banyak bergerak mengawang tanpa based Kalau dalam
wayang, bisa diandaikan kalau wayang di tangan Iwan semuanya sedang bertanding di udara Tak butuh debog
untuk menancapkannya Toh semua maksud Iwan sudah terwakili oleh keliaran dan kemajemukan kalimat dan pola
pikir serta tindakan tokoh dalam novel ini.Mungkin penulis sekarang belum ada yang berani menulis dengan gaya
Iwan karena apa Kebanyakan penulis sekarang genit ingin menunjukkan kepiawaiannya membangun situasi dan
latar Novel yang ajaib dan kudu dibaca lintas generasi flag 9 likesLike see review View 1 comment May 29, 2017
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie added it It s not easy to assign number on a piece of literature like this In
conclusion, however Is this book good Dear God, yes.What appeals me the most of this book isn t the architecture
of the sentences, but the characters Iwan Simatupang managed to create a mystical character around which events
revolved, in a way that is so breathtaking, bold and blatant He orchestrated equal mystery for the supporting
characters, even the smallest ones, we can t help but wondering what happened in their It s not easy to assign
number on a piece of literature like this In conclusion, however Is this book good Dear God, yes.What appeals me
the most of this book isn t the architecture of the sentences, but the characters Iwan Simatupang managed to create
a mystical character around which events revolved, in a way that is so breathtaking, bold and blatant He
orchestrated equal mystery for the supporting characters, even the smallest ones, we can t help but wondering what
happened in their fictional lives every single one of them The plot itself moves in wave like manner withdrawing,
then pushing forward, then surging forth erratically By the end of the book, you ll wonder what the damn hell you
just read, whether you like it or not, and marvel in the stupefaction you re left with for days.I recommend this for
readers who can appreciate great things they can t understand, and people who are fond of pondering over sketchy
fiction flag 9 likesLike see review Jul 31, 2008 Vetri rated it it was amazing Recommends it for Everyone
Recommended to Vetri by Joko perancis Sebuah novel dengan tokoh tokoh tanpa nama.Ada pelukisAda istri
pelukisAda walikotaAda opseter penjaga kuburanIndah Absurd Menembus batas batas imajinasi Menembus batas
rasio Review Buku ini dimulai dengan gambaran sosok pelukis yang istrinya sudah mati Pelukis tersebut tak pernah
ziarah atau datang ke pemakaman Ia hanya mabuk mabukan tiap hari Lalu bekerja serabutan maksimal 5 jam sehari
Lalu datanglah opseter pekuburan yang menyewa tenaganya untuk mengapur dinding luar pekuburan, Sebuah
novel dengan tokoh tokoh tanpa nama.Ada pelukisAda istri pelukisAda walikotaAda opseter penjaga kuburanIndah
Absurd Menembus batas batas imajinasi Menembus batas rasio Review Buku ini dimulai dengan gambaran sosok
pelukis yang istrinya sudah mati Pelukis tersebut tak pernah ziarah atau datang ke pemakaman Ia hanya mabuk
mabukan tiap hari Lalu bekerja serabutan maksimal 5 jam sehari Lalu datanglah opseter pekuburan yang menyewa
tenaganya untuk mengapur dinding luar pekuburan, padahal sang pelukis tak mau dekat dekat ke kuburan Pelukis
ini lalu mau menerima pekerjaan itu flag 7 likesLike see review View 1 comment Oct 29, 2009 Melancholythron
rated it really liked it Saya menemukan novel ini tergeletak diantara tumpukan buku buku pelajaran sekolah di
rumah saya.Walikota Hidupnya sehari hari terlalu penuh dengan pekerjaan merobek enpelop enpelop dinas,
membaca surat surat dinas berstempel, dengan gaya bahasa yang kelu dan sekejang kejangnya Hidupnya penuh
dengan catatan catatan, dengan kattebelleces, dengan sebentar sebentar melihat kepada arlojinya, dengan tilpon
berdering dering, dengan kartu nama dari tamu tamu yang semuanya datang dengan tampang pintar Saya
menemukan novel ini tergeletak diantara tumpukan buku buku pelajaran sekolah di rumah saya.Walikota Hidupnya
sehari hari terlalu penuh dengan pekerjaan merobek enpelop enpelop dinas, membaca surat surat dinas berstempel,
dengan gaya bahasa yang kelu dan sekejang kejangnya Hidupnya penuh dengan catatan catatan, dengan
kattebelleces, dengan sebentar sebentar melihat kepada arlojinya, dengan tilpon berdering dering, dengan kartu
nama dari tamu tamu yang semuanya datang dengan tampang pintar dan penting Hidupnya dimuakkan oleh terlalu
banyak senyum dan ramah tamah palsu, oleh terlalu banyak resepsi yang telah merusak untuk selama lamanya
sistem pencernaan makanannya, oleh pidato pidato pakai teks yang tak pernah diyakininya sendiri, oleh praktek
praktek menjilat atasannya dan menindas bawahannya Pimpinan universitas telah lama menyediakan gelar summa
cum laude baginya Gelar ini belum pernah diberikan pada siapapun Akan tetapi dia ingin keluar saat itu juga Saya
menyukai keindahan dari sesuatu yang pada detik terakhir justru tak menjadi sempurna, katanya Keindahan dari
ketaksempurnaan Tiap yang tidak sempurna adalah indah Indah adalah ketaksempurnaaan Sejak itu dia bekerja
sebagai opseter kuburan Opseter Kuburan Penglihatan saya sehari hari dilapangan pekerjaan saya yang kini
mengatakan kepada saya, bahwa harta dan kekayaan berhenti mempunyai arti persis pada tembok tembok luar dari
setiap pekuburan Selanjutnya, filsafat murni hanya didapat pada suasana di sebelah dalam dari tembok tembok itu
Janganlah usik usik saya lagi di masa yang datang Sayalah kekayaan, sayalah kebajikan.Pelukis Agaknya beginilah
makna dari setiap jiwa yang besar Manusia besar, yang bakal tak pernah dicetak namanya dalam buku buku
pelajaran, dan dikuliahkan mahaguru mahaguru Sebab dia tak pernah mengendalikan pena Dia tak pernah menulis
artikel dalam majalah, apalagi dalam surat kabar Manusia besar ini, filsuf ini, akan berlalu dari dunia ini tanpa apa
apa Dia tak meninggalkan apa apa, selain sejemput kesan kesan tak beraturan pada sejemput orang lain tentang dia
Hanya itu.Novel ini dicetak pertama kali tahun 1969 Bagi saya cover nya terus terang kurang menarik, dengan jenis
font yang biasa saja Tetapi gaya penokohannya tidak biasa karena tidak ada satu nama pun dalam cerita ini Agak
susah untuk dicerna pada awalnya, tetapi setelah kita bisa mengikuti alur dan gaya bahasanya, kita bisa tahu
mengapa novel ini dicetak sampai cetakan ketujuh Setelah beberapa lembar ketengah, timbul satu kecurigaan kalau
sang penulis pastilah seseorang yang pernah belajar filsafat Kecurigaan pun terbukti ketika dihalaman belakang
tertulis Iwan Simatupang, mendapatkan pendidikan HBS di medan, sekolah dokter di surabaya tidak selesai , lalu
belajar antropologi dan filsafat di Rijk Universiteit Leiden dan Paris Dikenal sebagai wartawan dan sastrawan Dan
Ziarah dalam terjemahan bahasa inggris mendapat hadiah roman ASEAN terbaik 1977.Ternyata saya menemukan
harta karun flag 5 likesLike see review View all 10 comments Mar 22, 2012 ana rated it it was amazing Shelves
lokal, wishlist banget Apakah hidup Bertanya opseter, meneruskan renungannya Pelan pelassn dia menyusuri
tembok tembok pekuburan Hari telah larut malam Bahkan malam hampir habis Dia tinggal menantikan pijar fajar,
yang bakal menjadi alasan baginya nanti untuk segera masuk ke dalam rumah dinasnya Apakah hidup Jawab yang
dipetiknya malam kemarin dari burung pungguk yang memanggil manggil kepada bulan sabit, tak membuat dia
puas Jawab itu, yang baginya kurang lebih berbunyi kehidupan adalah suasana, adalah Apakah hidup Bertanya
opseter, meneruskan renungannya Pelan pelassn dia menyusuri tembok tembok pekuburan Hari telah larut malam
Bahkan malam hampir habis Dia tinggal menantikan pijar fajar, yang bakal menjadi alasan baginya nanti untuk
segera masuk ke dalam rumah dinasnya Apakah hidup Jawab yang dipetiknya malam kemarin dari burung pungguk
yang memanggil manggil kepada bulan sabit, tak membuat dia puas Jawab itu, yang baginya kurang lebih berbunyi
kehidupan adalah suasana, adalah iklim, dari maut tak sebegitu meyakinkannya sendiri, betapapun besar pengaruh
perkataan iklim itu dalam seluruh filsafat dan sastra modern sekarang ini Lagi pula, ada sesuatu pada jawab itu
yang terasa tjemplang baginya hlm 62 Siapakah dia Hal apa yang membuat dia menyisipkan dirinya dalam episode
kehidupan sang opseter Ah opseter kita tak tahu orang itu bisa siapa saja, punya peranan apa saja Mungkin dia
reserse, mungkin manusia halus, mungkin petualang, mungkin pengarang yang lagi iseng atau menyaru nyaru entah
sebagai dan untuk apa saja Sebegitu banyak kemungkinan dan apakah dia membawa tanda seru atau justru tanda
tanya dalam episode hidupnya yang kini Apakah dia membawa koma, titik koma, atau titik, opseter kita benar
benar tak tahu Manusia adalah sebakul tanda tanya dan lainnya sekaligus, dan kita bertemu dengannya pada setiap
momen yang dikehendaki kehidupan Kenalkah kita dengan yang berpapasan dengan kita di jembatan sana tadi
Siapa tahu, dalam sakunyalah justru terletak kunci kehidupan kita, yang kini maupun yang akan datang hlm 74
Bunuh diri lebih lebih dia tak dapat melakukannya Kepegawainan yang sudah berpuluh puluh tahun itu telah
membuat dari dirinya, tanpa semaunya sendiri, manusia susila Sedang bunuh diri adalah tindak yang tak susila
Negara bahkan menganggap bunuh diri sebagai juga pembunuhan biasa Bedanya cuma, si pembunuh tak dapat
didakwa dan dihukum lagi Dia telah mendakwa sekaligus menghukum dirinya sendiri Dia adalah si pembunuh
sekaligus dan yang terbunuh matinya adalah kematian yang rangkap dua Yang pertama, kematian sang korban yang
dibunuh Yang kedua, kematian sang terdakwa yang dihukum sendiri oleh sang korban Pada tiap bunuh diri terdapat
dua kali perkataan korban dan dua kali perkataan terdakwa Si korban sekaligus membalas pembunuhan atas dirinya
pada saat itu juga, dimana dia jadinya bertindak sebagai pembunuh Tegasnya, sebagai sang terdakwa baru Sedang
si terdakwa sekaligus mengalami pembunuhan atas dirinya pada saat itu juga, dimana dia jadinya adalah sang
korban Tegasnya, sebagai sang korban baru Jadi, bunuh diri tak memebawa penyelesaian Dia adalah persis layar
penutup babak terakhir sandiwara TAMAT, tapi hanya untuk lakonnya saja Sesudah layar turun, tiap tokoh
meneruskan kisahnya sendiri sendiri, dalam sekian lakon yang tidak, atau masih bakal, dikisahkan hlm 100 Banyak
lagi narasi yang saya sukai, tapi untuk spoiler, cukup segini saja flag 4 likesLike see review Aug 06, 2019 Ageng
Indra rated it it was ok review of another edition Ziarah sebetulnya menawarkan cerita yang meriah, dengan
runtutan penyampaian yang melompat dan menukik tajam Pola utamanya adalah bagaimana masalah atau
pencapaian seorang individu bisa membikin ribut seluruh masyarakat Seperti pelukis yang, saking terkenalnya,
ketika menikah mendapat banyak karangan bunga sehingga satu kota penuh bunga selama seminggu lebih Penjual
bunga kelapa karena tak bisa mendapat nafkah, sedang yang muak terhadap bunga berdemonstrasi untuk mengusir
si pelukis dari Ziarah sebetulnya menawarkan cerita yang meriah, dengan runtutan penyampaian yang melompat
dan menukik tajam Pola utamanya adalah bagaimana masalah atau pencapaian seorang individu bisa membikin
ribut seluruh masyarakat Seperti pelukis yang, saking terkenalnya, ketika menikah mendapat banyak karangan
bunga sehingga satu kota penuh bunga selama seminggu lebih Penjual bunga kelapa karena tak bisa mendapat
nafkah, sedang yang muak terhadap bunga berdemonstrasi untuk mengusir si pelukis dari kota Kelemahan Iwan
Simatupang adalah sering terburu buru pada konklusi tanpa sempat membangun setting yang meyakinkan Maka,
pada bagian ketika efisiensi kerja di pekuburan kotapraja menjadi konflik nasional, ceritanya tak meyakinkan
Bayangkan saja walikota tak punya solusi, lalu masalah diteruskan ke gubernur gubernur juga sama, lalu diteruskan
ke mentri, lalu ke atas lagi hingga jadi konflik nasional Pembaca yang mengerti berbelitnya birokrasi tentu paham,
laporan tak akan naik dan mendapat tanggapan selancar itu Terlebih di beberapa bab berikutnya, Iwan
menyinggung bahwa birokrasi sebagai hal yang berbelit Ketidakkonsistenan paling fatal adalah saat istri pelukis
disebut tak pernah sekali pun menyebut kau pada suaminya, padahal pada bab sebelumnya mereka berdialog
langsung dan si istri bilang kau penasaran ya Amin Maalouf dalam Cadas Tanios adalah contoh terbaik yang bisa
saya tunjuk bagaimana masalah keluarga yakni kelahiran dikembangkan dengan matang, hingga kemudian begitu
meyakinkan ketika hal tersebut mengakibatkan dua kota berkonflik Dalam ranah yang lebih sureal, cerpen Rahim
Etgar Keret pun lebih matang penggambaran singkat indahnya bentuk rahim cukup membuat dimuseumkannya
rahim itu sebagai kekayaan nasional tampak masuk akal Karena terlalu terbatasnya informasi, bagian bagian yang
dimaksudkan sebagai absurd seperti jatuhnya pelukis menimpa si calon istri, serta beberapa bagian di mana tokoh
tokoh mengambil keputusan tak masuk akal bukanlah menemukan celah di antara logika realis sepert dilakukan
Albert Camus atau Haruki Murakami Buat saya, absurdisme Ziarah lebih seperti kegagalan memenuhi logika
realis.Bagian terbaik Ziarah bagi saya malah nyaris di penghujung, ketika keajaiban tidak lagi dirayakan, fokus
narasi bergeser pada dialog Wanita Tua dengan suami abstraksi dan anak hipotetis nya, buat saya adalah harta
karun sesungguhnya Ziarah Metafora meraforanya sederhana tapi terngiang, dan bahasanya kuat padat tanpa
pengulangan pengulangan diksi yang sebenarnya tak perlu,seperti banyak dijumpai di bab bab sebelumnya.Bagian
ini, sebetulnya, sangat khas cara bertutur Haruki Murakami dalam Kronik Burung Pegas, dan Ziarah yang ditulis
1977 jelas lebih dulu ketimbang Murakami Nelayan itu Berhenti Melaut nya Safar Banggai dan Aku Doakan Kamu
Mati dengan Sepenuh Hati nya Prima Hidayah, jelas mewarisi tradisi bertutur Iwan dalam Ziarah Namun, kedua
kumcer itu lebih berkiblat pada bagian awal, lengkap beserta lubang lubangnya, dan bukan bagian akhir ini flag 3
likesLike see review Sep 22, 2014 Firda rated it it was amazing Shelves indonesian lit selama membaca novel ini
sering sekali saya cekikikan XD memang novel surealis Indonesia yang wajib baca D flag 3 likesLike see review
Mar 10, 2011 Aziz rated it it was amazing review of another edition Shelves novels, 5 star, owned Saya beli novel
ini dengan harga RM6 di satu jualan murah buku buku Tapi seusai membacanya saya tahu saya telah membaca
sebuah novel yang tidak ternilai harganya.Sangat dasyat Sangat bijak Sangat memikat.Mungkin inilah apa yang
dikatakan sebuah novel avant garde.Saya juga cuba mencari novel novel lain pengarang ini merahnya merah kering
Masih belum ketemu Insyaallah satu hari nanti.5 bintang untuk novel yang sangat bijak flag 2 likesLike see review
View 1 comment Feb 07, 2019 Ikra Amesta rated it it was amazing review of another edition Shelves sastra
indonesia Gila Dan saking gilanya jadi menjurus hebat.Maaf kalau kesannya meremehkan, tapi saya nggak
nyangka kalau ada novel Indonesia yang seribet ini Ribet dalam arti sebagai perkawinan antara imajinasi dan
intelektualitas yang diolah menjadi fiksi berbalut filsafat, semiotika, dan psikologi Atau mudahnya, buku ini
mengandung tokoh utama ciptaan Albert Camus yang hidup dalam situasi bikinan Franz Kafka dan menjalani plot
yang dirancang Samuel Beckett Atau ringkasnya, absurd maksimal Ceritanya Gila Dan saking gilanya jadi
menjurus hebat.Maaf kalau kesannya meremehkan, tapi saya nggak nyangka kalau ada novel Indonesia yang
seribet ini Ribet dalam arti sebagai perkawinan antara imajinasi dan intelektualitas yang diolah menjadi fiksi
berbalut filsafat, semiotika, dan psikologi Atau mudahnya, buku ini mengandung tokoh utama ciptaan Albert
Camus yang hidup dalam situasi bikinan Franz Kafka dan menjalani plot yang dirancang Samuel Beckett Atau
ringkasnya, absurd maksimal Ceritanya adalah tentang seorang pelukis yang melakukan proses dan perjalanan
menziarahi makam istrinya Proses dan perjalanan ini mempertemukannya dengan beberapa orang, momen, dan
episode yang dijamin bakal membuat logika pembaca mampus seketika Bayangkan, si pelukis yang biasa mampir
di kedai arak dalam kondisi sedih dan hancur lalu suatu hari tampak sangat berseri seri Perubahan emosi yang tanpa
sebab itu justru membuat orang orang di sekitarnya terserang kegelisahan akut yang ujung ujungnya membuat satu
negara terjangkit paranoia Satir tersebut terasa relevan mengolok olok era media sosial zaman sekarang yang
memfasilitasi orang untuk membagi dan mencampuri urusan orang lain demi mengenyangkan nafsu narsistik
pribadi Saya ingin menanyakan kuburan seseorang yang semasa hidupnya adalah istri saya Siapa nama istri
Saudara Saudara boleh percaya atau tidak, tapi saya sendiri tidak tahu Si pelukis itu tidak bernama, Iwan
Simatupang tidak memberinya nama, begitu pula dengan tokoh tokoh lain di buku Mereka diidentifikasi dari
pekerjaan dan status sosialnya saja Negeri yang mereka tinggali juga tidak bernama, mungkin inilah caranya si
penulis membiasakan pembaca dengan rangkaian absurditas tak bernama yang terjadi Ada kesan surealisme juga di
sini, terutama ketika pembaca diajak masuk ke alam pikiran tokoh tokohnya yang diawali oleh sebuah gagasan lalu
berubah jadi imaji dan kemudian tak jarang membuahkan kegilaan berujung bunuh diri Ziarah, tidak diragukan
lagi, adalah novel yang mengganggu Sulit dipahami, sulit juga dijelaskan Mengakhiri novel ini bukan perkara yang
gampang, bukan pula solusi yang tepat untuk memahaminya Pembaca mungkin susah bersimpati kepada tokoh
tokohnya karena tidak punya pengalaman riil yang serupa abstraknya Namun rasanya juga sulit untuk tidak terjerat
ke dalam pusaran irasionalitas cerita tanpa mengakui bahwa itu adalah kebingungan yang orgasmik, yang
memantik pikiran untuk menjelajah area yang tak terpikirkan sebelumnya, dan di ujungnya kita bakal terganggu
oleh bagaimana novel ini selesai sementara kita masih belum selesai Saya nggak nyangka ada novel Indonesia yang
semengganggu ini Kalau begitu apa yang saudara ketahui Saudara bertanya apa yang saya ketahui, hah Yang saya
ketahui adalah, dan hanyalah SAYA MENCINTAI ISTRI SAYA A A A Novel ini terbit pertama kali pada 1969,
dan 50 tahun kemudian novel ini masih tetap menampilkan dirinya sebagai masa depan sastra Indonesia flag 2
likesLike see review Feb 21, 2019 Bunga Mawar rated it liked it review of another edition Shelves buku ipusnas,
fiction, e book, indonesia Baca ini karena mendadak ingat nama Iwan Simatupang, dan saya belum pernah baca
bukunya.Ziarah kubur, apakah lebih pada urusan mengingat mereka yg sudah pergi ketimbang mengingatkan diri
akan kepergian itu sendiri Ada rasa2 perih sedikit melihat kehidupan para opseter pemakaman yang sebenarnya
penuh dedikasi mengurus mereka yg mati Cuma cara cerita yg absurd belum bisa saya pahami.Dan entah kenapa,
ada bagian buku ini ttg juara maraton yg ambruk di garis finish bikin saya merinding Jadi ingat Baca ini karena
mendadak ingat nama Iwan Simatupang, dan saya belum pernah baca bukunya.Ziarah kubur, apakah lebih pada
urusan mengingat mereka yg sudah pergi ketimbang mengingatkan diri akan kepergian itu sendiri Ada rasa2 perih
sedikit melihat kehidupan para opseter pemakaman yang sebenarnya penuh dedikasi mengurus mereka yg mati
Cuma cara cerita yg absurd belum bisa saya pahami.Dan entah kenapa, ada bagian buku ini ttg juara maraton yg
ambruk di garis finish bikin saya merinding Jadi ingat buku Stephen King yg terakhir saya baca, The Long Walk
Apakah jangan2 Pak King pernah membaca buku Pak Iwan yg pertama terbit tahun 1969 ini flag 1 likeLike see
review Nov 18, 2017 Galuh Ratri Suwanti rated it it was amazing review of another edition Istri saya telah mati,
kata orang Itu saya terima sejauh mati berarti tak ada, tiada Yang sendiri berarti ada Yaitu, adanya tiada itu
Keindahan yang membingungkan Membuat saya pusing, geleng geleng, angguk angguk, sedih, gelisah, senyum
senyum, cekikikan, bertanya tanya Pada dasarnya saya ga ngerti apa yang barusan saya baca Tapi suka Pasti dibaca
lagi lain kali Mudah mudahan jadi ngerti flag 1 likeLike see review May 11, 2019 Nike Andaru rated it really liked
it review of another edition Shelves ebook, fiksi, klasik, sastra, via ipusnas 106 2019Ini kali pertama saya baca
bukunya Iwan Simatupang Jelas ini bukan buku yang mudah untuk dicerna, tapi bahasanya mengesankan Sungguh
menarik mengikuti cerita Bekas Pelukis yang dituturkan.Tidak ada nama tokoh dengan cara bercerita yang aneh ,
membaca bukunya ini gak perlu cepat cepat, biar bisa dilumat dengan nikmat Tiap langkahnya adalah dia yang
ziarah pada kemanusiaan flag 1 likeLike see review Dec 31, 2018 Harry Lesmana rated it it was amazing Karya
monumental Iwan Simatupang Ceritanya absurd tapi menarik, ditambah pergantian penceritaan tokoh yang unik
flag 1 likeLike see review Nov 22, 2017 cindy rated it liked it review of another edition Shelves about living,
indonesian This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Aku suka penutupnya
Setiap langkah adalah ziarah Pada kemanusiaan flag 1 likeLike see review Feb 11, 2017 Fadia Alaidrus rated it it
was amazing Buku ini sudah membuat saya jatuh cinta mulai dari pembukaan yang dihadirkannya, Djuga pagi itu
dia bangun dengan rasa hari itu dia bakal bertemu istrinha disalah satu tikungan, entah tikungan mana Sedang
istrinya telah mati entah berapa lama Saya menemukan buku ini di salah satu pojok perpustakaan favorit saya
Judulnya yang mengingatkan saya pada film karya Mas BW Purbo Negara langsung perhatian saya Judul dengan
satu kata yang kuat selalu memiliki daya tarik tersendiri Penulis mampu Buku ini sudah membuat saya jatuh cinta
mulai dari pembukaan yang dihadirkannya, Djuga pagi itu dia bangun dengan rasa hari itu dia bakal bertemu
istrinha disalah satu tikungan, entah tikungan mana Sedang istrinya telah mati entah berapa lama Saya menemukan
buku ini di salah satu pojok perpustakaan favorit saya Judulnya yang mengingatkan saya pada film karya Mas BW
Purbo Negara langsung perhatian saya Judul dengan satu kata yang kuat selalu memiliki daya tarik tersendiri
Penulis mampu mengemas begitu banyak hal absurd dengan penekanan bahwa segalanya begitu biasa saja Ia
menghadirkan sebuah konflik dan kekacauan luar biasa yang justru dimulai dari hal kecil yang tiba tiba menjadi
normal Kenormalan yang tidak normal.Hingga sebuah kutipan dari buku ini yang turut menyimpulkannya, Seluruh
peristiwa ini adalah biasa sadja Semua jang tidak biasa, adalah pada halekatnya biasa sadja Entah berapa kali buku
ini berhasil membuat senyum senyum ataupun heran sendiri flag 1 likeLike see review Mar 21, 2013 Diego
Christian rated it really liked it Shelves sastra, novel absurd Absurditas adalah realitas, begitu kata dosen sastra
bandingan saya, Mas Ibnu Wahyudi Dalam ziarah kita diajak berkontemplasi kepada semiotik kehidupan yang
akan terus berulang di dalam kehidupan kita Meski muse ini diambil dari novel Orang Asing karya Albert Camus,
kita dapat mengetahui dan memperluas khazanah asastra Indonesia dalam absurditas yang disediakan oleh Iwan
Simatupang Filsafat dan psikologi manusia yang serba absurd dapat Anda baca dalam novel, yang menurut saya,
sedap untuk Absurditas adalah realitas, begitu kata dosen sastra bandingan saya, Mas Ibnu Wahyudi Dalam ziarah
kita diajak berkontemplasi kepada semiotik kehidupan yang akan terus berulang di dalam kehidupan kita Meski
muse ini diambil dari novel Orang Asing karya Albert Camus, kita dapat mengetahui dan memperluas khazanah
asastra Indonesia dalam absurditas yang disediakan oleh Iwan Simatupang Filsafat dan psikologi manusia yang
serba absurd dapat Anda baca dalam novel, yang menurut saya, sedap untuk dibaca secara terus menerus.Tiap
langkahnja mengindjak pekuburan tertentu dari majat majat tertentu di bumi jang bersedjarah telah djutaan tahun
Tiap langkahnja adalah dia jang ziarah pada kemanusiaan Pada dirinja sendiri flag 1 likeLike see review Oct 08,
2018 Mochammad Yusni rated it really liked it Reading this truly was a delightful surprise I never heard of the
novel, writer yes, sorry for my limited knowledge on Indonesian literature and writers , even its story So, as I
turned the pages everything became and interesting I didn t expect it to be so absurd, yet so funny and
philosophical at the same time I love the subtle criticism in many parts, the contradiction one of the main characters
really hates snobbism, but the novel story is a bit snob in itself i Reading this truly was a delightful surprise I never
heard of the novel, writer yes, sorry for my limited knowledge on Indonesian literature and writers , even its story
So, as I turned the pages everything became and interesting I didn t expect it to be so absurd, yet so funny and
philosophical at the same time I love the subtle criticism in many parts, the contradiction one of the main characters
really hates snobbism, but the novel story is a bit snob in itself i think lol , the unique plot structure and how it uses
very mundane things to tackle larger picture If you love some philosophical fun journey, then this might be your
cup of tea flag 1 likeLike see review Dec 07, 2018 Dinda rated it it was amazing review of another edition The last
few pages makes me cry Semacam menahan nahan perasaan sejak awal membaca, lalu merasa absurd di tengah
tengah, dan lalu pertahanan ambrol di bagian terakhir It s absurdly beautiful read Way ahead of its time flag 1
likeLike see review Sep 17, 2018 Nadya Kurnia rated it really liked it review of another edition Awalnya bingung
dengan gaya penuturan Ziarah Ini adalah buku kedua dengan gaya surealis yang pernah saya baca, yang pertama
kritikus adinan Tapi Iwan banyak menggunakan penuturan hiperbola di sini untuk menekankan level kekacauan,
keabsurdan, dan keanehan kejadian di tiap bab Kesimpulan yang bisa saya ambil dari Ziarah, adalah bagaimana
satu komunitas bisa demikian bertindak dan menilai seseorang yang tak sesuai dengan zona nyamannya secara
kolektif Bagaimana satu kabinet, pemerintah Awalnya bingung dengan gaya penuturan Ziarah Ini adalah buku
kedua dengan gaya surealis yang pernah saya baca, yang pertama kritikus adinan Tapi Iwan banyak menggunakan
penuturan hiperbola di sini untuk menekankan level kekacauan, keabsurdan, dan keanehan kejadian di tiap bab
Kesimpulan yang bisa saya ambil dari Ziarah, adalah bagaimana satu komunitas bisa demikian bertindak dan
menilai seseorang yang tak sesuai dengan zona nyamannya secara kolektif Bagaimana satu kabinet, pemerintah
daerah, pejabat, bisa demikian bodoh dan mengambil serius hal hal yang sebetulnya tidak perlu dibahas Bagaimana
seorang wanita bisa demikian asing dengan kehidupan yang dijalaninya, bagaimana dia sendiri tak paham apa
sebab mulanya dia bersedia menikah, namun toh pada akhirnya justru mengenal betul seluk beluk suaminya Ziarah
ini sarat potret kehidupan manusia dan komunitas Tapi gaya penuturannya cukup rumit, perlu sabar dikit buat baca
sampe habis flag Like see review Aug 31, 2018 Agusman 17An rated it really liked it Ziara adalah Roman ASEAN
terbaik 1977 Aku bersyukur dapat membaca Roman ini Sangat unik memang Cara berceritanya tak seperti novel
biasa Kalau meminjam testimoni Faisal Oddang, novel ini tidak sekedar menyampaikan sebuah cerita lebih dari itu,
ia juga menunjukkan bagaimana sebaiknya cerita disampaikan.Ada yang menarik memang, terutama cara
berceritanya Bila biasanya tokoh utama di sebutkan namanya, di sini beda tapi dengan menggunakan Tokoh Kita
Esok akan menjadi kini begitu kalimat Ziara adalah Roman ASEAN terbaik 1977 Aku bersyukur dapat membaca
Roman ini Sangat unik memang Cara berceritanya tak seperti novel biasa Kalau meminjam testimoni Faisal
Oddang, novel ini tidak sekedar menyampaikan sebuah cerita lebih dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana
sebaiknya cerita disampaikan.Ada yang menarik memang, terutama cara berceritanya Bila biasanya tokoh utama di
sebutkan namanya, di sini beda tapi dengan menggunakan Tokoh Kita Esok akan menjadi kini begitu kalimat
tertulis pada hal 19, kini mencakup semua situasi kehidupan Kini yang menjadi kemarin tak dihiraukan, karena
segala yang lampau hanya gumpalan hitam Ah, memang indah dan syarat rahasia, menegangkan sekaligus sangat
menyenangkan flag Like see review Dec 26, 2018 Andria Septy rated it really liked it Shelves sastra Membaca
buku ini berkat rekomendasi seorang penulis yang tak perlu disebutkan namanya Doski bilang, dibuku bersampul
buku berwarna lime itu dengan kata kata sebagai berikut Ziarah tidak sekedar menyampaikan sebuah cerita_lebih
dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana cerita disampaikan oleh karena itu saya tertarik membaca buku ini dan
membaca Ziarah, frekuensinya sama persis ketika aku membaca karya karya berkelas dunia lainnya Aku tidak
ingin menyamakan Iwan S dengan Gabo atau Llosa atau Membaca buku ini berkat rekomendasi seorang penulis
yang tak perlu disebutkan namanya Doski bilang, dibuku bersampul buku berwarna lime itu dengan kata kata
sebagai berikut Ziarah tidak sekedar menyampaikan sebuah cerita_lebih dari itu, ia juga menunjukkan bagaimana
cerita disampaikan oleh karena itu saya tertarik membaca buku ini dan membaca Ziarah, frekuensinya sama persis
ketika aku membaca karya karya berkelas dunia lainnya Aku tidak ingin menyamakan Iwan S dengan Gabo atau
Llosa atau siapapun, karena hanya Iwan Simatupang yang bisa menjadi Iwan Simatupang Maka wajar saja beliau
diganjar penghargaan sebagai roman ASEAN TERBAIK tahun 1977 Menyenangkan sekali membaca buku ini,
tidak rugi saya membelinya flag Like see review Feb 01, 2019 Firman Kurnia S rated it really liked it review of
another edition Selayaknya buku yang berjudulkan ziarah, buah pikiran I Simpatupang ini berkisah seputar
kematian, asas asas kematian, dampak, dan maksud serta tak lupa juga proporsinya Diracik dengan bahasa bahasa
intelek khas filsuf sekalibernya, bagi saya, banyak maksud maksud tersembunyi yang ingin disampaikan Akan
tetapi, dampak dan pemicunya pun akanlah beda masing masingnya pada tiap individu Lain halnya juga makna
yang disadur, kentalnya rasa cinta yang dicampur adukkan dengan rasa dendam, Selayaknya buku yang
berjudulkan ziarah, buah pikiran I Simpatupang ini berkisah seputar kematian, asas asas kematian, dampak, dan
maksud serta tak lupa juga proporsinya Diracik dengan bahasa bahasa intelek khas filsuf sekalibernya, bagi saya,
banyak maksud maksud tersembunyi yang ingin disampaikan Akan tetapi, dampak dan pemicunya pun akanlah
beda masing masingnya pada tiap individu Lain halnya juga makna yang disadur, kentalnya rasa cinta yang
dicampur adukkan dengan rasa dendam, dengki, dan sifat muluk muluk lainnya ada dalam buku yang
memenangkan Buku Terbaik ASEAN 1977 ini flag Like see review May 08, 2018 Andris Sambung rated it it was
amazing Ini adalah karya Iwan Simatupang pertama yang saya baca, Novel yang memantik untuk kita lebih melihat
ke dalam diri kita dalam bahasa keseharian instropeksi instropeksi dalam hal ini merupakan sesuatu yang dasar
yang asali dengan nilai nilai kehidupan yang kita jalani Tokoh Tokoh dalam buku ini merupakan konter kepada
kehidupan yang siklusif, terstruktur dan hanya menjalaninya tanpa berani keluar dari trak nyaTokoh pelukis dan
Opseter adalah kita yang menolak sukses dalam kehidupan, penolakan2 Ini adalah karya Iwan Simatupang pertama
yang saya baca, Novel yang memantik untuk kita lebih melihat ke dalam diri kita dalam bahasa keseharian
instropeksi instropeksi dalam hal ini merupakan sesuatu yang dasar yang asali dengan nilai nilai kehidupan yang
kita jalani Tokoh Tokoh dalam buku ini merupakan konter kepada kehidupan yang siklusif, terstruktur dan hanya
menjalaninya tanpa berani keluar dari trak nyaTokoh pelukis dan Opseter adalah kita yang menolak sukses dalam
kehidupan, penolakan2 terhadap keteraturan dan kemapanan ditolaknya tanpa merendahkan kehidupan lain flag
Like see review Jan 28, 2019 Ariel Seraphino rated it it was amazing review of another edition Suka dengan idenya
yg cukup aneh di jaman di mana buku ini pertama kali terbit Seorang suami yang menziarahi kuburan istrinya yang
sangat dicintainya Dan semua problematika yang muncul dari tindakannya ternyata berdampak luas bagi
lingkungan dan masyarakatnya Mungkin genre ini kemudian yang melahirkan realisme magis dalam kesusatraan
indonesia berikutnya Perenungan dan perjalanan hidup sang tokoh seolah berkelindan dalam berbagai imajinasi dan
pengembaraan spirituil Sebuah buku penting Suka dengan idenya yg cukup aneh di jaman di mana buku ini
pertama kali terbit Seorang suami yang menziarahi kuburan istrinya yang sangat dicintainya Dan semua
problematika yang muncul dari tindakannya ternyata berdampak luas bagi lingkungan dan masyarakatnya Mungkin
genre ini kemudian yang melahirkan realisme magis dalam kesusatraan indonesia berikutnya Perenungan dan
perjalanan hidup sang tokoh seolah berkelindan dalam berbagai imajinasi dan pengembaraan spirituil Sebuah buku
penting dalam kesusastraan indonesia jaman ini flag Like see review Oct 01, 2019 Imam Rahmanto rated it liked it
review of another edition Shelves koleksi_pribadi Entah bagaimana isi cerita ini mengalir Apakah seperti ini yang
dinamakan surealisme Segalanya berjalan saja seperti ceracau orang yang bercerita Kepala saya berkerut untuk
memikirkan makna ceritanya.Ya, Ziarah ini tampaknya lebih banyak berbicara tentang filsafat Baca satu kali
mungkin tak akan cukup Bahasanya juga benar benar dirangkau dengan gaya pengejaan yang agak lama Wajar,
Ziarah terbit pada tahun 1970.Setidaknya, saya sanggup menamatkannya Yah flag Like see review Jan 10, 2017
Hayatun Nufus rated it it was amazing Tegak lurus dengan langit Satu penggal kalimat yang sangat sangat saya
sukai dari novel ini Novel absurd yang membuat saya seperti jungkir balik ketika membacanya dan seperti baru
turun dari komidi putar setelah selesai membacanya.Tidak salah ketika HB Jassin mengatakan novel ini harus
diterbitkan Satu kesedihan mendalam ketika tertipu di lapak online, buku yang saya beli repro bukan asli Padahal si
penjual bilang asli Sedih yang tak terperikan flag Like see review Sep 22, 2019 Bardjan Bardjan rated it it was
amazing Novel Indonesia terbaik yang pernah saya baca, kebetulan karena saya suka sekali dengan novel
bertemakan absurditas dan kematian Damn. Berikan saya waktu 10 menit saja untuk mendongeng langsung di
hadapan umat manusia semesta mengenai buku ini, saya mohon Banyak sekali kekaguman yang ingin diutarakan,
namun platform digital bajingan ini terlalu sesak flag Like see review Jul 02, 2017 Alfan Muhib rated it it was ok
review of another edition Aku mungkin membaca novel ini di waktu yang kurang tepat, mungkin lain kali aku
perlu membacanya dengan lebih tekun Atau mungkin novel seperti ini memang bukan jenis yang tepat untuk
pembaca sepertiku flag Like see review Jan 21, 2018 Fedira Febionita rated it liked it review of another edition
Shelves lokal, minjem, satir, not my cup of tea, classic Akhirnya selesai juga.Membaca Ziarah mengingatkan saya
akan proses pengerjaan skripsi saya terkadang saya akan mengangguk paham dan melanjutkan dengan hati riang,
terkadang saya kebingungan setengah mati dan menaruhnya menjauh flag Like see review Jun 29, 2019 Nuel rated
it really liked it Shelves sastra indonesia Pertama kalinya, buku berlabel susah dipahami membuat tertawa ketika
tersandung humor humor, absurditas, tersanjung karena baris baris yang membisukan.Betapa, Pekuburan adalah
lembaga perguruan paling tinggi bagi filsafat, filsafat sebagi ilmu, filsafat sebagai kebajikan Pertama kalinya, buku
berlabel susah dipahami membuat tertawa ketika tersandung humor humor, absurditas, tersanjung karena baris
baris yang membisukan.Betapa, Pekuburan adalah lembaga perguruan paling tinggi bagi filsafat, filsafat sebagi
ilmu, filsafat sebagai kebajikan flag Like see review previous 1 2 3 4 5 6 7 8 9 next new topicDiscuss This Book
There are no discussion topics on this book yet Be the first to start one Share Recommend It Stats Recent Status
Updates Readers also enjoyed
34. Man Tiger
35. Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
36. Laut Bercerita
37. Harimau! Harimau!
38. Aroma Karsa
39. Burung-Burung Manyar
40. House of Glass (Buru Quartet, #4)
41. Child of All Nations (Buru Quartet, #2)
42. Ronggeng Dukuh Paruk
43. Olenka
44. Beauty Is a Wound
45. Atheis
46. Bukan Pasar Malam
47. Buku Latihan Tidur: Kumpulan Puisi
48. Saman
49. Jejak Langkah
50. Dawuk: Kisah Kelabu Dari Rumbuk Randu
51. Budaya Dayak: Permasalahan Dan Alternatifnya: Berdiri Di Kampung Halaman Memandang Tanah Air Merangkul
Dunia
Iwan Simatupang
52. sparringmind.com's 50 Best Social Psychology Books
53. Modern/Historical Thrillers
54. Romance Books to Kick Off Romance Week
55. Modern day heroines losing their virginity to their one true love
56. What Should I Read Next
57. Virgin hero!
58. Trapped/Stranded/Wilderness Romance Books
59. The Best of Edge Play
60. The funniest books I ever read
61. Apocalypse by Epidemic

Anda mungkin juga menyukai