Mengapa takut pada lara Tidak ada gunanya kita gelisah akan rasa
Sementara semua rasa bisa kita cipta? sakit dan sedih. Masih ada perasaan senang
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang bisa kita rasakan. Pada akhirnya, rasa
Yang menunggu reda sakit itu juga akan tenang setelahnya.
Di dalam kamar, rindu itu menguap Di dalam heningnya kamar penulis, rasa
Dalam kebisuan rindunya terhadap seseorang itu menghilang.
Sebentar lagi, kita semakin lupa Ia juga semakin melupakan orang yang
bersama dengannya di masa lalu.
Mengapa takut pada lara Tidak ada gunanya kita gelisah akan rasa
Sementara semua rasa bisa kita cipta? sakit dan sedih. Masih ada perasaan senang
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang bisa kita rasakan. Pada akhirnya, rasa
Yang menunggu reda sakit itu juga akan tenang setelahnya.
Di tiap langkah, rindu kita menghilang Seiring berjalannya waktu rasa rindu tersebut
Penuh keraguan perlahan-lahan menghilang. Mereka berdua
Lalu, kita pun sungguh semakin lupa juga melupakan satu sama lain.
Oh-oh-oh Akibatnya mereka berdua menjadi “orang
Kita menjelma kebisuan asing” bagi satu sama lain dimana mereka
Yang tak kunjung terungkap tidak lagi saling berkomunikasi.
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
Mengapa takut pada lara Tidak ada gunanya kita gelisah akan rasa
Sementara semua rasa bisa kita cipta? sakit dan sedih. Masih ada perasaan senang
Akan selalu ada tenang di sela-sela gelisah yang bisa kita rasakan. Pada akhirnya, rasa
Yang menunggu reda sakit itu juga akan tenang setelahnya.
Oh-oh-oh-oh-oh-oh
Kutipan Puisi Makna Larik
Oh-oh-oh-oh-oh-oh
(2003)
PUISI 3
Lupa
Karya: Joko Pinurbo
(2003)