Anda di halaman 1dari 12

PRAFASA

Disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


Pengampu :
SIGIT ARIF BOWO, S.Pd., M.Pd.

oleh :
1. Desti Prima Ramadani (A520160017)
2. Sarah Khairunnisa (A520160019)
3. Septia Faulla Rachma (A520160025)
Kelas :
3A

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II

ISI

A.Pengertian Parafrasa

Parafrase atau parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa ke dalam
bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali tersebut bertujuan untuk
menjelaskan makna yang tersembunyi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah
penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata) yang lain, dengan maksud
untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.

B.Cara Membuat Parafrasa

Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam membuat parafrasa dari sebuah bacaan.
Untuk membuat parafrasa lisan, langkah-langkahnya adalah membaca informasi secara cermat,
mencatat kalimat inti, mengmbangkan kalimat inti menjadi pokok pikiran, menyampaikan pokok
pikiran dalam bentuk uraian lisan dengan kalimat sendiri. Sunakanlah sinonim, ungkapan yang
sepadan, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, mengubah kalimat aktif
menjadi kalimat tidak aktif, serta menggunakan kata ganti orang ketiga untuk narasi jika kesulitan
menguraikan.

C.Cara Memparafrasekan Puisi Menjadi Prosa

Bagaiamana cara memparafrasekan puisi menjadi prosa? Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memfaraprasekan puisi menjadi prosa, ialah :

a) Membaca atau mendengarkan pembacaan puisi dengan seksama ;


b) Pahami isi kandungan puisi secara utuh ;
c) Jelaskan kata-kata kias atau ungkapan yang terdapat dalam puisi ;
d) Uraikan kembali isi puisi secara tertulis dalam bentuk prosa dengan menggunakan kalimat
sendiri ;
e) Sampaikan secara lisan atau dibacakan.

Parafrasa merupakan cara pengungkapan kembali suatu tuturan dari suatu tingkatan/ macam
bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya.

C. Ciri Parafrasa:

1. bentuk tuturan berbeda

2. makna tuturan sama

3. subtansi tidak berubah

4. bahasa/cara penyampaian berbeda

Berdasarkan jeisnya, parafrasa dibagi menjadi dua; parafrasa lisan dan parafrasa tulisan.

Langkah membuat parafrasa:

1. membaca teks keseluruhan

2. menentukan pokok-pokok pikiran wacana

3. menetuka tuturan yang hendak menjadi variasinya


4. menyusun pokok pikiran tanpa mengabah arti

5. menyempurnakan pokok pikiran

6. membentuk wacana sesuai keinginan

Contoh 1

Selamat Tinggal

aku berkaca

ini muka penuh luka

siapa punya?

kudengar seru menderu

dalam hatiku

apa hanya angin lalu?

lagu lain pula

mmenggelepar di tengah malam buta

ah...!!!

segala menebal, segala mengental

segala tak kukenal

(Chairil Anwar)

parafrasanya menjadi:

Ketika si ku berkaca, aku sangat terkejut melihat mukaku ini mulai dipenuhi luka. Sebenanya ini
punya siapa?

Aku mendengar suara yang seru menderu, dalam hati kubertanya, apakah itu hanya suara angin
lalu?

Aku pun mendengar lagu yang lain menggema menggelepar di tengan malam buta.

Ah,...!!

Segalnaya telah tiba menebal, bahkan segalanya jadi mengental, sehingga segalanya tidak aku kenal.

Contoh 2

Aku

Kalau sampai waktuku

'Ku mau tak seorang 'kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu


Aku ini binatang jalang

Dari kumpulannya terbuang

Bila peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Lukadan bisa kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang perih peri

Dan aku akan lebih tidak peduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

(Chairil Anwar, DCD 1959:7)

Parafrasanya :

Kalau si aku meninggal, ia menginginkan jangan ada seorangpun yang bersedih, bahkan juga kekasih
atau istrinya.

Tidak perlu juga ada sedu sedan yang meratapi kematian si aku sebab tidak ada gunanya. Si aku ini
adalah binatang jalang yang lepas bebas, yang terbuang dari kelompoknya. Ia merdeka tidak terikat
oleh aturan-aturan yang mengikat, bahkan meskipun ia ditembak, peluru menembus kulitnya. Si aku
tetap berang dan memberontak terhadap aturan-aturan yang mengikat tersebut.

Segala rasa sakit dan penderitaan akan ditanggung, ditahan, diatasi hingga rasa sakit dan
penderitaan itu pada akhirnya akan hilang sendiri.

Si aku akan makin tidak peduli pada segala aturan dan ikatan, halangan, serta penderitaan. Si aku
mau hidup seribu tahun lagi. Maksudnya, si aku menginginkan semangatnya, pikirannya, karya-
karyanya akan hidup selama-lamanya. (Rachmat Djoko Pradopo)

Jenis parafrasa ada 2 yaitu:

1. Parafrasa terikat adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan atau
menyisipkan sejumlah kata pada puisi sehingga kalimat-kalimat puisi mudah dipahami seluruh kata
dalam puisi masih tetap digunakan dalam parafrasa tersebut.

2. Parafrasa bebas adalah mengubah puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang
terdapat dalam puisi dapat digunakan, dapat pula tidak digunakan.

Parafrasa Terikat

MENYESAL

Kini PAGIKU HILANG SUDAH MELAYANG entah kemana

Sekarang HARI MUDAKU SUDAH PERGI jauh tak kan pernah kembali

KINI hanya PETANG yang DATANG MEMBAYANGi alam pikiranku


Yang kini BATANG USIAKU SUDAH mulai TINGGI.

Dulu AKU LALAI DI HARI PAGI,

Karena BETA LENGAH DI MASA MUDA yang masih suka bermalas-malasan

Hingga KINI HIDUP menjadi MERACUN HATI tak bisa berbuat apa-apa lagi

Sudah MISKIN ILMU, MISKIN HARTA pula

Namun AH, APA GUNA KUSESALKAN,

Karena MENYESAL TUA itu TIADA BERGUNA,

HANYA MENAMBAH LUKA SUKMA di hati

KEPADA YANG MUDA KUHARAPKAN,

Untuk ATUR BARISAN DI HARI PAGI,

MENUJU KEARAH PADANG BAKTI.

(ALY HASJMY)

Parafrasa Bebas

Puisi meyesal karya Ali Hasjmi mengisahkan seseorang yang menyesali masa mudanya
tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Ia kurang hati-hati dan bermalas-malasan waktu muda
dulu.Kini di hari tuanya, ia merasa miskin ilmu dan miskin harta, tidak berilmu dan tidak punya harta
apa-apa. Ia merasa tidak ada guna menyesali diri. Akan tetapi, ia tidak berhenti dalam sesalnya.Ia
berusaha bangkit dan mengajak generasi muda untuk merencanakan segala sesuatu dari sekarang
menuju kearah tempat yang lebih baik (tempat yang dihormati).

Contoh puisi

Gadis Peminta-minta

Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil

Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok

Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan

Gembira dari kemayaan riang.

Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal

Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal

Jiw begitu murni, terlalu murni

Untuk dapat membagi dukaku


Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil

Bulan di atas itu tak ada yang punya

Dan kotaku, oh kotaku

Hidupnya tak lagi punya tanda

(Toto Sudarto Bachtiar, suara, 1950 )

A. Mencari Arti kata sulit

Kekal : abadi

Duka :sedih

Tengadah : melihat keatas/ berdoa/ minta

Merah jambu: sore hari

Melulur : meluncur masuk dengan mudah

Sosok : rupa/ bentuk/ wujud

Angan-angan: pikiran/ ingatan/ cita-cita

Kemayaan: hal keadaan hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada hanya ada dalam angan-
angan atau khayalan.

Menara : bangunan yang tinggi

Katerdal : gereja besar tempat kedudukan resmi

B. Parafrasa terikat

Setiap kita bertemu dengan gadis kecil berkaleng kecil aku merasa iba padanya

Setiap Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka dalam menghadapi kenyataan hidup

Mereka Tengadah padaku pada bulan merah jambu saat itu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa kalau gadis kecil berkaleng kecil tidak ada

Rasanya Ingin aku ikut dengan gadis kecil berkaleng kecil itu

Mereka Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok tanpa rasa takut

Mereka Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan yang tak kan pernah ada

Hanya Gembira dari kemayaan riang.

Namun Duniamu yang lebih tinggi dari menara katerdal

Meskipun Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kauhafal

Jiwamu begitu murni, terlalu murni

Untuk dapat membagi dukaku


Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil dunia ini terasa sepi

Bagaikan Bulan di atas itu tak ada yang punya

Dan di kotaku, oh kotaku

Seperti Hidupnya tak lagi punya tanda

C. Parafrasa bebas

Puisi Gadis kecil berkaleng kecil diatas pengungkapan seorang penyair bahwa Setiap
kita bertemu dengan gadis kecil yang membawa kaleng kecil, senyuman mereka terlalu abadi untuk
kita kenal, penyair merasa terharu dan sedih jika melihat mereka saat meminta minta pada kita saat
waktu sore hari itu, namun jika tidak ada mereka kota ini terasa hilang tanpa jiwa. Ingin rasanya ikut
dengan gadis kecil berkaleng kecil itu, sampai pulang ke bawah jembatan, tubuh mereka meluncur
masuk dengan mudah tanpa rasa takut ataupun kesusahan. Mereka hanya bisa berkhayal dari
kehidupan yang mewah dengan kegembiraan yang hanya khayalan yang nyatanya tidak ada. Namun
mereka derajatnya lebih tinggi dari bangunan yang tinggi. Meskipun mereka selalu berlintas lintas di
air kotor yang begitu mereka hafal, jiwa mereka tetap suci dan terlalu suci untuk dapat membagi
duka kita. Kalau mereka mati, bagaikan bulan diatas tak ada yang punya, dan kota kita menjadi sepi
tanpa kehadiran mereka seperti tiada kehidupan yang berarti.

Contoh Memparafrasakan puisi

Doa

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh

Mengingat kau penuh seluruh

cayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku

Di pintuMu aku mengetuk


Aku tidak bisa berpaling

A. Mencari Arti kata yang sulit

Termangu : diam

Cayamu : sinar atau cahaya

Suci : bersih

Kerdip : sebentar kelihatan padam, sebentar menyala lagi

Kelam : agak gelap atau kurang terang

Sunyi : sepi

Bentuk : sosok, wujud

Remuk : hancur

Kerdip lilin di dalam kelam sunyi : sesuatu sangat berarti

Aku mengembara di negeri asing : pengakuan penyair akan dosa-dosanya, sehingga ia menjadi
”orang asing” bagi dirinya sendiri.

DipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisa berpaling : mengungkapkan tekad bulat penyair yang
menyadari bahwa jalan Tuhanlah yang menjadi pilihannya. Ia tidak akan berpaling lagi, apapun yang
terjadi.

B. Menyisipkan kata pada puisi

Doa

Tuhanku aku mohon ampunanMu

diDalam aku termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biarpun susah sungguh menghadapi kenyataan hidup

Aku tetap Mengingat kau penuh seluruh

Dengan cayaMu panas suci

meskipun tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Engkau sangatlah berarti

Tuhanku yang Maha Esa

Aku seperti hilang bentuk

Terasa Remuk tubuhku

Tuhanku Yang Maha Kuasa

Aku mengembara di negeri asing

Tuhanku Yang Maha Pengampun

Aku mengembara di negeri asing


Tuhanku

Di pintuMu aku mengetuk

Aku tidak bisa berpaling apapun yang terjadi

C. Parafrasa bebas

Puisi diatas mengisahkan seseorang yang sedang termangu, ia tetap menyebut nama
Tuhannya, Ia mengingat atas kesalahan dan dosa-dosa yang ia perbuat . Dia berusaha selalu ingat
padaNya meskipun susah karena memikirkan urusan dunia.Ia sadar atas kebesaran Tuhan yang
penuh cahaya suci, meskipun tinggal kerdip lilin baginya sangatlah berarti.Ia merasa seperti
tubuhnya hancur penuh dengan dosa. Ia merasa asing bagi dirinya, Ia bertekad bulat bahwa jalan
yang Tuhanlah yang menjadi pilihannya, ia tidak akan berpaling lagi, apa pun yang terjadi.

sumber : http://kang-faster.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai