Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI BUKU

Judul Buku              : Manusia Setengah Salmon


Penulis Buku           : Raditya Dika
Penerbit                 : Gagas Media
Tahun Penerbit       : 2011
Genre                    : Romantis, komedi                               
Cetakan                 : Pertama & Ketiga
Tebal Buku             : 264 halaman
Ukuran Buku          : 13 x 19 cm
Editor                    : Windi Aristanti
Design Sampul       : Adriano Rudiman
Layout                   : Novianto Ricaisar
ISBN                     : 979-780-531-X
Harga                    : Rp. 42.000
SINOPSIS
Setiap orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam hidupnya.
Baik disadari atau pun tidak, setiap orang akan mengalami sebuah proses yang
namanya ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya. Itu lah kata – kata yang pembuka
pada novel ini, buku Manusia Setengah Salmon ini adalah buku ke enam dari
salah satu penulis novel komedi ternama di Indonesia yaitu Raditya Dika.
Didalam novelnya ini Dika menuliskan 18 BAB yang menceritakan makna
tentang perpindahan. Dengan gaya penulisannya yang khas, Dika menuliskan
sebuah cerita tentang perpindahan dan mengajak pembacanya menyadari
perpindahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang tidak disadari.
“Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu
dengan lainnya. kita hidup di antaranya.” (hal. 254)
Secara garis besar didalam novelnya ini juga Raditya Dika juga
menganalogikan perpindahan dari hati ke hati lainnya seperti saat kita “pindah”.
“Seperti rumah ini yang jadi terlalu sempit buat keluarga kami, gue juga menjadi
terlalu sempit buat dia. Dan, ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak
nyaman, saat itulah seseorang harus pindah ke tempat lain yang lebih luas dan
(dirasa) cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah, gue dan dia juga tidak salah.
Yang kurang tepat itu bila dua hal yang dirasa sudah tidak lagi saling
menyamankan tetap dipertahankan untuk bersama. Mirip seperti gue dan dia.
Dan dia, memutuskan untuk pindah” (hal. 29)
“Saat ini, gue jadi berpikir, proses pindah hati juga seperti pindah rumah.
Terkadang , kita masih membanding-bandingkan siapa pun yang kita temui
dengan mantan pacar. Ketika kenalan sama seseorang, kita membandingkan
dengan kebiasaan mantan pacar kita. Seperti lazimnya orang yang masih
terjebak di masa lalu, orang yang lebih baru pasti kalah dari mantan pacar kita
yang sudah lama itu.” (hal. 244)
            Banyak pesan moral yang diberikan Radit, Radit juga menceritakan
tentang kasih sayang mamanya sewaktu Radit berada di Belanda, sebelum Radit
berangkat ke Belanda mamanya berpesan untuk selalu membawa stok celana
dalam yang banyak. Disini juga menceritakan tentang wawancara Radit terhadap
para hantu yang lagi terkenal di Indonesia. Radit juga mempunyai penemuan baru
dalam bidang ilmu untuk orang-orang jomblo. Akhirnya, radit dapat memaknai
kehidupannya dengan cara berpindah-pindah seperti ikan salmon yang selalu
berpindah-pindah untuk meneruskan kehidupannya.
“Kita gak mungkin selamanya bisa ketemu dengan orangtua. Kemungkinan yang
paling besar adalah orangtua kita bakalan lebih dulu pergi dari kita. Orangtua
kita bakal ninggalin kita, sendirian. Dan kalau hal itu terjadi, sangat tidak
mungkin buat kita untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali.” (hal.
133).

Kelebihan : Kelebihan dari novel ini adalah gaya bahasa yang mudah dimengerti
dan kata-katanya yang tidak ambigu sehingga memudahkan para pembaca dalam
memahami maksud dari novel tersebut. Novel Manusia Setengah Salmon juga
mampu mengocok perut pembaca dengan gaya komedi khas Raditya Dika, namun
juga mampu menimbulkan efek galau saat membaca.

Kekurangan : kekurangan dari buku ini. Bab-bab yang diambil dari twiter, serta
interview dengan hantu itu kurang mutu, lebih baik Radit nantinya tetap menulis
biasa aja di bukunya, gak usah yang kaya gitu kaya gitu. Ada satu lagi yang sangat
gak bermutu: BAB 1! Gw sarankan, Bab 1 ini dihilangkan, karena gak guna
banget ada disini, bikin buku ini rusak. Kalau ada yang  pertama baca bukunya
Radit dan langsung disuguhi tentang tulisan di Bab 1 ini, dijamin makin males
buat nerusin. Padahal bab-bab selanjutnya sangat lebih baik dibandingkan bab 1.

A. UNSUR INTRINSIK
1. Tema
Tema Novel Manusia Setengah Salmon adalah humor. Bukan hanya
kumpulan kalimat candaan yang tidak bermakna. Buku ini
menonjolkan unsur kehidupan sosial dalam balutan humor.
2. Alur
Novel Manusia Setengah Salmon menggunakan alur maju dan mundur
atau kembali ke masa lalu, baik yang di alami oleh tokoh utama
maupun pemeran lainnya.
3. Latar
a. Teras Rumah
Bukti :
“Gue menemukan sosok bokap tengkurap dilantai teras rumah”.
b. Balkon Rumah
Bukti :
Menemukan bokap lagi senam kentut dibalkon rumah”.
c. Dimobil
Bukti :
Selama dimobil perjalanan pulang.
d. Ruang Makan
Bukti :
Setelah menaruh kunci mobil dan duduk menghela nafas diruang
makan.
e. Kamar
Bukti :
Ketika gue lagi beres-beres kamar
f. Pacific Place
Bukti :
Gue janjian dengan dia di pacific place.

g. Kota Venice, italia


Bukti :
Pasti sekarang gue tidak berada disebuah gang kecil bau pesing di
kota Venice, Italia.
h. Kereta
Bukti :
Gue memperhatikan pemandangan diluar kaca jendela kereta.
i. Utrecth University
Bukti :
Sampai asrama gue yang disediakan oleh utrecht university..
j. Kelas
Bukti :
Masing-masing murid bergantian memperkenalkan diri kepada
seluruh anak-anak dikelas dengan menyebutkan nama dan negara
mereka berasal.
k. Vending Machine
Sedang beli coca-cola di vending machine.
l. Didalam Bus
Bukti :
Perjalanan ke Belgia kami tempuh dengan naik bus, gue duduk
disebelah perek.
m. Museum
Bukti :
Kebanyakan patung yang disimpan di museum ini adalah patung
dari zaman renasance.
n. Coffee Shop
Bukti :
Kami berdua saat itu sedang ngemil disebuah coffee Shop.
o. Dokter Gigi
Bukti :
Gue dan nyokap berada didepan dokter gigi. Dokter giginya laki-
laki yang tidak terlalu tua.
p. Persawahan
Bukti :
Kami akhirnya sampai di area persawahan.
q. Kandang Sapi
Bukti :
Ada lima sapi dikandang tersebut.
r. Acara Pernikahan
Bukti :
Kami lagi ada di pernikahannya mister.

4. Latar Waktu
a. Pagi
Bukti 1 :
Senam ini dilakukan setiap pagi.
Bukti 2 :
Pagi harinya, menantu abah ucun.
Bukti 3 :
Gue lihat ke arah jam yangan, masih pukul enam pagi.
Bukti 4 :
Suatu pagi, gue bangun dengan bantal yang basah.
b. Siang
Bukti :
Ketika istirahat makan siang
c. Sore
Bukti :
Angin Sore Berhembus
d. Malam
Bukti :
Malam itu, gue mencoba tidur bukan di padepokan.
5. Latar Suasana
a. Resah
Bukti :
Adik-adik gue mulai resah. Sekarang, kami berada di tengah-
tengah kota Venice tanpa satu orang pun tahu harus pergi kemana
b. Sedih atau Galau
Bukti :
Setelah hampir setengah jam trisna bercerita tentang PDKT yang
dia lakukan. Nada bicaranya jauh lebih lambat, lalu dia bicara
kepada gue. “Gue ngerasa udah ngasih perhatian ke dia secara
bertahap, tapi ko dia gak ngerespon lagi ya?”,

Unsur Ekstrinsik

a. Nilai Moral
Nilai moral pada novel ini tidak begitu terasa karena pada dasarnya novel ini
bersifat humur dan yang mebuat novel ini tidak begitu “bermoral” karena isi
keseluruhan dari novel ini hanya menceritakan kebodohan dari si penulis. Ini
menunjukkan seakan-akan kebodohan dan kesalahan patut ditertawakan.

b. Nilai Sosial
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini juga tidak begitu jelas. Ada bab yang
berisikan tentang sosial yaitu membantu teman walaupun hanya dengan
memberikan nasihat.

c. Nilai Adat istiadat


Nilai adat istiadat di novel ini tidak terasa karena sudah memasuki jaman
modern.

Anda mungkin juga menyukai