Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAHASA

INDONESIA
Kritik Novel

KEVIN MARIO FREDDY WELLEY


XII MIPA D/14

SMA NEGERI 1 KEDIRI


Jalan Veteran 1 Kediri Telp. (0354) 771829
A. Identitas Novel

Judul : Manusia Setengah Salmon


Penulis : Raditya Dika
Penerbit : Gagas Media
Tahun Cetak : 2011
Jumlah Halaman : viii + 264 Halaman

B. Sinopsis Novel

Kumpulan perjalanan dengan sembilan belas bab yang


terangkum sempurna di buku Manusia Setengah Salmon mengenai maknsa sebuah kata
‘pindah’ : Pindah rumah, pindah tempat kerja, pindah status dan pindah hati. Setiap orang
akan mengalami perpindahan disadari atau tidak setiap orang akan mengalami sebuah
proses yang bernama ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya. Perjalanan kehidupan itu
seperti kehidupan ikan salmon yang selalu berpindah dan beradaptasi dengan lingkungan
baru dan ini adalah cerita lengkap mengenai perjalanan kehidupan seorang Raditya Dika
dengan gaya khasnya.

Cerita pertama ‘Ledakan paling Merdu’ menceritakan mengenai Raditya dan


Ayahnya dengan kebiasaan pagi. Bagaimana aahnya selalu mengajarkan senam periut
sebeum melakukan aktifitas dipagi hari. Cerita kedua, ‘Akibat bertanya ke Orang yang
salah tentang Ujian’ menceritakan mengenai teman-teman dunia may twitter yang
bertanya kepada penulis, mulai dari bertanya soal apa yang keluar sewaktu ujian,
bagaimana menghadapi guru ketika ujian, apa yang harus dibawa sewaktu ujian dan lain
sebagainya.

Di cerita ke tiga ‘Sepotong hati di dalam kardus cokelat’ raditya dika mengajak
kita untuk merasakan perasaan cintanya dan juga putus cinta yang dialaminya. Belajar
mengenai perasaan yang sama seperti memasukkan barang-barang ke kardus dia juga
harus memasukkan kenangan-kenangan dengan orang yang disayangi ke salah satu kardus
kecil. Dan, sama ketika kita baru putus cinta, kenangan yang timbul paling kuat adalah
yang paling awal.

Cerita ke empat dari buku penulis menuliskan hal-hal konyol ataupun tidak
terpikirkan ketika kencan pertama. Cerita kelima ‘Bakar saja Keteknya’ bercerita
mengenai supir pribadinya yang mempunyai bau badan berlebih dan dia menceritakan
cara menyiasati hingga akhirnya Raditya Dika mengatakan kebenarannya. Lelah mencari
supir baru dan sudah merasa nyaman dengan supir terakhir ini akhirnya Dika
mengusulkan supirnya untuk menggunakan deodoran agar bau badan tak lagi tercium
kemana-mana.
Cerita-cerita komedi lainnya diceritakan dika dalam ; ‘Hal-hal yang tidak
seharusnya dipikirkan tapi entah kenapa kepikiran’ , ‘interview with the Hantus’ ,
‘Emo...emo...emotikon!’ , ‘Jomblonology’ , dan Penggalauan diceritakan hal-hal didalam
buku ini.

Selain bercerita tengtang esensi kata ‘pindah’ di kehidupan yang dijalani, Raditya
Dika juga menyelipkan pesan tentang kasih sayang seorang ibu dalam ‘Kasih Ibu
sepanjang Belanda’ bercerita tmengenai kasih ibu yang meskipun terlihat menyebalkan
karena terlalu overprotective dan selalu mau tahu urusan anaknya yang berada jauh dari
rumah tapi dia sadar setelah bertemu temannya dari Praha bernama Perek saat Summer
Course di Belanda. Kita gak mungkin selamanya bisa bertemu denan orang tua.
Kemungkinan yang paling besar adalah orang tua lebih dulu pergi dari kita. Orang tua kita
bakal ninggalin kita, sendirian, dan kalau hal itu terjadi sangat tidak mungkin buat kita
untuk mendengar suara menyebalkan mereka kembali. Kita tidak mungkin selamanya bisa
bertemu dengan orang tua. Kemungkinan paling besar adalah orangtua kita bakaln lebih
dulu pergi dari kita. Dan kalau hal itu terjadi , sangat tidak mungkin buat kita untuk
mendengar suara mereka kembali.

Cerita ‘Mencari Rumah Sempurna’ menceritakan kisah mengenai rumah. Bagi


Raditya rumah adalah tempat untuk pulang. Karena, orang terbaik buat kita itu seperti
rumah yang sempurna. Sesuatu yang melindungi kita dari gelap, hujan dan menawarkan
kenyamanan. Di akhir dari kisah ini, Raditya menutup kisahnya denang ‘Manusia
Setengah Salmon’. Raditya dika belajar dari hidup penuh ketidak pastian, tetapi
perpindaha adalah satu hal yang pasti. Untuk mendapatkan sesiati uang lebih baik, kita
hanya perlu menjadi manusia setengah salmon : berani, pindah.

Kisah perpindaha inilah yang dirangkum dalam buku Manusia Setengah Slamon
mulai dari pindah rumah, pindah tempat tinggal, pindah kerja, hingga pindah hati Raditya
Dika menceritakan dengan bahasa yang penuh komedi namun sarat akan makna.

A. Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik


a. Unsur Intrinsik

a) Tema
Novel ini mengangkat tema tentang humor

b) Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, Novel ini menggunakan alur maju-mundur.
c) Latar
i. Tempat
 Belanda
 Italia
 Belgia
 Desa
 Rumah
 Kota jakarta
 Bandara
 Restoran
 Teras rumah
 Dokter gigi
 Kafe
 Hotel
 Mall
 Kuburan
 Kampus

ii. Waktu
 Keesokan paginya
 Siang
 Sore

iii. Suasana
 Sedih
 Bahagia
 Konyol
 Tegang
 Galau

d) Tokoh
i. Dika
ii. Edgar
iii. Mama Dika
iv. Papa Dika
v. Pito
vi. Perek
vii. Sugiman
viii. Rizki

e) Watak
i. Dika
Konyol, lucu, pemarah, pemalu

ii. Edgar
Sabar, sok tahu

iii. Mama Dika


Perhatian, Penakut

iv. Papa Dika


Perhatian, pekerja keras

v. Pito
Sabar, penakut

vi. Perek
Perhatian, suka membantu

vii. Sugiman
Sabar, baik hati

viii. Rizki
Sopan, suka membantu

f) Amanat
Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapan
g) Sudut Pandang
Orang Ketiga Tunggal

h) Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa sehari-hari dan mudah dipahami
pembaca, karenasebagian besar pembacanya adalah pembaca

b. Unsur Ekstrinsik
a) Latar Belakang Penulis
Setiap orang akan mengalami yang namanya perpindahan dalam
hidupnya. Baik disadari atau pun tidak, setiap orang akan mengalami
sebuah proses yang namanya ‘pindah’ dalam perjalanan hidupnya.

Manusia Setengah Salmon adalah buku ke enam dari penulis novel


komedi nomor satu di negeri ini, yaitu Raditya Dika. Di dalam buku
terbarunya ini Raditya Dika menyuguhkan 18 bab yang menceritakan
makna sebuah kata ‘pindah’. Pindah rumah, pindah pekerjaan, pindah
status dan bahkan pindah hati.

Dengan gaya bahasa yang kocak,Raditya Dika mengajak para pembaca


untuk mengintip berbagai macam perpindahan dalam hidup ini yang
mampu membuat pembaca tertawa sekaligus merenungi perpindahan yang
telah terjadi tanpa disadari.

“Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu


dengan lainnya. kita hidup di antaranya.” (hal. 254)

Selain bercerita tentang esensi kata ‘pindah’ di kehidupan yang dijalani,


di dalam Manusia Setengah Salmon, Raditya Dika juga menyelipkan pesan
tentang kasih sayang ibu yang tidak pernah luntur di dalam bab Kasih Ibu
Sepanjang Belanda. Di dalam bab ini, Raditya Dika baru menyadari
perhatian dan cinta yang diberikan oleh ibunya (yang menurut Raditya
Dika cukup mengganggu dan over protective).

Namun walau begitu Raditya Dika tetap menyelipkan humor dalam


buku ini,seperti contoh dalam bab Pesan Moral Dari Sepiring Makanan,
Bakar Saja Keteknya dan Jomblonology akan benar-benar mengocok perut
para pembaca. Selain tulisannya yang “berbau” bijak dan humor,Raditya
Dika juga menyuguhkan tulisan beraliran galau.

b) Nilai yang Ada dalam Masyarakat

Untuk mendapat sesuatu yang lebih baik kita tidak harus menjadi seorang
yang hebat, kita harus belajar dari ikan salmon yaitu berani berpindah dari
masa lalu yang kelam menjadi masa depan yang lebih cerah terdapat dalam
halaman 256 bab manusia setengah salmon. Padahal untuk melakukan
pencapaian lebih kita tidak bisa hanya bertahan ditempat yang sama, tidak
ada kehidupan yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau
tak mau kita harus menjadi ikan salmon, tidak takut berpindah dan berani
berjuang mewujudkan harapannya bahkan rela mati ditengah jalan untuk
mendapatkan apa yang diinginkan.

c) Nilai moral

Semakin tua umur kita, kita harus semakin dekat dengan orang tua kita.
kita tidak boleh menyia nyiakan waktu selagi masih bisa bertemu atau
sekedar menelfon orang tua kita terdapat dalam halaman 133 bab kasih ibu
sepanjang belanda. Ketika gue yang melangkah dari musim seni di belgia,
gue berpikir ulang tentang konsep mandiri seharusnya semakin tua umur
kita harus semakin mandiri dari orang tua kita sebaiknya semakin kita
dekat dengan orang tua kita, Kita tidak mungkin selamanya bertemu
dengan orang tua kita kemungkinan yang paling besar adalah orang tua
kita bakal yang lebih dulu dari kita, orang tua kita bakalan ninggalin kita
sendirian dan kalau itu terjadi sangat tidak mungkin untuk mendengar
suara menyebalkan mereka kembali.
d) Nilai Adat Istiadat
Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini juga tidak begitu jelas. Ada bab yang
berisikan tentang sosial yaitu membantu teman walaupun hanya dengan
memberikan nasihat.

B. Kritikan
Kekurangan dalam novel ini adalah banyak cerita yang tidak nyambung dan terkesan tidak
masuk akal. Misalnya, “Kita benar-benar tua di jalan. Saking tuanya gue di jalan gara-gara macet,
bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi, saat gue pergi dari rumah ke mal pas pulang ke rumah,
gue udah punya istri lengkap dengan tiga orang anak. Dan, salah satu dari anak gue lagi hamil
muda”.
Kelebihan dari novel ini, Raditya Dika banyak memberikan pesan-pesan moral yang baik.
Misalnya, “ Kalau mau dipikir-pikir, terkadang terlalu baik bisa membuat pacar kita takut.
Kadang, kalau terlalu cuek, juga bikin dia marah. Masing-masing cewek/cowok punya
kebiasaannya sendiri. Salah satu cara untuk meluluhkan seorang cewek/cowok adalah dengan
meluluhkan keluarganya. Dan cara untuk meluluhkan keluarga seseorang adalah menerima dan
mengikuti kebiasaan mereka”. ( Pesan Moral dari sepiring makanan, halaman 104 ).
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari anak jaman sekarang. Jadi, kalau kita
membaca novel ini, kita langsung bisa memahami kata-kata yang disampaikan oleh Raditya
Dika. Kemudian, dalam novel ini Raditya Dika memberikan simbol-simbol atau emoticon untuk
kita, ini dimaksudkan untuk mewakili ekspresi wajah kita di handphone.
Novel terakhir karya Raditya ini memang sangat berbeda dengan novel sebelumnya.
Novel ini mempunyai bab-bab pendek yang berisi ulasan dari twitternya Raditya Dika.
Kemudian, di novel ini Radit memberikan banyak pesan moral dan tips-tips yang aneh tetapi
nyata. Novel Manusia Setengah Salmon ini akan saya bandingkan dengan novel Radit yang
pertama yaitu, Kambing Jantan.
Pada novel Kambing jantan, Radit membuat konsep novel tersebut seperti buku harian.
Jadi, cerita-cerita dalam novel Kambing Jantan saling berhubungan antara bab satu dengan bab
seterusnya. Sedangkan, novel Manusia Setengah Salmon antara bab satu dengan bab yang lain
sudah tidak saling berhubungan. Karena, pada novel Manusia Setengah Salmon Radit
memberikan satu judul dalam satu bab. Dalam novel Manusia Setengah Salmon ini terdiri dari 18
judul jadi, di dalam novel ini juga terdiri 18 bab, dengan cerita yang berbeda beda.

Anda mungkin juga menyukai