Anda di halaman 1dari 2

2.

2 Karakteristik Hidrodinamik Kolom Jejal


Pengoperasian suatu kolom jejal secara terkendali memerlukan informasi tentang perilaku
kolom tersebut. Termasuk ke dalam hal ini adalah karakteristik hidrodinamik yang dimiliki
oleh kolom. Karakteristik hidrodinamik kolom jejal mencakup penurunan tekanan gas di
sepanjang kolom dan liquid hold-up di dalam kolom selama pengoperasian.
2.2.1 Penurunan Tekanan Gas
Unggun jejalan yang terdapat di dalam kolom di samping tentunya dinding kolom itu sendiri,
merupakan tahanan terhadap aliran fluida. Untuk mengalirkan fluida (baik cairan maupun
gas) melalui unggun jejalan diperlukan penurunan tekanan (pressure drop) sebagai gaya
pendorong. Besaran ini memegang peranan penting, terutama dalam masalah penentuan
kebutuhan energi untuk memasok aliran gas ke kolom. Sebagai gambaran, untuk kolom yang
berisikan jejalan acak (packing yang dituangkan secara acak ke dalam kolom), penurunan
tekanan gas sepanjang unggun dapat dapat mencapai harga 50-100 kali penurunan tekanan
pada kolom kosong [2] Penurunan tekanan gas di sepanjang kolom/unggun diperanguhi
sejumlah faktor berikut : (1) fraksi lowong unggun jejalan, (2) laju massa gas, (3) bentuk dan
ukuran efektif jejalan, (4) densitas gas, dan (5) laju alir cairan.
Pengetahuan tentang beda tekan sangat penting untuk penentuan ukuran alat, penggunaan
pompa dan kompresor, serta perkiraan karakteristik operasional lainnya. Pengukuran tekanan
dilakukan dengan sangat sederhana , baik dalam peralatan berskala laboratorium maupun
peralatan besar berskala industri. Kemampuan menginterpretasikan data pengamaatan beda
tekan akan sangat berguna bagi operasi kimia.
Hubungan penurunan tekanan gas dengan laju alir massa gas untuk unggun packing acak
dapat dinyatakan dengan laju alir massa gas untuk unggun packing acak dapat dinyatakan
dengan persamaan empiris yang memiliki bentuk umum berikut :

P = . 10

G2
)
g

Dengan :
P = penurunan tekanan sepanjang unggun, m H2O/m unggun

G = laju massa gas. Kg/s.m2


G = densitas gas. Kg/m3
L = laju massa cairan. Kg/s.m2.
a. = parameter yang dipengaruhi ukuran, jenis packing dan fraksi lowong
Data untuk penentuan beda tekan aliran gas-cair diambil dari pembacaan beda ketinggian
pada manometer. Data diambil dengan memvariasikan laju alir gas dan laju alir cairan, serta
tipe aliran gas-cair. Beda tekan dihitung dengan persamaan berikut:

P =
Dimana:
P = beda tekan
L = densitas cairan
g = percepatan gravitasi
h = beda ketinggian pada manometer

L . g. h

Anda mungkin juga menyukai