Tabel 22-1. Perbandingan karakteristik antara tray bubble cap dengan tray sieve dan grid
No Tray bubble cap Tray sieve dan grid
1 Lebih fleksibel Kurang fleksibel
2 Kecepatan aliran cairan dan gas dapat Kurang fleksibel
berubah-ubah artinya perubahannya Perubahan kecepatan mempengaruhi efisiensi.
tidak mempengaruhi banyak pada Jadi baik untuk susunan dan jumlah umpan
operasinya tetap.
3 Kecepatan operasinya = (60-80)% Kecepatan operasi=(60-70)%kecepatan alir
kecepatan alir maksimum maksimum
4 Jika efisiensi pemisahan turun 25% Jika efisiensi turun sampai 25% pemisahan
maka pemisahan tidak dapat masihd apat berlangsung
berlangsung dengan baik
5 Ada batas-batas: Ada batas; kecepatan gas minimum
a. kecepatan cairan maksimum
b. kecepatan cairan minimum
c. kecepatan gas/uap maksimum
d. kecepatan gas minimum
Dalam operasi normal sebuah tray, uap mengalir melalui perforasi ke dalam cairan di atas
tray dan mendesak langsung, atau melalui alat pengkontak, ke dalam cairan membentuk busa,
campuran turbulen. Ketika busa ini bergerak secara melintasi tray,
Dibentuk luas kontak antar fasa yang tinggi untuk transfer massa uap-cair yang efisien.
Diagram skematis kondisi menara sieve tray dan tray ditunjukkan dalam Gambar 2-1 (Figure
6.8, Traybal, 1981, hlm. 159 dan Figure 6-1, Backurst dan Harker, 1983, hlm. 163). Cairan
turun dari suatu tray melalui downcomer dan masuk ke tray berikutnya pda titik A, dan
kemudian mulai mengalir menyeberangi daerah distribusi tidak berperforasi ke titik B,
dengan lubang atau valves mulai ada. Porsi aktif dari tray berada antara B dan C, meskipun
aerasi yang mengakibatkan turbulent terjadi di daerah yang dibatasi oleh AB dan CD. Luasan
distribusi dan redistribusi ini tidak boleh melebihi 7% dari luas penampang menara. Luas CD
membantu meredakan busa secara parsial sebelum busa melintasi outlet weir dan masuk ke
downcomer menuju ke tray di bawahnya. Pembentukan busa kedua biasa terjadi dalam
downcomer sebagai hasil olakan dan splashing, dan perancangan downcomer harus
memperhatikan gejala ini dan memungkinkan pemecahan busa.
0,5
rv
L
Bakhurst dan Harker, 1983, hlm. 166). Parameter aliran Flv = dan akan
Vr L
menentukan pengaruh aliran cairan pada tray, sementara Csb parameter kapasitas, telah
disesuaikan dengan hasil kerja dari Souders dan Brown (1963) dan sama dengan
0,5
r
unf V dengan unf adalah kecepatan uap pada flooding didasarkan pada luas neto tray,
r L - rV
yaitu (luas penampang menara luas downcomer). Penggunaan korelasi pada luas dibatasi
oleh batasan-batasan sebagai berikut:
(i). Kurva-kurva yang ditunjukkan adalah untuk tegangan permukaan cairan sama dengan 20
dyne/cm [0,02 J/m2]. Untuk cairan lainnya koreksi berikut harus diterapkan:
s s
0,2 0,2
2.2.4. Weepage
Studi tentang kondisi weeping dari tray tipe sieve telah memikat banyak peneliti,
meskipun prediksi teoritis menemui kesulitan dan data eksperimantal telah banyak diperoleh
dari studi visual pada tray. Cairan tidak akan menerobos lubang pada tray jika efek tegangan
permukaan dan pressure drop melalui perforasi tersedia untuk mencegahnya.
Untuk kondisi weeping,
DPkering + hs hw + how (2-3)
atau
Gambar 2-5 (Figure 6-5, Backurst dan Harker, 1983, hlm.168) menunjukkan korelasi
data yang dapat diterapkan untuk prediksi batas bawah operasi yang memuaskan dari tray.
Dengan demikian kondisi operasi harus terletak di atas garis yang relevan.
Gambar 2-7 Pengaruh layout lubang terhadap luas bebas (lihat buku ajar)
2.2.6 Parameter hidrolik
(i). Pressure drop tray kering ( DPkering )
Perhitungan pressure drop berkaitan dengan aliran uap melewati perforasi dapat diestimasi
dari persamaan orifice sederhana yang dapat disusun untuk memberikan nilai langsung
pressure drop tray kering:
DPkering = 0,186 ( rV r L ) U h2 ( 1/ Cvo )
2
(2-9)
= 5,08 ( rV r L ) U h2 ( 1/ Cvo )
2
DP (2-10)
kering
dengan:
Uh = kecepatan linier uap melalui lubang (ft/s)[m/s]
Cvo = koefisien orifice kering (-)[-]
ha = Q p ( 0,1hw + how )
(2-12)
dengan:
hw = tinggi weir (in)[mm]
how = tinggi cairan crest di atas weir (in)[mm]
how diperoleh dari
how = 0, 48 ( q / lw )
0,67
(2-13)
h = 0,66 ( q / lw )
0,67
ow (2-14)
dengan:
q = tkecepatan alrian cairan (US gal/min)[m3/s]
lw = panjang weir (in)[m]
(iii) Gradien cairan (D)
Head yang diperlukan untuk memproduksi aliran melintang dari massa teraerasi pada tray
dikenal sebagai gradient cairan, D. Jika nilai ini tinggi masalah mal distribusi cairan dan
weeping, akan tetapi umumnya gradient pada tray tipe sieve rendah. Kriteria untuk stabilitas
adalah bahwa gradient cairan harus lbih kecil dari separoh nilai f, diperoleh dari bilangan
Reynolds termodifikasi dan dihitung dari:
f = Rh g D /12U 2f L f (2.16)
f = Rh g D /100U f L f
2
(2.17)
dengan:
Rh = jari-jari hidraulik dari massa teraerasi (ft)[m],
Uf = kecepatan massa teraerasi (ft/s)[m/s]
L f = jarak antar wier (ft)[m]
g = percepatan gravitasi (ft/s2)[m/s2].
Gambar modulus Reynolds terhadap factor friksi untuk berbagai tinggi weir ditunjukkan
dalam Gambar 2-10 (Figure 6-10, Backurst dan Harker, 1983, hlm. 174). Metode perhitungan
D diilustrasikan dalam contoh soal dalam bab ini.
(iv) Pressure drop downcomer (hdc)
Jika pressure drop yang berlebihan dialami oleh karena downcomer, flooding akan seringkali
terjadi. Pressure drop ini bisa ditentukan dengan cara membuat neraca tekanan yang
sederhana dan dengan mengetahui factor aerasi, tinggi buih dalam downcomer dapat
dihitung.
hdc = DPT + hw + how + D + hda (2.18)
dengan:
hd = pressure drop karena apron downcomer, yang diberikan dengan
a
Jika hda = tinggi caian bening dalam downcomer, hdc / Q p akabn memberi tinggi total massa
teraerasi. Disarankan bahwa kondisi terakhir tidak melebihi separoh spasi tray untuk sistem
berbusa atau 90% dari spasi tray untuk sistem tidak berbusa.
Kedua kondisi ini adalah beberapa dari factor-faktor terpenting yang mempengaruhi
perancangan dari tray tipe sieve. Untuk membuat prosedur menjadi jelas, satu lembar kerja
perancangan kolom berikut ini disertakan tahap demi tahap, mengacu spesifikasi akhir untuk
menara, untuk menjelaskan metode perhitungan.
Menara Tipe Tray sbb.
(ii). Cairan
Kecepatan aliran massa, L (lb/hr) [kg/s]
Densitas, r L (lb/ft3) [kg/m3]
Kecepatan aliran velometris, q (ft3/s) [m2/s]
Tegangan permukaan, s (dynes/cm) [J/m-2]
( r L - rV )
0,5
rV
Csb = U nf
(2-22)
( r L - rV ) / rV
0,5
U nf = Csb
(2-23)
= ft/s=m/s.
(2-15)
dengan: q=kecepatan aliran cairan (US gal/min)[m3/s],
lw=panjang weir (in)[m].
Penurunan cairan teraerasi ha = Q p ( hw + how ) (2-12)
= Q p ( 0,1hw + how )
ha
(2-13)
ha = ....in = ....cm
(c). Pressure drop tray total. Pressure drop tray total dihitung dengan persamaan
DPT = DPkering + ha (2-33)
= .in=.cm
Apakah DPT dapat diterima? Jika tidak, dapatkah tinggi weir atau DPkering direduksi?
hs = 0, 04s / r L d h (2-5)
hs = 4,14 10 s / r L d h
4
(2-6)
dengan:
s = tegangan muka cairan (dyne/cm)[J/cm2]
rL =densitas cairan (lb/ft3)[kg/m3]
dh =diameter lubang sieve (in)[mm]
DPkering + ho = ....in = ....cm
hw + how = ....in = ....cm
Apakah titik operasi di atas garis relevant untuk luas lubang/luas aktif = .? Jika
demikian, operasi berada di atas titik weep dan memuaskan.
Ada = panjang weir x panjang kosong downcomer (in2)[m2]
hdc = DPT + hw + how + D + had
= ....in=....cm.
1
Tinggi ini harus lebih kecil daripada spasi tray
2
(xv) Ringkasan Perancangan
Tipe tray
Diameter menara, (ft)[m]
Spasi tray, (ft)[m]
Luas aktif, (ft2)[m2]
Luas lubang, (ft2)[m2]
Luas downcomer, (ft2)[m2]
Luas lubang/luas menara, (....)[....]
Luas lubang/luas aktif, (....)[....]
Ukuran lubang, (in)[mm]
Panjang weir, (in)[mm]
Tinggi weir, (ft)[mm]
Downcomer clearance, (in)[mm]
Tebal tray, (in)[mm]
= 0, 0498
(iv). Kapasitas uap Csb
Asumsi spasi plat =18 in[=0,458m]. Dari Gambar 2-3, pada FW = 0, 0498
0,28
(2-9)
[= 5, 08 ( rV / r L ) U ( 1/ Cvo ) ] = 3, 07cm
2 2
h (2-10)
Oleh karena y < 0,10 , maka tidak ada koreksi terhadap DPkering
Faktor aerasi Q p = 0, 60
lw = 0, 77 5, 25 12 = 48,5 in[=1,23 m]
how = 0, 48 ( q / lw )
0,67
= 0, 48 ( 92,16 / 48,5 )
0,67
= 0, 74 in (2-14)
[=66,6 ( q / lw )
0,67
] = [1,86 cm]
(
66, 6 q / lw )
how =
0,67
(2-15)
Tinggi weir, hw = 2, 0 in [ =50 mm ]
ha = Q p ( hw + how )
Penurunan cairan teraerasi (2-12)
= 0, 6 ( 2, 0 + 0, 74 ) = 1, 64 in
= Q p ( 0,1hw + how )
= 0, 6 ( 5, 0 + 1,86 ) = 4,17 cm (2-13)
Titik operasi ini di atas garis relevant pada Gambar 2-5, sehingga kondisi weeping tidak
menjadi masalah.
(xii). Waktu Tinggal Cairan Dalam Downcomer
Vd = L / 3600 Ad r L = 32000lb/hr / 3600s/hr 2,52ft 2 43,3lb/ft 3 = 0, 0815ft/s 2-34)
Waktu tinggal = ( spasi tray / Vd ) = 1,5ft/0,0815ft/s=18,4 s (2-36)
Waktu tinggal ini harus lebih besar daripada minimumnya yaitu 3 s dan karenanya
memenuhi syarat.
( )
2
= 16,5 ( q / Ada ) = 16,5 5,83 10 -3 / 0, 0468 = 0, 25cm]
2
(2-20)
hdc = DPT + hw + how + D + hda = [ hdc = DPT + 0,1hw + how + D + hda ] (2.18), (2-46)
= 1, 21 + 2, 0 + 0, 74 + 0, 02 + 0,10 = 4, 07 in
[ = 3, 07 + 0,150 + 1,86 + 0, 06 + 0, 25 = 10,3cm ]
Tinggi cairan teraerasi = 4,07/0,60=6,78 in[=17,2 cm].
1
Tinggi ini lebih kecil daripada spasi tray dan menunjukkan bahwa pemilihan spasi tray
2
yaitu = 1,5 ft = 18 in sudah memenuhi syarat.
Juga
C = C * S = 0, 411 = 0, 41ft/s
dari Gambar 2-13, hlm.76 (Figure 6-13, Backurst dan Harker, 1983, hlm.187), menggunakan
spasi tray = 18 in[0,457 m]. Maka
C = 0, 41 ft/s[= 0,125 m/s]
( Vbeban + qL /13000 )
Aa min =
/ CF (2-48)
= [ 4,14 + 92,16 33,8 /13000] / 0, 410,8 = 13, 4ft 2
= ( Vbeban + 1,36qL ) / CF
(2-49)
( -3
)
= 0,117 + 1,36 5,83 10 0,855 / 0,125 0,8 = 1, 24m 2 ]
(viii). Luas Downcomer (Ad)
Dari Gambar 2-14, hlm.77, kecepatan perancangan downcomer ideal diperoleh dari:
Absis, ( r L - rV ) = ( 43,3 - 0,168 ) = 43,132lb/ft Ditarik vertikal ke atas memotong
3
(2-9)
[= 5, 08 ( rV / r L ) U ( 1/ Cvo ) ] = 3, 07cm
2 2
h (2-10)
Oleh karena y < 0,10 , maka tidak ada koreksi terhadap DPkering
= 0, 48 ( 92,16 / 48,5 )
0,67
= 0, 74 in (2-14)
[=66,6 ( q / lw )
0,67
] = [1,86 cm]
(
66, 6 q / lw )
how =
0,67
(2-15)
Tinggi weir, hw = 2, 0 in [ =50 mm ]
ha = Q p ( hw + how )
Penurunan cairan teraerasi (2-12)
= 0, 6 ( 2, 0 + 0, 74 ) = 1, 64 in
= Q p ( 0,1hw + how )
= 0, 6 ( 5, 0 + 1,86 ) = 4,17 cm (2-13)
Titik operasi ini di atas garis relevant pada Gambar 2-5, hlm.63, sehingga kondisi weeping
tidak menjadi masalah.
( )
2
= 16,5 ( q / Ada ) = 16,5 5,83 10 -3 / 0, 0468 = 0, 25cm]
2
(2-20)
hdc = DPT + hw + how + D + hda = [ hdc = DPT + 0,1hw + how + D + hda ] (2.18), (2-46)
= 1, 21 + 2, 0 + 0, 74 + 0, 02 + 0,10 = 4, 07 in
[ = 3, 07 + 0,150 + 1,86 + 0, 06 + 0, 25 = 10,3cm ]
Tinggi cairan teraerasi = 4,07/0,60=6,78 in[=17,2 cm].
1
Tinggi ini lebih kecil daripada spasi tray dan menunjukkan bahwa pemilihan spasi tray
2
yaitu = 1,5 ft = 18 in sudah memenuhi syarat.