PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman dan lingkungan, semakin banyak
orang yang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli sesuatu. Salah satu
yang paling diperhatikan dalam memilih dan membeli adalah ketika membeli
makanan.
Makanan sebagai kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap manusia,
sudah sangat mudah untuk ditemui. Salah satu makanan khas Indonesia dan cukup
digemari di negeri ini yaitu tempe. Tempe merupakan makanan yang terbuat dari
kedelai dan bergizi tinggi. Namun paradigma masyarakat kita yang menganggap
tempe sebagai makanan untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah. Hal
inilah yang menyebabkan tempe tidak setenar rendang. Masyarakat tidak begitu
memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang terkandung didalam tempe dan
cenderung menjadikan tempe sebagai makan pelengkap saja.
Tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai
macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Akan
tetapi masyarakat kita sering mengabaikan ini, namun bagi para vegetarian tempe
merupakan makanan pengganti daging. Oleh karena itu, walaupun tempe sering
diremehkan, tapi tempe selalu mendapat tempat di hati masyarakat.
Berdasarkan fenomena diatas maka sangat cocok dan potensial bila saya
mendirikan usaha produksi tempe, dimana dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari
segi gizi tempe tidak kalah dengan daging. Dari segi harga tempe sangat
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Namun saya tidak akan membuat
tempe yang biasa dijual di pasaran, saya akan membuat Tempe Organik, guna
memaksimalkan nilai gizi dan supaya dapat menarik minat masyarakat kelas
menengah keatas.
1.1
Visi
- Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
- Menjadi salah satu produsen tempe tersukses di Pontianak, bahkan Indonesia.
- Ikut serta meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
1.2
Misi
- Menjaga kualitas produksi supaya bisa terus dipercaya konsumen.
- Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
- Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa
yg memukau.
1.3
Tujuan Usaha
Menjadi Pengusaha yang sukses di Pontianak dengan omset yang tinggi
sehingga dapat membuka banyak cabang di Indonesia dan menampung banyak
karyawan.
BAB 2
RINGKASAN USAHA
2.1
Profil Usaha
BAB 3
PRODUK
3.1
Gambaran Produk
Produk tempe ini berbeda dari tempe yangdijual dipasaran. Kualitas sangat
diperhatikan dalam usaha ini. Bahan baku pembuatan tempe ini dipilih dari
kualitas yang baik, namun tidak terlampau mahal karena saya ingin produk saya
dapat dijangkau semua kelas masyarakat. Untuk rasa sudah pasti menjadi hal yang
saya perhatikan, karena selain bergizi produk ini juga harus enak guna menarik
minat calon konsumen.
3.2
Gambaran Persaingan
Untuk saat ini bisa dikatakan belum ada pesaing. Karena saya belum
pernah mendengar info penjual tempe organik di kota Pontianak. Sehingga
pengaruh pesaing terhadap penjualan tempe saya tidak ada sama sekali. Tantangan
terbesar dalam bisnis ini adalah meyakinkan calon konsumen bahwa produk ini
terjamin kualitasnya.
3.3
Gambaran Penjualan
Dalam pelaksanaannya nanti, saya akan membuka lapak di tempat-tempat
yang ramai dikunjungi ibu-ibu rumah tangga, seperti pasar. Selain itu, Konsumen
bisa memesan produk ini melalui telepon ataupun internet, dan saya siap
mengantarkan produk ini ke konsumen namun dengan jumlah yang disepakati.
Tentu dalam penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang akan saya
pakai dalam menarik calon pembeli. Besar harapan saya agar dalam
pelaksanaannya nanti penjualan roti bakar saya dapat berjalan dengan sukses.
BAB 4
ANALISIS SWOT
1.
Strenght (Kekuatan)
Mempunyai nilai gizi yang lebih disbanding produk tempe yang lain.
Rasanya enak.
Membeli ditempat ataupun diatar, harga tidak jauh berbeda.
Kebersihan produk harga mati
2. Weakness (Kelemahan)
Tidak cocok bagi orang pecinta daging.
Belum mempunyai banyak karyawan untuk jasa antar.
Harga bahan baku (kedelai) tidak stabil.
Tingkat kesadaran masyarakat akan bahan makanan yang murah dan bergizi
tinggi masih rendah.
3. Opportunity (Peluang)
Digemari sebagian besar masyarakat.
Makanan khas Indonesia yang hampir selalu ada dalam setiap acara/hajatan
masyarakat kita.
Pengolahan yang mudah.
Budaya masyarakat yang konsumtif.
4. Threat (Ancaman)
Saingan suatu saat akan muncul.
Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik diluar batas kewajaran,
karena Indonesia masih impor kedelai.
Konsumen masih lebih senang memilih bahan yang murah tanpa memikirkan
kualitas bahan.
BAB 5
PENUTUP
B. Kesimpulan
Menurut saya usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan.
Saya sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena
dilakukan dengan totalitas demi kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan.
Saya sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi saya akan
terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
SIGIT WALUYO
D 111 12 057
PONTIANAK
2014