Anda di halaman 1dari 17

ASPEK

PERPAJAKAN
BAGI
YAYASAN
PENDIDIKAN

Oleh kelompok 4 :
Haryadi Budiman / F1314046
Kristina Wiwien I / F1314054
Muhammad Kurniawan / F1314061
Taufik Risqianto / F1314083
Toni Rahadiyanto / F1314106

TENTANG YAYASAN
PENDIDIKAN

Berdasarkan Undang Undang No 36 Tahun 2008


tentang Pajak Penghasilan, yayasan termasuk
dalam subjek pajak. Yayasan termasuk di dalam
definisi badan sehingga merupakan Subjek Pajak
Penghasilan
Yayasan Pendidikan menjadi wajib pajak jika
menerima atau memperoleh penghasilan yang
merupakan objek pajak. Namun meskipun tidak
menerima atau memperoleh penghasilan yang
merupakan objek pajak, yayasan tetap menjadi
wajib pajak jika memenuhi kriteria sebagai
pemotong pajak

KEWAJIBAN PERPAJAKAN
BAGI YAYASAN
PENDIDIKAN

Kewajiban PPh Pemotongan


dan Pemungutan

Kewajiban Pajak
Pertambahan Nilai
Yayasan

pendidikan dikenakan PPN apabila


menyerahkan BKP (kecuali Jasa Pendidikan).
Contoh: membangun gedung.

lanjut
Yang

dimaksud dengan Jasa pendidikan,


meliputi:jasa penyelenggaraan pendidikan
sekolah, seperti
jasa penyelenggaraan pendidikan umum,
pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa,
pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan,
pendidikan akademik dan
jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.

PENGHASILAN YAYASAN

Berdasarkan UU no 36 tahun 2008 tentang PPh pasal 4 ayat (3),


penghasilan yang bukan objek pajak yayasan adalah:
Bantuan atau sumbangan.
Harta hibahan yang diterima oleh yayasan atau organisasi yang sejenis
sebagai badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial.
Apabila bantuan, sumbangan atau hibah tersebut berupa harta yang
dapat disusutkan atau diamortisasi, harta tersebut harus dibukukan
oleh pihak yang menerima sesuai dengan nilai sisa buku pihak yang
memberikan.
Sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba
yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian
dan pengembangan yang telah tedaftar pada instansi yang
membidanginya yang ditanamkan kembali dalam bentuk sarana dan
prasarana kegiatan pendidikan dan/atau penelitian dan
pengembangan, dalam jangka waktu paling lama 4 tahun sejak
diperolehnya sisa lebih tersebut.
Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh yayasan atau
organisasi
Bantuan atau sumbangan dari Pemerintah

JENIS JENIS PENDAPATAN YAYASAN


PENDIDIKAN

PENGURANGAN
PENGHASILAN
Dalam ketentuan perhitungan pajak penghasilan, yang
dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak adalah:
Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan
usaha, pekerjaan, kegiatan atau pemberian jasa untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
atau biaya yang berhubungan langsung dengan
operasional penyelenggaraan rumah sakit,
Penyusutan atau amortisasi atas pengeluaran untuk
memperoleh harta yang mempunyai manfaat lebih dari
1 tahun.

CONTOH BIAYA-BIAYA YANG BOLEH


DIKURANGKAN
OLEH YAYASAN PENDIDIKAN ANTARA LAIN

Dana Pembangunan Gedung dan


Prasarana Pendidikan (PMK80/PMK.03/2009
dan
PER Dana
pembangunan gedung dan
prasarana
pendidikan adalah dana
yang
akan digunakan untuk pembangunan gedung dan prasarana
44/PJ/2009)
pendidikan yang berasal dari sisa lebih (laba neto).

Sisa lebih yaitu selisih lebih antara penghasilan yang merupakan obyek
PPh (selain yang dikenakan PPh Final) dikurangi dengan biaya-biaya
yang dapat dikurangkan.
Dengan terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan tentang
rencana fisik sederhana dan rencana biaya pembangunan gedung dan
prasarana pendidikan kepada KPP setempat, Yayasan Pendidikan dapat
mengakui dana pembanguan gedung dan prasarana pendidikan
sebagai penghasilan pada tahun digunakannya (pengenaan PPh-nya
ditunda). Dan sebesar dana yang telah digunakan tersebut merupakan
biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun pajak
yang bersangkutan

Lanjutan

Dana pembangunan gedung dan prasarana pendidikan


tersebut wajib dipergunakan dalam jangka waktu 4 tahun
setelah berakhirnya tahun pajak disisihkannya dana tersebut.

Apabila setelah lewat 4 tahun, Yayasan Pendidikan tidak


mempergunakan dana pembangunan gedung dan prasarana
pendidikan di atas, maka dana pembangunan gedung dan
prasarana pendidikan tersebut harus diakui sebagai
penghasilan yang terutang PPh pada tahunn pajak berikutnya
setelah masa 4 tahun tersebut terlewati. Di samping itu,
terhadap yayasan ini akan dikenai sanksi 2% per bulan sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000

Lanjutan.
Penanaman kembali dalam bentuk pembangunan dan
pengadaan sarana dan prasarana kegiatan pendidikan dan/atau
penelitian dan pengembangan meliputi:
Pembelian atau pembangunan gedung dan prasarana kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengembangan termasuk pembelian
tanah sebagai lokasi pembangunan gedung dan prasarana
tersebut
Pengadaan sarana dan prasarana kantor, laboratorium dan
perpusatakaan
Pembelian atau pembangunan asrama mahasiswa, rumah
dinas, guru, dosen atau karyawan dan sarana prasarana
olahraga, sepanjang berada dilingkungan atau lokasi lembaga
pendidikan formal

PENGENAAN PAJAK BAGI


YAYASAN

Berdasarkan PP 46 Tahun 2013 tersebut,


yayasan yang dikenakan tarif pajak
sebagaimana dimaksud dalam PP tersebut
adalah yayasan dengan peredaran bruto
kurang dari Rp.4.800.000.000,00, yayasan
dikenakan PPh final dengan tarif pajak
sebesar
1% x Peredaran Bruto

PENGENAAN PAJAK BAGI


YAYASAN

Namun

apabila suatu yayasan pendidikan


mempunyai peredaran usaha diatas
Rp.4.800.000.000,00 sampai dengan
Rp.50.000.000.000,00 dalam setahun, maka yayasan
mendapat fasilitas sebesar 50% dari penghasilan
sampai dengan Rp.4.800.000.000,00 dikenakan PPh
Pasal 25/29 Badan dengan tarif sebesar 25%

Fasilitas : 4,8M/peredaran Bruto x 50% x 25% x PKP


tidak dapat fasilitas : PKP 4,8M/peredaran bruto x 25%
x PKP

PENGENAAN PAJAK BAGI


YAYASAN
Apabila

penghasilan diatas
Rp.50.000.000.000,00 dalam setahun
dikenakan PPh Pasal 25/29 Badan dengan
tarif sebesar
25% x Penghasilan Kena Pajak

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai