Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL

KELOMPOK 4 BLOK 11
MODUL 3
PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUTOR : DRG.BAMBANG RISTIONO , MMR

ANGGOTA KELOMPOK:
WIDYA PUSPA MAYASARI
OLGA ERAULY HUTABARAT
DEMILYADIOPPY ABEVIT
HANZALIANA
GITA PAMELA
LIZA PUSPITA SARI
SEDACI YANDAKA
PUTERI RANTI
SAFIRAH RIO
DESKA PERTIWI
GIA UTAMI
ANISA ULFA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2012

SKENARIO

PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Drg.Denta membuat perencanaan mengenai kesehatan gigi dan mulut untuk tahun
2012. Dari data kesehatan diketahui visit rate gigi di Puskesmas hanya 1%. Pembinaan
terhadap kelompok rawan nihil. Prevalensi karies pada anak usia 12 tahun 95%. Kasus gizi
buruk pada balita juga tinggi diatas angka gizi buruk nasional.
Drg.Denta mengadakan lokakarya mini untuk membuat perencanaan dengan
menginventasir semua kebutuhan dan sumber dana. Drg.Denta mengundang semua unsur
yang terkait dalam perencanaan ini termasuk lintas sektor dan lintas program. Dapatkah
saudara membantu drg.Denta dalam program kesehatan gigi dan mulut?
Step 1. Terminologi
1. Visit rate : perbandingan jumlah

kunjungan baru di dalam dan di luar gedung

puskesmas dengan jumlah penduduk wilayah puskesmas tersebut dalam suatu periode
tertentu.
2. Prevalensi : kejadian penyakit baru dan lama dalam kurun waktu tertentu.

Step 2. Menentukan masalah


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa yang menyebabkan visit rate hanya 1%?


Mengapa prevalensi karies hanya 95% pada anak usia 12 tahun?
Bgaimana cara untuk mengetahui rata-rata visit rate yang terdapat dalam skenario?
Apa solusi yang sebaiknya dilakukan untuk menurukan prevalensi karies pada anak?
Usia yang bagaimana yang dianggap kelompok rawan?
Apa saja hambatan/resiko yang dialami drg.Denta dalam menyusun program?
Apa saja program Kesehatan Gigi dan Mulut?
Apa saja lintas sektor dan lintas program yang berkaitan dengan masalah yang

berkaitan dengan drg.Denta?


9. Apa tujuan diadakannya program Kesehatan Gigi dan Mulut?
10. Bagaimana hubungan gizi dengan kesehatan gigi dan mulut?

Step 3. Mengklarifikasi masalah


1. -Disebabkan oleh kesadaran masyarakat masih rendah untuk pergi ke Puskesmas
a. -pengetahuan masyarakat yang rendah tentang kesehatan
b. -pelayanan gigi dan mulut yang kurang memuaskan
2. karena anak tersebut berada pada masa periode gigi campuran. Dan juga tidak tahu cara
merawat gigi yang baik dan benar, sehingga mengakibatkan karies. Selain itu, mereka
tidak tahu teknik sikat gigi yang benar, pengetahuan minim, minimnya pengetahuan orang
tua untuk menyadarkan.
3. Visit rate didapat dari rumus X/Y x K
a. Pembilang: jumlah kunjungan baru di dalam dan di luar gedung puskesmas dalam
suatu periode waktu tertentu
b. Penyebut : jumlah penduduk wilayah puskesmas tersebut pada periode waktu
yang sama .
c. Konstanta : 100
4. -Mengadakan promkes KesGiMul > sikap dan prilaku yang benar pada gimul. Contohnya
penjelasan karies, cara menjaga gimul, cara menggosok gigi , dan melakukan edukasi
a. -melalui lingkungan , misalnya nasihat dari ortu.mengadakan promkes lebih ke
pada orang tua dan guru.
b. -mengadakan program UKGS berupa penyuluhan dan pencegahan yaitu dengan
gerakan sikat gigi yang baik dan benar, kegiatab preventif, penyuluhan cara sikat
gigi , perawatan dan pencabutan.
5. Kelompok rawan
a. Bayi : 0 - < 1thn metabolisme sangat cepat.
b. Balita : 1- < 5 thn indikator kelainan gizi
c. Bumil / busui : BMR meningkat sedangkan di perut ada bayi yang metabolisme
nya sangat cepat.
d. Pekerja berat
e. Kaum manula sering stress, nafsu makan kurang
6. Hambatan yang dihadapi :
a. Mengenai lingkungan : bagaimana wilayahnya
b. Mengenai manusia : ketenagaan / SDM
c. Mengenai metode : bagaimana menjalin kerjasama
d. Mengenai material : alatnya bagaimana
e. Mengenai dana : anggaran dana bagaimana
7. Program KesGiMul :
a. Pelayanan poliklinik gigi
b. UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah )
c. UKGM (Usaha Kesehatan gigi Masyarakat )
d. Integrasi KIA gigi

8. Lintas sektor : berkaitan dengan masalah dana


Lintas program : program KIA gigi
9. Tujuan umum : tercapai derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal
Tujuan khusus:
-meningkatnya kesadaran , sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri
di bidang Kesgilut dan mencari pengobatan lainnya.
-menurunnya prevalensi penyakit gimul yang banyak diderita masyarakat
-terhindar / berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat penyakit gimul
10. anak yang terkena gizi buruk maka akan mudah terserang gusi berdarah, gigi busuk.
Kurang vit A pada jaringan mulut:
-keratinisasi dan hiperplasi pada jaringan mulut
-desquamatif (kulit mengelupas dari gusi )
-gigi sulung dan permanen yang erupsinya terlambat.
Kurang Ca
-keropos tulang / osteoporosis , pada gigi, gigi menjadi rapuh karena proses mineralisasi
terganggu
Step 4. Skema
Drg.De nta

Perencanaan
kesgimul 2011

Visit rate kunjungan gimul tinggi,


prevalensi karies, gizi buruk
Lintas sektor

Lokakarya mini utk


inventaris semua
kebutuhan SD

Lintas program

Program
kesgimul

Indikator
kesmasy

Masalah
kesehatan gigi
dan
pemecahannya

Hubungan gizi
dan kesgimul

program

Step 5. Learning Objectives


1.
2.
3.
4.

M4 tentang indikator kesehatan masyarakat


M4 tentang masalah kesehatan gigi dan mulut dan pemecahannya
M4 tentang hubungan gizi dan kesehatan gigi dan mulut
M4 tentang kerjasama lintas program dan lintas sektor

Step 6. Belajar Mandiri


Step 7. Uji informasi yang diperoleh
1. Indikator kesehatan masyarakat
Indikator : suatu ukuran yang menjadi petunjuk suatu kondisi atau variabel yang
membantu kita dalam mengukur perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun
tidak langsung
Dapat mengukur:
I.
Kependudukan
a. Angkapertumbuhan penduduk
b. Kepadatan penduduk : perbandingan penduduk dg luas wilayah (km2)

c. Angka kelahiran kasar : perbandingan jumlah kelahiran selama 1 tahun


II.

dengan banyaknya penduduk pada pertengahan tahun.


Derajat kesehatana
a. Proporsi penyakit rawat jalan di puskesmas : perbandingan jumlah kasus
baru penyakit tertentu pada pasien rawat jalan di puskesmas dengan
jumlah seluruh kasus baru penyakit pasien rawat jalan pada periode waktu
ttn
b. Angka insidensi : perbandingan jumlah kasus baru penyakit ttn dengan
jumlah penduduk di wilayah dan periode waktu ttn.
c. Attack rate : perbandingan jumlah kasus penyakit sejak ditentukannya
kausu I sampai berakhirnya masa inkubasi kasus terakhir penyakit tsb
dalam kelp masyarakat yang terancam dg jumlah pddk yang terancam di

III.

wilayah dan pada periode waktu yang sama.


Upaya kesehatan
a. Cakupan puskesmas: perbandingan jumlah kunjungan baru di dalam dan di
luar gedung puskesmas dengan jumlah penduduk wilayah puskesmas pada
periode waktu ttn
b. Angka pnggunaan tempat tidur : perbandingan jumlah hari perawatan di
RS dengan jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam periode ttn
c. Rata-rata lamanya dirawat : perbandingan jumlah hari perawatan pasien
rawat inap di RS dengan jumlah pasien ranap yang keluar (hidup dan mati)
di RS.

Jenis indikator:
a. Indikator berbentuk absolut : indikator yang hanya berupa pembilang saja, yaitu
jumlah dari suatu hal / kejadian , kasus yang sangat jarang. Ex: kasus meningitis
di puskesmas
b. Indikator berbentuk proporsi : indikator yang nilai resistensinya dinyatakan
dengan persen karena pembilangnya merupakan bagian dari penyebut .
c. Indikator berbentuk angka / rasio : indikator yang menunjukkan frekuensi dari
suatu kejadian selama waktu / periode ttn
2. Masalah kesehatan gigi dan mulut dan cara pemecahannya
a. Masalah pembinaan dan pengembangan
Pembinaan / pengembangan kemampuan dan peran serta masyarakat dalam upaya
pelihara diri melalui pengembangan upaya kesehatan yang bersumber pada oto
aktifitas masyarakat dengan pendekatan PKMD dalam wadah UKGM. Dengan
langkah-langkah kegiatan:
-kegiatan KIE
-pelayanan kader

-monitoring
b. pelayanan asuhan pada kelompok rawan melalui UKGS dan integrasi gigi
KIA
c. pelayanan medik dasar
-dilaksanakan terhadap masyarakat yang datang mencari pengobatan maupun
yang
-meliputi pengobatan , pemulihan, pencegahan khusus dan penyuluhan
-untuk memperluas jangkauan dipergunakan puskel dan klinik gigi lapangan.
3. hubungan gizi dan kesehatan gigi dan mulut
Kurang protein:
Degenerasi jaringan gusi dan jaringan pendukung gigi
Kelambatan pertumbuhan sementum dan osteoporosis
Atropi pada lidah
Lambatnya penyembuhan luka
Oral symtom yang khas : gingival edem heroragi diarthesis
Vit A

Keratinisasi dan hiperplasi dari gusi


Desquamatif (kulit mengelupas dari gusi)
Leukoplakia (bercak putih pada selaput lendir mulut)
Gigi sulung dan permanen erupsinya terlambat

Vit B1

Neuralgia pain di dalam mulut


Hipersensitif dari gigi geligi
Edema lidah

Vit B2

Rasa sakit dan terbakar pada bibir, mulut, dan lidah


Lidah berwarna sangat merah , fisur dalam, papila edema
Angular stomatitis

Vit B6

Vit C

Angular cheilosis
Glossitis

Gusi mudah berdarah


Edema gusi
Ulserasi gusi
Gigi mudah goyah
4. Kerjasama lintas program dan lintas sektor
Dengan melakukan lokakarya mini
Tujuan umum : meningkatnay fungsi puskesmas melalui penggerakan pelaksanaan
kegiatan puskesmas, bekerjasama dalam tim, membina hubungan lintas sektoral
Tujuan khusus : tergalangnya kerjasama dalam tim, terlaksananya lokakarya bulanan
antar tenaga puskesmas, tergalangnya kerjasama lintas sektoral
Tahapan lokakarya mini
a. Penggalangan / peningkatan kerjasama dalam tim
tujuan : tersusunnya daftar inventarisasi hasil kegiatan pelayanan, pembinaan
kesehatan masyarakat dan pengembangan peran sertamasyarakat
b. Lokakarya bulanan puskesmas : sebagai tindak lanjut lokakarya penggalangan /
peningkatan kerja sama dalam tim pada awal bulan berikutnya.
c. Penggalangan / peningkatan kerjasama lintas sektor
-berguna untuk meningkatkan peran serta masyarakat
-perlu dijelaskan manfaat bersama dari upaya pembinaan peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan bagi sektor-sektor yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai