Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU PENGENDARA JAKARTA MAKIN PRIMITIF

Masalah klasik menghinggapi lalu lintas di ibu kota. Kemacetan yang terjadi setiap
hari diperparah oleh perilaku barbar oleh pengendaranya. Sejumlah pengamat menuding
kekacauan lalulintas di Jakarta adalah cermin perilaku pemimpinnya yang selalu
membuahkan kebijakan tidak tepat. Perilaku pengendara apapun kendaraanya, brutal
primitif. semuanya egois, kata tulus abadi, pengurus harian yayasan lembaga konsumen
indonesia (YLKI).
Lihat saja tambah tulus sepeda motor yang menerabas trotoar sampai melawan arus
serta mobil pribadi yang diisi satu dua orang saja dan memenuhi semua ruas jalan. Angkutan
umum demi mengatasi tingginya persaingan, berhenti di sembarang tempat, ngetem tanpa
peduli kemacetan yang terjadi di belakangnya. Mobil pribadi dan angkutan umum juga tanpa
merasa salah masuk ke jalur bus transjakarta. Berkendara sambil asyik menelpon, lanjut
tulus, biarpun di atas sepeda motor, biasa dilakukan. Ancaman kecelakaan sepertinya tak
terpikirkan. Rambu lalu lintas dianggap angin lalu.
Perilaku barbar bukan semata-mata salah pengendara, tapi karena tidak ada regulasi
yang dirancang agar pengendara disiplin. Pemerintah juga selama 40 tahun terakhir tidak
bisa memenuhi ketersediaan angkutan massal yang baik, kata ketua progam studi doktor
fakultas psikologi Universitas Indonesia.Hamdi Muluk.
Hamdi dan Tulus yakin penambahan jalan tol bukan jalan keluar bagi kekacauan lalu
lintas. Mereka menuntut agar sistem transportasi massal segera diaplikasikan seiring tindakan
tegas oleh pemerintah bagi pengendara nakal.

DIKSI PADA BACAAN PERILAKU PENGENDARA JAKARTA


MAKIN PRIMITIF
kuis Bahasa Indonesia 1

Nama: Saifun Nurkhafid


NIM: 14/367380/PN/13841/SBMPT
Fakultas: Pertanian

UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA


2014

Anda mungkin juga menyukai