Laporan Instalasi Sederhana
Laporan Instalasi Sederhana
I.
Halaman :1 / 17
REFERENSI
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
II.
TUJUAN
Dapat membuat dan merangkai sistem instalasi listrik sederhana dan
mendapatkan tegangan (v) dan frekuensi (f).
III.
DASAR TEORI
Instalasi listrik untuk penerangan atau biasa disebut dengan instalasi
penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik untuk keperluan
penerangan (lampu). Sebelum melakukan pemasangan instalasi listrik
penerangan, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan instalasi listrik penerangan adalah sebagai
berikut ;
1. Kondisi Rumah.
Pada jenis rumah kayu pemasangan instalasi penerangan pada rumah
kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC kecuali bagian atas langitlangit. Penempatan komponen listrik yang berupa sakelar dan stop kontak dapat
dipasangkan pada tiang rumah. Komponen tersebut tidak dipasangkan pada
dinding karena tebal dinding tidak memenuhi syarat, sedangkan untuk rumah
beton pemasangan instalasi listrik pada rumah tembok kita gunakan pipa union
atau PVC. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding.
Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga
instalasi tidak kelihatan. Beberapa komponen yang dapat ditanam seperti sakelar
dan stop kontak.
Halaman :2 / 17
instalasi
listrik
penerangan
di
dalam
rumah-rumah
Halaman :3 / 17
Keterangan gambar ;
a. Jala-jala dari PLN,
b. Sekering pengaman feeder (pengisi), biasanya ditempat-kan di tiang (bila
disambung dengan jala-jala dari PLN),
c. Hantaran pengisi (feeder), untuk gedung-gedung besar, 3 fasa, 4 kawat
(dengan hantaran di atas tanah atau juga dengan kabel-kabel tanah), untuk rumah
biasa mempergunakan 1 fasa, 2 kawat,
d. Lemari hubung, berisi sakelar dan sekering utama untuk melindungi instalasi
penerang-an seluruhnya di dalam rumah/gedung. Lemari hu-bung ditempatkan di
dalam rumah/gedung,
Halaman :4 / 17
e. KWH-meter untuk mengukur tenaga tau energi listrik yang dipakai. Untuk
instalasi yang kecil dipakai pembatas arus listrik otomatis,
f.
Halaman :5 / 17
Kemudian dibawah ini adalah contoh gambar bagan dari instalasi listrik
penerangan sederhana yang terdiri dari sebuah sakelar seri (deret) dan dua buah
lampu pijar.
Prinsip kerja dari gambar diatas adalah bahwa kita bisa menghidupkan
kedua buah lampu menggunakan sakelar seri.
4. Jumlah dan Kekutan Lampu
Tiap-tiap jenis ruang membutuhkan jumlah dan kekuatan lampu yang
berbeda-beda. Jumlah dan kekuatan lampu yang dibutuhkan oleh suatu ruangan
tergantung pada hal-hal sebagai berikut.
a. Untuk apa ruangan tersebut? (misal pada ruang tamu, kamar mandi, kamar
tidur, ruang makan dan lain-lain). Setiap jenis ruangan mempunyai kebutuhan
kuat penerangan yang berbeda-beda.
b. Luas dan ukuran dari ruangan tersebut. Semakin luas ukuran suatu ruangan
semakin banyak jumlah lampu yang diperlukan.
c. Macam atau jenis lampu yang dipakai dan sistem penerangannya.
Halaman :6 / 17
IV.
No.
Halaman :7 / 17
Pipa Pvc
Gambar Alat
Keterangan
Spesifikasi
Untuk melindungi
5/8,
Maspion,
Abu - abu
Untuk melindungi
5/8,
Maspion,
Elbow
Abu - abu
PVC
Halaman :8 / 17
Tempat
PVC,
penyambungan kabel
maspion,d =
6 cm , t =
40mm
5/8,model
Klem
sengkang.
Alumuniu
Kotak
Sambung
3
3 cabang,
4 cabang
Fitting
Duduk
Tempat dudukan
E 27,
lampu
Broco ,
Hitam
Halaman :9 / 17
Alat untuk
OB, 10 A,
Menyalakan lampu
220 V, Broco
dalam 2 tempat
berbeda.
6
Saklar
Tukar
Alat untuk
OB, 10 A,
menyalakan lampu.
220 V, Broco
Alat Pengaman
4 A, MG,
hubungan singkat
1P/4, 5kA
Saklar
Tunggal
MCB
Halaman :10 / 17
Sebagai Tempat
pemasangan instalasi
listrik
9
10
11
12
Mulitiplek
Tempat dudukan
Standard, 1
mcb.
mcb
Untuk penerangan.
E27, 25 W,
MCB box
220 V,
Lampu
philips
Pijar
Kabel
1.5 mm2,
NYA
Prima
13
Sekrup
Halaman :11 / 17
Sebagai pengikat
3.5x8 mm,
3.5x20 mm ,
multipleks atau
4x45 mm
bidang kerja.
Pelindung tembaga
14
Isolasi
Listrik
Ukuran
besar dan
15
Obeng min
ukuran kecil
Halaman :12 / 17
Ukuran
besar dan
Obeng
ukuran kecil
Plus
Test Pen
listrik.
Gergaji
pipa
Alat Penghubung
19
20
Tusuk
Kontak
Stop
Kontak
untuk dimasukan ke
stop kontak.
Alat Penghubung
OB, 10A,
220 V, Broco
elektronik lainya.
Halaman :13 / 17
Alat Pengukur
21
Multi
Tegangan dan
Meter
frekuensi.
Tang
Pemotong
Tang serbaguna,
23
Tang
kombinasi
dengan berbagai
fungsi.
Tang Lilit
Tang
Penguapas
pengupas isolatorl
kabel.
Halaman :14 / 17
Alat Pengukur
Panjang.
26
Penggaris
Alat pelubang
Paku
27
Pelubang
Tempat Penyimpanan
alat.
28
Kotak Alat
VI.
GAMBAR KERJA
DIAGRAM SATU GARIS
L/PE/N
A
2
3
3
2
DIAGRAM PENGAWATAN
L PE N
LANGKAH KERJA
VII.
B
2
Halaman :15 / 17
Halaman :16 / 17
disiapkan dengan memastikan bahwa semua alat dan bahan layak untuk digunakan.
Hal pertama yang-dilakukan adalah memasang MCB pada dinding/papan yang
digunakan untuk praktikum kemudian dilanjutkan dengan merangkai pipa sesuai
dengan gambar kerja.
2. Kabel dirangkai dengan memasukkan kabel fasa, netral dan kabel pembumian
kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai dengan gambar kerja.
3. Kabel yang dikeluarkan melalui kotak sambung dilebihkan sekitar 10 cm untuk
memudahkan proses penyambungan kemudian kedua ujung kabel dikupas sekitar 3
cm. Kedua ujung kabel yang telah di kupas diputar secara menyilang dengan
menggunakan tang kombinasi agar mendapatkan sambungan yang sempurna dan
permukaan yang telah dihubungkan tersebut ditutup kembali dengan melilitkan
electric tape. Pengisolasian ini bertujuan guna menghindari kontak dengan kabel
lainnya.
4. Sambungan dibuat sedemikian rupa dengan rapi menghadap ke atas. Setelah selesai
kotak sambung ditutup kembali.
5. Memasang saklar tunggal, saklar ganda, saklar tukar, stop kontak dan armatur. sesuai
dengan gambar kerja.
6. Memasang MCB dan kabel penghubung ke kotak kontak pada saat pengujian.
7. Setelah dipasangkan langkah selanjutnya adalah menyambungkan kabel fasa dan
netral pada fitting lampu yang telah di pasang, kemudian menghubungkan kabel fasa
pada saklar dan tambahan kabel ground pada kotak kontak. Kabel yang
disambungkan tersebut berasal dari output kabel Fasa, Netral dan Pembumian pada
MCB.
8. Mengecek apakah lampu dapat menyala atau tidak, jika tidak sesuai dengan gambar
kerja pengerjaan dilakukan kembali sesuai dengan prosedur pengerjaan yang telah
dipaparkan. Setelah itu dilakukan pengecekan pula terhadap sambungan kabel
dengan AVO meter.
Halaman :17 / 17
HASIL PENGUJIAN
Halaman :18 / 17
Halaman :19 / 17
Dari hasil pengujian oleh alat ukur Avo meter digital didapatkan setelah
rangakain di aliri listrik, dan di ukur oleh multi meter pada stop kontak.
VI.
Frekuensi = 50,03 Hz
Tegangan = 218,7 V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dalam praktikum ini adalah ketelitiaan saat
penyambungan kabel harus diperhatikan, kemudian segi keamanan dari
perangkaian rangkaian dan kemanaan dari diri sendiri harus sangat diperhatikan.
Aspek keindahan atau estetika juga perlu ditekankan, karena pada saat pemasangan
instalasi listrik yang sebenarnya pemasangan harus terlihat rapi. Dari hasil
pengukuran dihasilkan 218,7 v dengan frekuensi 50,03 herz.
Bandung, 20 Desember 2013
Penanggung Jawab,
Reksa Buana
111144025