Anda di halaman 1dari 21

Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet

Remaja Putri

Oleh

MIRA AGENG LARASATI


201310230311003

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet


Remaja Putri

Latar Belakang
Sampai saat ini, persepsi masyarakat umum mengenai wanita yang cantik adalah wanita yang
langsing, sedangkan pri yang tampan adalah pria yang memiliki postur gagah. Tak terkecuali
untuk para remaja, banyak cara yang dilakukan oleh mereka (Putra atau Putri) untuk membentuk
tubuh mereka selangsing dan segagah mungkin agar diterima oleh teman-temannya.
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan
fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja akan berusaha untuk berpenampilan menarik. Pada usia
remaja, perubahan bentuk tubuh pada remaja putri seperti pertumbuhan pinggul dan payudara
merupakan hal yang alami. Dalam beberapa hal kebanyakan dari remaja putri merasa kurang
puas terhadap keadaan diri sendiri. Mereka menginginkan pinggang, paha, perut, lengan, dan
betis yang lebih kecil. Oleh sebab itu, urusan Body Image dianggap perkara besar yang harus
dipikirkan.
Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi fisik maupun seksual. Bila
ditinjau dari hubungan antara perkembangan psikososial dan perkembangan fisik, nampak bahwa
perkembangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psikososial.
Sebaliknya, reaksi individu terhadap perkembangan fisik tergantung lagi dari pengaruh

lingkungannya dan dari sifat pribadinya sendiri, yaitu interpretasi yang diberikan terhadap
lingkungan itu. Perkembangan organ-organ genital (seksual) baik di dalam maupun di luar badan
juga sangat menentukan dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian. Remaja putri pada
umumnya kurang siap dalam menghadapi perkembangan dan perubahan bentuk tubuhnya.
Hurlock menyatakan hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas
dengan tubuhnya. Ketidakpuasan lebih banyak dialami dibeberapa bagian tubuh tertentu. Dion
dkk (dalam Hurlock) menerangkan alasan mengapa kepuasan terhadap perubahan fisik yang
terjadi ketika tubuh anak beralih menjadi dewasa adalah sangat penting.
Disamping itu, kekhawatiran untuk menjadi gemuk pada remaja memaksa mereka untuk
mengurangi jumlah pangan yang seharusnya di makan (Browel KD dan Rodin J, 1994). Mereka
juga melakukan diet yang sebenarnya malah tidak dianjurkan oleh ahli gizi. Perilaku inilah
banyak dijumpai pada remaja putri dengan Body Image Dissatisfaction.
Menurut Davison & Mc Cabe istilah body image mempunyai arti yaitu persepsi dan sikap
seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Definisi yang lebih spesifik mengenai body image
dikemukakan oleh Rudd dan Lennon yang menyatakan bahwa body image adalah gambaran
mental yang seseorang miliki tentang tubuhnya yang meliputi dua komponen. Schilder juga
mendefinisikan body image sebagai gambaran tentang tubuh individu yang terbentuk alam
pikirannya atau dengan kata lain gambaran.
Dari paparan diatas, dapat memunculkan asumsi bahwa citra diri atau Body Image sangat
berpengaruh pada remaja putri dalam membentuk perilaku makannya dengan mengurangi jumlah
pangan (diet) dengan tujuan agar bisa diterima di lingkungannya. Hal ini membuat peneliti ingin
mengetahui apakah ada tidaknya hubungan antara body image dengan perilaku diet remaja putri.
Karena itulah peneliti melakukan penelitian dengan judul, Hubungan antara Body Image dan
Perilaku Diet Remaja Putri.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri.
Identifikasi Variabel Dependent
Variabel dependent di sini adalah perilaku diet pada remaja putri. Perilaku ini muncul karena
body image dissatisfaction pada remaja putri terjadi.

Teori Perilaku Diet pada Remaja Putri


Chaplin (2000) mendefinisakan perilaku sebagai suatu perbuatan atau aktivitas. Perilaku
merupakan setiap tindakan yang dipergunakan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan
tertentu, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan. Diet berasal dari bahasa
Yunani yang artinya cara hidup. Menurut Arthur (2010) diet adalah program penghilangan
asupan makanan apapun dengan tujuan mengurangi berat badan. Diet merupakan suatu
perencanaan atau pengaturan pola makan dan minum yang bertujuan untuk menurunkan berat
badan atau menjaga kesehatan. Wirakusumah (2001) menambahkan diet merupakan salah satu
cara pengaturan makan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku diet adalah suatu aktivitas
mengatur pola makan, minum dan aktivitas fisik dengan tujuan untk menurunkan berat badan.

Aspek Perilaku Diet Remaja Putri


Aspek diet menurut Ruderman terdiri dari:
a. Aspek eksternal
Aspek ini mencakup situasi yang berkaitan dengan cara makan dan faktor makanan itu
sendiri, baik dari segi rasa, bau, dan penampilan makanan. Bagi pediet aspek ini akan
lebih bernilai apabila makanan yang tersedia adalah makanan yang lezat.

b. Aspek emosional
Disini emosi yang lebih berperan dalam perilaku makan adalah emosi negatif, seperti
kecewa, cemas, depresi dan sebagainya. Jika keadaan tersebut berlangsung lama dan
tidak terkontrol akan menyebabkan dampak negatif pada tubuh.
c. Aspek restraint
Istilah ini menurut kamus kedokteran berarti pengekangan atau pembatasan. Aspek ini
merupakan pola makan individu yang dipengaruhin oleh keseimbangan antara faktorfaktor fisiologis, yaitu desakan terhadap keinginan pada makanan dan usaha secara
kognitif untuk melawan keinginan tersebut.
Beberapa ahli menyatakan bahwa perilaku diet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku diet adalah jenis kelamin, status berat badan, dan kelas
sosial. Jenis perilaku diet terbagi menjadi diet sehat dan tidak sehat, yang mana keduanya akan
memberikan dampak yang sama, seperti dampak biologis, psikologis, dan kognitif.

Hubungan antara Variabel Independent dan Variabel Dependent


Body image bagi remaja merupakan suatu hal yang penting karena pada masa ini remaja banyak
mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Biasanya remaja mulai sibuk dengan
penampilan fisik mereka dan ingin mengubah penampilannya. Keinginan ini dikarenakan remaja
sering merasa tidak puas dengan penampilan dirinya. Pada umumnya, remaja puteri lebih kurang
puas dengan keadaan tubuhnya dan memiliki lebih banyak body image yang negatif,
dibandingkan remaja laki-laki selama masa pubertas. Saat ini, diet merupakan salah satu cara
yang paling populer untuk menurunkan berat badan karena dapat dilakukan semua orang, tidak
mahal, dan tidak menimbulkan efek samping yang langsung terasa. Hal ini pula yang dilakukan
oleh remaja puteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa body image sangat kuat berpengaruh pada
masa remaja, terutama bagi remaja puteri.

Perilaku Diet

Bagan

Aspek-Aspek

Jenis Perilaku Diet

Faktor yang Mempengaruhi

Dampak

1. Eksternal
2.Emosional
3. Restraint'
1. Diet Sehat
2.Diet Tidak Sehat
1. Jenis Kelamin
2. Status Berat Badan
3. Kelas Sosial
1. Biologis
2. Psikologis
3. Kognitif

Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu terdapat
hubungan negatif antara body image dan perilaku diet pada remaja puteri, yang mana apabila
semakin positif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah.
Sebaliknya, apabila semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan
semakin tinggi.

Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung : Perilaku diet


2. Variabel Bebas
: Body Image

Definisi Operasional
1. Body Image
Menurut Cash, body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya
yang dapat berupa penilaian positif atau negatif. Body image juga merupakan gambaran
tubuh sebagai derajat kepuasan individu terhadap dirinya secara fisik yang mencakup
ukuran,

bentuk,

dan

penampilan

umum.

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

perkembangan body image adalah jenis kelamin, media masa, dan hubungan
interpersonal.
2. Perilaku Diet
Menurut Muda, diet adalah aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya
(biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu
untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan
atau penyakit. Menurut Hawks perilaku diet adalah usaha sadar seseorang dalam
membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk
mengurangi dan mempertahankan berat badan. Jadi, perilaku diet dapat diartikan sebagai
kegiatan membatasi dan mengontrol makanan atau kalori yang akan dimakan dengan
tujuan untuk megurangi dan mempertahankan berat badan. Jenis perilaku diet ada dua
yaitu, diet yang sehat dan tidak sehat. Faktor yang mempengaruhi perilaku in adalah jenis
kelamin, status berat badan, dan kelas sosial.
3. Remaja
Menurut Santrock masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Menurut Monks
menyatakan bahwa batasan usia remaja antara 12-21 tahun, yang terbagi dalam tiga fase,
yaitu remaja awal (usia 12-15 tahun), remaja tengah/madya (usia 15-18 tahun), dan
remaja akhir (usia 18-21). Jadi, remaja adalah periode perkembangan dari anak-anak ke
dewasa awal yang mencakup perubahan fisik, sosial, emosional, kognitif dan mental yang
berlangsung antara usia 12-21 tahun.

Metode Penelitian
Hadi (2000) mengatakan bahwa metode penelitian dalam suatu penelitian ilmiah merupakan
unsur penting karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Penelitian ini menggunakan metode
korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku diet adalah skala perilaku diet yang
berlandaskan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry,
Leon dan Fulkerson (dalam Elga, 2007). Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert
yang terdiri dari dua kategore aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur) dan
infavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur), dan menyediakan empat alternatif
jawaban yaitu Tidak Pernah (TP), Kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL). Sedangkan alat
ukur adalah body image, peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengungkap dimensi appearance evaluation (evaluasi penampilan), appearance orientation
(orientasi penampilan), dan overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk). Skala Likert
memberikan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Netral
(N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).

Pengambilan Data
Mencari dan menentukan populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud
untuk diteliti untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling
sedikit memeliki sifat yang sama (Hadi, 2000).
Sampel adalah sebagian populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari
populasi. Sampel harus sedikit mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama.

Metode

pengambilan data dengan menggunakan teknik sampling. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel secara acak sederhana dengan menggunakan tabel bilangan angka random.

Instrumen/Alat Ukur yang Digunakan


Instrumen atau alat ukur yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
mengunakan metode skala.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala, yaitu skala perilaku diet dan skala
body image.
1. Skala Body Image
Skala body image disusun berdasarkan skala Likert dan Skala Diferensial
Semantik. Skala Likert digunakan untuk mengungkap diri subjek berupa evaluasi
penampilan, orientasi penampilan, dan kecemasan menjadi gemuk. Skala ini terdiri dari
dua aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur), dan aitem
unfavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala Likert menyediakan
lima alternatif jawaban dan memiliki bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada
pernyataan favorable Sangat Tidak Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju (TS) = 2, Netral (N) =
3, Setuju (S) = 4, Sangat Setuju (SS) = 5. Sedangkan bobot penilaian untuk setiap respon
subjek pada pernyataan unfavorable, yaitu STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, dan SS = 1. .
2. Skala Perilaku Diet
Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua aitem, yaitu
aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur) dan unfavorable (tidak
mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala Likert ini menyediakan empat alternatif
jawaban dan memiliki bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan
favorable, yaitu Tidak Pernah (TP) = 1, Kadang (KD) = 2, Sering (SR) = 3, dan Selalu
(SL) = 4. Sedangkan bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan
unfavorable, yaitu TP = 4, KD = 3, SR = 2, dan SL = 1.

Metode Analisis Data

Teknik atau metode analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah dengan menggunakan
teknik korelasi Pearson Product Moment karena peneliti ingin melihat apakah ada hubungan
antara body image dan perilaku diet remaja putri.
a. Uji Validitas
Uji validitas pada skala body image dan perilaku diet remaja putri diperoleh menggunakan
teknik korelasi product moment pearson yang diproses menggunakan SPPS for Windows.
Dalam penyusunan dan pengembangan skala-skala psikologi biasanya digunakan harga
koefisien yang minimal sama dengan 0,361 artinya aitem yang corrected aitem total
corelation-nya di atas 0,361 dinyatakan valid sedangkan yang dibawah 0,361 dinyatakan
gugur.
1. Hasil pengujian skala body image
Berdasarkan hasil validitas skala, diperoleh 18 aitem yang valid dan 11 aitem yang
gugur. Item-item yang gugur antara lain 1,2,4,5,7,9,13,17,19,20, dan 24.
2. Hasil pengujian skala diet remaja putri
Berdasarkan hasil validitas skala, diperoleh 4 aitem yang valid dan 24 aitem yang gugur.
Item-item

yang

gugur

antara

lain

1,2,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,17,18,19,20,22,23,24,25,26, dan 27.


b. Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas, maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus
alpha cronbach dengan menggunakan program SPSS for Windows. Reliabilitas suatu
konstruktur variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach alpha > 0,70. Hasil yang
diperoleh untuk skala body image dengan 18 aitem valid adalah 0,927. Dengan nilai alpha
cronbach sebesar 0,927 maka skala ini memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel. Adapun
hasil yang diperoleh untuk skala perilaku diet dengan 4 aitem valid adalah 0,777. Dengan
nilai alpha cronbach sebesar 0,777 maka skala ini memiliki reliabilitas yang baik atau
reliabel. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa kedua instrumen yang digunakan
reliabel, sehingga dapat dipercaya untuk dijadikan alat ukur.

Metode Analisis Data

Correlations
@1

@2

Pearson Correlation
@1

Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation

@2

Sig. (2-tailed)
N

,638**
,000

30

30

**

,638

,000
30

30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil penghitungan yang ditampilkan, diketahui bahwa R hitung yang dihasilkan
adalah sebesar 0,638. Sementara nilai R tabel pada taraf signifikan adalah 0,01 dengan N 30
adalah 0,000. Dari data yang diperoleh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa adanya
hubungan positif antara body image dan perilaku diet remaja putri. Maka dapat dikatakan
semakin positif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah.
Sebaliknya, apabila semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan
semakin tinggi.

Pembahasan
Hasil utama penelitian ini memperlihatkan ada hubungan yang positif dengan perilaku diet
remaja putri, nilai r = 0,638 dengan (two tailed) < 0,01. Yang artinya semakin positif body

image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila
semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin tinggi.
Menurut Cash, body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang
dapat berupa penilaian positif atau negatif. Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
remaja putri memiliki sikap positif terhadap gambaran tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 18 subjek penelitian berada dalam kategorisasi gambaran tubuh yang tinggi. Berdasarkan
dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Cash, pada dimensi appearance evaluation (evaluasi
penampilan), subjek merasa penampilan dan keseluruhan tubuhnya menarik serta memuaskan.
Dimensi appearance orientation (orientasi penampilan), subjek memperhatikan penampilan diri
dan berusaha untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilan dirinya. Dimensi overweight
preoccupation (kecemasan menjadi gemuk), subjek merasa tidak cemas terhadap kegemukan,
tidak khawatir terhadap berat badan yang bertambah, serta kecenderungan melakukan diet dan
membatasi pola makan yang rendah. Dimensi self-classifed weight (pengkategorian ukuran
tubuh), subjek merasa berat badannya normal.

Kesimpulan
Hasil utama penelitian ini memperlihatkan ada hubungan yang positif dengan perilaku diet
remaja putri, nilai r = 0,638 dengan (two tailed) < 0,01. Yang artinya semakin positif body
image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila
semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin tinggi.

Saran
Gambaran tubuh memiliki hubungan terhadap perilaku diet pada remaja putri. Oleh karena itu,
bagi para remaja

putri diharapkan untuk menghargai tubuh dengan segala kelebihan dan

kekurangan yang dimiliki

Daftar Pustaka
Arthur, S.R dan Emily, S.R. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cash, T.F.(1994). Body images attitudes: Evaluation, investment, and affect: Perceptual motor
skill. Journal of Psychology, (78), 1168-1170
Chaplin, J.P. (2010). Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah Kartini Kartono. Jakarta: Raja Graf
Indo Persada
French, S.A., Perry, C.L., Leon, G.R., & Fulkerson, J.A. (1995). Dieting behaviors and weight
change history in female adolescent. Journal of health Psychology, 14, 548-555.
Hawks, Steven R. (2008). Classroom approach for managing dietary restraint. Negative eating
styles, and body image concern among college women. Journal of American College
Health, Vol. 56, No.4
Hurlock, B.E.(1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan
(edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga
Hadi, S.(2000). Methodology research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada.
McCabe, M.P.(2004). A longitudinal study of pubertal timing and extreme body change
behaviors among adolescent boys and girls. [on-line]. Available FTP :
http://findarticles.com/p/articles/mi_m2248/is_153_39/ai_n6140287/print. Tanggal akses
:1 Oktober 2014
Muda, Ahmad A.K. (2003). Kamus lengkap kedokteran. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Santrock, J.W.(2003). Adolescence: Perkembangan remaja (edisi keenam). Jakarta: Penerbit
Erlanga
Wirakusumah, E.S. (2001). Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: Gramedia
Pustaka

LAMPIRAN

Skala Gambaran Tubuh


dan
Skala Perilaku Diet

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir semester mata kuliah Kuantitatif di
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, saya bermaksud mengadakan
penelitian mengenai remaja. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah data yang saya peroleh
dengan adanya kerjasama dari anda dalam mengisi skala ini.
Penelitian ini menggunakan 2 buah skala yang masing-masing berisi 39 dan 28
pertanyaan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat memiliki
jawaban yang berbeda, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda
dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban anda akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.
Bantuan anda dalam menjawab pertanyaan pada skala ini merupakan bantuan yang amat
besar dan berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama anda saya ucapkan banyak
terima kasih.

Malang, 10 Desember 2014


Hormat Saya

Mira Ageng Larasati

Data Identitas
Nama/Inisial

: ............................................................

Usia

: ............. tahun

Jenis Kelamin

: L / P (lingkari yang sesuai)

Skala 1 Body Image


Berikut ini terdapat 29 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap
saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
pilihan jawaban antara STS, TS, N, S, dan SS. Alternatif jawaban yang terdiri dari 5 pilihan,
yaitu :
STS

: Sangat Tidak Setuju

TS

: Tidak Setuju

: Netral

: Setuju

SS

: Sangat Setuju

Contoh :
N
o
1.

Pernyataan

STS

Saya menyukai penampilan saya

TD

SS
X

Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakan agar tidak ada suatu
pernyataan pun yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan

No.
1.

Pernyataan
Saya merasa sangat khawatir dengan apa yang orang lain

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

pikirkan mengenai penampilan saya


Saya jarang merawat tubuh saya
Saya merasa khawatir akan menjadi gemuk
Menurut saya, penampilan saya tidak menarik
Saya tidak terlalu memperhatikan penampilan saya
Saya sangat menginginkan penurunan berat badan
Berat badan saya normal-normal saja
Saya berusaha mengurangi berat badan dengan cara berdiet
Saya menggunakan pakaian yang sesuai dengan ukuran

10.
11.
12.

tubuh saya
Saya tidak perlu melakukan diet
Saya berada dalam kategori kelebihan berat badan
Saya membatasi porsi makan agar berat badan saya tidak

13.
14.

naik
Tidak ada yang salah dengan penampilan saya
Saya menghindari makan-makanan yang mengandung

15.

lemak
Berat badan yang bertambah tidak akan membuat saya

16.
17.

khawatir
Saya tidak terlalu mempermasalahkan berat badan saya
Saya tidak mau menghabiskan banyak uang demi

18.
19.

penampilan saya
Saya tidak pernah mengeluhkan berat badan saya
Saya merasa percaya diri dengan penampilan fisik saya

20.
21.

saat ini
Saya minum pil pelangsing untuk menurunkan berat badan
Saya khawatir apabila orang lain mengatakan bahwa saya

22.
23.
24.
25.
26.

kelebihan berat badan


Perubahan berat badan tidak penting bagi saya
Saya mencari kesibukan supaya tidak makan
Teman-teman tidak pernah mengeluhkan penampilan saya
Saya rela lapar untuk menurunkan berat badan
Saya merasa nyaman-nyaman saja walaupun berat badan

27.
28.
29.

saya bertambah
Saya takut jika berat badan saya bertambah
Tidak ada yang salah dengan berat badan saya
Usaha yang saya lakukan untuk menjaga berat badan
adalah dengan melakukan diet

STS

TS

SS

Skala 2 Perilaku Diet


Berikut ini terdapat 28 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap
saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu
pilihan jawaban anatara TP, KD, SR, dan SL. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 4
pilihan, yaitu :
TP (Tidak Pernah)

: bila perilaku dilakukan 0 1 hari per minggu

KD (Kadang-kadang)

: bila perilaku dilakukan 2 3 hari per minggu

SR (Sering)

: bila perilaku dilakukan 4 5 hari per minggu

SL (Selalu)

: bila perilaku dilakukan 6 7 hari per minggu

Contoh :
No.

Pernyataan
1.

TP

KD

Saya menyempatkan diri untuk berolahraga

SR

SL

Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakanagar tidak ada suatu
penyataan apa pun yang terlewatkan.

SELAMAT MENGERJAKAN

No.
1.
2.

Pernyataan
Saya mengganti makanan yang biasa saya
konsumsi dengan makanan yang rendah kalori
Ketika ada waktu luang, saya menyempatkan
untuk berolahraga ringan (seperti jogging, push-

3.
4.
5.

up, sit-up)
Saya makan makanan yang mengandung lemak
Saya membatasi porsi makanan yang dimakan
Saya mengkonsumsi makanan yang rendah

6.

kalori
Saya berpuasa dengan tujuan untuk mengurangi
berat badan

TP

KD

SR

SL

7.
8.

Saya sengaja melewatkan makan waktu sarapan


Saya menggunakan obat pelancar buang air besar

9.

sehabis makan
Saya menggunakan obat penyerap air dalam

10.
11.
12.

tubuh (diuretic)
Saya menggunakan penahan nafsu makan
Saya mengkonsumsi pil diet
Saya memasukkan tangan ke dalam mulut agar

13.
14.

makanan yang telah dimakan keluar kembali


Saya tidak mengkonsumsi daging
Saya tidak makan makanan yang mengandung

15.

karbohidrat
Saya hanya mengkonsumsi satu jenis makanan

16.

per hari
Saya mengganti minuman yang biasa saya

17.

konsumsi dengan minuman yang rendah kalori


Saya mengkonsumsi sayur-sayuran

No.
18.

Pernyataan
Saya berusaha untuk mengurangi kalori dengan

19.

cara berolahraga
Saya mengikuti olahraga di pusat kebugaran

20.

olahraga (gym, fitnes, sanggar aerobic)


Saya mengkonsumsi makanan yang manis-

21.

Manis
Saya mengatur porsi makan saya agar tidak

22.
23.
24.
25.
26.
27.

terlalu banyak
Saya mengganti konsumsi nasi dengan roti
Saya mengkonsumsi air putih
Saya sengaja melewatkan waktu makan siang
Saya mengkonsumsi jamu-jamuan untuk diet
Saya dengan sengaja memuntahkan makanan
Saya mengganti konsumsi daging menjadi

28.

makanan yang tidak mengandung lemak


Saya sengaja melewatkan makan waktu makan
makan malam

TP

KD

SR

SL

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai