Remaja Putri
Oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
Latar Belakang
Sampai saat ini, persepsi masyarakat umum mengenai wanita yang cantik adalah wanita yang
langsing, sedangkan pri yang tampan adalah pria yang memiliki postur gagah. Tak terkecuali
untuk para remaja, banyak cara yang dilakukan oleh mereka (Putra atau Putri) untuk membentuk
tubuh mereka selangsing dan segagah mungkin agar diterima oleh teman-temannya.
Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan
fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja akan berusaha untuk berpenampilan menarik. Pada usia
remaja, perubahan bentuk tubuh pada remaja putri seperti pertumbuhan pinggul dan payudara
merupakan hal yang alami. Dalam beberapa hal kebanyakan dari remaja putri merasa kurang
puas terhadap keadaan diri sendiri. Mereka menginginkan pinggang, paha, perut, lengan, dan
betis yang lebih kecil. Oleh sebab itu, urusan Body Image dianggap perkara besar yang harus
dipikirkan.
Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi fisik maupun seksual. Bila
ditinjau dari hubungan antara perkembangan psikososial dan perkembangan fisik, nampak bahwa
perkembangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psikososial.
Sebaliknya, reaksi individu terhadap perkembangan fisik tergantung lagi dari pengaruh
lingkungannya dan dari sifat pribadinya sendiri, yaitu interpretasi yang diberikan terhadap
lingkungan itu. Perkembangan organ-organ genital (seksual) baik di dalam maupun di luar badan
juga sangat menentukan dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian. Remaja putri pada
umumnya kurang siap dalam menghadapi perkembangan dan perubahan bentuk tubuhnya.
Hurlock menyatakan hanya sedikit remaja yang mengalami kateksis tubuh atau merasa puas
dengan tubuhnya. Ketidakpuasan lebih banyak dialami dibeberapa bagian tubuh tertentu. Dion
dkk (dalam Hurlock) menerangkan alasan mengapa kepuasan terhadap perubahan fisik yang
terjadi ketika tubuh anak beralih menjadi dewasa adalah sangat penting.
Disamping itu, kekhawatiran untuk menjadi gemuk pada remaja memaksa mereka untuk
mengurangi jumlah pangan yang seharusnya di makan (Browel KD dan Rodin J, 1994). Mereka
juga melakukan diet yang sebenarnya malah tidak dianjurkan oleh ahli gizi. Perilaku inilah
banyak dijumpai pada remaja putri dengan Body Image Dissatisfaction.
Menurut Davison & Mc Cabe istilah body image mempunyai arti yaitu persepsi dan sikap
seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Definisi yang lebih spesifik mengenai body image
dikemukakan oleh Rudd dan Lennon yang menyatakan bahwa body image adalah gambaran
mental yang seseorang miliki tentang tubuhnya yang meliputi dua komponen. Schilder juga
mendefinisikan body image sebagai gambaran tentang tubuh individu yang terbentuk alam
pikirannya atau dengan kata lain gambaran.
Dari paparan diatas, dapat memunculkan asumsi bahwa citra diri atau Body Image sangat
berpengaruh pada remaja putri dalam membentuk perilaku makannya dengan mengurangi jumlah
pangan (diet) dengan tujuan agar bisa diterima di lingkungannya. Hal ini membuat peneliti ingin
mengetahui apakah ada tidaknya hubungan antara body image dengan perilaku diet remaja putri.
Karena itulah peneliti melakukan penelitian dengan judul, Hubungan antara Body Image dan
Perilaku Diet Remaja Putri.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah ada hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri.
Identifikasi Variabel Dependent
Variabel dependent di sini adalah perilaku diet pada remaja putri. Perilaku ini muncul karena
body image dissatisfaction pada remaja putri terjadi.
b. Aspek emosional
Disini emosi yang lebih berperan dalam perilaku makan adalah emosi negatif, seperti
kecewa, cemas, depresi dan sebagainya. Jika keadaan tersebut berlangsung lama dan
tidak terkontrol akan menyebabkan dampak negatif pada tubuh.
c. Aspek restraint
Istilah ini menurut kamus kedokteran berarti pengekangan atau pembatasan. Aspek ini
merupakan pola makan individu yang dipengaruhin oleh keseimbangan antara faktorfaktor fisiologis, yaitu desakan terhadap keinginan pada makanan dan usaha secara
kognitif untuk melawan keinginan tersebut.
Beberapa ahli menyatakan bahwa perilaku diet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku diet adalah jenis kelamin, status berat badan, dan kelas
sosial. Jenis perilaku diet terbagi menjadi diet sehat dan tidak sehat, yang mana keduanya akan
memberikan dampak yang sama, seperti dampak biologis, psikologis, dan kognitif.
Perilaku Diet
Bagan
Aspek-Aspek
Dampak
1. Eksternal
2.Emosional
3. Restraint'
1. Diet Sehat
2.Diet Tidak Sehat
1. Jenis Kelamin
2. Status Berat Badan
3. Kelas Sosial
1. Biologis
2. Psikologis
3. Kognitif
Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu terdapat
hubungan negatif antara body image dan perilaku diet pada remaja puteri, yang mana apabila
semakin positif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah.
Sebaliknya, apabila semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan
semakin tinggi.
Definisi Operasional
1. Body Image
Menurut Cash, body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya
yang dapat berupa penilaian positif atau negatif. Body image juga merupakan gambaran
tubuh sebagai derajat kepuasan individu terhadap dirinya secara fisik yang mencakup
ukuran,
bentuk,
dan
penampilan
umum.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
perkembangan body image adalah jenis kelamin, media masa, dan hubungan
interpersonal.
2. Perilaku Diet
Menurut Muda, diet adalah aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya
(biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu
untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan
atau penyakit. Menurut Hawks perilaku diet adalah usaha sadar seseorang dalam
membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk
mengurangi dan mempertahankan berat badan. Jadi, perilaku diet dapat diartikan sebagai
kegiatan membatasi dan mengontrol makanan atau kalori yang akan dimakan dengan
tujuan untuk megurangi dan mempertahankan berat badan. Jenis perilaku diet ada dua
yaitu, diet yang sehat dan tidak sehat. Faktor yang mempengaruhi perilaku in adalah jenis
kelamin, status berat badan, dan kelas sosial.
3. Remaja
Menurut Santrock masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan
masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Menurut Monks
menyatakan bahwa batasan usia remaja antara 12-21 tahun, yang terbagi dalam tiga fase,
yaitu remaja awal (usia 12-15 tahun), remaja tengah/madya (usia 15-18 tahun), dan
remaja akhir (usia 18-21). Jadi, remaja adalah periode perkembangan dari anak-anak ke
dewasa awal yang mencakup perubahan fisik, sosial, emosional, kognitif dan mental yang
berlangsung antara usia 12-21 tahun.
Metode Penelitian
Hadi (2000) mengatakan bahwa metode penelitian dalam suatu penelitian ilmiah merupakan
unsur penting karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menentukan apakah
penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Penelitian ini menggunakan metode
korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku diet adalah skala perilaku diet yang
berlandaskan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry,
Leon dan Fulkerson (dalam Elga, 2007). Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert
yang terdiri dari dua kategore aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur) dan
infavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur), dan menyediakan empat alternatif
jawaban yaitu Tidak Pernah (TP), Kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL). Sedangkan alat
ukur adalah body image, peneliti menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengungkap dimensi appearance evaluation (evaluasi penampilan), appearance orientation
(orientasi penampilan), dan overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk). Skala Likert
memberikan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Netral
(N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).
Pengambilan Data
Mencari dan menentukan populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud
untuk diteliti untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling
sedikit memeliki sifat yang sama (Hadi, 2000).
Sampel adalah sebagian populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari
populasi. Sampel harus sedikit mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama.
Metode
pengambilan data dengan menggunakan teknik sampling. Penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan sampel secara acak sederhana dengan menggunakan tabel bilangan angka random.
Teknik atau metode analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah dengan menggunakan
teknik korelasi Pearson Product Moment karena peneliti ingin melihat apakah ada hubungan
antara body image dan perilaku diet remaja putri.
a. Uji Validitas
Uji validitas pada skala body image dan perilaku diet remaja putri diperoleh menggunakan
teknik korelasi product moment pearson yang diproses menggunakan SPPS for Windows.
Dalam penyusunan dan pengembangan skala-skala psikologi biasanya digunakan harga
koefisien yang minimal sama dengan 0,361 artinya aitem yang corrected aitem total
corelation-nya di atas 0,361 dinyatakan valid sedangkan yang dibawah 0,361 dinyatakan
gugur.
1. Hasil pengujian skala body image
Berdasarkan hasil validitas skala, diperoleh 18 aitem yang valid dan 11 aitem yang
gugur. Item-item yang gugur antara lain 1,2,4,5,7,9,13,17,19,20, dan 24.
2. Hasil pengujian skala diet remaja putri
Berdasarkan hasil validitas skala, diperoleh 4 aitem yang valid dan 24 aitem yang gugur.
Item-item
yang
gugur
antara
lain
Correlations
@1
@2
Pearson Correlation
@1
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
@2
Sig. (2-tailed)
N
,638**
,000
30
30
**
,638
,000
30
30
Berdasarkan hasil penghitungan yang ditampilkan, diketahui bahwa R hitung yang dihasilkan
adalah sebesar 0,638. Sementara nilai R tabel pada taraf signifikan adalah 0,01 dengan N 30
adalah 0,000. Dari data yang diperoleh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa adanya
hubungan positif antara body image dan perilaku diet remaja putri. Maka dapat dikatakan
semakin positif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah.
Sebaliknya, apabila semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan
semakin tinggi.
Pembahasan
Hasil utama penelitian ini memperlihatkan ada hubungan yang positif dengan perilaku diet
remaja putri, nilai r = 0,638 dengan (two tailed) < 0,01. Yang artinya semakin positif body
image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila
semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin tinggi.
Menurut Cash, body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang
dapat berupa penilaian positif atau negatif. Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa
remaja putri memiliki sikap positif terhadap gambaran tubuhnya. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 18 subjek penelitian berada dalam kategorisasi gambaran tubuh yang tinggi. Berdasarkan
dimensi-dimensi yang dikemukakan oleh Cash, pada dimensi appearance evaluation (evaluasi
penampilan), subjek merasa penampilan dan keseluruhan tubuhnya menarik serta memuaskan.
Dimensi appearance orientation (orientasi penampilan), subjek memperhatikan penampilan diri
dan berusaha untuk memperbaiki serta meningkatkan penampilan dirinya. Dimensi overweight
preoccupation (kecemasan menjadi gemuk), subjek merasa tidak cemas terhadap kegemukan,
tidak khawatir terhadap berat badan yang bertambah, serta kecenderungan melakukan diet dan
membatasi pola makan yang rendah. Dimensi self-classifed weight (pengkategorian ukuran
tubuh), subjek merasa berat badannya normal.
Kesimpulan
Hasil utama penelitian ini memperlihatkan ada hubungan yang positif dengan perilaku diet
remaja putri, nilai r = 0,638 dengan (two tailed) < 0,01. Yang artinya semakin positif body
image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila
semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin tinggi.
Saran
Gambaran tubuh memiliki hubungan terhadap perilaku diet pada remaja putri. Oleh karena itu,
bagi para remaja
Daftar Pustaka
Arthur, S.R dan Emily, S.R. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Cash, T.F.(1994). Body images attitudes: Evaluation, investment, and affect: Perceptual motor
skill. Journal of Psychology, (78), 1168-1170
Chaplin, J.P. (2010). Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah Kartini Kartono. Jakarta: Raja Graf
Indo Persada
French, S.A., Perry, C.L., Leon, G.R., & Fulkerson, J.A. (1995). Dieting behaviors and weight
change history in female adolescent. Journal of health Psychology, 14, 548-555.
Hawks, Steven R. (2008). Classroom approach for managing dietary restraint. Negative eating
styles, and body image concern among college women. Journal of American College
Health, Vol. 56, No.4
Hurlock, B.E.(1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan
(edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga
Hadi, S.(2000). Methodology research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada.
McCabe, M.P.(2004). A longitudinal study of pubertal timing and extreme body change
behaviors among adolescent boys and girls. [on-line]. Available FTP :
http://findarticles.com/p/articles/mi_m2248/is_153_39/ai_n6140287/print. Tanggal akses
:1 Oktober 2014
Muda, Ahmad A.K. (2003). Kamus lengkap kedokteran. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Santrock, J.W.(2003). Adolescence: Perkembangan remaja (edisi keenam). Jakarta: Penerbit
Erlanga
Wirakusumah, E.S. (2001). Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: Gramedia
Pustaka
LAMPIRAN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir semester mata kuliah Kuantitatif di
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, saya bermaksud mengadakan
penelitian mengenai remaja. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah data yang saya peroleh
dengan adanya kerjasama dari anda dalam mengisi skala ini.
Penelitian ini menggunakan 2 buah skala yang masing-masing berisi 39 dan 28
pertanyaan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat memiliki
jawaban yang berbeda, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda
dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban anda akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.
Bantuan anda dalam menjawab pertanyaan pada skala ini merupakan bantuan yang amat
besar dan berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama anda saya ucapkan banyak
terima kasih.
Data Identitas
Nama/Inisial
: ............................................................
Usia
: ............. tahun
Jenis Kelamin
TS
: Tidak Setuju
: Netral
: Setuju
SS
: Sangat Setuju
Contoh :
N
o
1.
Pernyataan
STS
TD
SS
X
Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakan agar tidak ada suatu
pernyataan pun yang terlewatkan.
Selamat Mengerjakan
No.
1.
Pernyataan
Saya merasa sangat khawatir dengan apa yang orang lain
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
tubuh saya
Saya tidak perlu melakukan diet
Saya berada dalam kategori kelebihan berat badan
Saya membatasi porsi makan agar berat badan saya tidak
13.
14.
naik
Tidak ada yang salah dengan penampilan saya
Saya menghindari makan-makanan yang mengandung
15.
lemak
Berat badan yang bertambah tidak akan membuat saya
16.
17.
khawatir
Saya tidak terlalu mempermasalahkan berat badan saya
Saya tidak mau menghabiskan banyak uang demi
18.
19.
penampilan saya
Saya tidak pernah mengeluhkan berat badan saya
Saya merasa percaya diri dengan penampilan fisik saya
20.
21.
saat ini
Saya minum pil pelangsing untuk menurunkan berat badan
Saya khawatir apabila orang lain mengatakan bahwa saya
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
saya bertambah
Saya takut jika berat badan saya bertambah
Tidak ada yang salah dengan berat badan saya
Usaha yang saya lakukan untuk menjaga berat badan
adalah dengan melakukan diet
STS
TS
SS
KD (Kadang-kadang)
SR (Sering)
SL (Selalu)
Contoh :
No.
Pernyataan
1.
TP
KD
SR
SL
Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakanagar tidak ada suatu
penyataan apa pun yang terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
No.
1.
2.
Pernyataan
Saya mengganti makanan yang biasa saya
konsumsi dengan makanan yang rendah kalori
Ketika ada waktu luang, saya menyempatkan
untuk berolahraga ringan (seperti jogging, push-
3.
4.
5.
up, sit-up)
Saya makan makanan yang mengandung lemak
Saya membatasi porsi makanan yang dimakan
Saya mengkonsumsi makanan yang rendah
6.
kalori
Saya berpuasa dengan tujuan untuk mengurangi
berat badan
TP
KD
SR
SL
7.
8.
9.
sehabis makan
Saya menggunakan obat penyerap air dalam
10.
11.
12.
tubuh (diuretic)
Saya menggunakan penahan nafsu makan
Saya mengkonsumsi pil diet
Saya memasukkan tangan ke dalam mulut agar
13.
14.
15.
karbohidrat
Saya hanya mengkonsumsi satu jenis makanan
16.
per hari
Saya mengganti minuman yang biasa saya
17.
No.
18.
Pernyataan
Saya berusaha untuk mengurangi kalori dengan
19.
cara berolahraga
Saya mengikuti olahraga di pusat kebugaran
20.
21.
Manis
Saya mengatur porsi makan saya agar tidak
22.
23.
24.
25.
26.
27.
terlalu banyak
Saya mengganti konsumsi nasi dengan roti
Saya mengkonsumsi air putih
Saya sengaja melewatkan waktu makan siang
Saya mengkonsumsi jamu-jamuan untuk diet
Saya dengan sengaja memuntahkan makanan
Saya mengganti konsumsi daging menjadi
28.
TP
KD
SR
SL
Terima Kasih