Anda di halaman 1dari 10

1.

Transisi dari masa remaja menujug masa dewasa

Transisi merupakan masa dimana seseorang atau individual mendapat perubahan.


Perubahan itu terlihat dari usia 18 hingga 25 tahun. Masa ini ditandai oleh exspresimen dan
eksplorasi. Dalam perkembangan tersebut banyak individu masih menentukan jalan hidup
mereka, banyak pilihan yang ada dalam benak pikiran sebab masa transisi merupakan masa
perpindahan yang harus individu tentukan seperti apa yang mereka inginkan: antara hidup
melanjang, hidup bersama didalam komunitas atau menikah. itu semua merupakan pilihan
masing-masing dari individu. Maka dari itu seseorang Psikologi bernama Jeffrey Arnett
mendeskripsikan lima ciri dari orang yang beranjak dewasa sebagai berikut:

a) Eksplorasi identitas khususnya dalam relasi romantis dan pekerjaaan. Beranjak dewasa
adalah masa dimana di dalam diri sebagian besar individu terjadi perubahan penting yang
menyangkut identitas.
b) Ketidakstabilan. Perubahan tempat tinggal sering terjadi selama masa dewasa awal
sebuah masa di mana juga sering terjadi ketidakstabilan dalam hal relasi romantis
pekerjaan dan pendidikan.
c) Self-Focused ( fokus pada diri ). Menurut Arnett individu yang berada di masa beranjak
dewasa cenderung fokus pada diri sendiri, dalam arti mereka kurang terlibat dalam
kewajiban sosial, melakukan tugas dan berkomitmen terhadap orang lain, serta
mengakibatkan mereka memiliki otonimi yang besar dalam dalam mengatur kehidupan
sendiri.
d) Feeling in-betwen ( merasa seperti berada di peralihan). Banyak orang di masa beranjak
dewasa tidak menganggap dirinya sebagai remaja dan .taupun sepenuhnya sudah
dewasa dan pengalaman.
e) Usia dengan kemungkinan, sebuah masa di mana individu memiliki peluang untuk
mengubah kehidupan mereka. Arnet mendeskripsikan dua cara di mana masa berenjak
dewasa merupakan usia yang memiliki berbagai kemungkinan (1) banyak orang yang
sedang beranjak dewasa yang optimis dengan masa depanya. Dan (2) bagi mereka yang
mengalami kesulitan ketika bertumbuh besar masa beranjak dewasa merupakan sebuah
kesempatan untuk mengarahkan kehidupan mereka ke arah yang lebih positif.
Peubahan hidup sebagai anak- anak dan remaja sering mendapat pengaruh besar dari
keluarga, membuat individu mendapat pendidikan tidak baik dari keluarga membuat dirinya
melampiaskan pengaruh itu di dalam pergaulannya. Hendaknya keluarga menjadi tempan
pendidikan penbentukan karakter seseorang. dalam sebuah studi longitudinal Ann Masten dan
para koleganya menemukan bahwa orang dewasa mudah yang menjadi kompoten setelah
mengalmi kesulitan saat masa tumbuh kembangnya menjadi lebih cerdas, mengalami kualitas
pengasuhan yang lebih baik dan kemungkinannya lebih kecil untuk tumbuh dalam kemiskinan
atau di lingkungan dengan penghasilan rendah dibanding rekan- rekannya yang tidak kompoten
ketika menjadi orang dewasa mudah.

A. Tanda-tanda menjadi orang dewasa

Terkadang umur tidak menjamin seseorang menjadi dewasa, sebab terkadang di dalam
lingkungan sekitar kita sering melihat orang- orang yang berkelakuan tidak baik atau terlihat
masih manja, meskipun umurnya sudah masuk di masa dewasa. Tanda –tanda orang yang sudah
dewasa dalam pikiran, perilaku, individu tersebut sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekitar, bahkan individu sudah mempunyai pekerjaan yang tetap dan mempunyai kemandirian
dalam mengatur ekonominya sendiri. kemudian dapat menunjukkan bahwa ia mampu
bertanggungjawab sepenuhnya dengan dirinya sendiri dan dapat mengendalikan emosi dengan
baik dan benar. Sebab emosi adalah aspek penting dalam proses menjadi orang dewasa.

B. Masa transisi dari sekolah menengah keperguruan tinggi


Terlihat dinegara- negara maju sangat terlihat lulusan sekolah dan melanjutkan kulia
merupankan aspek penting dalam transisi menujuh dewasa. Namun pada masa ini seseorang
dapat menemukan sebuah stres yang berar dalam pikiran mereka. Yang di sebabkan oleh latar
belakang geografis dan etis yang lebih beragam serta pergaulan dengan teman- teman. Dari
penelitian sebuah universitas Amerika (2008). Terdapat lebih dari 90.000 mahasiswa di 177
kampus mengungkapkan bahwa mereka tak punya harapan, merasa kewalahan dengan hal- hal
yang harus mereka lakukan mengenai kecelakaan mental, sedih, dan merasa depresi adalah hal
yang lajim dalam mahasiswa. Perasaan in sering dialami selama kurun waktu setahun.
Namun dikebanyakan kampus memiliki pusat konseling berserta para ahli kesehatan mental
yang bisa membantu mahasiswa mempelajari cara yang efektif untuk mengolah stres. Para
konselor dapat membantu serta memberikan nformasi yang baik tentang cara mengeloah sres dan
masalah akademis. Cara ini sangat berpengaruh besar kepada anak- anak yang dalam masa
transisi dengan cara ini indivudu dapat menemukan dirinya sendiri serta dapat menentukan
kemana arah dirinya harus pergi.

2. Perkembangan Fisik
PERKEMBANGAN DAN PERFORMA FISIK
Pada umumnya, puncak performa fisik diraih sebelum kita berusia 30 tahun, puncak performa
fisik tidak hanya terjadi pada muda-mudi pada umumnya. Dimasa dewasa awal, kita tidak hanya
meraih puncak performa fisik. Dimasa ini performa fisik juga menurun. Kesehatan dan kekuatan
otot biasanya mulai memperlihatkan tanda tanda penurunan di usia 30. Berkurangnya
kemampuan fisik merupakan keluhan umum yang di alami banyak orang.
KESEHATAN
Angka kematian individu ketika beranjak dewasa dua kali lipat lebih besar dari pada remaja.
Meskipun angka kematian individu yang beranjak dewasa lebih tinggi dari remaja, mereka
mengalami masalah kesehatan kronis, masalah pernapasan, dan flu dibanding ketika mereka
masih anak-anak. Sebuah studi longitudinal mengungkapkan bahwa sebagian besar kebiasaan
yang merugikan kesehatan yang terbentuk pada masa remaja semakin melekat pada masa
beranjak dewasa.
Ketika beranjak dewasa dan masa dewasa awal, beberapa individu berhenti memikirkan
bagaimana gaya hidup yang akan memengaruhi kesehatan mereka nantinya ketika dewasa.
Ketika kita beranjak dewasa, banyak dari kita mengembangkan pola tidak sarapan, makan tidak
teratur, dan mengandalkan makan makanan cepat saji sebagai sumber makanan utama sepanjang
hari. Gaya hidup semacam ini dengan kesehatan yang buruk, yang pada gilirannya akan
memengaruhi kepuasan hidup. Profil kesehatan orang dewasa muda bisa ditingkatkan dengan
memengaruhi insiden gaya hidup tertentu yang merugikan kesehatan, seperti makan berlebihan,
dan dengan menjalani gaya hidup yang meningkatkan kesehatan yang mencakup kebiasaan
makan yang baik, olaraga, dan tidak menggunakan narkoba
POLA MAKAN DAN BERAT TUBUH
Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak melanda individu, obesitas
didefinisikan dengan memiliki indeks massa badan sebesar (yang mencakup tinggi dan berat
badan) 30 atau lebih.
Obesitas berkaitan dengan meningkatnya resiko terserang penyakit hipertensi, diabetes, dan
penyakit karidiovaskular. Berat badan berlebih atau obesitas juga berhubugan dengan masalah
kesehatan mental. Sebagai contoh, wanita yang kelebihan berat badan lebih besar
kemungkinannya untuk menderita depresi dibanding wanita berat badan normal. Beberapa faktor
yang memengaruhi seperti hereditas, leptin, set point, dan metabolisme, faktor faktor
lingkungan , dan gender
Hereditas ialah komponen genetik terhadap obesitas. Para peneliti telah mendokumentasikan
bahwa hewan dapat memiliki kecenderungan bawaan untuk mengalami obesitas.
Leptin adalah sebuah protein yang berperan dalam menimbulkan rasa kenyang (kondisi merasa
kenyang dan puas) dan dilepaskan oleh sel-sel lemak. Leptin mengakibatkan berkurangnya nafsu
makan dan meningkatnya pelepasan energi.
Set Point adalah jumblah lemak yang tersimpan dalam tubuh yang merupakan faktor penting
dalam Set Point anda. Lemak tersimpan di dalam sel-sel adipose. Jika sel sel ini di isi, anda tidak
akan merasa lapar
Faktor Faktor Lingkungan berperan penting dalam obesitas. Pertambahan jumblah obesitas
yang dramatis ini cenderung berkaitan dengan tersedianya makanan yang lebih besar. Faktor
faktor sosiobudaya juga memengaruhi obesitas, jumblah kemunculannya pada wanita dengan
penghasilan rendah adalah enam kali lipat jika dibandingkan dengan wanita berpenghasilan
tinggi.
Diet ironisnya, ketika obesitas meningkat, diet menjadi obsesi sebagian besar orang. Orang orang
yang kelebihan berat badan mulai melakukan diet dan diantaranya mereka berhasil dalam
menurunkan berat tubuhnya dalam jangka panjang. Penelitian hasil jangka panjang dari diet
pembatasan kalori mengungkapkan bahwa sepertiga hinggah dua pertiga pelaku kembali
mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan penurunan pada proses diet
mereka. Memang program penurunan berat badan yang paling efektif adalah dengan berolaraga.

OLARAGA SECARA TERATUR


Salah satu faktor yang mendorong para ahli menghimbau agar orang berolaraga adalah karena
olaraga dapat membantu mencegah penyakit jantung, diabetes, dan penyakit lain. Para peneliti
telah mengemukakan bahwa olaraga tidak hanya berguna untuk menjaga kesehatan fisik namun
juga mental. Secara khusus, olaraga dapat memperbaiki konsep-diri serta mengurangi kecemasan
dan depresi. Berikut adalah sejumblah strategi yang dapat membantu mengembangkan kebiasaan
olaraga dalam kehidupan kita :

 Mengurangi waktu menonton TV. Terlalu banyak menonton TV berkaitan dengan


kesehatan yang buruk dan obesitas

 Petakan kemajuan Anda. Mencatat hasil olaraga yang dilakukan secara sistematis dapat
membantu anda memetakan kemajuan Anda

 Berhentilah mencari alasan. Orang sering kali mencari berbagai alasan untuk tidak
berolaraga

 Bayangkan alternatifnya.Tanya pada diri anda sendiri apakah anda terlalu sibuk mengurus
kesehatan anda sendiri.

PENYALAGUNAAN OBAT
Dalam sebuah analisis longitudinal yang melibatkan lebih dari 38.000 individu. Para remaja,
mahasiswa, dan orang dewasa pria lebih besar kemungkinannya menggunakan obat obatan
dibandingkan wanita.

Alkohol

Mabuk-Mabukan. Mabuk-mabukan sering kali dilakukan di masa mahasiswa, hal ini sering
memakan korban para mahasiswa. Mabuk-mabukan yang kronis lebih banyak dijumpai di antara
mahasiswa pria dibandingkan wanita serta mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah. Mahasiswa
yang gemar mabuk-mabukan memiliki masalah masalah sebagai berikut :

 Bolos dari kelas

 Cedera fisik

 Bermasalah dengan polisi

 Melakukan hubungan seks tanpa pengaman

Alkoholisme. Alkoholisme adalah suatu gangguan konsumsi minuman berkadar alkohol yang
bersifat jangka panjang, berulang, tidak terkontrol, kompulsif, dan berlebihan sedemikian rupa,
sehingga menganggu kesehatan dan relasi sosial peminumnya.
Merokok dan Nikotin

Menekankan bahaya merokok atau berada disekitar yang merokok. Kini lebih sedikit orang
yang merokok dibandingkan dulu, dan setengah dari individu dewasa yang hidup dan pernah
merokok, telah berhenti. Kebanyakan perokok dewasa ingin berhenti, tapi ketergantungan
mereka terhadap nikotin sering membuat mereka susah berhenti. Nikotin, yang merupakan zat
aktif yang terdapat pada rokok, merupakan sebuah stimulan yang dapat meningkatkan energi dan
kewaspadaan, serta memberikan pengalaman yang menyenangkan pada perokok.

3. Seksualitas

4. PERKEMBANGAN KOGNITIF
TAHAP - TAHAP KOGNITIF
Pandagan Piaget . Menurut Piaget, seorang remaja memiliki cara berpikir yang secara
kualitatif sama dengan seorang dewasa. Sekitar usia 11 hingga 15 tahun, para remaja
mamasuki tahap formal operasional, tahap ini ditandai dengan cara berpikir yang lebih logis,
abstrak, dan idealistik, dibandingkan tahap berpikir konkret operasional yang terjadi pada
anak anak usia 7 hingga 11 tahun. Piaget berpendapat bahwa pemikiran orang dewasa secara
kuantitatif berbeda dengan pemikiran seorang remaja, artinya, orang dewasa memiliki
pengetahuan lebih banyak dibandingkan remaja seperti para psikolog pemrosesan informasi

Berpikir Realitas dan Pragmatis . Menurut para ahli perkembangan, ketika seorang individu
pada masa dewasa awal mulai memasuki dunia kerja, cara berpikir mereka pun berubah.
Salah satu tandanya adalah mereka menghadapi paksaan realitas, yang disebabkan oleh
pekerjaan, idealisme mereka menurun.
Perspektif lain yang juga membahas perubahan kognitif pada orang dewasa adalah bahwa
orang dewasa tidak mencapai cara berpikir ilmiah yang terdapat pada tahap operasional
formal.
Pemikiran Reflektif dan Revalistik . Wiliam Perry (1999) juga mendeskripsikan beberapa
perubahan kognisi yang berlangsung dimasa dewasa awal. Menurut Perry, remaja sering kali
memandang dunia dalam polaris - benar/salah. Sebagai pemuda yang beranjak dewasa,
secara bertahap mereka mulai meninggalkan tipe pemikiran yang absolut ini
Mengembangkan teori Perry, Gisela Labouvie-Vief (2006) menyatakan bahwa
meningkatnya kompleksitas budaya di abad terakhir telah menimbulkan kebutuhan yang
lebih besar untuk berpikir secara lebih kompleks dan reflektif agar dapat mempertimbangkan
hakikat pengetahuan dan tantangan yang berubah.

Apakah Tahap Kelima, Postformal Itu Ada? . Sejumblah ahli mencoba untuk menggabungkan
berbagai perubahan kognitif pada orang dewasa muda, mereka mengajukan sebuah tahap baru
dalam perkembangan kognitif, yang disebut pemikiran postformal (postformal thought), yang
secara kualitatif berbeda dari pemikiran formal operasional Piaget. Pemikiran postformal
melibatkan pemahaman bahwa jawaban yang benar terhadap sebuah persoalan menuntut
pemikiran reflektif dan dapat bervariasi.
Dalam praktiknya, seperti apakah pemikiran postformal itu? Ketika seorang dewasa muda
lebih banyak terlibat dalam penilaian reflektif ketika menyelesaikan masalah, mereka mungkin
berpikir secara mendalam berbagai aspek politik, karier dan pekerjaan, relasi dan bidang bidang
lain yang berkaitan dengan kehidupan.

KREATIVITAS
Masa dewasa muda adalah masa ketika kreatifitas mencapai kejayaannya. Ketika mencapai
usia 30 tahun, Thomas Edison menemukan Fonograf, Hans Cristian Anderson menulis cerita
cerita dongengnya, Mozart mengarang The Marriage of Figaro. Sebuah studi awal
mengenai kreatifitas menemukan bahwa produk kreatifitas individu umumnya dihasilkan di
usia tiga puluhan dan bahwa 80 persen dari kontribusi kreatifitas yang terpenting diselesaikan
di usia 50 tahun.
Meskipun penurunan kontribusi kreativitas sering kali ditemukan di usia lima puluh ke
atas, penurunan itu tidaklah sebesar seperti yang di anggap saat ini. Disamping itu juga
terdapat variasi individual yang berkaitan dengan masa produktifnya. Biasanya, kreator yang
produktif di semua bidang, jauh lebih produktif dibandingkan rekan - rekannya yang kurang
produktif.

5. KARIER DAN PEKERJAAN

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSI DI MASA DEWASA AWAL

1. STABILITAS DAN PERUBAHAN YANG BERLANGSUNG DARI MASA


KANAK KANAK HINGGA MASA DEWASA
Bagi orang dewasa, perkembangan sosioemosi berkisar sekitar ‘integrasi yang
adaptif dari pengalaman emosional ke dalam hidup sehari hari yang memuaskan
serta relasi yang berhasil dengan orang lain.
Dalam usaha memahami perkembangan sosioemosi yang dewasa muda akan
menyesatkan jika kita hanya meninjau kehidupan dewasa dimasa sekarang,
mengabaikan berbagai relasi sosial dan emosi-emosinya.
TEMPRAMEN
Tempramen adalah gaya periliaku dan karakteristik respons emosional yang
bersifat individual. Dimasa dewasa awal, sebagian besar individu memperlihatkan
lebih sedikit perubahan suasana hati dibandingkan ketika remaja, mereka juga
lebih bertanggung jawab dan lebih jarang berprilaku yang mengandung resiko.
Riset telah mengaitkan beberapa tipe dan dimensi ini yang terdapat masa kanak
kanak dengan karakteristik kepribadian orang dewasa. Sebagai contoh :
 Tempramen yang mudah dan tempramen yang sulit. Sebuah studi longitudinal
menemukan bahwa anak anak yang menemukan bahwa anak anak yang
memiliki tempramen yang mudah di usia 3 hingga 5 tahun, cenderung lebih
mudah menyesuaikan diri ketika menjadi orang dewasa muda.
 Kekangan (Inhibition). Individu yang memiliki tempramen yang terkekang
dimasa kanak kanak, ketika dewasa cenderung kurang bersikap asertif atau
memperoleh dukungan sosial, dan cenderung terlambat memasuki jalur kerja
yang stabil dibandingkan orang dewasa lainnya.
 Kemampuan mengendalikan emosi. Sebuah studi longitudinal menemukan
bahwa ketika anak anak berusia 3 tahun dan memperlihatkan kontrol emosi
yang baik dan tabah ketika menghadapi stres, mereka cenderung mampu
menghadapi emosinya, secara efektif ketika dewasa. Sebaliknya, jika anak
berusia 3 tahun memiliki kontrol emosi yang rendah dan tidak tabah, mereka

cenderung memperlihatkan masalah dibidang ini ketika dewasa muda.


Singkatnya, studi ini mengungkapkan adanya kesinambungan antara aspek aspek
tertentu dari tempramen di masa kanak kanak dan penyesuaian dimasa dewasa
awal.

KELEKATAN
Kelekatan muncul di masa bayi dan turut memainkan peran penting dalam
perkembangan sosioemosi seseorang. Meskipun relasi dengan pasangan berbeda
dari relasi dengan orang tua, pasangan memenuhi sejumblah kebutuhan yang sama
seperti yang dipenuhi oleh orang tua pada anak anaknya. Demikian pula orang
dewasa dapat mengandalkan pasangannya untuk menjadi basis yang aman dimana
mereka dapat kembali dan memperoleh kenyamanan dan keamanan dalam kondisi
penuh tekanan. Melalui sebuah studi retrospektif, Cindy Hazen dan Philip Shaver
(1987) mengungkapkan bahwa orang dewasa yang menunjukan kelekatan yang
aman dalam relasi romantisnya cenderung memiliki kelekatan yang aman dengan
orang tua dimasa kanak kanak.
Beberapa gaya kelekatan pada masa perkembangan sosioemosi
 Gaya kelekatan yang aman . orang dewasa dengan kelekatan yang aman
memiliki pandangan positif terhadap relasi, mudah dekat dengan orang lain,
dan tidak khawatir serta stres berlebihan tentang relasi romantis mereka. Orang
dewasa semacam ini cenderung menikmati seksualitas dalam konteks relasi
yang berkomitmen dan lebih jarang melakukan seks dalam hubungan singkat
 Gaya kelekatan yang menghindar . Individu yang menghindar merasa ragu ragu
terlibat dalam relasi romantis dan sering mengambil jarak dari pasangan
mereka dalam relasi
 Gaya kelekatan yang cemas . Individu ini menuntut kedekatan, kurang bisa
memercayai orang lain, dan lebih emosional, pencemburu, serta posesif
Para peneliti juga mempelajari kaitan antara gaya kelekatan orang dewasa saat ini
dengan berbagai aspek kehidupan. Orang dewasa yang punya gaya kelekatan yang
aman lebih puas dengan relasi dekatnya dibandingkan dengan orang yang relasi
kelekatannya tidak aman, di samping itu, relasi orang dewasa dengan kelekatan
yang aman cenderung diwarnai oleh kepercayaan, komitmen, dan usia yang
panjang. Minat terhadap kelekatan orang dewasa akhir akhir ini juga fokus pada
bagaimana gen bisa memengaruhi seperti apa orang dewasa merasakan
lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai