a) Eksplorasi identitas khususnya dalam relasi romantis dan pekerjaaan. Beranjak dewasa
adalah masa dimana di dalam diri sebagian besar individu terjadi perubahan penting yang
menyangkut identitas.
b) Ketidakstabilan. Perubahan tempat tinggal sering terjadi selama masa dewasa awal
sebuah masa di mana juga sering terjadi ketidakstabilan dalam hal relasi romantis
pekerjaan dan pendidikan.
c) Self-Focused ( fokus pada diri ). Menurut Arnett individu yang berada di masa beranjak
dewasa cenderung fokus pada diri sendiri, dalam arti mereka kurang terlibat dalam
kewajiban sosial, melakukan tugas dan berkomitmen terhadap orang lain, serta
mengakibatkan mereka memiliki otonimi yang besar dalam dalam mengatur kehidupan
sendiri.
d) Feeling in-betwen ( merasa seperti berada di peralihan). Banyak orang di masa beranjak
dewasa tidak menganggap dirinya sebagai remaja dan .taupun sepenuhnya sudah
dewasa dan pengalaman.
e) Usia dengan kemungkinan, sebuah masa di mana individu memiliki peluang untuk
mengubah kehidupan mereka. Arnet mendeskripsikan dua cara di mana masa berenjak
dewasa merupakan usia yang memiliki berbagai kemungkinan (1) banyak orang yang
sedang beranjak dewasa yang optimis dengan masa depanya. Dan (2) bagi mereka yang
mengalami kesulitan ketika bertumbuh besar masa beranjak dewasa merupakan sebuah
kesempatan untuk mengarahkan kehidupan mereka ke arah yang lebih positif.
Peubahan hidup sebagai anak- anak dan remaja sering mendapat pengaruh besar dari
keluarga, membuat individu mendapat pendidikan tidak baik dari keluarga membuat dirinya
melampiaskan pengaruh itu di dalam pergaulannya. Hendaknya keluarga menjadi tempan
pendidikan penbentukan karakter seseorang. dalam sebuah studi longitudinal Ann Masten dan
para koleganya menemukan bahwa orang dewasa mudah yang menjadi kompoten setelah
mengalmi kesulitan saat masa tumbuh kembangnya menjadi lebih cerdas, mengalami kualitas
pengasuhan yang lebih baik dan kemungkinannya lebih kecil untuk tumbuh dalam kemiskinan
atau di lingkungan dengan penghasilan rendah dibanding rekan- rekannya yang tidak kompoten
ketika menjadi orang dewasa mudah.
Terkadang umur tidak menjamin seseorang menjadi dewasa, sebab terkadang di dalam
lingkungan sekitar kita sering melihat orang- orang yang berkelakuan tidak baik atau terlihat
masih manja, meskipun umurnya sudah masuk di masa dewasa. Tanda –tanda orang yang sudah
dewasa dalam pikiran, perilaku, individu tersebut sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan
sekitar, bahkan individu sudah mempunyai pekerjaan yang tetap dan mempunyai kemandirian
dalam mengatur ekonominya sendiri. kemudian dapat menunjukkan bahwa ia mampu
bertanggungjawab sepenuhnya dengan dirinya sendiri dan dapat mengendalikan emosi dengan
baik dan benar. Sebab emosi adalah aspek penting dalam proses menjadi orang dewasa.
2. Perkembangan Fisik
PERKEMBANGAN DAN PERFORMA FISIK
Pada umumnya, puncak performa fisik diraih sebelum kita berusia 30 tahun, puncak performa
fisik tidak hanya terjadi pada muda-mudi pada umumnya. Dimasa dewasa awal, kita tidak hanya
meraih puncak performa fisik. Dimasa ini performa fisik juga menurun. Kesehatan dan kekuatan
otot biasanya mulai memperlihatkan tanda tanda penurunan di usia 30. Berkurangnya
kemampuan fisik merupakan keluhan umum yang di alami banyak orang.
KESEHATAN
Angka kematian individu ketika beranjak dewasa dua kali lipat lebih besar dari pada remaja.
Meskipun angka kematian individu yang beranjak dewasa lebih tinggi dari remaja, mereka
mengalami masalah kesehatan kronis, masalah pernapasan, dan flu dibanding ketika mereka
masih anak-anak. Sebuah studi longitudinal mengungkapkan bahwa sebagian besar kebiasaan
yang merugikan kesehatan yang terbentuk pada masa remaja semakin melekat pada masa
beranjak dewasa.
Ketika beranjak dewasa dan masa dewasa awal, beberapa individu berhenti memikirkan
bagaimana gaya hidup yang akan memengaruhi kesehatan mereka nantinya ketika dewasa.
Ketika kita beranjak dewasa, banyak dari kita mengembangkan pola tidak sarapan, makan tidak
teratur, dan mengandalkan makan makanan cepat saji sebagai sumber makanan utama sepanjang
hari. Gaya hidup semacam ini dengan kesehatan yang buruk, yang pada gilirannya akan
memengaruhi kepuasan hidup. Profil kesehatan orang dewasa muda bisa ditingkatkan dengan
memengaruhi insiden gaya hidup tertentu yang merugikan kesehatan, seperti makan berlebihan,
dan dengan menjalani gaya hidup yang meningkatkan kesehatan yang mencakup kebiasaan
makan yang baik, olaraga, dan tidak menggunakan narkoba
POLA MAKAN DAN BERAT TUBUH
Obesitas adalah masalah kesehatan yang serius dan banyak melanda individu, obesitas
didefinisikan dengan memiliki indeks massa badan sebesar (yang mencakup tinggi dan berat
badan) 30 atau lebih.
Obesitas berkaitan dengan meningkatnya resiko terserang penyakit hipertensi, diabetes, dan
penyakit karidiovaskular. Berat badan berlebih atau obesitas juga berhubugan dengan masalah
kesehatan mental. Sebagai contoh, wanita yang kelebihan berat badan lebih besar
kemungkinannya untuk menderita depresi dibanding wanita berat badan normal. Beberapa faktor
yang memengaruhi seperti hereditas, leptin, set point, dan metabolisme, faktor faktor
lingkungan , dan gender
Hereditas ialah komponen genetik terhadap obesitas. Para peneliti telah mendokumentasikan
bahwa hewan dapat memiliki kecenderungan bawaan untuk mengalami obesitas.
Leptin adalah sebuah protein yang berperan dalam menimbulkan rasa kenyang (kondisi merasa
kenyang dan puas) dan dilepaskan oleh sel-sel lemak. Leptin mengakibatkan berkurangnya nafsu
makan dan meningkatnya pelepasan energi.
Set Point adalah jumblah lemak yang tersimpan dalam tubuh yang merupakan faktor penting
dalam Set Point anda. Lemak tersimpan di dalam sel-sel adipose. Jika sel sel ini di isi, anda tidak
akan merasa lapar
Faktor Faktor Lingkungan berperan penting dalam obesitas. Pertambahan jumblah obesitas
yang dramatis ini cenderung berkaitan dengan tersedianya makanan yang lebih besar. Faktor
faktor sosiobudaya juga memengaruhi obesitas, jumblah kemunculannya pada wanita dengan
penghasilan rendah adalah enam kali lipat jika dibandingkan dengan wanita berpenghasilan
tinggi.
Diet ironisnya, ketika obesitas meningkat, diet menjadi obsesi sebagian besar orang. Orang orang
yang kelebihan berat badan mulai melakukan diet dan diantaranya mereka berhasil dalam
menurunkan berat tubuhnya dalam jangka panjang. Penelitian hasil jangka panjang dari diet
pembatasan kalori mengungkapkan bahwa sepertiga hinggah dua pertiga pelaku kembali
mengalami kenaikan berat badan yang lebih besar dibandingkan penurunan pada proses diet
mereka. Memang program penurunan berat badan yang paling efektif adalah dengan berolaraga.
Petakan kemajuan Anda. Mencatat hasil olaraga yang dilakukan secara sistematis dapat
membantu anda memetakan kemajuan Anda
Berhentilah mencari alasan. Orang sering kali mencari berbagai alasan untuk tidak
berolaraga
Bayangkan alternatifnya.Tanya pada diri anda sendiri apakah anda terlalu sibuk mengurus
kesehatan anda sendiri.
PENYALAGUNAAN OBAT
Dalam sebuah analisis longitudinal yang melibatkan lebih dari 38.000 individu. Para remaja,
mahasiswa, dan orang dewasa pria lebih besar kemungkinannya menggunakan obat obatan
dibandingkan wanita.
Alkohol
Mabuk-Mabukan. Mabuk-mabukan sering kali dilakukan di masa mahasiswa, hal ini sering
memakan korban para mahasiswa. Mabuk-mabukan yang kronis lebih banyak dijumpai di antara
mahasiswa pria dibandingkan wanita serta mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah. Mahasiswa
yang gemar mabuk-mabukan memiliki masalah masalah sebagai berikut :
Cedera fisik
Alkoholisme. Alkoholisme adalah suatu gangguan konsumsi minuman berkadar alkohol yang
bersifat jangka panjang, berulang, tidak terkontrol, kompulsif, dan berlebihan sedemikian rupa,
sehingga menganggu kesehatan dan relasi sosial peminumnya.
Merokok dan Nikotin
Menekankan bahaya merokok atau berada disekitar yang merokok. Kini lebih sedikit orang
yang merokok dibandingkan dulu, dan setengah dari individu dewasa yang hidup dan pernah
merokok, telah berhenti. Kebanyakan perokok dewasa ingin berhenti, tapi ketergantungan
mereka terhadap nikotin sering membuat mereka susah berhenti. Nikotin, yang merupakan zat
aktif yang terdapat pada rokok, merupakan sebuah stimulan yang dapat meningkatkan energi dan
kewaspadaan, serta memberikan pengalaman yang menyenangkan pada perokok.
3. Seksualitas
4. PERKEMBANGAN KOGNITIF
TAHAP - TAHAP KOGNITIF
Pandagan Piaget . Menurut Piaget, seorang remaja memiliki cara berpikir yang secara
kualitatif sama dengan seorang dewasa. Sekitar usia 11 hingga 15 tahun, para remaja
mamasuki tahap formal operasional, tahap ini ditandai dengan cara berpikir yang lebih logis,
abstrak, dan idealistik, dibandingkan tahap berpikir konkret operasional yang terjadi pada
anak anak usia 7 hingga 11 tahun. Piaget berpendapat bahwa pemikiran orang dewasa secara
kuantitatif berbeda dengan pemikiran seorang remaja, artinya, orang dewasa memiliki
pengetahuan lebih banyak dibandingkan remaja seperti para psikolog pemrosesan informasi
Berpikir Realitas dan Pragmatis . Menurut para ahli perkembangan, ketika seorang individu
pada masa dewasa awal mulai memasuki dunia kerja, cara berpikir mereka pun berubah.
Salah satu tandanya adalah mereka menghadapi paksaan realitas, yang disebabkan oleh
pekerjaan, idealisme mereka menurun.
Perspektif lain yang juga membahas perubahan kognitif pada orang dewasa adalah bahwa
orang dewasa tidak mencapai cara berpikir ilmiah yang terdapat pada tahap operasional
formal.
Pemikiran Reflektif dan Revalistik . Wiliam Perry (1999) juga mendeskripsikan beberapa
perubahan kognisi yang berlangsung dimasa dewasa awal. Menurut Perry, remaja sering kali
memandang dunia dalam polaris - benar/salah. Sebagai pemuda yang beranjak dewasa,
secara bertahap mereka mulai meninggalkan tipe pemikiran yang absolut ini
Mengembangkan teori Perry, Gisela Labouvie-Vief (2006) menyatakan bahwa
meningkatnya kompleksitas budaya di abad terakhir telah menimbulkan kebutuhan yang
lebih besar untuk berpikir secara lebih kompleks dan reflektif agar dapat mempertimbangkan
hakikat pengetahuan dan tantangan yang berubah.
Apakah Tahap Kelima, Postformal Itu Ada? . Sejumblah ahli mencoba untuk menggabungkan
berbagai perubahan kognitif pada orang dewasa muda, mereka mengajukan sebuah tahap baru
dalam perkembangan kognitif, yang disebut pemikiran postformal (postformal thought), yang
secara kualitatif berbeda dari pemikiran formal operasional Piaget. Pemikiran postformal
melibatkan pemahaman bahwa jawaban yang benar terhadap sebuah persoalan menuntut
pemikiran reflektif dan dapat bervariasi.
Dalam praktiknya, seperti apakah pemikiran postformal itu? Ketika seorang dewasa muda
lebih banyak terlibat dalam penilaian reflektif ketika menyelesaikan masalah, mereka mungkin
berpikir secara mendalam berbagai aspek politik, karier dan pekerjaan, relasi dan bidang bidang
lain yang berkaitan dengan kehidupan.
KREATIVITAS
Masa dewasa muda adalah masa ketika kreatifitas mencapai kejayaannya. Ketika mencapai
usia 30 tahun, Thomas Edison menemukan Fonograf, Hans Cristian Anderson menulis cerita
cerita dongengnya, Mozart mengarang The Marriage of Figaro. Sebuah studi awal
mengenai kreatifitas menemukan bahwa produk kreatifitas individu umumnya dihasilkan di
usia tiga puluhan dan bahwa 80 persen dari kontribusi kreatifitas yang terpenting diselesaikan
di usia 50 tahun.
Meskipun penurunan kontribusi kreativitas sering kali ditemukan di usia lima puluh ke
atas, penurunan itu tidaklah sebesar seperti yang di anggap saat ini. Disamping itu juga
terdapat variasi individual yang berkaitan dengan masa produktifnya. Biasanya, kreator yang
produktif di semua bidang, jauh lebih produktif dibandingkan rekan - rekannya yang kurang
produktif.
KELEKATAN
Kelekatan muncul di masa bayi dan turut memainkan peran penting dalam
perkembangan sosioemosi seseorang. Meskipun relasi dengan pasangan berbeda
dari relasi dengan orang tua, pasangan memenuhi sejumblah kebutuhan yang sama
seperti yang dipenuhi oleh orang tua pada anak anaknya. Demikian pula orang
dewasa dapat mengandalkan pasangannya untuk menjadi basis yang aman dimana
mereka dapat kembali dan memperoleh kenyamanan dan keamanan dalam kondisi
penuh tekanan. Melalui sebuah studi retrospektif, Cindy Hazen dan Philip Shaver
(1987) mengungkapkan bahwa orang dewasa yang menunjukan kelekatan yang
aman dalam relasi romantisnya cenderung memiliki kelekatan yang aman dengan
orang tua dimasa kanak kanak.
Beberapa gaya kelekatan pada masa perkembangan sosioemosi
Gaya kelekatan yang aman . orang dewasa dengan kelekatan yang aman
memiliki pandangan positif terhadap relasi, mudah dekat dengan orang lain,
dan tidak khawatir serta stres berlebihan tentang relasi romantis mereka. Orang
dewasa semacam ini cenderung menikmati seksualitas dalam konteks relasi
yang berkomitmen dan lebih jarang melakukan seks dalam hubungan singkat
Gaya kelekatan yang menghindar . Individu yang menghindar merasa ragu ragu
terlibat dalam relasi romantis dan sering mengambil jarak dari pasangan
mereka dalam relasi
Gaya kelekatan yang cemas . Individu ini menuntut kedekatan, kurang bisa
memercayai orang lain, dan lebih emosional, pencemburu, serta posesif
Para peneliti juga mempelajari kaitan antara gaya kelekatan orang dewasa saat ini
dengan berbagai aspek kehidupan. Orang dewasa yang punya gaya kelekatan yang
aman lebih puas dengan relasi dekatnya dibandingkan dengan orang yang relasi
kelekatannya tidak aman, di samping itu, relasi orang dewasa dengan kelekatan
yang aman cenderung diwarnai oleh kepercayaan, komitmen, dan usia yang
panjang. Minat terhadap kelekatan orang dewasa akhir akhir ini juga fokus pada
bagaimana gen bisa memengaruhi seperti apa orang dewasa merasakan
lingkungannya.