Oleh :
Yolanda 20170701009
Nurul Aini 20170701028
Madiyati 20170701029
Sinta Rianti 20170701015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga
penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan
sarana dan prasarana untuk mendukung selesainya Makalah ini, serta Dosen
Pembina yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun.
Makalah ini dibuat dalam rangka melatih kreativitas penulis dalam
memahami materi Psikologi Perkembangan tentang tahap perkembangan yaitu
pada tahap dewasa madya, sekaligus untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Penulis telah mengupayakan yang terbaik dalam menyelesaikan
makalah ini. Namun penulis meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna memperbaiki berbagai kekurangan bila membuat
makalah di hari-hari berikutnya.
Harapan penulis, semoga laporan bacaan ini dapat bermanfaat bagi semua
orang yang membacanya.
Atas perhatiannya terimakasih.
Jakarta, 05 July 2018
Penulis
PENDAHULUAN
Pada makalah ini, kami memilih buku Life-Span Development (Edisi ketiga
belas, Jilid 2) sebagai panduan. Buku ini dikarang oleh John W. Santrock
diterbitkan pertama kali pada tahun 2011, oleh penerbit Erlangga dengan tebal
buku 266 halaman.
Buku ini berisikan tentang perkembangan masa hidup manusia yang disetiap
tahap perkembangan, dijelaskan mengenai perkembangan fisik dan kognitif serta
perkembangan sosioemosi manusia.
Alasan kami memilih buku ini selain karena buku yang dianjurkan oleh
dosen, karena menurut kami buku ini menyajikan materi yang lengkap, disusun
secara singkat padat jelas sehingga membuat kami mudah mengerti.
ISI
Perkembangan Fisik dan Kognitf Masa Dewasa Awal
Beranjak Dewasa
2. Perkembangan fisik
Kesehatan
Angka kematian individu dalam masa beranjak dewasa dua kali lipat
lebih besar dari remaja, sebagian besarnya adalah laki-laki. Meskipun
angka kematiannya tinggi. Individu-individu dalam masa beranjak
dewasa mengalami masalah kesehatan kronis yang lebih sedikit,
banyak dari mereka memiliki kebiasaan buruk terkait kesehatan yang
akan memengaruhi kesehatan mereka di masa nanti.
4. Perkembangan kognitif
Kreativitas
Pengaruh Kerja
Pekerjaan menegaskan seseorang secara mendasar dan merupakan
salah satu aspek penting yang membentuk identitas seseorang.
Sebagian besar individu menggunakan kurang lebih sepertiga
kehidupannya untuk bekerja. Delapan puluh persen mahasiswa
Amerika Serikat bekerja sambil kuliah. Bekerja sambil kuliah dapat
memberikan efek positif sekaligus negatif. Pengangguran
menyebabkan stres, baik kehilangan pekerjaan secara temporer, siklik,
atau permanen. Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja sebagai
wanita karier mengarah pada isu baru yang berkaitan dengan pekerjaa.
Rumah tangga denan pencari nafkah ganda menyebabkan
meningkatnya waktu yang dihabiskan pria untuk mengurus rumah dan
anak.
Keragaman di Tempat Kerja
Tempat kerja di Amerika Serikat menjadi semakin beragam.
Pertumbuhan tenaga kerja wanita semakin meningkat di tahun-tahun
belakangan ini presentase etnis Latin di lapangan kerja Amerika
Serikat diproyeksikan lebih besar daripada etnis Afrika Amerika pada
tahun 2016.
Teperamen
Kaitan antara temperamen masa kanak-kanak dan kepribadian orang
dewasa bervariasi, tergantung pada konteks pengalaman individual. Level
aktivitas di masa kanak-kanak awal berkaitan dengan sifat yang ramah di
masa dewasa muda. Dibandingkan remaja, orang yang telah mencapai
masa dewasa muda memiliki suasana hati yang tidak mudah berubah-
ubah, cenderung lebih bertanggung jawab dan lebih jarang terlibat dalam
tindakan-tindakan berisiko. Pada beberapa kasus, beberapa dimensi dari
temperamen di masa kaanak-kanak berhubungan dengan maslah-masalah
di masa dewasa awal.
Kelekatan
Ada tiga dimensi menjadi karakteristik kelekatan pada orang dewasa
kelekatan yang aman, kelekatan yang menghindar, dan kelekatan
pencemas. Gaya kelekatan di masa dewasa berkaitan dengan sejumlah
pola relasi dan hasil perkembangan. Sebagai contoh, orang dewasa yang
punya kelekatan aman sering kali menunjukan pola relasi yang lebih
positif dibandingkan orang dewasa yang punya kelekatan tidak aman. Di
samping itu, orang dewasa yang mengembangkan kelekatan menghindar
dan pencemas cenderung lebih depresif dibandingkan orang dewasa yang
punya kelekatan aman.
Ketertarikan
Kebiasaan mendahului terjadinya relasi dekat. Kita suka berhubungan
dengan orang yang serupa dengan kita. Prinsip dari consensual validation
dan matching hypothesis dapat menjelaskan hal ini. Persamaan dalam
atribut-atribut kepribadian mungkin secara khusus penting dalam sebuah
relasi yang berhasil. Ketertarikan fisik dapat bervariasi di berbagai budaya
dan sejarah waktu yang berbeda.
Tipe-tipe Cinta
Tipe-tipe cinta yang berbeda mencakup persahabatan, cinta romantic, cinta
efektif, dan cinta sempurna. Persahabatan memainkan peran penting dalam
perkembangan orang dewasa, khususnya dalam konteks dukungan
emosional. Cinta romantic, juga disebut cinta gairah, mencakup hasrat
seksualitas, dan campuran emosi, yang tidak semuanya positif. Cinta
efektif, juga disebut cint karena kedekatan, bisanya menjadi lebih penting
ketika relasi semakin matang. Shaver mengajukan sebuah model
perkembangan cinta, dan Sternberg mengajukan model triarchic cinta
(hasrat, keintiman, komitmen).
Berakhirnya Percintaan
Berakhirnya relasi akrab dapat menjadi sebuah peristiwa yang traumatis,
namun pada beberapa individu, pengalaman ini dapat menimbulkan
kebahagiaan dan perkembangan pribadi. Bagi sebagian besar individu,
berakhirnya itu menyakitkan dan melibatkan emosi yang intens.
Melestarikan Pernikahan
Penelitian Gottman mengindifikasikan bahwa dalam pernikahan yang
langgeng, pasangan membangun peta cinta, merawat rasa kemesraan dan
kekaguman, peduli satu sama lain, menerima pengaruh dari pasangan,
menyelesaikan konflik yang bisa diselesaikan, mengatasi hambatan, dan
menciptakan makna bersama.
Perkembangan wanita
Beberapa ahli gender menyatakan bahwa wanita lebih berorientasi pada
relasi dibandingkan pria dan bahwa interaksi diantara mereka difokuskan
pada pengembangan orang lain. Kritik menyatakan bahwa kini lebih
banyak variasi gaya relasi pada pria dan wanita dibandingkan yang
diungkapkan oleh pandangan ini. Banyak ahli berkesimpulan bahwa
wanita perlu mempertahankan kompetensi dan minat mereka dalam relasi,
namun mereka juga perlu memotivasi diri sendri.
Perkembangan Pria
Peran tradisional pria mengandung cukup banyak tekanan hidup yang
dapat merugikan kesehatannya. Peran tersebut juga dapat menghambat
minat dalam relasi, relasi yang setara dengan wanita, serta koneksi emosi
yang positif dengan pria lain.
PENUTUP