Askep ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Makalah ini berisi tentang “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Remaja yang Merokok ” Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
kita semua.
Saya menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu makalah saya
ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu dengan
mengharapkan ridha Allah SWT. Saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun
dari anda semua untuk memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga Allah SWT.
meridhai makalah ini. Aamiin ya rabbal aamiin.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan periode ketika individu menjadi matur secara fisik maupun
psikologis dan memperoleh identitas personal. Di akhir periode kritis perkembangan ini,
individu harus siap memasuki dunia dewasa dan mengemban berbagai tanggung jawab.
Periode remaja sering kali dibagi kedalam tiga tahap ; remaja awal, berlangsung dari usa
12 hingga 13; remaja menengah, dari usia 14 hingga 16 tahun; remaja akhir, dari usia 17
hingga 18 atau 20 tahun. (Dona wong.dkk, 2008)
Pada masa remaja terjadi beberapa perkembangan diantaranya perkembangan
fisik ditandai dengan peningkatan tinggi badan, pembesaran payudara, menstruasi,
bertumbuhnya jakun, suara mulai membesar dan mimpi basah. Perkembangan kognitif
ditandai dengan individu dapat berfikir di luar konteks yang terjadi saat ini dan di luar
dunia nyata. Perkembangan moral pada masa remaja yaitu pada tingkat konvensional
perkembangan moral yang biasanya remaja menguji nilai-nilai, standar, serta moral yang
mereka miliki. Perkembangan spiritual, pada perkembangan ini remaja bisa memutuskan
bahwa perbedaan salah, megelompokan perbedaan, meminta saran dari individu yang
penting. Pada masa perkembangan psikososial yaitu pembentukan identitas diri ini,
sangat banyak perilaku-perilaku yang negative diantaranya pergaulan homoseksual, seks
bebas, merokok, tawuran, alcohol. (Kozier, 2010)
Penyebab remaja merokok sebenarnya karena ingin mencoba bagaimana rasanya
rokok, akan tetapi di dalam rokok terdapat 4000 jenis senyawa kimia beracun yang
berbahaya untuk tubuh, 43 diantaranya bersifat karsinogenik. Adapun komponen utama
rokok yaitu nikotin suatu zat yang berbahaya penyebab kecanduan, tar yang bersifat
karsinogenik, dan CO yang dapat 9 10 menurunkan kandungan oksigen dalam darah.
Sangat jelas kenapa orang yang sudah memulai merokok selalu ingin merokok kembali,
itu karena rokok membuat seseorang jadi ketergantungan(dependensi) dan
3
ketagihan(adiksi). Mengkonsumsi rokok juga merupakan salah satu factor resiko utama
terjadinya gangguan system pernafasan diantaranya penyakit paru kronik, bronchitis
kronis, TBC, kanker paru, emfisema dll, adapun gangguan system lain yaitu system
kardiovaskuler : jantung coroner, stroke dll. (Kemenkes RI, 2013) Oksigenasi adalah
proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigenasi
merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses
metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan
tetapi penambahan CO2 yang berlebihan batas normal pada tubuh akan memberikan
dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel (Wahit Iqbal Mubarak, 2007)
Pada gaya hidup seorang perokok akan mempengaruhi status oksigenasi sebab
semakin sering merokok menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan pada paru-
paru yang lama kelamaan akan membuat paru-paru luka tersebut terluka, dan juga dapat
memperburuk penyakit arteri coroner dan pembuluh darah arteri. Nikotin yang
terkandung dalam rokok dapat menyebabkan vasokontraksi pembuluh darah perifer dan
pembuluh darah coroner. Akibatnya, suplai darah ke jaringan menurun. (Asmadi, 2008)
Menurut data WHO tahun 2010, Indonesia merupakan Negara ketiga dengan
jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Peningkatan konsumsi rokok
berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka
kematian akibat rokok. Tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan
mencapai 10 juta jiwa dan 70% di antaranya berasal dari Negara berkembang.(Kemenkes
RI, 2017)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Dasar Remaja ?
2. Bagaimana Kosep Dasar Keluarga?
3. Bagaimana Konsep Dasar Rokok
4. Bagaimana Konsep Dasar Oksigenasi ?
5. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Remaja yang Merokok?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar remaja
2. Untuk mengetahui konsepdasar keluarga
4
3. Untuk mengetahui konsep dasar rokok
4. Untuk mengetahui konsep dasar oksigenasi
5. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan keluarga dengan remaja yang merokok
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
mencari perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan dan
kepentingan diri sendiri dengan orang lain. 5) Tumbuh “dinding” yang
memisahkan diri pribadinya (privateself) 6) masyarakat umum (Sarwono,
2010).
c. Karakteristik perkembangan sifat remaja
Menurut Ali (2011), karakteristik perkembangan sifat remaja yaitu:
1) Kegelisahan. Sesuai dengan masa perkembangannya, remaja mempunyai banyak
angan-angan, dan keinginan yang ingin diwujudkan di masa depan. 18 Hal ini
menyebabkan remaja mempunyai anganangan yang sangat tinggi, namun kemampuan
yang dimiliki remaja belum memadai sehingga remaja diliputi oleh perasaan gelisah.
2) Pertentangan Pada umumnya, remaja sering mengalami kebingungan karena sering
mengalami pertentangan antara diri sendiri dan orang tua. Pertentangan yang sering
terjadi ini akan menimbulkan kebingungan dalam diri remaja tersebut.
3) Mengkhayal Keinginan dan angan-angan remaja tidak tersalurkan, akibatnya remaja
akan mengkhayal, mencari kepuasan, bahkan menyalurkan khayalan mereka melalui
dunia fantasi. Tidak semua khayalan remaja bersifat negatif. Bersifat positif, misalnya
menimbulkan ide-ide tertentu yang dapat direalisasikan.
4) Akitivitas berkelompok Adanya bermacam-macam larangan dari orangtua akan
mengakibatkan kekecewaan pada remaja bahkan mematahkan semangat para remaja.
Kebanyakan remaja mencari jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi dengan berkumpul
bersama teman sebaya. Mereka akan melakukan suatu kegiatan secara berkelompok
sehingga berbagai kendala dapat mereka atasi bersama. 5) Keinginan mencoba segala
sesuatu Pada umumnya, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity).
Karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, remaja 19 cenderung ingin berpetualang,
menjelajahi segala sesuatu, dan ingin mencoba semua hal yang belum pernah dialami
sebelumnya.
d. Perkembangan Remaja
a) Perkembangan fisik Perubahan fisik terjadi dengan cepat pada remaja. Kematangan
seksual sering terjadi seiring dengan perkembangan seksual secara primer dan
sekunder. Perubahan secara primer berupa perubahan fisik dan hormon penting untuk
reproduksi, perubahan sekunder antara lakilaki dan perempuan berbeda (Potter &
Perry, 2009). Pada anak laki-laki tumbuhnya kumis dan jenggot, jakun dan suara
7
membesar. Puncak kematangan seksual anak laki-laki adalah dalam kemampuan
ejakulasi, pada masa ini remaja sudah dapat menghasilkan sperma. Ejakulasi ini biasanya
terjadi pada saat tidur dan diawali dengan mimpi basah (Sarwono, 2011). Pada anak
perempuan tampak perubahan pada bentuk tubuh seperti tumbuhnya payudara dan
panggul yang membesar. Puncak kematangan pada remaja wanita adalah ketika
mendapatkan menstruasi pertama (menarche). Menstruasi pertama menunjukkan
bahwa remaja perempuan telah memproduksi sel telur yang tidak dibuahi, sehingga
akan keluar bersama darah menstruasi melalui vagina atau alat kelamin wanita
(Sarwono, 2011).
b) Perkembangan emosi Perkembangan emosi sangat berhubungan dengan
perkembangan hormon, dapat ditandai dengan emosi yang sangat labil. Remaja 20
belum bisa mengendalikan emosi yang dirasakannya dengan sepenuhnya (Sarwono,
2011).
c) Perkembangan kognitif Remaja mengembangkan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah dengan tindakan yang logis. Remaja dapat berfikir abstrak dan
menghadapi masalah yang sulit secara efektif. Jika terlibat dalam masalah, remaja dapat
mempertimbangkan beragam penyebab dan solusi yang sangat banyak
d) Perkembangan psikososial Perkembangan psikososial ditandai dengan terikatnya
remaja pada kelompok sebaya. Pada masa ini, remaja mulai tertarik dengan lawan jenis.
Minat sosialnya bertambah dan penampilannya menjadi lebih penting dibandingkan
sebelumnya. Perubahan fisik yang terjadi seperti berat badan dan proporsi tubuh dapat
menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan seperti, malu dan tidak percaya diri
e. Resiko kesehatan
Resiko kesehatan yang dialami oleh remaja :
a. Kecelakaan Kecelakaan menjadi penyebab utama kematian pada remaja. Kecelakaan
kendaraan bermotor mengakibatkan 74% kematian yang tidak disengaja pada anak usia
10-19 tahun. (Hockenberry dan Wilson,2007)
b. Pembunuhan Pembunuhan merupakan penyebab kematian kedua pada kelompok
usia 15-24 tahun. Kepemilikan senjata akan meningkatkan resiko 21 pembunuhan dan
bunuh diri bagi remaja, oleh karena itu tanyakan mengenai keberadaan senjata api di
rumah saat melakukan konseling keluarga (Hockenberry dan Wilson,2007)
8
c. Bunuh diri Bunuh diri merupakan penyebab kematian ketiga pada remaja berusia 13-
19 tahun. Pada penelitian terbaru national center for health statistics, sekitar seperlima
siswa sekolah menengah atas pernah mempertimbangkan untuk bunuh diri dalam 12
bulan terakhir.
d. Penyalahgunaan obat Penyalahgunaan obat-obattan merupakan masalah bagi semua
pihak yang berhubungan dengan remaja. Remaja percaya bahwa subtansi tersebut
dapat memberikan kenyamanan dan meningkatkan performa dirinya. Statiska terkini
memperlihatkan bahwa pada akhir sekolah SMA, 85% remaja telah mengonsumsi
alcohol, 65% telah mencoba merokok, dan 49% telah pernah mencoba marijuana.
9
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial (Friedman, 1986).
Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia akan
menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita
dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan disekitar meskipun demikian
keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan
individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota
keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin,
belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi
keluarga.
3) Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber
daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk
memenuhi keebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga
adalah untuk meneruskan keturunan.
4) Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga seperti memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti memnuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang
tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahn yang
berujung pada perceraian.
5) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek
asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan
asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
10
Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut : (Friedman, 1998 dalam
Murwani, 2007)
a) Mengenal masalah Kesehatan
b) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
c) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
d) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
e) Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat
c. Stresor dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6 bulan.
b) Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap
situasi / stresor.
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila meghadapi
permasalahan.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
d. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
11
Jenis rokok dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bahan baku
1. Rokok putih : rokok yang berbahanbaku atau isinya hanya tembakau yang berupa
kertas dan diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu untuk
menghasilkan rasa atau rokok yang sesuai rata-rata rokok putih ini memiliki filter
2. Rokok kretek : rokk yang berbahann baku atau isinya berupa daun tembakau dan
cengkeh yang diber saus pada tembakaunya dan filternya untuk mendapatkan efek
rasa dan aroma tertentu.
3. Rokok klembak ; rokok yang bahan bakunya atau isinya berupa daun tembakau
cengkeh dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma
terentu.
Rokok berdasarkan penggunaan filter dibagi menjadi dua jenis, yaitu;
1. Rokok filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus yang berguna
sebagai penyaring, bagian pangkal atau ujung dari rokok hal ini berguna untuk
menahan tar dan nikotin masukterlalu banyak kedalam asap rokok
2. Rokok non filter adalah rokokyang pada bagian pangkalnya tidak terdpa gabusatau
filter yangberguna untuk menyaring sehingga asap yang diperoleh dari tembakau
yang dibakar angsung masuk kedalam sistem pernafasan manusia tanpa terdapat
penyaring kmbali.
b. Komonen rokok
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia, satu batang rokok yang
dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia, rokok mengasilkan suatu pembakaran
yang tidak sempurna yang diendapkan didalam tubuh ketika dihisap. Secara umum
komponen rokok dibagi menjadi duagolongan besar, yaitu : komponen gas (92%) dan
komponen padat atau partikel (8%).
Komponen gas rokok terdiri dari karbondioksida, kabonmonoksida, hidrogen
sianida, amniak, oksida dari nirogen dan senyawa hidrokarbin.partikel rokok terdiri dari
tar, nikotin, benzentracce, benzopiren, fenol, cadmium, indol, karbarzol, dan kresol. Zat-
zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkankanker (karsinogen). Nikotin merupakan
komponen ang paling banyak dijumpai didalam rokok.
Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang
paling berbahaya dalam asap rokok. Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia
dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar
masuk ke rongga mulut sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran napas, dan paru-paru.
Komponen tar mengandung radikal bebas, yang berhubungan dengan resiko timbulnya
kanker.10 Nikotin merupakan bahan yang bersifat toksik dan dapat menimbulkan
ketergantungan psikis. Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksis, berbentuk
cairan, tidak berwarna, dan mudah menguap. Zat ini dapat berubah warna menjadi
coklat dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara. Nikotin berperan
dalam menghambat perlekatan dan pertumbuhan sel fibroblast ligamen periodontal,
menurunkan isi protein fibroblast, serta dapat merusak sel membran. Gas
Karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah yang akan
berpengaruh pada sistem pertukaran haemoglobin. Karbonmonoksida memiliki afinitas
12
dengan haemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen
terhadap haemoglobin. Timah hitam (Pb) merupakan komponen rokok yang juga sangat
berbahaya. Partikel ini terkandung dalam rokok sebanyak 0,5 µg. Batas ambang timah
hitam di dalam tubuh adalah 20 miligram per hari. Efek merokok yang timbul
dipengaruhi oleh banyaknya jumlah rokok yang dihisap, lamanya merokok, jenis rokok
yang dihisap, bahkan berhubungan dengan dalamnya hisapan rokok yang dilakukan.
13
1. Ketagihan secara fisik atau kimia, yaitu ketagihan terhadap nikotin
2. Automatic habit. Berupa kebiasaan dalam merokok, titual habir seperti membuka
bungkus rokok, menyalakan, menghisap dalam dalam, merokok sehabis makan,
merokok sambil minum kopi.
3. Ketergantungan secara psikologis atau emosional, yaiku kebiasaan menggunakan
rokok dalam mengatasi masalah yang bersifat negatif. Seperti rasa gelisah, kalut, atau
frustasi
Ada 5 langkah berhenti merokok yaitu; pertama tentukan sebab sebab yang
mendorong keinginan kita untuk behenti merokok, kedua klasifikasikan rokok sesuai
dengan tingkat esensinya, ketig, kurangi konsumsi rokok secara teratur dan bertahap. Ke
empat berhenti merokok secara total, ke lima konsisten berhenti merokoksepanjang
waktu.
14
c. Transportasi Gas
Transportasi gas adalah perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke
paru dengan bantuan aliran darah (Mutaqin, 2012).
c. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigenasi
a. Faktor Fisiologi
1) Penurunan kapasitas pembawa oksigen
2) Penuruna kapasitas oksigen yang di inspirasi
3) Hipovolemia
4) Peningkatan laju metabolisme
5) Kondisi yang mempengaruhi gerakan dinding dada
b. Faktor Perkembangan
1) Bayi prematur
2) Bayi dan todler
3) Anak usia sekolah dan remaja
4) Dewasa muda dan dewasa pertengahan
5) Lansia
c. Faktor Perilaku
1) Nutrisi
2) Latihan fisik
3) Merokok
4) Penyalahgunaan substansi
d. Faktor Lingkungan
1) Ansietas (Perry & Potter, 2009)
15
terjadi kegagalan pertukaran gas karbondioksida dan oksigen. Gagal napas
ditandai dengan peningkatan CO2 dan penurunan O2 dalam darah secara
signifikan. Gagal napas dapat disebabkan oleh gangguan sistem saraf pusat yang
mengontrol sistem pernapasan, kelemahan neuromuskular, keracunan obat,
gangguan metabolisme, kelemahan otot pernapasan, dan obstruksi jalan napas.
4. Perubahan Pola Napas
Pada keadaan normal, frekuensi pernapasan pada orang dewasa 12-20x/menit
dengan irama teratur serta inspirasi lebih panjang dari ekspirasi. Pernapasan
normal disebut eupnea. Perubahan pola napas dapat berupa:
1) Dispnea, yaitu kesulitan bernapas, misalnya pada pasien dengan asma.
2) Apnea, yaitu tidak bernafas, berhenti bernapas.
3) Takipnea, yaitu pernapasan lebih cepat dari normal dengan frekuensi
lebuh dari 24x/menit.
4) Bradipnea, yaitu lebih lambat (kurang) dari normal dengan frekuensi
kurang dari 16x/menit.
5) Kusssmaul, yaitu pernapasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi sama,
sehingga pernapasan menjadi lambat dan dalam.Misalnya pada penyakit
Diabetes Melitus danUremia.
6) Chyne-stokes, merupakan pernapasan cepat dan dalam kemudian
berangsur-angsur dangkal dan diikuti periode apnea yang berulang secara
teratur. Misalnya pada keracunan obat bius, penyakit jantung dan penyakit
ginjal.
7) Biot, adalah pernapasan dalam dan dangkal disertai masa apnea dengan
periode yang tidak teratur. Misalnya pada meningitis (Tarwoto &
Wartonah, 2015)
E. Asuhan Keperawatan
a. Ketidak Efektifan Manajemen Kesehatan Keluarga (00080)
Definisi :Pola pengaturan dan pengentegrasian ke dalam proses keluarga,
suatu program untuk pengobatan penyakit dan sekuelannya yang tidak
memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan tertentu dari unit keluatga
16
c. Efek penggunaan kafein
d. Layanan peningkatan kesehatan
e. Layanan perlindungan kesehatan
Intervensi (NIC)
Bantuan Penghentian Merokok (4490)
17
b. Kesiapan Meningkatkan proses keluarga (00159)
Definisi : Suatu pola fungsi keluarga untuk mendukung kesejahteraan
anggota keluarga, dan dapat ditingkatkan.
Kriteriahasil (NOC)
Intervensi NIC)
a. Targetkan sasaran pada kelompk berisiko tinggi dan rentang usia yang
akan mendapat manfaat besar dari pendidikan kesehatan
b. Identifikasi factor internal atau eksternal yang dapat meningkatkan atau
mengurangi motivasi untuk (ber)perilaku sehat
c. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup pjjerilaku saat ini pasa
individu, keluarga, atau kelompk sasaran
18
d. Aarkan strategi yang dapat digunakan untuk menolak perilaku yang tidak
sehat atau berisiko datripada memberikan saran untuk menghindari atau
mengubah perilaku
e. Libatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam perencanaan dan
rencana implementasi gaya hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA
Jannah, m. (2016). remaja dan tugas tugas perkembangannya dalam islam. psikoislamedia , 1-12.
Horax, M., Santoso, L. W., & Gunadi, K. (2017). Media Interaktif Tentang Bahaya Merokok
Bagi Pelajar. Jurnal Infra, 5(1), 1–5. https://www.neliti.com/id/publications/108489/media-
interaktif-tentang-bahaya-merokok-bagi-pelajar
Febrijanto, Y., & Fikriyah, S. (2012). Factors That Influence the Smoking Behaviour of Male
Students in Dormitories. Jurnal Penelitian STIKES Kediri, 5(1), 99-109–109.
Putri Kusuma, A. (2011). Pengaruh Merokok Terhadap Kesehatan Gigi Dan Rongga Mulut.
Majalah Ilmiah Sultan Agung, 49(124), 12–19.
21