Anda di halaman 1dari 31

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA

I.

IDENTITAS KLIEN
Nama
: Nn. Y (P)
Tanggal Dirawat
: 8 Oktober 2014
Umur
: 20 th
Pendidikan
: SMA
Agama
: islam
Status
: belum menikah
Tanggal Pengkajian: 8 Oktober 2014
Alamat
: Jl. Candi Mendut Barat no. 59 Malang
Pekerjaan
: mahasiswa
Ruang Rawat : psikiatri
Jenis Kel.
: perempuan
Sumber Informasi : pasien dan
Keluarga
No RM
: 0634

ALASAN MASUK
Sering mengamuk, bicara ngelantur, teriak-teriak, banting-banting barang dan
menangis sejak kemarin
II.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Sejak 1 bulan lalu, pasien punya masalah dengan teman laki-lakinya yaitu
ditinggal oleh temannya hingga merasa kecewa. Setelah itu pasien
menjadi sering menangis, tidak mau keluar rumah, dan ngomongnya
menjadi kasar. Hingga pada akhirnya, pasien sering mengamuk bicara
ngelantur, teriak-teriak, banting-banting barang dan menangis sejak

III.

kemarin
FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan: obat jarang diminum
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh
kembang)
Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan :

Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:


RIWAYAT TRAUMA

Trauma

Usia

1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan

Pelaku

19 th
20 th
10 th

Korban

Saksi

Nn. Y
Nn. Y
ibu

teman
4. kekerasan dalam keluarga
ayah
Nn. Y
5. tindakan kriminal
Jelaskan: pada usia 10 th, Nn. Y pernah melihat ibunya dipukul ayahnya. Pada
tahun 2013, Nn. Y gagal tes masuk polisi dan dimarahi bapaknya. Pada sebulan
lalu, Nn. Y ditinggal oleh teman laki-lakinya dan berpikir temannya
meninggalkannya karena dia gagal tes polisi
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
(Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan Spiritual)
Pada usia 10 th, Nn. Y pernah melihat ibunya dipukul ayahnya. Pada
tahun 2013, Nn. Y gagal tes masuk polisi dan dimarahi bapaknya.
Pada sebulan lalu, Nn. Y ditinggal oleh teman laki-lakinya dan berpikir

IV.

temannya meninggalkannya karena dia gagal tes polisi


Diagnosa Keperawatan :
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Ada
Tidak
Kalau ada :
Hubungan keluarga :
Gejala
:
Riwayat pengobatan:
Diagnosa Keperawatan:
PEMERIKSAAAN FISIK
Tanggal : 8 Oktober 2014
1. Keadaan umum : composmentis, GCS 456
2. Tanda vital:
TD: 120/80 mm/Hg
N: 80x/m
S: 37,2C
P: 18x/m
3. Ukur: BB .kg
TB.cm
Turun
Naik
4. Keluhan fisik:
Tidak
Ya,
Jelaskan
5. Pemeriksaan Fisik : (head to toe)
Normal, tidak ada keluhan

Diagnosa Keperawatan :
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:
Keterangan Gambar
Jelaskan:

V.

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
b. Identitas
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri

: baik, semua diterima dengan baik


: anak pertama dari 3 bersaudara
: anak pertama dan mahasiswa
: polisi
: klien merasa malu, tidak mampu dan gagal karena
gagal tes
Diagnosa Keperawatan :
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti/terdekat: ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: pasien
merasa malu karena gagal tes
Diagnosa Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: islam, masalah jiwa adalah musibah dari
Allah SWT
b. Kegiatan ibadah: tidak pernah shalat atau berdoa, tapi merasa

VI.

berdosa dan gelisah


Diagnosa Keperawatan:
STATUS MENTAL
1. Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan: rambut acak-acakan tetapi baju rapi
Diagnosa Keperawatan:
2. Kesadaran
Menurun:
Compos mentis
Sopor

Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur:
Disosiasi: .
Berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan : sering melotot, wajah menegang dan marah-marah
Diagnosa Keperawatan:
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: normal
Diagnosa Keperawatan:
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain..
Jelaskan: pasien berbicara dengan nada tinggi
Diagnosa Keperawatan:
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitasKatalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace

Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan .
Jelaskan : pasien terlihat gelisah, mondar-mandir, tidak bisa
tenang dan tidak bisa tidur
Diagnosa Keperawatan :
6. Afek dan Emosi
Adekuat
Tumpul
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Anhedonia
Eforia
Ambivalensi
Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan: pasien terkadang marah-marah
Diagnosa Keperawatan:
7. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
..
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
Tidak ada
Jelaskan: pada tahun 2013, setelah gagal tes pasien mengalami
halusinasi pendengaran yang menyuruhnya belajar, setelah
berobat dan minum obat sudah tidak lagi sehingga minum obatnya
dihentikan

Diagnosa Keperawatan :
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
Lain lain.
c. Bentuk Pikir
Realistik

Non Realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
9. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :

VII.

11. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan: normal
Diagnosa Keperawatan :
12. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan: normal
Diagnosa Keperawatan :
13. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: normal
Diagnosa Keperawatan :
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
2. BAB/BAK
Bantuan minimal

3.

4.

5.

6.

7.

Bantuan total
Jelaskan:
Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Istirahat dan tidur
Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan: pasien mengalami kesulitan tidur karena gelisah
Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Pemeliharaan kesehatan
Ya

Perawatan Lanjutan

Sistem pendukung

Tidak

8. Aktifitas dalam rumah


Ya
Mempersiapkan makanan

Menjaga kerapihan rumah

Mencuci Pakaian

Pengaturan keuangan

Tidak

9. Aktifitas di luar rumah


Ya
Belanja

Transportasi

Lain-lain

Tidak

Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
MEKANISME KOPING
adaptif
bicara dengan orang lain

maladaptif
minum alkohol

mampu menyelesaikan masalah

reaksi lambat/berlebihan

teknik relaksasi

bekerja berlebihan

aktivitas konstruktif

menghindar

olah raga

menciderai diri

lain-lain.

lain-lain: menciderai orang lain

Diagnosa Keperawatan :
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya

Masalah dengan pendidikan, spesifiknya: malu dengan teman-teman kuliah


karena masuk RSJ

Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya: gagal jadi polisi, sehingga terpaksa


kuliah yang tidak sesuai keinginan

Masalah dengan perumahan, spesifiknya: ayah yang terlalu menuntut anaknya


jadi polisi
Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Masalah lainnya, spesifiknya
Diagnosa Keperawatan:
VIII.

PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan
yang kurang tentang suatu hal?
Penyakit/gangguan jiwa
Sistem pendukung
Faktor presipitasi
Mekanisme koping
Penyakit fisik
Obat-obatan
Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:

IX.

ASPEK MEDIS

Diagnosis medik: skizofrenia


Terapi medik: THP 2x2 mg, HP 2x5 mg, CPZ 1x100 mg

ANALISA DATA
No.
1.

data
DS:

diagnosa keperawatan
risiko perilaku kekerasan

terhadap orang lain

Ibu mengatakan anaknya sering


mengamuk, bicara ngelantur, menangis,
teriak-teriak dan banting barang sejak

kemarin
Ibu mengatakan anaknya mempunyai
masalah teman laki-lakinya sebulan lalu.
Sejak saat itu, anaknya sering menangis,
tidak mau keluar rumah dan ngomongnya

jadi kasar
Pasien mengatakan merasa kecewa

ditinggalkan teman laki-lakinya


Ibu mengatakan bahwa anaknya pernah
mengalami gagal tes masuk polisi dan
mengalami halusinasi pendengaran yang
menyuruhnya belajar. Setelah berobat dan
minum obat halusinasi hilang dan anaknya

berhenti minum obat


Ibu mengatakan anaknya pernah
menyaksikan ibunya dipukuli ayahnya saat
umur 10 th

DO:
-

Pasien terlihat sering melotot, wajah


tegang dan marah, sesekali memukul

keluarga yang mendampingi


Pasien terkadang bicara dengan nada
yang tinggi, mudah tersinggung, labil dan

inadekuat
Pasien terlihat gelisah, mondar-mandir,
tidak bisa tenang dan tidak bisa tidur

DS:
-

Ibu mengatakan anaknya sering


mengamuk, bicara ngelantur, menangis,

2.

ketidakefektifan koping

teriak-teriak dan banting barang sejak


-

kemarin
Ibu mengatakan anaknya mempunyai
masalah teman laki-lakinya sebulan lalu.
Sejak saat itu, anaknya sering menangis,
tidak mau keluar rumah dan ngomongnya
jadi kasar

DO:
-

Pasien terlihat sering melotot, wajah


tegang dan marah, sesekali memukul

keluarga yang mendampingi


Pasien terlihat gelisah, mondar-mandir,
tidak bisa tenang dan tidak bisa tidur

DS:

3.

Ibu mengatakan bahwa anaknya pernah

mengalami gagal tes masuk polisi


Pasien mengatakan bahwa ia ditinggal

temannya karena ia gagal tes polisi


Pasien mengatakan merasa malu, tidak

mampu dan gagal


Pasien mengatakan malu dengan teman-

Harga diri rendah kronik

teman kuliahnya karena ia masuk RSJ


DO:
-

Kontak mata yang kurang saat berbicara

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain ditandai dengan bahasa
tubuh, riwayat perilaku kekerasan terhadap orang lain dan riwayat
menyaksikan perilaku kekerasan dalam keluarga

2. Ketidakefektifan koping b.d. tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam
mengatasi masalah ditandai perubahan pola komunikasi yang biasa,
perilaku destruktif terhada orang lain, pemecahan masalah yang tidak
adekuat dan gangguan tidur
3. Harga diri rendah kronik b.d. kegagalan berulang ditandai evaluasi diri
bahwa individu tidak mampu menghadapi peristiwa, sering kali kurang
berhasil dalam peristiwa hidup, perilaku tidak asertif, kontak mata kurang,
ekspresi rasa bersalah dan malu

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien

: Nn. Y

No. reg.

: 0634

tgl

no.

diagnosa

tujuan kriteria standar

intervensi

dx
1

keperawatan
risiko perilaku

tujuan: agar pasien dapat mengontrol emosinya

NIC: anger control assistance

kekerasan

dalam 1 bulan

terhadap orang lain

KH: mencapai skala 4 dalam NOC

1. Bangun BHSP
2. Gunakan teknik yang
menenangkan
3. Tentukan perilaku yang tepat

NOC: abusive behavior self-restraint


no

indikator

.
1

partisipasi dalam

4
V

pengobatan yang
2

dibutuhkan
diskusi ttg perilaku

kekerasan
identifikasi faktor

yang berkontribusi

untuk mengekspresikan marah


berdasarkan tingkat kognitif dan
fisik
4. Batasi akses situasi yang
membuat pasien frustasi hingga
pasien dapat mengungkapkan
amarahnya secara adaptif
5. Dorong pasien untuk mencari

TT

Vterhadap perilaku

bantuan perawat dan tenaga


medis lainnya selama situasi yang

kekerasan
mengekspresikan

frustasi
meningkatkan

kepercayaan diri
menggunakan koping

alternative untuk
stress
menggunakan sistem

8
9

dukungan
mengontrol impuls
menahan diri dari

V
V

perilaku kekerasan
10

empati pada korban


ket:
1: tidak pernah dilakukan
2:jarang dilakukan
3: kadang dilakukan
4: sering dilakukan
5: selalu dilakukan

marah kepada diri sendiri/orang


lain
7. Tidak dianjurkan melakukan
kegiatan yang intens
8. Ajarkan cara mengatur emosi

fisik
mengekspresikan

tegang
6. Cegah perilaku kekerasan jika

yang intens
9. Sediakan jaminan pada pasien
bahwa perawat akan melakukan
sesuatu untuk mencegah pasien
kehilangan kontrol
10. Dorong penggunaan kolaborasi
untuk menyelesaikan masalah
11. Kolaborasi medikasi PRN
12. Gunakan kontrol eksternal
13. Sediakan feedback perilaku untuk
membantu pasien mengidentifikasi
marah
14. Bantu pasien mengidentifikasi
penyebab marah
15. Identifikasi fungsi marah, frustasi

dan amuk untuk pasien


16. Identifikasi konsekuensi marah
yang tidak tepat
17. Bantu pasien menyusun strategi
untuk mencegah marah yang tidak
tepat
18. Identifikasi dengan pasien
keuntungan mengaekspresikan
marah dalam bentuk adaptif bukan
perilaku kekerasan
19. Bangun harapan bahwa pasien
dapat mengontrol amarahnya
20. Ajarkan penggunaan teknik yang
menenangkan
21. Berikan pujian untuk
mengekspresikan marah dengan
tepat
22. Bantu pasien mengembangkan
cara mengekspresikan marah
2

ketidakefektifan

tujuan: membantu pasien agar dapat

pada orang lain


NIC: coping enhancement

koping

menyelesaikan masalah dengan koping yang tepat

1. Bantu pasien mengidentifikasi

dalam 1 bulan

tujuan jangka pendek dan panjang


2. Bantu pasien memeriksa sumber

KH: mencapai skala 4 dalam NOC

yang dapat membantunya

NOC: Coping
no. indikator
1
identifikasi pola koping

4 5
V

memenuhi kebutuhan
3. Bantu pasien untuk memecahkan
masalah secara konstruktif
4. Nilai efek yang berhubungan

yang tidak efektif


laporan penurunan

dengan kehidupan dan peran

stress
mengatakan menerima

pasien
5. Dorong pasien untuk identifikasi

situasi
menggunakan sistem

pendukung
penggunaan perilaku

menghadapi perubahan peran


6. Dorong perilaku dengan harapan

yang realistic dalam menghadapi

yang mengurangi stress


penggunaan strategi

ketidakberdayaan
7. Cari pemahaman pasien

koping yang efektif


mengatakan

mengenai kondisi yang stress


8. Tidak dianjurkan membuat

membutuhkan bantuan
laporan pengurangan

perasaan negatif
ket:
1: tidak pernah dilakukan
2:jarang dilakukan
3: kadang dilakukan

deskripsi yang realistic dalam

keputusan saat pasien dalam


kondisi stress
9. Dorong penggunaan sumber
spiritual
10. Eksplor alasan pasien mengkritik
dirinya
11. Hadapi perasaan ambivalensi
pasien

4: sering dilakukan

12. Dukung penggunaan mekanisme

5: selalu dilakukan

koping yang tepat


13. Dorong pasien mengutarakan

NOC: stress level


9
10
11
ket:

gelisah
ledakan emosi
perilaku kompulsif

1: parah
2: berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada

V
V
V

perasaan, persepsi dan rasa takut


14. Dorong pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan dan
kemampuanya
15. Nilai kebutuhan/keinginan pasien
untuk dukungan sosial
16. Bantu pasien mengidentifikasi
sistem dukungan
17. Dorong keterlibatan keluarga
18. Dorong keluarga mengungkapkan
mengenai anggota keluarga yang
sakit
19. Bantu pasien mengidentifikasi
strategi positif untuk menghadapi
keterbatasan dan manajemen
gaya hidup dan peran
20. Dorong pasien untuk
mengevaluasi perilakunya
NIC: emotional support
1. Eksplor dengan pasien yang

menyebabkan emosi
2. Gunakan pernyataan yang
mendukung/empati
3. Bantu pasien mengenali perasaan
3

harga diri rendah

tujuan: membantu meningkatkan kepercayaan diri

seperti gelisah, marah/sedih


NIC: self-esteem enhancement

kronik

pasien dalam 1 bulan

1. Monitor pernyataan pasien

KH: mencapai skala 4 dalam NOC

mengenai diri sendiri


2. Tentukan kepercayaan diri pasien

NOC: self-esteem
1

berdasarkan penilaiannya
3. Dorong pasien untuk

no

indikator

.
1

menyatakan menerima

mengidentifikasi kekuatannya
4. Bantu pasien untuk mencari

diri
mempertahankan kontak

penerimaan diri
5. Dorong pasien melakukan kontak

3
4
5

mata
deskripsi diri
tingkat percaya diri
menerima pujian dari

V
V
V

orang lain
menerima kritikan

konstruktif
deskripsi sukses di

sekolah
deksripsi harga diri

mata saat berbicara dengan orang


lain
6. Berikan penguatan terhadap
kelebihan pasien yang telah
diidentifikasi pasien
7. Dorong pasien untuk melakukan
obrolan dengan diri sendiri dan
mengatakan hal positif kepada diri
sendiri

perasaan mengenai diri


sendiri

ket:
1: tidap pernah positif
2: jarang positif
3: kadang positif
4: sering positif
5: selalu positif

8. Bantu pasien mengidentifikasi


respon positif dari orang lain
9. Tahan dari kritikan negatif
10. Sampaikan kemampuan percaya
diri pasien dapat menghandle
situasi
11. Bantu menentukan tujuan untuk
meningkatkan kepercayaan diri
12. Bantu pasien untuk memeriksa
ulang persepsi negatif dirinya
13. Puji pasien dalam proses
mencapai tujuan
14. Monitor frekuensi perkataan
negatif tentang dirinya
15. Monitor tingkat kepercayaan diri
pasien
16. Buat pernyataan positif mengenai
pasien

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2 KELUARGA
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga masih terlihat cemas melihat keadaan Nn. Y
2. Diagnosa keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. Keluarga dapat memahami cara mengontrol perilaku kekerasan
melalui obat
b. Keluarga mengetahui pentingnya minum obat
c. Keluarga dapat membantu pasien meminum obat sesuai jadwal
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi keluarga dalam merawat pasien melakukan latihan fisik
1 dan 2
b. Membantu keluarga membuat jadwal minum obat pasien
c. Menjelaskan pentingnya minum obat dan konsekuensi

tidak

meminumnya
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik.
Assalamu Alaikum, selamat pagi, Bu?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kabarnya ibu hari ini? Gimana, Bu untuk anaknya apakah
sudah melakukan latihan yang diajarkan kemarin? Apakah ibu
memiliki kesulitan dalam memantaunya?
c. Kontrak
1. Topik : Sesuai janji saya kemarin, hari ini akan saya akjarkan cara
lain untuk mengontrol amarah anak ibu melalui obat.
2. Waktu : kira-kira ibu bisa berapa lama?
3. Tempat: Dimana kita berbincang-bincang?
2. Fase kerja
kemarin kan anaknya ibu mendapatkan 3 jenis obat yaitu berwarna putih,
merah mudan dan oranye. Ketiga obat ini harus diminum agar kerja
obatnya dapat maksimal. Semua obat ini berfungsi agar anak ibu bisa
lebih tenang, lebih rileks dan dapat mengontrol emosi. Jika obat ini tidak
diminum atau sampai berhenti mengonsumsinya, makanya anaknya ibu
dapat kembali seperti awal lagi, mudah marah, banting-banting barang
dan lain-lainnya. Semua obat ini di minum setelah makan, yang putih dan

merah muda 2x sehari dan yang oranye 1x sehari. Selain itu, efek dari
obat ini adalah membuat anak ibu mengantuk dan mulut cepat kering.
Jika mengantuk anak ibu dapat beristirahat dan jika mulutnya terasa
kering dapat minum air putih. Selain dari gejala-gejala tersebut, ibu bisa
melaporkan ke saya atau tenaga medis lainnya. Apakah masih ada yang
belum dipahami, Bu?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah berbincangbincang?
2. Objektif : Coba ulangi kembali penjelasan saya tadi, Bu.
Bagus sekali, Bu.
b. Rencana tindak lanjut.
Baikalah kalau begitu saya harap ibu dapat membantu anak ibu
untuk minum obat sesuai dengan jadwalnya.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik : ibu kapan ada waktu luang lagi? Saya akan
mengajarkan cara lain untuk mengontrol marah dengan
omongan
2. Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang?
3. Waktu : jam berapa, Bu?

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1 PASIEN
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga

Nn. Y terlihat selalu menunduk dan menghindar kontak mata saat


berbicara
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
3. Tujuan
a. Mengidentifikasi kelebihan dan aspek positif pasien
b. Melatih kegiatan yang merupakan aspek positif pasien
4. Tindakan keperawatan
a. Membantu pasien mengidentifikasi kelebihan dan kemampuan pasien
b. Menyusun jadwal melakukan kegiatan pasien
C. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik.
Assalamu Alaikum, selamat pagi, Mbak? Perkenalkan saya perawat
Rizky. Boleh tahu namanya, Mbak? Wah namanya bagus, Mbak
b. Evaluasi/validasi
Mbak Y kok terlihat sedih? Ada apa, Mbak? Mungkin mbaknya bisa
cerita ke saya
c. Kontrak
4. Topik : baik, Mbak. Jadi kita akan mengobrol tentang hal-hal yang
disukai mbaknya.
5. Waktu : mbaknya bersedia? Berapa lama, Mbak?
6. Tempat: Dimana kita berbincang-bincang?
2. Fase kerja
nah, Mbak sekarang kita akan membicarakan hobinya, Mbak. Hobinya
apa? Wah bagus sekali, mbaknya suka melukis. Saya jadi pengen lihat
mbaknya melukis. Selain itu mbaknya suka apa lagi? Wah hobi
mbaknya bagus-bagus. Ada membaca, bermain gitar, dan main voli. Nah..
sekarang kita bikin prioritas dari kegiatan-kegiatan, mana yang mbaknya
paling sukai? Baik mbak. Mbaknya membuat membaca jadi nomor 1.
Untuk sekarang, gimana kegiatan ini kita lakukan setiap hari. Jadi jika
mbaknya sudah selesai membaca, nanti mbaknya menceritakan ke saya
apa yang mbaknya sudah baca. Apakah mbaknya bersedia? Bagus
sekali, mbak .
3. Fase terminasi
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah berbincangbincang?
2. Objektif : jadi untuk sekarang apa yang akan kita lakukan?
Bagus sekali, mbak.

b. Rencana tindak lanjut.


kegiatan membaca bukunya saya masukkan jadwalnya mbak ya.
Kira-kira

setiap

kapan

mbaknya

membaca

buku

lalu

menceritakannya kembali ke saya? Baik, mbak. Lusa kita


ketemuan lagi, mbak.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik : lusa saya datang mendengarkan cerita mbak dan kita
akan melakukan kegiatan yang kedua ya, Mbak?
2. Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang?
3. Waktu : jam berapa, Mbak?

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Insial klien

: Ny. Y

Nama Mahasiswa

: Septin Puspita Ningrum

Status interaksi perawat-klien

: SPTK ke-2

Tanggal

: 10 Oktober 2014

Lingkungan

: Rumah Sakit Jiwa

Jam

: 08.00 WIB

Deskripsi klien

: Klien terlihat tidak bisa menata


rambut dan merias muka dengan sesuai
Bangsal

Tujuan (berorientasi pada klien)

: ruang psikiatri

: Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran,
cukuran untuk pria

KOMUNIKASI VERBAL

KOMUNIKASI NON
VERBAL

P : Assalamu Alaikum,
selamat pagi, mbak Y ?

P : tersenyum
K : tersenyum

K : Walaikumsalam,
selamat pagi, mbak

K : tersenyum
P : tersenyum dan

ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT

ANALISA BERPUSAT
PADA KLIEN

Perawat memberi salam


kepada mbak Y

Mbak Y menjawab salam


perawat sambil
tersenyum

RASIONAL

Salam untuk membuka


percakapan

P : Bagaimana kabarnya
mbak hari ini?
K : sudah mendingan,
Mbak dibandingkan yang
kemarin
P : Gimana, mbak
apakah sudah melakukan
latihan yang diajarkan
kemarin? Bagaimana
hasilnya ?

K : Sudah mbak. Badan


terasa lebih segar dan
merasa lebih
bersemangat.
P : Sesuai janji saya
kemarin, hari ini akan
saya ajarkan cara
berdandan dengan
menata rambut dengan
rapi dan memakai bedak
dengan sesuai. kira-kira
mbak bisa berapa lama?
Dimana kita melakukan

mengangguk
P : senyum
K : senyum
Perawat menanyakan
kabar mbak Y

Mbak Y menjawab
pertanyaan perawat
sambil tersenyum

K : senyum
P : senyum
P : ramah
K : senyum
Perawat mengevaluasi
kegiatan yang telah
dilatih

Klien menjawabnya
dengan tersenyum

Perawat membuat
kontrak dengan klien

Klien menganggukkan
pernyataan perawat

Menanyakan kabar
sebagai evaluasi
kegiatan hari
sebelumnya

Evaluasi sebagai
penilaian perkembangan
kemampuan klien

K : senyum
P : senyum.
P : Senyum
K : menyimak

Membuat kontrak
sebagai inform konsen
ke klien

kegiatannya ?

K : iya, mbak. Sekitar 10


menit. Di sini saja.
P : Menurut mbak
kira-kira apa alat
yang dibutuhkan
untuk
berdandan ?
Bagus sekali
mbak alat yang
dibutuhkan
adalah sisir,
bedak dan
kaca.Setelah
mbak memakai
pakaian dengan
baik sekarang
sisir rambut nya
yang rapi, bagus
mbak, sekarang
ambil bedak dan
bedaki muka
mbak dengan rata
dan tipis. Bagus
sekali mbak bisa

K : mengangguk
P : senyum
P:
K : menyimak dengan
antusias dan
mempraktekkan

Perawat menjelaskan
cara menyisir rambut dan
memakai bedak yang
sesuai

Mbak Y menyimak
penjelasan perawat

Penjelasan materi
sebagai bahan
pembelajaran klien

melakukannya
dengan baik.
K : Jadi alat yang
dibutuhkan sisir, kaca
dan bedak saja ya? Iya
sangat mudah saya bisa.
P : Apakah masih ada
yang belum dipahami,
mbak ?

K : tidak, mbak
P : Bagaimana
perasaannya setelah
praktik cara menata
rambut dan cara
menggunakan bedak
dengan saya mbak Y?

K : Saya sangat senang


karena saya sudah bisa
cara bagaimana
memakai bedak dengan
benar dan cara menata
rambut yang sesuai

dengan antusias dan


mempraktekkan dengan
sangat bagus

K : antusias
P:

P : senyum ramah
K:

dalam merawat diri


sendiri secara mandiri

Perawat menanyakan hal


yang tidak dimengerti
oleh klien

Mbak Y tidak
menanyakan penjelasan
yang dijelaskan perawat

Pertanyaan pemahaman
klien sebagai feedback
dari penjelasan yang
diberikan

Perawat mengevaluasi
klien secara subjektif

Klien menjawab
pertanyaan perawat
dengan tersenyum

Evaluasi secara subjektif


untuk menilai apa yang
dirasakan oleh klien

K : menggeleng
P:
P:
K : tersenyum

K : tersenyum
P : senyum

P : Coba ulangi kembali


penjelasan saya tadi,
mbak.

P : tersenyum
K : berpikir

K : Jadi setelah mandi


memilih baju yang
sesuai. Kemudian
mengambil sisir, kaca
dan bedak. Memakai
bedak dengan tipis dan
merata kemudian baru
menyisir rambut dengan
rapi
P : Bagus sekali, mbak
Baikalah kalau begitu
kegiatan ini saya
masukkan jadwal ya
mbak

K : berpikir
P : menyimak

K : terima kasih, mbak.


Iya, mbak.
P : mbak kapan ada
waktu luang lagi? Saya
akan mengajarkan cara
lain untuk makan dengan
baik dan benar. dimana

Perawat mengevaluasi
pemahaman klien secara
objektif

Klien menjawab
pertanyaan perawat
sambil memperagakan

Perawat memuji klien

Klien berterima kasih


atas pujiannya

Perawat membuat

Klien menyetujui kontrak

P : senyum sambil tepuk


tangan
K : tersenyum

Evaluasi objektif untuk


menilai pemahaman klien
tentang hal yang telah
dijelaskan

Pemberian pujian
sebagai reward
keberhasilan klien dapat
memahami penjelasan
perawat

K : tersipu
P : senyum
P:
K:

Pembuatan kontrak

kita akan berlatih? Jam


berapa, mbak?
K : besok mbak. Jam 8,
di sini ya
P : terima kasih atas
waktunya. Saya pamit
dulu. Selamat pagi, mbak
K : selamat pagi

kontrak pertemuan
selanjutnya

pertemuan selanjutnya

sebagai inform konsen

Perawat menutup
percakan

Klien menjawabnya
sambil melambaikan
tangan

Menutup pembicaraan
dan pamit kepada klien

K : senyum
P : senyum
P : senyum
K : senyum

K : senyum sambil
melambaikan tangan
P : senyum sambil
melambaikan tangan

Rekomendasi: lanjutkan ke SP selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai