KESEHATAN JIWA
I.
IDENTITAS KLIEN
Nama
: Nn. Y (P)
Tanggal Dirawat
: 8 Oktober 2014
Umur
: 20 th
Pendidikan
: SMA
Agama
: islam
Status
: belum menikah
Tanggal Pengkajian: 8 Oktober 2014
Alamat
: Jl. Candi Mendut Barat no. 59 Malang
Pekerjaan
: mahasiswa
Ruang Rawat : psikiatri
Jenis Kel.
: perempuan
Sumber Informasi : pasien dan
Keluarga
No RM
: 0634
ALASAN MASUK
Sering mengamuk, bicara ngelantur, teriak-teriak, banting-banting barang dan
menangis sejak kemarin
II.
III.
kemarin
FAKTOR PREDISPOSISI
RIWAYAT PENYAKIT LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya
Tidak
Jika Ya,Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
Jelaskan: obat jarang diminum
Diagnosa Keperawatan / masalah keperawatan:
3. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh
kembang)
Ya
Tidak
Bila Ya, jelaskan :
Trauma
Usia
1. Aniaya fisik
2. Aniaya seksual
3. Penolakan
Pelaku
19 th
20 th
10 th
Korban
Saksi
Nn. Y
Nn. Y
ibu
teman
4. kekerasan dalam keluarga
ayah
Nn. Y
5. tindakan kriminal
Jelaskan: pada usia 10 th, Nn. Y pernah melihat ibunya dipukul ayahnya. Pada
tahun 2013, Nn. Y gagal tes masuk polisi dan dimarahi bapaknya. Pada sebulan
lalu, Nn. Y ditinggal oleh teman laki-lakinya dan berpikir temannya
meninggalkannya karena dia gagal tes polisi
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
(Bio,Psiko,Sosio, Kultural dan Spiritual)
Pada usia 10 th, Nn. Y pernah melihat ibunya dipukul ayahnya. Pada
tahun 2013, Nn. Y gagal tes masuk polisi dan dimarahi bapaknya.
Pada sebulan lalu, Nn. Y ditinggal oleh teman laki-lakinya dan berpikir
IV.
Diagnosa Keperawatan :
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)
1. Genogram:
Keterangan Gambar
Jelaskan:
V.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
b. Identitas
c. Peran
d. Ideal diri
e. Harga diri
VI.
Apatis/sedasi
Subkoma
Somnolensia
Koma
Meninggi
Hipnosa
Gangguan Tidur:
Disosiasi: .
Berubah
Gangguan perhatian
Jelaskan : sering melotot, wajah menegang dan marah-marah
Diagnosa Keperawatan:
3. Orientasi
Waktu
Tempat
Orang
Jelaskan: normal
Diagnosa Keperawatan:
4. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Apatis
Lambat
Membisu
Tidak mampu memulai pembicaraan
Lain-lain..
Jelaskan: pasien berbicara dengan nada tinggi
Diagnosa Keperawatan:
5. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitasKatalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitas serea
Jelaskan:
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas
Gagap
Stereotipi
Gaduh Gelisah Katatonik
Mannarism
Katapleksi
Tik
Ekhopraxia
Command automatism
Grimace
Otomatisma
Negativisme
Reaksi konversi
Tremor
Verbigerasi
Berjalan kaku/rigid
Kompulsif : sebutkan .
Jelaskan : pasien terlihat gelisah, mondar-mandir, tidak bisa
tenang dan tidak bisa tidur
Diagnosa Keperawatan :
6. Afek dan Emosi
Adekuat
Tumpul
Merasa Kesepian
Apatis
Marah
Dangkal/datar
Inadekuat
Labil
Anhedonia
Eforia
Ambivalensi
Depresi/sedih
Cemas (Ringan, Sedang,Berat dan Panik)
Jelaskan: pasien terkadang marah-marah
Diagnosa Keperawatan:
7. Persepsi Sensorik
Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
..
Ilusi
Ada
Tidak ada
Depersonalisasi
Ada
Tidak ada
Derealisasi
Ada
Tidak ada
Gangguan somatosensorik pada reaksi konversi
Ada
Tidak ada
Jelaskan: pada tahun 2013, setelah gagal tes pasien mengalami
halusinasi pendengaran yang menyuruhnya belajar, setelah
berobat dan minum obat sudah tidak lagi sehingga minum obatnya
dihentikan
Diagnosa Keperawatan :
8. Proses Pikir
a. Arus Pikir
Koheren
Inkoheren
Sirkumstansial
Neologisme
Tangensial
Logorea
Kehilangan asosiasi
Bicara lambat
Flight of idea
Bicara cepat
Irrelevansi
Main kata-kata
Blocking
Pengulangan Pembicaraan/perseverasi
Afasia
Asosiasi bunyi
Lain-lain
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
b. Isi Pikir
Obsesif
Ekstasi
Fantasi
Alienasi
Pikiran Bunuh Diri
Preokupasi
Pikiran Isolasi sosial
Ide yang terkait
Pikiran Rendah diri
Pesimisme
Pikiran magis
Pikiran curiga
Fobia,sebutkan..
Waham:
Agama
Somatik/hipokondria
Kebesaran
Kejar / curiga
Nihilistik
Dosa
Sisip pikir
Siar piker
Kontrol pikir
Lain lain.
c. Bentuk Pikir
Realistik
Non Realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
9. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Kontak mata kurang
Defensif
Curiga
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
10. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Amnesia
Paramnesia:
Konfabulasi
Dejavu
Jamaisvu
Fause reconnaissance
hiperamnesia
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
VII.
3.
4.
5.
6.
7.
Bantuan total
Jelaskan:
Mandi
Bantuan minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Berpakaian/berhias
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Istirahat dan tidur
Tidur Siang, Lama : ____________ s/d _____________
Tidur Malam, Lama : _____________ s/d _____________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________
Jelaskan: pasien mengalami kesulitan tidur karena gelisah
Penggunaan obat
Bantuan Minimal
Bantuan total
Jelaskan:
Pemeliharaan kesehatan
Ya
Perawatan Lanjutan
Sistem pendukung
Tidak
Mencuci Pakaian
Pengaturan keuangan
Tidak
Transportasi
Lain-lain
Tidak
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
MEKANISME KOPING
adaptif
bicara dengan orang lain
maladaptif
minum alkohol
reaksi lambat/berlebihan
teknik relaksasi
bekerja berlebihan
aktivitas konstruktif
menghindar
olah raga
menciderai diri
lain-lain.
Diagnosa Keperawatan :
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya
Diagnosa Keperawatan:
IX.
ASPEK MEDIS
ANALISA DATA
No.
1.
data
DS:
diagnosa keperawatan
risiko perilaku kekerasan
kemarin
Ibu mengatakan anaknya mempunyai
masalah teman laki-lakinya sebulan lalu.
Sejak saat itu, anaknya sering menangis,
tidak mau keluar rumah dan ngomongnya
jadi kasar
Pasien mengatakan merasa kecewa
DO:
-
inadekuat
Pasien terlihat gelisah, mondar-mandir,
tidak bisa tenang dan tidak bisa tidur
DS:
-
2.
ketidakefektifan koping
kemarin
Ibu mengatakan anaknya mempunyai
masalah teman laki-lakinya sebulan lalu.
Sejak saat itu, anaknya sering menangis,
tidak mau keluar rumah dan ngomongnya
jadi kasar
DO:
-
DS:
3.
2. Ketidakefektifan koping b.d. tingkat percaya diri yang tidak adekuat dalam
mengatasi masalah ditandai perubahan pola komunikasi yang biasa,
perilaku destruktif terhada orang lain, pemecahan masalah yang tidak
adekuat dan gangguan tidur
3. Harga diri rendah kronik b.d. kegagalan berulang ditandai evaluasi diri
bahwa individu tidak mampu menghadapi peristiwa, sering kali kurang
berhasil dalam peristiwa hidup, perilaku tidak asertif, kontak mata kurang,
ekspresi rasa bersalah dan malu
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama klien
: Nn. Y
No. reg.
: 0634
tgl
no.
diagnosa
intervensi
dx
1
keperawatan
risiko perilaku
kekerasan
dalam 1 bulan
1. Bangun BHSP
2. Gunakan teknik yang
menenangkan
3. Tentukan perilaku yang tepat
indikator
.
1
partisipasi dalam
4
V
pengobatan yang
2
dibutuhkan
diskusi ttg perilaku
kekerasan
identifikasi faktor
yang berkontribusi
TT
Vterhadap perilaku
kekerasan
mengekspresikan
frustasi
meningkatkan
kepercayaan diri
menggunakan koping
alternative untuk
stress
menggunakan sistem
8
9
dukungan
mengontrol impuls
menahan diri dari
V
V
perilaku kekerasan
10
fisik
mengekspresikan
tegang
6. Cegah perilaku kekerasan jika
yang intens
9. Sediakan jaminan pada pasien
bahwa perawat akan melakukan
sesuatu untuk mencegah pasien
kehilangan kontrol
10. Dorong penggunaan kolaborasi
untuk menyelesaikan masalah
11. Kolaborasi medikasi PRN
12. Gunakan kontrol eksternal
13. Sediakan feedback perilaku untuk
membantu pasien mengidentifikasi
marah
14. Bantu pasien mengidentifikasi
penyebab marah
15. Identifikasi fungsi marah, frustasi
ketidakefektifan
koping
dalam 1 bulan
NOC: Coping
no. indikator
1
identifikasi pola koping
4 5
V
memenuhi kebutuhan
3. Bantu pasien untuk memecahkan
masalah secara konstruktif
4. Nilai efek yang berhubungan
stress
mengatakan menerima
pasien
5. Dorong pasien untuk identifikasi
situasi
menggunakan sistem
pendukung
penggunaan perilaku
ketidakberdayaan
7. Cari pemahaman pasien
membutuhkan bantuan
laporan pengurangan
perasaan negatif
ket:
1: tidak pernah dilakukan
2:jarang dilakukan
3: kadang dilakukan
4: sering dilakukan
5: selalu dilakukan
gelisah
ledakan emosi
perilaku kompulsif
1: parah
2: berat
3: sedang
4: ringan
5: tidak ada
V
V
V
menyebabkan emosi
2. Gunakan pernyataan yang
mendukung/empati
3. Bantu pasien mengenali perasaan
3
kronik
NOC: self-esteem
1
berdasarkan penilaiannya
3. Dorong pasien untuk
no
indikator
.
1
menyatakan menerima
mengidentifikasi kekuatannya
4. Bantu pasien untuk mencari
diri
mempertahankan kontak
penerimaan diri
5. Dorong pasien melakukan kontak
3
4
5
mata
deskripsi diri
tingkat percaya diri
menerima pujian dari
V
V
V
orang lain
menerima kritikan
konstruktif
deskripsi sukses di
sekolah
deksripsi harga diri
ket:
1: tidap pernah positif
2: jarang positif
3: kadang positif
4: sering positif
5: selalu positif
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-2 KELUARGA
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
Keluarga masih terlihat cemas melihat keadaan Nn. Y
2. Diagnosa keperawatan
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan
a. Keluarga dapat memahami cara mengontrol perilaku kekerasan
melalui obat
b. Keluarga mengetahui pentingnya minum obat
c. Keluarga dapat membantu pasien meminum obat sesuai jadwal
4. Tindakan keperawatan
a. Mengevaluasi keluarga dalam merawat pasien melakukan latihan fisik
1 dan 2
b. Membantu keluarga membuat jadwal minum obat pasien
c. Menjelaskan pentingnya minum obat dan konsekuensi
tidak
meminumnya
B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik.
Assalamu Alaikum, selamat pagi, Bu?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kabarnya ibu hari ini? Gimana, Bu untuk anaknya apakah
sudah melakukan latihan yang diajarkan kemarin? Apakah ibu
memiliki kesulitan dalam memantaunya?
c. Kontrak
1. Topik : Sesuai janji saya kemarin, hari ini akan saya akjarkan cara
lain untuk mengontrol amarah anak ibu melalui obat.
2. Waktu : kira-kira ibu bisa berapa lama?
3. Tempat: Dimana kita berbincang-bincang?
2. Fase kerja
kemarin kan anaknya ibu mendapatkan 3 jenis obat yaitu berwarna putih,
merah mudan dan oranye. Ketiga obat ini harus diminum agar kerja
obatnya dapat maksimal. Semua obat ini berfungsi agar anak ibu bisa
lebih tenang, lebih rileks dan dapat mengontrol emosi. Jika obat ini tidak
diminum atau sampai berhenti mengonsumsinya, makanya anaknya ibu
dapat kembali seperti awal lagi, mudah marah, banting-banting barang
dan lain-lainnya. Semua obat ini di minum setelah makan, yang putih dan
merah muda 2x sehari dan yang oranye 1x sehari. Selain itu, efek dari
obat ini adalah membuat anak ibu mengantuk dan mulut cepat kering.
Jika mengantuk anak ibu dapat beristirahat dan jika mulutnya terasa
kering dapat minum air putih. Selain dari gejala-gejala tersebut, ibu bisa
melaporkan ke saya atau tenaga medis lainnya. Apakah masih ada yang
belum dipahami, Bu?
3. Fase terminasi
a. Evaluasi/validasi
1. Subjektif : Bagaimana perasaannya setelah berbincangbincang?
2. Objektif : Coba ulangi kembali penjelasan saya tadi, Bu.
Bagus sekali, Bu.
b. Rencana tindak lanjut.
Baikalah kalau begitu saya harap ibu dapat membantu anak ibu
untuk minum obat sesuai dengan jadwalnya.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik : ibu kapan ada waktu luang lagi? Saya akan
mengajarkan cara lain untuk mengontrol marah dengan
omongan
2. Tempat : dimana kita akan berbincang-bincang?
3. Waktu : jam berapa, Bu?
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE-1 PASIEN
A. Proses keperawatan
1. Kondisi keluarga
setiap
kapan
mbaknya
membaca
buku
lalu
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA PROSES INTERAKSI
Insial klien
: Ny. Y
Nama Mahasiswa
: SPTK ke-2
Tanggal
: 10 Oktober 2014
Lingkungan
Jam
: 08.00 WIB
Deskripsi klien
: ruang psikiatri
: Melatih cara berdandan setelah kebersihan diri: sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran,
cukuran untuk pria
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON
VERBAL
P : Assalamu Alaikum,
selamat pagi, mbak Y ?
P : tersenyum
K : tersenyum
K : Walaikumsalam,
selamat pagi, mbak
K : tersenyum
P : tersenyum dan
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
ANALISA BERPUSAT
PADA KLIEN
RASIONAL
P : Bagaimana kabarnya
mbak hari ini?
K : sudah mendingan,
Mbak dibandingkan yang
kemarin
P : Gimana, mbak
apakah sudah melakukan
latihan yang diajarkan
kemarin? Bagaimana
hasilnya ?
mengangguk
P : senyum
K : senyum
Perawat menanyakan
kabar mbak Y
Mbak Y menjawab
pertanyaan perawat
sambil tersenyum
K : senyum
P : senyum
P : ramah
K : senyum
Perawat mengevaluasi
kegiatan yang telah
dilatih
Klien menjawabnya
dengan tersenyum
Perawat membuat
kontrak dengan klien
Klien menganggukkan
pernyataan perawat
Menanyakan kabar
sebagai evaluasi
kegiatan hari
sebelumnya
Evaluasi sebagai
penilaian perkembangan
kemampuan klien
K : senyum
P : senyum.
P : Senyum
K : menyimak
Membuat kontrak
sebagai inform konsen
ke klien
kegiatannya ?
K : mengangguk
P : senyum
P:
K : menyimak dengan
antusias dan
mempraktekkan
Perawat menjelaskan
cara menyisir rambut dan
memakai bedak yang
sesuai
Mbak Y menyimak
penjelasan perawat
Penjelasan materi
sebagai bahan
pembelajaran klien
melakukannya
dengan baik.
K : Jadi alat yang
dibutuhkan sisir, kaca
dan bedak saja ya? Iya
sangat mudah saya bisa.
P : Apakah masih ada
yang belum dipahami,
mbak ?
K : tidak, mbak
P : Bagaimana
perasaannya setelah
praktik cara menata
rambut dan cara
menggunakan bedak
dengan saya mbak Y?
K : antusias
P:
P : senyum ramah
K:
Mbak Y tidak
menanyakan penjelasan
yang dijelaskan perawat
Pertanyaan pemahaman
klien sebagai feedback
dari penjelasan yang
diberikan
Perawat mengevaluasi
klien secara subjektif
Klien menjawab
pertanyaan perawat
dengan tersenyum
K : menggeleng
P:
P:
K : tersenyum
K : tersenyum
P : senyum
P : tersenyum
K : berpikir
K : berpikir
P : menyimak
Perawat mengevaluasi
pemahaman klien secara
objektif
Klien menjawab
pertanyaan perawat
sambil memperagakan
Perawat membuat
Pemberian pujian
sebagai reward
keberhasilan klien dapat
memahami penjelasan
perawat
K : tersipu
P : senyum
P:
K:
Pembuatan kontrak
kontrak pertemuan
selanjutnya
pertemuan selanjutnya
Perawat menutup
percakan
Klien menjawabnya
sambil melambaikan
tangan
Menutup pembicaraan
dan pamit kepada klien
K : senyum
P : senyum
P : senyum
K : senyum
K : senyum sambil
melambaikan tangan
P : senyum sambil
melambaikan tangan