PENDAHULUAN
unik adalah kuaitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu
dengan individu yang lainya. Keunikan tersebut didukung oleh keadaan struktur
psiko-fisiknya, misalnya seperti kondisi fisik, hormon, kognitif dan afektifnya yang
perkembangan dimana remaja akan dihadapkan pada tantangan, gejolak emosi, dan
perubahan yang menyangkut perubahan jasmani, psikologis dan sosial. Dalam masa
remaja khususnya bagi siswa SMP diharapkan mereka akan mampu memenuhi tugas
tujuh poin sebagai tugas perkembangan remaja, yang salah satunya yaitu bahwa pada
masa ini, remaja harus mampu menerima kondisi fisiknya sendiri termasuk
keragaman kualitasnya. Tidak hanya itu, salah satu aspek pribadi remaja yang harus
dicapai yaitu bahwa remaja dapat menerima keadaan bentuk fisiknya serta dapat
Apabila hal ini tidak terpenuhi maka akan sangat memungkinkan menjadi
1
2
perkembangan yang harus dia lalui. Masalah-masalah itu tentu akan menjadikan
Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2016 menunjukan lebih dari 1.9
milyar orang dewasa berusia 18 tahun keatas mengalami kelebihan berat badan.
jumlah pengidap obesitas di dunia mencapai 650 juta, sementara anak dan remaja
berusia 5 – 19 tahun yang mengalami kegemukan sebanyak 340 juta. Data Riset
Kesehatan Nasional tahun 2016 juga menunjukkan bahwa sebanyak 20,7 persen
dibandingkan tahun 2013 yang hanya berjumlah 15,4 persen. Kondisi ini
terbanyak di dunia, seperti yang disebutkan dalam jurnal Lancet tahun 2014.
Istilah Obesitas dan overweight sering kali diartikan sama terkait dengan
kegemukan, pada kenyataannya orang gemuk tidak selalu dapat dikatakan mengalami
berlebih pada tubuh diatas 30 menurut hitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Sedangkan, kelebihan berat badan lebih tepat jika diartikan sebagai kondisi
Overweight pada masa remaja, 30% akan berlanjut sampai dewasa menjadi
overweight persisten. overweight pada remaja tidak hanya menjadi masalah kesehatan
dikemudian hari, tetapi juga membawa masalah bagi kehidupan sosial dan emosi
timbul pada masa anak dan remaja bila berlanjut pada usia dewasa, akan sulit diatasi
secara konvensional (diet dan olah raga). Obesitas pada remaja tidak hanya akan
masalah terhadap kehidupan sosial dan emosi yang cukup berarti bagi remaja. Orang
bertubuh besar sering diperlakukan tidak baik, atau dikenal fenomena fatphobia,
sizeism, atau diskriminasi terhadap ukuran. Hal ini tidak boleh dibiarkan karena
termasuk body shaming dan berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang,
termasuk menurunkan rasa percaya diri dan menyebabkan masalah mental (seperti
Remaja yang mengalami overweight biasa pasif dan depresif karena sering
tidak dilibatkan pada kegiatan yang dilakukan oleh teman sebayanya, merasa bentuk
tubuhnya jelek, merasa rendah diri, dan overweight pada remaja akan berakibat pada
fungsi fisik, mental, emosional dan sosial akan berdampak pada kualitas hidupnya
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kelebihan berat badan remaja
dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat, modifikasi perilaku makan,
melakukan aktivitas fisik, dan pantau pertumbuhannya. Pola makan yang merupakan
mengkonsumsi makanan porsi besar melebihi dari kebutuhan, makanan tinggi energy,
tinggi lemak, tinggi karbohidrat sederhana dan rendah serat (Kemenkes RI,2013).
badan normal terhadap isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau makanan, atau
saatnya waktu makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin
makan, bukan makan pada saat ia lapar. Pola makan berlebih inilah yang
menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan jika sang individu tidak
memiliki control diri dan motivasi yang kuat untuk mengurangi berat badan.
remaja overweight atau obesitas untuk diharapkan dapat merubah pola dan kebiasaan
makan berlebihan yang tinggi energi, tinggi lemak jenuh dan rendah konsumsi serat,
Peneliti sudah pernah melakukan teknik EFT saat pelaksanaan mata kuliah
Menengah Pertama Negeri 11 Kota Jambi dimana sekolah tersebut sekaligus menjadi
peneliti saat pelaksanaan PL-KPS di SMP Negeri 11 Kota Jambi, Peneliti melihat
ada 8-10 siswa kelas VIII disekolah tersebut suka menyendiri, kurang aktif dalam
bentuk tubuh yang dimilikinya saat ini sangatlah tidak ideal dibandingkan remaja
putri lainnya. Ia merasa malu dan tidak percaya diri jika bergaul dengan teman
Negeri 11 Kota Jambi pada tanggal 19 November 2018 ditemukan ada ±8 siswa kelas
VIII mengalami permasalahan rendah diri terkait aspek fisik dengan beberapa
indikasi yang nampak yaitu suka menyendiri karena kurang berani untuk berinteraksi
mengerjakan tugas, sering murung, memiliki konsep rendah pada diri sendiri, merasa
bahwa dirinya tidaklah pintar, atau tidak dapat melakukan apa-apa. Inilah beberapa
Salah satu alternatife bantuan yang diberikan peneliti saat pelaksanaan PL-
KPS ialah melakukan penerapan teknik EFT (Emotional Freedom Technique) untuk
mengurangi rasa rendah diri siswa tersebut akan kondisi fisiknya. Setelah didapat
klien yang mengalami permasalahan tersebut dengan menginput berbagai data baik
dengan bantuan Guru BK disekolah maupun observasi langsung oleh peneliti, maka
diadakanlah proses bantuan dengan teknik eft dalam layanan konseling kelompok
6
Peneliti melaksanakan kegiatan dengan tiga siklus , dari hasil yang didapat
masih adanya berbagai kekurangan dan kesalahan baik dalam pelaksanaan kegiatan
maupun faktor-faktror yang terikat didalamnya. Seperti alokasi waktu yang tidak
kurang mendukung kegiatan sehingga peneliti sulit untuk mengontrol fokus klien,
Maupun pada proses ketukan (tapping) terlalu pelan sehingga tidak menimbulkan
reaksi pada titik meridian yang memungkinkan energy negative masih bertahan serta
pada pemberian kalimat afirmasi masih kurang spesifik atas permasalahan klien.
Menurut Sutja (2018:191), cara mudah untuk menemukan belief yang salah
adalah mendengarkan kritikan orang terhadap kita. Ketika kita mendapat kritikan
orang lain, biasanya kita akan menyampaikan alasan sebagai pembelaan. Pembelaan
diri yang kita gunakan untuk menjawab kritikan itu adalah ego depend mechanism
diri yang pada umumnya disadari oleh belief system yang tidak rasional. Setelah
menemukan kepercayaan yang salah itu, untuk tidak terulang lagi pada masa
Technique.
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 11 Kota Jambi pada praktekya sendiri peneliti
menuju kearah yang lebih efektif. Atas dasar pengalaman peneliti dalam
Mengurangi Nafsu Makan Berlebihan Pada Remaja Kelebihan Berat Badan Dalam
B. Batasan Masalah
agar tujuan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan semula yaitu :
2. Adapun siswa yang menjadi subjek dalam penelitian adalah Siswa dengan
Kelebihan Berat Badan (Overweight) dengan IMT (Indeks Masa Tubuh) > 25.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang sudah diuraikan diatas
Teknik EFT (Emotional Freedom Technique) yang dapat Mengurangi Nafsu Makan
Individual?
8
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang akan didapat didalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Sekolah diharapkan dengan adanya penelitian ini pihak sekolah
siswanya, sehingga pihak sekolah dapat mengambil langkah yang tepat untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Dan juga hasil penelitian ini diharapkan dapat
mengembangkan potensi dirinya dengan lebih baik lagi , lebih optimal dan
dengan rasa percaya diri bisa menerima keadaan fisik yang telah dianugerahkan
tuhan kepadanya. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu solusi untuk menekan pola makan berlebihan yang menjadi problema
c. Bagi Peneliti Guna Mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh baik dari proses
formal untuk direalisasikan pada lingkungan kerja nyata sehingga dapat menjadi
F. Pengertian Istilah
selanjutnya disingkat EFT saja adalah model terapi energi psikologis yang
dikembangkan oleh Gary Craig pada tahun 1990 dengan menggabungkan Ilmu
Akupuntur dan Mind Body Meicine (www.emofree.com). Cara kerja EFT adalah
dengan mengetok titik tertentu pada bagian tubuh guna melepaskan penyumbatan
dalam sistem energi yang menjadi sumber intensitas emosional dan fisik sehingga
(Sutja, 2018:1)
10
keadaan dimana berat badan seseorang melebihi normal tapi belum sampai
dikatakan overweight apabila orang tersebut memiiki Indeks Massa Tubuh (IMT)
antara 25-29,99.
oleh seorang konselor terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah