Gambaran diri (Body Image) adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar
dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart and Sundeen , 1991). Sejak
lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain,
kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari
lingkungan (Keliat ,1992).
Gambaran diri (Body Image) berhubungan dengan kepribadian. Cara individu
memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologinya.
Pandangan yang realistis terhadap dirinya manarima dan mengukur bagian tubuhnya akan
lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat,
1992). Individu yang stabil, realistis dan konsisten terhadap gambaran dirinya akan
memperlihatkan kemampuan yang mantap terhadap realisasi yang akan memacu sukses
dalam kehidupan.
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BODY IMAGE
1. Jenis kelamin
Jenis kelamin adalah faktor paling penting dalam perkembangan body image
seseorang. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih negatif
memandang citra tubuhnya dibandingkan laki-laki. Laki-laki ingin bertubuh besar
dikarenakan mereka ingin tampil percaya diri di depan teman-temannya dan
mengikuti trend yang sedang berlangsung. Sedangkan perempuan ingin memiliki
tubuh kurus menyerupai ideal yang digunakan untuk menarik perhatian pasangannya.
2. Usia
Pada tahan remaja, body image menjadi penting. Hal ini berdampak pada usaha
berlebihan pada remaja untuk mengontrol berat badannya. Remaja perempuan
mengalami kenaikan berat badan pada masa pubertas dan menjadi tidak senang
dengan penampilan dan hal ini dapat menyebabkan remaja putri mengalami gangguan
makan (eating disorder).
3. Media Massa
Media yang muncul memberikan gambaran ideal mengenai figur perempuan dan laki-
laki yang dapat mempengaruhi gambaran tubuh seseorang. Media massa memberi
pengaruh yang paling besar. Isi tayangan media sering menggambarkan bahwa
standart kecantikan perempuan adalah tubuh yang kurus, dan gambaran ideal bagi
laki-laki adalah dengan memiliki tubuh yang berotot.
4. Keluarga
Orang tua merupakan model yang paling penting dalam proses sosialisasi sehingga
mempengaruhi gambaran tubuh anaknya melalui modeling, feedback dan instruksi.
Komentar yang dibuat orang tua dan anggota keluarga mempunyai pengaruh yang
besar dalam gambaran tubuh anak- anak. Orang tua yang secara konstan melakukan
diet dan berbicara tentang berat mereka dari sisi negatif akan memberikan pesan
kepada anak bahwa menghawatirkan berat badan adalah sesuatu yang normal.
5. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal membuat seseorang cenderung membandingkan diri dengan
orang lain dan feedback yang diterima mempengaruhi konsep diri termasuk
mempengaruhi bagaimana perasaan terhadap penampilan fisik. Hal inilah yang sering
membuat orang merasa cemas dengan penampilannya dan gugup ketika orang lain
melakukan evaluasi terhadap dirinya.
C. PIRAMIDA MAKANAN (GIZI SEIMBANG)
Yang dimaksud dengan Gizi menurut kamus bahasa Indonesia adalah makanan pokok
yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan. Asupan Gizi atau Nutrisi yang
cukup merupakan hal yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh agar hidup lebih
produktif dan terhindar dari berbagai penyakit. Dikatakan “Gizi yang Cukup” karena
asupannya tidak boleh kurang dari kebutuhan ataupun melebihi kebutuhan tubuh kita.
Kekurangan Gizi akan menyebabkan tubuh lebih rentan terkena penyakit akibat turunnya
daya tahan tubuh sedangkan asupan Gizi yang berlebihan akan menimbulkan resiko
terkenanya penyakit seperti darah tinggi, serangan jantung, stroke dan diabetes. Oleh
karena itu, perlu adanya keseimbangan dalam mengkonsumsi Gizi yang biasanya disebut
dengan Gizi Seimbang yang divisualisasikan seperti bentuk Piramida.
Gizi Seimbang yang biasanya digambarkan dengan bentuk Piramida Makanan adalah
susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau
variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan dan berat badan ideal.
4. Tingkat Keempat
Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan
yang merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Sayur-sayuran sebaiknya
dikonsumsi 3 hingga 5 porsi sedangkan buah-buah dapat dikonsumsi 2 sampai 3
porsi sehari.
5. Tingkat Kelima
Tingkat kelima adalah makanan-makanan yang merupakan sumber protein baik
protein nabati maupun protein hewani. Protein Nabati adalah protein yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan seperti Kacangkacangan dan makanan olahannya (tempe,
tahu). Sedangkan Protein Hewani adalah Protein yang didapat dari hewan
diantaranya seperti daging sapi, ikan, ayam, telur dan produk-produk susu.
Makananmakanan yang berprotein (nabati dan hewani) sebaiknya dikonsumsi 2
hingga 3 porsi setiap hari.
6. Tingkat Tertinggi (Puncak)
Tingkat Tertinggi atau posisi Puncak merupakan makanan-makanan yang tingkat
konsumsinya harus dibatasi. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan butuh akan
makanan-makanan tersebut sangat rendah. Makanan-makanan tersebut diantaranya
adalah Garam, Gula dan Minyak.
Beberapa masalah gizi yang banyak menyerang kaum remaja, seperti dikutip
dari BBCHealth (2012) :
a. Kekurangan zat besi
Kondisi ini merupakan hal yang paling umum dijumpai. Pertumbuhan yang
cepat ditambah dengan gaya hidup dan pilihan makanan yang buruk bisa
mengakibatkan remaja mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, terutama
pada remaja putri ketika ia sudah mengalami menstruasi. Sumber makanan utama
yang mengandung zat besi adalah daging merah, sereal, buah kering, roti dan
sayuran berdaun hijau. Sumber zat besi yang berasal dari non-daging
membutuhkan asupan nutrisi lain untuk meningkatkan penyerapannya seperti
makanan kaya vitamin C (jeruk, blackcurrant dan sayuran berdaun hijau),
sedangkan zat tanin yang terkandung dalam teh bisa mengurangi penyerapan zat
besi.
b. Kekurangan kalsium
Survei menemukan sekitar 25 persen remaja memiliki asupan kalsium lebih
rendah dari yang direkomendasikan sehingga berdampak terhadap kesehatan
tulangnya di masa depan, salah satunya adalah osteoporosis yang membuat tulang
rapuh dan mudah patah.
Tulang akan terus tumbuh dan diperkuat sampai usia 30 tahun dan masa
remaja adalah waktu yang sangat penting untuk perkembangan ini. Nutrisi yang
diperlukan seperti vitamin D, kalsium dan fosfor. Sumber kaya kalsium yang
sebaiknya dikonsumsi adalah susu dan produk susu, misalnya segelas susu, 150
gram yogurt dan sepotong keju ukuran kecil. Jika tidak bisa mengonsumsi produk
susu, maka konsumsilah susu kedelai yang sudah difortifikasi, atau jika takut
dengan kandungan lemak pilihlah susu yang rendah lemak (low fat).
c. Kekurangan gizi akibat salah diet
Berbagai studi melaporkan kaum remaja terutama perempuan banyak yang
tidak puas dengan berat badannya, sehingga melakukan diet dengan cara yang
salah seperti melewatkan waktu makan, menghindari daging merah, tapi
mengonsumsi makanan ringan dan bergula.
Hal ini bukanlah pilihan yang tepat dan sehat karena pada usia tersebut tubuh
mengalami percepatan pertumbuhan yang menuntut adanya peningkatan nutrisi.
Jika diet yang dilakukan salah maka tubuh akan mendapatkan nutrisi yang penting
dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali.
Sebaiknya konsumsilah makanan secara masuk akal, olahraga teratur,
mengurangi makanan bergula dan banyak lemak untuk mengurangi kelebihan
kalori sambil tetap mempertahankan nutrisi yang masuk. Selain itu masa-masa
remaja merupakan waktu yang banyak menyebabkan perkembangan gangguan
makan.
E. AKTIVITAS/OLAHRAGA
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya. Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk
bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk
mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuhdan untuk mengeluarkan sisa-sisa
dari tubuh. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada berapa banyak otot yang
bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan (Almatsier 2006).
Aktivitas fisik diketahui melalui kombinasi metode dua hari recall. Pengukuran
aktivitas fisik dilakukan terhadap jenis aktivitas yang dilakukan subyek dan lama waktu
melakukan aktivitas dalam sehari. WHO 2001 menyatakan bahwa aktivitas fisik adalah
variabel penting dalam penghitungan kebutuhan energi. Berdasarkan WHO (2001),
besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam PAL
(Physical Activity Level) atau tingkat aktivitas fisik. Sebaran subjek berdasarkan aktivitas
fisik dapat dilihat pada table di bawah ini :
Rata-rata tingkat aktivitas fisik atau PAL subjek adalah 1.56±0.09 tergolong dalam
kategori ringan. Sebagian besar aktivitas fisik subjek termasuk dalam kategori ringan
(88.6%) dan sedang (8.6%), Aktivitas fisik subjek sebagian besar tergolong dalam
aktivitas ringan (sedentary). Berdasarkan data recall aktivitas fisik 2 kali selama 24 jam,
sebagian besar aktivitas subjek selain mengajar yaitu mengerjakan pekerjaan rumah tangga
sedangkan untuk waktu senggang dihabiskan untuk bersantai seperti menonton televisi dan
sebagian besar subjek jarang berolahraga. Menurut Wirakusumah (2003) gaya hidup
dengan aktivitas fisik rendah akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh seseorang. Obesitas
disebabkan karena pola makan dan aktivitas fisik yang tergolong aktivitas fisik ringan
sehingga energi yang dikeluarkan tidak sesuai dengan asupan pangan. Jika hal ini terjadi
dalam kurun waktu yang lama dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan lemak di
bawah kulit yang akhirnya terjadi obesitas.
a. Asupan Energi
Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup. Menunjang
pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat,
lemak, dan protein yang ada di dalam bahan makanan. Kandungan karbohidrat,
lemak, dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya. Kebutuhan
energi seseorang menurut FAO/WHO (2001) adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila dia
mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai
dengan kesehatan jangka panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas
fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi (Almatsier 2009).
Setelah dilakukan Uji beda T test pada recall dan record subjek didapatkan
hasil tidak berbeda nyata (p>0.05) antara konsumsi harian subjek sehingga dirata-
ratakan antara konsumsi subjek berdasarkan recall dan record. Rata-rata konsumsi
energi subjek adalah 1868±312 kkal perhari dengan tingkat kecukupan 91.6±16.2%.
sebaran subjek berdasarkan kecukupan kebutuhan energi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
b. Asupan Protein
Protein merupakan kebutuhan penting dalam tubuh kita untuk membentuk
tubuh kita maka protein yang berada dalam makanan berfungsi sebagai zat utama
dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Salah satu fungsi protein sebagai
pembentukan antibodi dan mengangkut zat-zat gizi. Dalam keadaan kekurangan
protein kemampuan tubuh untuk menghalangi pengaruh toksik bahan-bahan racun
ini berkurang sehingga seseorang yang mengalami kekurangan protein lebih rentan
terhadap bahan-bahan racun dan obat-obatan. Selain itu, menyebabkan gangguan
pada absorpsi dan transportasi zat-zat gizi (Almatsier 2009).
Hasil uji beda t test yang dilakukan pada recall dan record konsumsi
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan (p>0.05) antara recall dan record
konsumsi pangan sehingga hasil dirata-ratakan. Rata-rata konsumsi protein subjek
adalah 68.4±12.9 gram perhari dengan tingkat kecukupan 121.0±21.7%. Sebaran
subjek berdasarkan kecukupan kebutuhan protein dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
c. Lemak
Lemak diperlukan sebagai cadangan energi dan pelindung organ tubuh. Satu gram
lemak menghasilkan 9 kalori. Angka Kebutuhan Gizi harian untuk lemak sebesar 62
gram. Lemak juga membantu menjaga kesehatan kulit dan rambut, suhu tubuh,
metabolisme sel tubuh, dan membantu melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Ada dua
jenis sumber lemak, yaitu sumber lemak “baik” dan lemak “jahat”. Lemak "baik” atau
lemak tidak jenuh (unsaturated fat), seperti asam lemak Omega-3 bermanfaat untuk
kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung koroner.
Lemak “baik” bisa diperoleh dari olive oil, canola oil, minyak sayur, kedelai, kacang-
kacangan, biji-bijian, kenari, alpukat. Sedangkan asam lemak Omega-3 banyak
terdapat di ikan salmon dan mackerel. Lemak “jahat” atau lemak jenuh (saturated fat)
dan lemak trans (trans fat) jika dikonsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung karena kadar kolesterol total dan kolesterol jahat LDL meningkat.
Lemak jenuh terdapat pada hewani seperti daging, jerohan, sedangkan lemak trans
terdapat pada minyak sayur yang dihidrogenasi, margarin, serta makanan yang
digoreng. Berdasarkan rekomendasi dari U.S. Department of Agriculture (USDA) dan
the Department of Health and Human Services (HHS), asupan lemak tidak boleh
melebihi 35% dari total kalori harian Anda.
Mikronutrisi adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (hanya
dalam ukuran miligram sampai mikrogram). Beberapa vitamin dan mineral tertentu
termasuk dalam mikronutrisi, begitu juga dengan asam lemak esensial seperti misalnya,
asam linoleat yang baik untuk perkembangan otak.
Vitamin dan mineral diperlukan setiap hari untuk mengatur berbagai proses dalam
tubuh, membantu pembentukan energi serta proses berpikir. Tubuh membutuhkan
vitamin yang tediri dari 2 golongan, yaitu vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A,
D, E, K) dan vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan 8 macam Vitamin B
Kompleks). Selain vitamin, tubuh juga membutuhkan beberapa mineral esensial
seperti besi, mangan, tembaga, selenium, yodida dan fluorida. Selain fluorida, mineral-
mineral tersebut berfungsi mengaktivasi enzim yang berperan dalam metabolisme,
sedang fluorida dibutuhkan untuk bersenyawa dengan kalsium, membantu
menstabilkan mineral dalam tulang dan gigi serta mencegah kerusakan gigi. Beberapa
mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium,
klorida, magnesium dan kalium, yakni sekitar 1-2 gram/hari. Sedang air dibutuhkan
dalam jumlah sekitar 2 liter/hari. Disarankan mengonsumsi 5–9 porsi buah dan sayur
setiap hari. Satu porsi buah dan sayur setara dengan 40 kalori. Buah dan sayur juga
memberikan serat dan fitonutrisi untuk kesehatan optimal.
2. Serat
Serat sangat baik untuk memperlancar fungsi pencernaan, mengurangi perubahan gula
darah dan kolesterol setelah makan serta membantu mengeluarkan bahan-bahan
penyebab kanker yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus besar. Fungsi serat antara
lain : membuat sisa makanan yang tidak terserap cepat keluar dari usus, sehingga
mengurangi penyerapan racun yang ada di sisa makanan, memperlancar buang air
besar sehingga mencegah konstipasi dan penyakit wasir, mengonsumsi sedikitnya 25
gram serat per hari membuat wanita memiliki risiko 40% lebih rendah akan serangan
jantung, membantu menjaga berat badan ideal, menghambat proses penyerapan lemak
dan menciptakan rasa kenyang lebih cepat, dan mencegah risiko diabetes. Penuhi
kebutuhan serat harian Anda dengan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan
serealia. Buah yang berserat tinggi antara lain: jeruk, sirsak, apel, dan pepaya.
Sedangkan sayuran: kacang panjang, buncis, tauge, brokoli, wortel, tomat, dan
kangkung mengandung 2-5 gram serat per 100 gram. Kacang-kacangan dan serealia
mengandung 4-10 gram serat per 100 gram.
OLEH KELOMPOK 7