Anda di halaman 1dari 14

Makalah Teknik Budidaya Tanaman Padi

Mata Kuliah Teknologi Produksi Tanaman Pangan

Disusun Oleh:
William JB/150610130094
Agribisnis A 2013

UNIVERSITAS PADJAJARAN
JATINANGOR
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Padi (Oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi rakyat
Indonesia. Menanam padi sawah sudah mendarah daging bagi sebagian besar
petani di Indonesia. Mulanya kegiatan ini banyak diusahakan di pulau Jawa.
Namun, saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah tidak asing lagi
dengan kegiatan menanam padi di sawah.
Sistem budidaya padi biasanya didahului oleh membuat persemaian. Pembuatan
persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, kemudian
pengolahan tanah yang bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan
alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang
dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap
yaitu pembersihan, pencangkulan, pembajakan, penggaruan, dan
perataan.Dalam penanaman bibit padi harus diperhatikan sebelumnya adalah
persiapan lahan, umur bibit, dan tahap penanaman. Dalam
pemeliharaan meliputi penyulaman dan penyiangan, pengairan, pemupukan,
penyulaman dan penyiangan, dan pengendalian hama dan penyakit.
Pengolahan tanah bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang
semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan
membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah
tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah
sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta
selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk
mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah
perawatan tanaman.
B.

Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar para pembaca bisa lebih
mengetahuiteknik pengolahan tanah pada tanaman padi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Sejarah Tanaman Padi

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar
didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.
Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua
koenig danOryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya
yaitu Oryza stapfii roschev dan Oryza glaberima steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza
officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman
padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang
berusaha memantapkan hasil usahanya dengan cara mengairi daerah yang
curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah
tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

B.

Klasifikasi Tanaman Padi

Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliopsida

Sub Kelas

: Commelinidae

Ordo

: Poales

Famili

: (suku rumput-rumputan)

Spesies

C.
1.

: Oryza sativa L.

Morfologi Tanaman Padi


Akar

Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi
menyerap air danzat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian
atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :

a.

Radikula

Akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang
berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan
ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan
tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.
b.

Akar serabut(adventif)

Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh.
c.

Akar rambut

Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar
ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam
pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek
sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
d.

Akar tajuk (crown roots)

Akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi
berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar
yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah,maka akar-akar
dangkal mudah berkembang.
Bagian akar yang telah dewasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan
akan berwarna coklat, sedangkan akar yangbaru atau bagian akar yangmasih
muda berwarna putih.

2.

Batang

Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun dari
beberapa ruas. Ruas-ruas itu merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung
bubung kosong itu bubungnya ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama.
Ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang. Ruas yang kedua, ruas yang
ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang daripada ruas yang didahuluinya.
Pada buku bagian bawah dari ruas tumbuh daun pelepah yangmembalut ruas
sampai buku bagian atas. Tepat pada buku bagian atas ujung dari daun pelepah
memperlihatkan percabangan dimana cabang yang terpendek menjadi lidah
daun (ligula), dan bagian yamg terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak
yang memiliki bagian auricle pada sebelah kiri dan kanan. Daun kelopak yang
terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari batang disebut
daunbendera. Tepat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula dan daun
bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi.
Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun, dimana terdapat satu
batang tunggal/batang utama yang mempunyai 6 mata atau sukma, yaitu sukma

1, 3, 5 sebelah kanan dan sukma 2, 4, 6 sebelah kiri. Dari tiap-tiap sukma ini
timbul tunas yang disebut tunasorde pertama.

3.

Daun

Padi termasuk tanaman jenis rumput-rumputan mempunyai daun yang berbedabeda, baik bentuk, susunan, atau bagian bagiannya. Ciri khas daun padi adalah
adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah yang menyebabkan daun padi dapat
dibedakan dari jenis rumput yang lain. Adapun bagian-bagian daun padi adalah :
a.

Helaian daun

Terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya memanjang seperti pita.
Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi yang bersangkutan.
b.

Pelepah daun (upih)

Merupakan bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi
memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu
terjadi.
c.

Lidah daun

Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah
daun berbeda-beda, tergantung pada varietas padi. Lidah daun duduknya
melekat pada batang. Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air hujan
diantara batang dan pelepah daun (upih). Disamping itu lidah daun juga
mencegah infeksi penyakit, sebab media air memudahkan penyebaran penyakit.
Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan
dinamakan coleoptile.Coleoptilekeluar dari benih yang disebar dan akan
memanjang terus sampai permukaan air. Coleoptile baru membuka, kemudian
diikuti keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai
puncak yang disebut daun bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada
daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang lebih pendek daripada daundaun di bawahnya, namun lebih lebar dari pada daun sebelumnya. Daun
bendera ini terletak di bawah malai padi. Daun padi mula-mula berupa tunas
yang kemudian berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar
bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun
yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) mempunyai selang waktu 7
hari,dan 7 hari berikutnya akan muncul daun baru lainnya.

4.

Bunga

Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas dinamakan
malai. Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,

sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang.
Panjang malai tergantung pada varietas padi yang ditanam dancara bercocok
tanam. Dari sumbu utama pada ruas bukuyang terakhir inilah biasanya panjang
malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi 3
ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara 20-30 cm),
dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai berkisar
antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang terbanyak
dapat mencapai 30 buah cabang. Jumlah cabang ini akan mempengaruhi
besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa mencapai100120 bunga.
Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.
Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6
buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua
kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu.
(Departemen Pertanian, 1983)
Komponen-komponen (bagian) bunga padi adalah:
a.

Kepala sari

b.

Tangkai sari

c.

Belahan yang besar (Palea)

d.

Belahan yang kecil (Lemma)

e.

Kepala putik

f.

Tangkai bunga

5.

Buah

Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah.

D.

Syarat Tumbuh

Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau
lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 C.
Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan

diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18-22 cm dengan pH antara 4-7.

E.

Teknik Budidaya

Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak
dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses
pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama
harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit
yang sering kali menurunkan produksi.
1.

Persemaian

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan


persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di
persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu
persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk
mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
2.

Persiapan dan Pengolahan Tanah Sawah

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat


tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki
oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a.

Pembersihan

b.

Pencangkulan

c.

Pembajakan

d.

Penggaruan

e.
3.

Perataan
Penanaman

Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :


a.

Persiapan lahan

Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami
bibit padi.
b.

Umur bibit

Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it tersebut segera
dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit.
c.

Tahap penanaman

Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :


1)

Memindahkan bibit

Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari (tergantung jenis padinya,
genjah/dalam) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
2)

Menanam

Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah sistem
larikan (cara tanam), jarak tanam, hubungan tanaman, jumlah tanaman tiap
lobang, kedalam menanam bibit, cara menanam.

4.

Pemeliharaan

Meliputi :
a.

Penyulaman dan penyiangan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyulaman yaitu bibit yang
digunakan harus jenis yang sama, bibit yang digunakan merupakan sisa bibit
yang terdahulu, penyulaman tidak boleh melelewati 10 hari setelah tanam,
selain tanaman pokok (tanaman pengganggu) supaya dihilangkan.
b.

Pengairan

Pengairan disawah dapat dibedakan menjadi pengairan secara terus-menerus


dan pengairan secara piriodik.
c.

Pemupukan

Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat


penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan/produksi.
d.

Pengendalian Hama dan Penyakit

1)

Hama putih (Nymphula depunctalis)

Gejala : Menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang


sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi.
Pengendalian : Pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan
musuh alami, menggugurkan tabung daun. Menggunakan BVR atau Pestona.
2)

Padi Thrips (Thrips oryzae)

Gejala : Daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan,


pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi.
Pengendalian: BVR atau Pestona.
3)

Wereng

Penyerang batang padi : Wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), Wereng padi
berpunggung putih (Sogatella furcifera). Wereng penyerang daun padi : Wereng
padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).Merusak dengan cara
mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus.
Gejala : Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman
seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Pengendalian : Bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng
seperti IR 36, IR 48, IR 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan,
melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah.
Penyemprotan BVR.
4)

Walang sangit (Leptocoriza acuta)

Menyerang buah padi yang masak susu.


Gejala : Buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat
dan tidak enak, pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintikbintik hitam.
Pengendalian : Bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan
memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba.
Penyemprotan BVR atau Pestona.

BAB III
PEMBAHASAN

A.

Pengolahan Tanah Tanaman Padi

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang
semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan
membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah
tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah
sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta
selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk
mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah
perawatan tanaman.

B.

Tahapan Pengolahan Tanah

Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatankegiatan


sebagai berikut :
1.

Perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran

Sebelum penggarapan tanah dimulai, Pematang/Galengan harus dibersihkan dari


rerumputan, diperbaiki, dan dibuat cukup tinggi. Fungsi utama untuk menahan
air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan, sebab dalam
penggarapan tanah air tidak boleh mengalir keluar. Fungsi selanjutnya berkaitan
erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.
Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rumput-rumput. Kegiatan ini
bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma
yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada
bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah.
2.

Pencangkulan

Setelah dilakukan perbaikan Pematang/Galengan dan Saluran, tahap berikutnya


adalah pencangkulan. Sudutsudut petakan dicangkul untuk memperlancar
pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan
dengan saat pengolahan tanah.

3.

Pembajakan dan Penggaruan

Pembajakan dan Penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua


kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanam padi.
a.

Pembajakan

Airi petakan sawah seminggu sebelum pembajakan, untuk melunakan tanah dan
menghindarkan melekatnya tanah pada mata bajak. Terlebihdahulu dibuat alur
ditepi dan ditengah petakan sawah agar air cepat membasahi saluran petakan.
Kedalaman dalam pembajakan + 15-25 cm. Hingga tanah benar-benar terbalikan
dan hancur.
Adapun manfaat dari pembajakan adalah sebagai berikut :
1)
Pemberantasan gulma, sebab dengan pembajakan tumbuhan dan biji
gulma akan terbenam.
2)
Menambah unsur organik, karena pupuk hijau yang berasal dari rumput
akan terbenam dan tercampur dengan tanah.
3)

Mengurangi pertumbuhan hama penyakit.

Setelah dibajak tanah segera harus digenangi, untuk mempercepat pembusukan


sisa-sisa tanaman dan menghindari hilangnya nitrogen juga melunakan
bongkahan tanah yang disebabkan pembajakan. Penggenangan dilakukan
selama kira-kira seminggu.
b.

Penggaruan

Sebelum penggaruan dimulai, terlebihdahulu air didalam petakan dibuang,


ditinggalkan sedikit untuk membasahi bongkahan bongkahan tanah. Selama
penggaruan, saluran pemasukan dan pembuangan air harus ditutup, untuk
menjaga supaya sisa air jangan sampai habis keluar dari petakan.Dengan cara
menggaru tanah memanjang dan melintang, bongkahan-bongkahan tanah dapat
dihancurkan. Dengan penggaruan yang berulang-ulang :
1)

Peresapan air ke bawah dikurangi

2)

Tanah menjadi rata

3)

Penanaman bibit menjadi mudah

4)

Rumput-rumput yang ada akan terbenam

Setelah penggaruan pertama, sawah digenangi lagi selama 7-10 hari.

4.

Peratakan

Proses perataan sebenarnya adalah penggaruan yang kedua, yang dilakukan


setelah lahan digenangi 7-10 hari. Pengaruan yang kedua ini dilakukan dengan
maksud :

a.

Meratakan tanah sebelum tanam pindah

b.

Membenamkan pupuk dasar guna menghindari denitrifikasi

c.

Melumpurkan tanah dengan sempurna

Tahapan pengolahan tanah mulai dari perbaikan pematang/galengan sampai


perataan memerlukan waktu 25 hari atau sama dengan umur bibit di
persemaian.

C.

Secara Umum Pengolahan Tanah Meliputi 3 Fase

1.

Penggenangan tanah sawah sampai tanah jenuh air.

2.

Membajak sebagai awal pemecahan bongkah dan membalik tanah.

3.

Menggaru untuk menghancurkan dan melumpurkan tanah.

Untuk 3 fase pengolahan tanah tersebut menggunakan 1/3 kebutuhan air


dari totalkebutuhan air selama pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah
dengan cara basah yaitu tanah sawah dibajak dalam keadaan basah dan digaru
memanjang dan menyilang sampai tanah melumpur dengan baik. Pengolahan
tanah paling lambat 15 hari sebelum pemindahan bibit

D.

Ciri-ciri Tanah Telah Selesai Diolah dan Siap Untuk Ditanami

1.

Tanah terolah sampai berlumpur

2.

Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah

3.

Permukaan tanah rata

4.

Pupuk tercampur rata

5.

Bersih dari sisa gulma dan tanaman

BAB IV
KESIMPULAN

Padi memiliki morfologi diantara lain terdapat akar, batang, daun, bunga dan
buah/malai. Dimana padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25
spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika,
Amerika dan Australia.

Teknik pengolahan tanah yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak
dilakukan perbaikan pematang/galengan sampai perataan. Dalam proses
tahapan pengolahan tanah harus diperhatikan dengan baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Epetani. 2010. Pengolahan Lahan Padi Sawah. http://epetani.pertanian.go.id


Hardyya. 2012. Pengolahan Tanah Sawah. http://jelajahfapertart.blogspot.com
Mars, Santa. 2013. Teknik Budidaya Tanaman Padi.
http://newfachrulislami.blogspot.com
Purniati, Popy. 2013. Makalah Tentang Padi Sawah.
http://popypurniati.blogspot.com
Solah, Aa. 2012. Pengolahan Tanah Pada Tanaman
Padi. http://www.caragampang.com

Tikha, Tjatoer. 2011. Pengolahan Lahan Sawah.


http://tjatoertikha2712.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai