Anda di halaman 1dari 21

Usulan Penelitian

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA


KOPERASI UNIT DESA GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG

Oleh
Fuad Kurniawan Akbar
05610214

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FEBRUARI 2010

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA


KOPERASI UNIT DESA GONDANGLEGI
KABUPATEN MALANG
A.

Latar Belakang Masalah


Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian
yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional.
Program-program pemerintah untuk

membangun masyarakat pedesaan,

seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah sekarang dilakukan


melalui KUD. Mengembalikan peran kunci KUD , merupakan konsekuensi
tuntutan pembangunan ekonomi kerakyatan. Hal ini sejalan dengan prinsipprinsip dan nilai-nilai koperasi untuk menyejahterakan anggota serta
masyarakat pedesaan, termasuk membantu berbagai program pemerintah
dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Koperasi Unit Desa mempunyai peran penting bagi masyakat dan
KUD, seperti penyaluran sarana produksi, pengadaan pangan, dan program
pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan, memperkuat peran KUD
dalam program ketahanan pangan dengan sistem pembinaan organisasi yang
mengarah pada keswadayaan masyarakat dan anggotanya, mengintegrasikan
kelompok tani dan gabungan kelompok tani sebagai salah satu organ dalam
struktur KUD, peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam manajemen
KUD melalui pendidikan perkoperasian, pelatihan. Dengan demikian, KUD

akan menjadi lembaga ekonomi rakyat pedesaan yang mandiri dan tangguh (
http://www.ugm.ac.id/index).
Keadaan koperasi di Kabupaten Malang pada saat ini mengalami
peningkatan dalam hal prestasi, ini bisa dilihat dari terpilihnya Kabupaten
Malang menjadi tuan rumah hari koperasi (Harkop) ke 62 Provinsi Jawa
Timur. Pada tahun 2007 lalu terpilih menjadi salah satu kabupaten penggerak
koperasi. Pada tahun 2008 Bupati malang menerima penghargaan satya
Lancana pembangunan koperasi dan Koperasi berprestasi tingkat Nasional
tahun 2006 s/d 2008. Sehingga sampai saat ini Kabupaten malang merupakan
barometer

koperasi

tingkat

provinsi

maupun

skala

nasional

(http://malangraya.web.id).
Tabel 1. Perkembangan Koperasi di Kabupaten Malang
Tahun
Kategori

2008

2009

1. Jumlah koperasi
631
640
a. Koperasi stabilisasi
152
262
b. Koperasi konsolidasi
144
248
2. Keanggotaan koperasi
256.437
257.580
3. Pengurus koperasi
1967
2434
4. Pengawas koperasi
1169
1195
5. Karyawan koperasi
7675
7899
6. Modal usaha koperasi
Rp. 199,5 Miliar
Rp. 278,2 Miliar
Sumber: http://malangraya.web.id diunduh pada tanggal 20 januari 2009
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan umum koperasi
di Kabupaten malang menunjukkan peningkatan dari tahun 2008-2009.
Apabila dilihat dari jumlah koperasi, keanggotaan, pengurus, pengawas,
karyawan, modal usaha dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Dengan demikian, diharapkan koperasi dapat mensejahterakan anggota dan

masyarakat pedesaan, melakukan kerjasama denagan petani, mengurangi


pengangguran di Kabupaten Malang.
Koperasi Unit Desa Gondanglegi Kabupaten Malang merupakan
koperasi yang mengelola beberapa unit usaha yang sampai saat ini terdiri dari
unit tebu rakyat intensifikasi, unit simpan pinjam, unit susu dan saper, unit
pakan dan ternak, unit listrik, unit bongkar ratoon, unit simpan pinjam
swamitra. Dari unit usaha yang dikelola oleh pihak koperasi menunjukkan
adanya peningkatan SHU (Sisa Hasil Usaha) dalam lima tahun terakhir.
Seperti yang terdapat pada tabel 2.
Tabel 2. Sisa Hasil Usaha Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2005-2009
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009

SHU
Rp. 167.831.547
Rp. 335.832.091
Rp. 315. 562.710
Rp. 376.362.438
Rp. 405.495.170

Sumber: Laporan RAT KUD Gondanglegi 2009

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah Sisa Hasil Usaha pada
Koperasi Unit Desa Gondanglegi menunjukkan peningkatan, meskipun pada
tahun 2007 Sisa Hasil usaha mengalami penurunan, karena

unit yang

dikelola seperti unit tebu rakyat intensifikasi, unit susu dan saper, unit pakan
dan ternak mengalami penurunan yang pada waktu itu petani banyak yang
gagal panen. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi KUD Gondanglegi
untuk selalu berupaya meningkatkan Sisa Hasil usaha dan kualitas
koperasinya, dan pada tahun berikutnya terbukti mengalami peningkatan
jumlah Sisa Hasil Usaha.

Tujuan dari Koperasi Unit Desa Gondanglegi meliputi peningkatan


sumberdaya manusia, pembukaan unit baru, penguatan sistem manajemen,
guna meningkatkan kualitas koperasi. Adapun cara-cara pencapaiannya
dengan melaksanakan standard Operasioanal Tata kelola Koperasi yang baik,
mengurangi biaya-biaya di unit-unit, tanpa mengurangi kecepatan pelayanan,
memberi imbalan bagi karyawan berupa insentif kehadiran dan insentif
lainnya sesuai dengan kinerjanya, membuka kembali penggilingan padi
melalui kerjasama dengan Bulog sebagai mitra pengadaan beras.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada
perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras
dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan
dalam pencapain tujuan yang efektif dan efesien. Perencanaan keuangan
mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan
keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang
diperlukan perusahaan di masa yang akan datang.
Perencanaan keuangan sangat dibutuhkan oleh Koperasi Unit Desa
Gondanglegi guna mengantisipasi penurunan Sisa Hasil Usaha dan ketepatan
dalam menentukan kebutuhan dana dimasa yang akan datang. Berdasarkan
penjelasan di atas, penelitian akan difokuskan untuk mengetahui dana
tambahan di dalam koperasi Unit Desa. Data yang digunakan adalah laporan
keuangan secara tahunan yaitu pada tahun 2005-2009. Oleh karena itu, judul
yang diambil oleh peneliti adalah Penyusunan Rencana Keuangan pada

Koperasi Unit Desa Gondanglegi di Kabupaten Malang.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa nilai dari pertumbuhan penjualan pada Koperasi Unit Desa
Gondanglegi tahun 2010?
2. Berapa nilai dana tambahan (AFN) untuk mendukung tercapainya nilai
penjualan

yang diharapakan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun

2010?

C. Batasan Penelitian
Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian dan menghindari
pembahasan yang meluas maka pembahasan masalah ini hanya dibatasi pada
masalah menetapkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2010 dan besarnya
tambahan dana yang diperlukan.

D.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
a.

Untuk mengetahui nilai dari pertumbuhan penjualan pada Koperasi


Unit Desa Gondanglegi tahun 2010.

b.

Untuk mengetahui berapa dana tambahan (AFN) untuk mendukung


tercapainya penjualan Koperasi Unit Desa Gondanglegi tahun 2010.

2. Kegunaan Penelitian
a.

Bagi Pihak Manajemen Koperasi Unit Desa Gondanglegi


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menyusun rencana keuangan di masa mendatang.

b.

Bagi Kreditur Koperasi Unit Desa Gondanglegi


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan investasi pada koperasi Unit Desa gondanglegi.

c.

Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
referensi, baik untuk penelitian serupa atau untuk menambah
pengetahuan mengenai penyusunan rencana keuangan koperasi.

E. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2007), dengan objek
penelitian yaitu Perusahaan meubel lindah Pasuruan. Kesimpulan yang
diperoleh dari penelitian tersebut bahwa nilai penjualan estimasi sebesar
Rp 9.042.413.886,00 atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,03% dan
hasil perhitungan mengenai pertumbuhan penjualan maka laba yang
diestimasikan tahun 2007 yaitu Rp 544.778.029,00 Adapun dalam
merealisasikan atas peningkatan penjualan tahun 2007 membutuhkan

nilai aset sebesar Rp 9.203.961,00 Dengan demikian besarnya dana


tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar Rp 39.747.289,00.
2. Tinjauan Teori
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan
sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang
mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol kegiatan perusahaan
untuk mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan
keuangan: (1) Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari
penyusunan budget kas perusahaan (2) Perencanaan laba, Perencanaan
laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma.
(Sundjaja dan Barlian, 2003:163).
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang
penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian financial harus selalu
mengadakan forecasting (Peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang
akan datang tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan financial jangka
panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan
jangka pendek (short

range financial planning). Keuntungan yang

diperoleh dari adanya perencanaan finansial adalah dihindarkannya


pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang
sangat kompleks (Gitosudarmo dan Basri, 1995:265).
Rencana-rencana aktivitas tentu saja haruslah ditujukan untuk
mencapai tujuan-tujuan finansial. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
bagian finansial harus melaksanakan 4 fungsi yaitu:

a.

Fungsi investasi.

b.

Fungsi mencari dana.

c.

Fungsi pembelanjaan.

d.

Fungsi pembagian laba.


Langkah-langkah

dalam

penyusunan

rencana

meliputi

(Gitosudarmo dan Basri, 1995:268-269):


1.

Merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang.

2.

Berupa formulasi dari politik keuangan perusahaan.

3.

Menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas yang saling


berhubungan.

4.

Mengusahakan adanya fleksibilitas.


Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai dengan

tinjauan atas penjualan selama lima tahun atau sepuluh tahun yang lalu,
yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan
untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 2001: 117). Ramalan
penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan dimasa
yang akan datang. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif
dan kualitatif. Pengukuran kuantitatif biasanya menggunakan metode
statistik dan matematik, sedangkan

pengukuran secara kualitatif

biasanya menggunakan pendapat.


Peramalan penjualan merupakan alat bantu yang penting dalam
perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.
Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang

pada umumnya berada diluar kendali manajemen (Yamit, 2005: 13).


Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
peramalan merupakan suatu metode yang digunakan untuk membuat
suatu perkiraan yang akan terjadi pada masa yang akan datang dalam
rangka untuk mewujudkan tingkat efektivitas dan efisiensi sumber daya
yang dimiliki perusahaan.
Metode-metode yang dapat digunakan dalam peramalan
keuangan meliputi:
a.

Metode rasio konstan (constant ratio method)


Suatu metode untuk meramalkan laporan keuangan dan
kebutuhan keuangan di masa mendatang, dengan asumsi rasio-rasio
keuangan tertentu

akan tetap kostan (Brigham dan Houston,

2001:120).
b.

Metode Trend Kuadrat Terkecil (Least Squares Method)


Metode trend kuadrat terkecil (Least Squares method)
digunakan untuk menentukan persamaan linier estimasi, yang berarti
memilih satu kurva linier dari beberapa kemungkinan kurva yang
dapat dibuat dari data yang ada yang mempunyai kesalahan (error)
paling kecil dari data aktual dengan data estimasinya. Kriteria ini
dikenal dengan prinsip kuadrat terkecil (Principle of Least Square).
Y = a + bX (Brigham dan Houstoon 2001: 121).
Y = adalah variabel dependen (penjualan)
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurvs linier


X = adalah variabel independen (rentan waktu)
c.

Metode prosentase penjualan


Suatu

metode

peramalan

kebutuhan

keuangan

dengan

menghitung berbagai pos neraca sebagai persentase penjualan dan


mengalikan persentase tersebut dengan penjualan yang diharapkan
pada masa sehingga neraca proforma dapat disusun (Weston dan
Brigham, 2001:337).
Rumus untuk meramal kebutuhan dana menggunakan metode
prosentase penjualan sebagai berikut (Weston dan Copeland,
1995:320):
Dana ekstern yang dibutuhkan =

A
L
(TR)(TR)-bc[TR2]
TR
TR

Keterangan :
A
TR

= harta yang bertambah secara spontan sesuai dengan


pendapatan atau penjualan total yang dinyatakan dalam
prosentase dari pendapatan (penjualan) total.

L
= kewajiban yang bertambah secara spontan sesuai dengan
TR

pendapatan total yang dinyatakan dalam persen dari


pendapatan atau penjualan total.
TR = perubahan dalam pendapatan atau penjualan total.
C

TR2 =

marjin laba terhadap penjualan.


proyeksi pendapatan untuk tahun itu.

rasio retensi laba.

Perbandingan Antara Metode Peramalan:


1) Metode rasio konstan (constant ratio method)
Metode ini menganggap bahwa rasio-rasio keuangan tertentu
seperti rasio biaya operasi, tarif pajak, beban bunga dan rasio
pembayaran deviden akan tetap konstan.
2) Metode Kuadrat Terkecil
Merupakan suatu gerakan lamban jangka panjang dan cenderung
menuju ke satu arah dalam suatu data runtut waktu. Dalam analisis
tren tidak ada ketentuan jumlah data historis (n) yang dianalisis
semakin banyak semakin baik perhitungan analisinya.
3) Metode prosentase penjualan
Metode ini menganggap bahwa rekening-rekening neraca
tertentu bervariasi secara langsung dengan penjualan, yaitu bahwa
perbandingan rekening-rekening tertentu dengan penjualan adalah
konstan
Koperasi Unit Desa sebagai pusat pelayanan dan kegiatan
perekonomian pedesaan memiliki dan melakukan fungsi (Anoraga dan
Ninik, 2007:27):
a.
Perkreditan, untuk keperluan produksi da penyediaan kebutuhan
modal kerja usaha bagi anggota KUD dan bagi warga desa
b.

umumnya.
Penyediaan dan penyaluran sarana-sarana produksi seperti sarana
sebelum dan sesudah panen, sarana produksi untuk keperluan

produksi kerajinan dan sebagainya, penyediaan dan penyaluran


barang-barang, keperlua sehari-hari khususnya Sembilan pokok
c.

dan jasa lainnya.


Pengelolaan dan pemasaran hasil produksi industrri dan sebagainya

d.

dari para anggota KUD dan warga umumnya.


Kegiatan
perekonomian
lainnya
seperti

e.

pengangkutan.
Dalam melaksanakan

tugasnya

KUD

harus

perdagangan,
benar-benar

mementingkan pemberian pelayanan kepada para anggota dan


masyarakat, serta menghindarkan kegiatan menyaingi kegiatan
anggota sendiri.

F. Kerangka penelitian
Perusahaan beroperasi dengan melakukan kegiatan operasionalnya
berupa pengelolaan unit-unit usaha yang dikelolanya. Langkah pertama
meramalkan laporan keuangan meliputi menghitung pertumbuhan penjualan,
menghitung laporan laba/ rugi tahun

2010 yang diproyeksikan dan

menghitung laporan neraca tahun 2010 yang diproyeksikan. Langkah


berikutnya menetapkan berapa besarnya dana tambahan (AFN) dalam
perusahaan.
Langkah selanjutnya mengetahui kinerja keuangan. Kinerja Keuangan
dalam perusahaan ini adalah mengetahui besarnya ramalan penjualan,
besarnya laba/rugi yang diproyeksikan tersebut, menambah atau mengurangi
modal dan besarnya peningkatan total aktiva yang dipakai, untuk membiayai
penjualan yang diramalkan dan mencari alokasi sumber-sumber tambahan

Tujuan perusahaan

dana. Dilihat dari kinerja keuangan dapat diketahui kinerja perusahaan


mengalami penurunan atau peningkatan petumbuhan penjualan. Sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 1.

Kinerja Perusahaan

Kinerja
Operasional

Kinerja
Pemasaran

Kinerja
Keuangan

Kinerja Sumber
Daya manusia

Menetapkan Dana
Tambahan (AFN)
Menghitung pertumbuhan Penjualan,
Perhitungan Proyeksi Laba / Rugi,
Perhitungan Proyeksi Neraca pada
tahun 2010
Operasi Perusahaan
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
G. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa Gondanglegi
Kabupaten Malang yang terletak di Jl. Diponegoro No.89 Gondanglegi.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus dalam arti, kesimpulan dan
saran hanya dapat diterapkan pada Koperasi Unit Desa Gondanglegi.
3. Variabel dan Definisi Operasioanal variabel

Definisi operasioanalvariabel adalah penjelasan variabel yang akan


diteliti. Variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah:
a. Pertumbuhan Penjualan merupakan peningkatan jumlah atau volume
penjualan yang telah dicapai oleh Koperasi Unit Desa Gondanglegi
tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
b. Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang
sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh
suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
1. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimilki oleh
perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan
pada tahun 2005-2009.
2. Rugi yaitu penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode pada tahun
2005-2009.
3. Penjualan adalah serangkaian langkah yang dilalui oleh tenaga
penjual dalam sebuah organisasi tertentu untuk menawarkan suatu
produk jasa tertentu kepada konsumen pada tahun 2005-2009.
c. Rekening-rekening neraca yaitu merupakan laporan yang sistematis
tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu, yang meliputi:
1. Aktiva merupakan sumber ekonomi yang digunakan oleh
perusahaan dalam rangka untuk menjalankan aktivitasnya.
2. Kewajiban lancar merupakan utang yang akan segera dilunasi
dalam waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu periode

normal sejak tanggal pelaporan (tanggal neraca) dan pelunasannya


biasanya menggunakan sumber ekonomis aktiva lancar.
3.

Modal sendiri adalah sisa aset yang dimilki oleh perusahaan


dikurangi dengan hutang yang dimilki oleh perusahaan.

d. AFN (Additional Fund Needed) adalah dana yang harus diperoleh


perusahaan secara eksternal melalui pinjaman atau dengan menjual
saham biasa atau preferen baru.
AFN = (A*/So) S-(L*/So) S-MS1(1-d)
Keterangan :
AFN

= Dana tambahan yang diperlukan.

A*

= Aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan.

So

= Penjualan selama tahun lalu.

A*/So = Kenaikan aktiva yang diperlukan terhadap kenaikan


penjualan.
L*

= Kewajiban yang naik secara spontan.

L*/So = Kewajiban yang naik secara spontan sebagai persentase dari


penjualan atau dana pembiayaan yang dihasilkan secara
spontan untuk setiap kenaikan penjualan.
S1

Total

penjualan

yang

diproyeksikan

berikutnya.
S

= Perubahan penjualan.

= Marjin laba atau besarnya laba.

= Persentase laba yang dibagikan.

untuk

tahun

4. Data dan Sumber Data


a. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti.
Data yang digunakan berupa data laporan keuangan yang terdiri dari
laporan neraca dan laporan laba rugi dari Koperasi unit Desa
Gondanglegi Kabupaten Malang tahun 2005 sampai 2009.
b. Sumber Data
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh data dari
sumber data sekunder yang diterbitkan oleh pihak Koperasi Unit Desa
Gondanglegi Kabupaten Malang.

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ayaitu
dokumentasi, artinya mempelajari serta menyalin catatan atau dokumen
yang berhubungan dengan data yang diperlukan berupa laporan keuangan
yang terdiri dari laporan neraca dan laporan laba rugi, yang bersumber
dari Koperasi Unit Desa Gondanglegi selanjutnya sumber data tersebut
dipelajari, diklasifikasikan kemudian dianalisa.
6. Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan peneliti terdiri dari
beberapa langkah yaitu meliputi:
a.

Pertumbuhan penjualan

Untuk mengetahui tingkat penjualan dalam penelitian ini


penulis menggunakan pertumbuhan penjualan. Adapun persamaan
yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan,
yaitu:
Gt

SRt - SRt - 1
x 100%
SRt - 1

Keterangan:
Gt

tingkat pertumbuhan penjualan.

SRt

penjualan pada tahun t.

SRt-1

penjualan pada tahun t-1.

b. Meramalkan Laporan Rugi Laba tahun 2010


Laporan rugi-laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk
mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah
laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun
tersebut.
c. Meramalkan Neraca tahun 2010
Jika penjualan dinaikkan, maka aktiva juga harus tumbuh.
Karena perusahaan beroperasi pada kapasitas penuh, maka setiap pos
aktiva harus ditambah jika ingin tingkat penjualan yang lebih tinggi.
d. Menetapkan Dana Tambahan yang Diperlukan
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya
AFN, yaitu:
AFN

= Dana tambahan yang diperlukan.

A*

= Aktiva yang terkait secara langsung pada penjualan.

So

= Penjualan selama tahun lalu.

A*/So = Kenaikan aktiva yang diperlukan terhadap kenaikan

penjualan.
L*

= Kewajiban yang naik secara spontan.

L*/So = Kewajiban yang naik secara spontan sebagai persentase


dari penjualan

atau dana pembiayaan yang dihasilkan

secara spontan untuk setiap kenaikan penjualan.


S1

Total

penjualan

yang

diproyeksikan

untuk

tahun

berikutnya.
S

= Perubahan penjualan.

= Marjin laba atau besarnya laba.

= Persentase laba yang dibagikan.

H. Jadwal Penelitian
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 7 bulan dengan alokasi
waktu tercaantum seperi di Tabel 3.
Tabel 3. Jadwal Penelitian
Tahapan dan
Kegiatan
Nov
penelitian
Penyusunan
xx
Usulan
Peneltian
Pengumpulan
Data
Pengolahan
dan Analisis
Data
Penyusunan
Laporan
penelitian

Des

Jan

xx

xx

xx

xx

Waktu (bulan)
Feb
Mar

xx

Apr

Mei

xx

xx

xx

DAFTAR PUSTAKA
Anoraga dan Ninik. 2007. Dinamika Koperasi. Cetakan kelima Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Brigham, F. Eugene dan Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi
kedelapan. . Buku kedua. Jakarta: Erlangga.
Dwi. 2007. Penyusunan Rencana Keuangan pada Perusahaan Meubel Indah.
Pasuruan: Universitas Muhammadiyah Malang.
Gitosudarmo dan Basri. 1995. Manajemen Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta:
BPFE.
Indriantoro, N dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE.
Sundjaja dan Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi kelima. cetakan
kedua. Jakarta: Literitas lintas media.
Weston J.Fred dan Brigham F. Eugene. 2001. Dasar-dasar manajemen
keuangan. Edisi dua. Jakarta: Erlangga
Weston J. Fred dan Copeland E. Thomas. 1995. Manajemen keuangan. Edisi
sembilan. Jakarta: Binarupa Aksara.

Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Persediaan. Cetakan ketiga. Yogyakarta:


Ekonosia.
2009. Kabupaten Malang daerah penggerak Koperasi tingkat
nasional. http://malangraya.web.id (diakses tanggal 20 Januari 2010).
2009. Revitalisasi peran KUD. http://www.ugm.ac.id/index (diakses
tanggal 27 Januari 2010).

Anda mungkin juga menyukai