1 Tugas Ifas-Efas DLL
1 Tugas Ifas-Efas DLL
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
BAB I
BAB II
......................................................................
.............................................................................
ii
: PENDAHULUAN
.................................................
Latar Belakang
.................................................
......................
...................................................................
...................................................................
3
4
...................................................
5
8
9
11
14
BAB IV : PENUTUP
..........................................................
16
Penutup
............................................................
Saran
................................................................
16
16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan
untuk membeli atau membayar berbagai keperluan; terkadang pula
kebutuhan yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang
dimilikinya. Kalau sudah demikian maka mau tidak mau harus
mengurangi berbagai keperluan yang dianggap tidak penting,
namun untuk keperluan yang sangat penting terpaksa harus
dipenuhi dengan berbagai cara seperti meminjam dari berbagai
sumber dana yang ada.
Jika kebutuhan dana jumlahnya besar, maka dalam jangka
pendek sulit untuk dipenuhi, apalagi jika harus dipenuhi lewat
lembaga perbankan. Namun jika dana yang dibutuhkan relatif kecil
tidak jadi masalah, karena banyak tersedia sumber dana yang
murah dan cepat, mulai dari pinjaman ke tetangga, tukang ijon
sampai kepinjaman dari berbagai lembaga keuangan lainnya.
Bagi mereka yang memiliki barang-barang berharga,
kesulitan dana dapat segera dipenuhi dengan cara menjual barang
berharga tersebut, sehingga sejumlah uang yang diinginkan dapat
terpenuhi. Namun resikonya barang yang telah dijual akan hilang
dan sulit untuk kembali. Kemudian jumlah uang yang diperoleh
terkadang
lebih
dari
yang
diinginkan
sehingga
dapat
mengakibatkan pemborosan.
Untuk mengatasi kesulitan di atas dimana kebutuhan dana
dapat dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka
masyarakat dapat menjaminkan barang-barang berharga tertentu
ke lembaga tertentu. Barang yang dijaminkan ter sebut pada waktu
tertentu dapat ditebus kembali setelah pinjaman di lunasi. Ke
giatan menjaminkan barang-barang untuk memperoleh sejumlah
uang dan dapat di tebus kembali setelah jangka waktu tertentu
tersebut disebut dengan nama usaha gadai.
1
Dengan
usaha
gadai
masyarakat
tidak
perlu
takut
dapat
disesuaikan
dengan
har
ga
barang
yang
BAB II
PROSES MANAJEMEN STRATEGIS
dalam
bentuk
pajak
dan
bagi
keuntungan
kepada
1. Visi
Visi dari Perum Pegadaian adalah Pegadaian pada tahun
2010 menjadi perusahaan yang modern, dinamis, dan inovatif
dengan usaha utama gadai.
2. Misi
Sedangkan misi Perum Pegadaian adalah Ikut membantu
program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
3
gadai
kepada
masyarakat
agar
terhindar
dari
praktek
pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar dan membina pola
perkreditan supaya benar-benar terarah dan berman faat. Misi
perusahaan dirumuskan dengan pertimbangan jangan sampai misi
perusahaan itu justru mem batasi ruang gerak perusahaan dan
sasaran pasar tidak hanya masyarakat kecil dan golongan menengah
saja maka terciptalah misi perusahaan Perum Pegadaian yaitu ikut
membantu
program
pemerintah
dalam
upaya
meningkatkan
dikatakan
lembaga
dibidang
bahwa
sebenarnya
keuangan
yang
Pegadaian
mempunyai
adalah
visi
sebuah
dan
misi
BAB III
PEMBAHASAN
strategis
internal/IFAS
bobot
menggunakan
penilaian
menggunakan
skala
ordinal
yaitu
dengan
menggunakan urutan paling ren dah mulai dari (0) sebagai berikut :
0,00
5 : sangat berpengaruh
4 : berpengaruh
3 : cukup berpengaruh
5
2 : tidak berpengaruh
1 : sangat tidak buruk
Sistem
dan
prosedur
yang
relative
cepat
menempati
relative
cepat
mempunyai
dampak
yang
sangat
kesejahteraan
masyarakat
golongan
menengah
pinjaman
kepada
masyarakat
dengan
moto
dibawah
system
dan
prosedur
yang
relatif
cepat
program
pemerintah
dalam
meningkatkan
dengan
memberikan
solusi
keuangan
yang
terbaik
melalui
telah
memberikan
melaksanakan
kegiatan
dalam
bentuk
penyaluran
dana
ke
kegiatan
promosi
dengan
efektif.
Ketidakefektifan
faktor
kelemahan,
dan
ketidakefektifan
promosi
pemanfaatan
tingkat
keamanan.
Lokasi
strategis
sangat
jasa
kredit
uang,
maka
masyarakat
tersebut
TABEL
IFAS (INTERNAL STRATEGIC FACTORS ANALYSIS SUMMARY) PERUM PEGADAIAN
Bobo
t
Perin
gkat
Sk
or
0,20
1,00
0,20
0,10
0,10
0,05
4
3
3
2
0,80
0,30
0,30
0,10
Keterangan
Kekuatan
1. Sistem dan prosedur ACC yang
relatif cepat dan sederhana
2. Keanekaragaman Produk
3. Barang jaminan
4. Budaya Perusahaan yang baru
5. Struktur Organsiasi yang komplek
Sub
2,5
0
Total
Loyalitas bagi
nasabah
Bersaing
Berperan penting
Kepuasan
pelanggan
Kualitas
Perusahaan
Kelemahan
1. Kegiatan promosi yang kurang
efektif
2. Pemanfaatan teknologi yang relatif
lambat
3. Kurangnya upaya mempertahankan
tingkat keamanan
4. Lokasi yang kurang strategis
5. Jumlah Personalia
Sub
Total
0,15
0,10
4
3
0,60
0,30
0,10
0,30
0,05
0,05
2
1
0,10
0,05
1,53
Total
1,00
Perlu
ditingkatkan
Perlu
diperhatikan
Perlu
ditingkatkan dan
diperhatikan
Berperan penting
Perlu
penambahan
3,8
5
gaji
dan
kesejahteraan
tidak
dibayar
dari
APBN.
profesional
(kepuasan
pelanggan/profit.
diperoleh
perum
Pegadaian.
Perum
pegadaian
telah
Pegadaian
mendapat
Kebijakan
Corporate
Governance
untuk
kategori
10
8. Perum
Pegadaian
menerima
Anugerah
Business
Review
perkembangan perekonomian
di
Indonesia. Karena
yaitu
munculnya
pesaing
baru.
Hal
ini
sangatlah
berkembang
dan
pegadaian
tidak
dalam
Jaminan keamanan
Jaminan keamanan sangat rendah juga merupakan ancaman
bagi
Pegadaian,
karena
keamanan
yang
rendah
akan
masyarakat
golongan
menengah
kebawah,
12
TABEL
EFAS (EXTERNAL STRATEGIC FACTORS ANALYSIS SUMMARY)
PERUM PEGADAIAN
Faktor Strategis Enternal
Bob
ot
Pering
kat
Sk
or
0,15
0,75
Kebijakan
perekonomian
0,10
0,30
0,10
0,30
0,05
0,05
0,05
0,05
Keunggulan
bersaing
Kemudahan
untuk
perusahaan
Dukungan dari
pemerintah
Keterangan
Peluang
1. Peraturan Pemerintah No. 103
Tahun 2000 tentang perubahan
status menjadi Perum
2. Banyaknya pernghargaan yang
diperoleh Perum Pegadaian
3. Jumlah manyarakat kecil dan
menengah yang relatif banyak
4. Sejalan dengan tekad pemerintah
yang terus mengembangkan
perekonomian Indonesia
5. Masyarakat cenderung meminati
prosedur pinjaman yang sederhana
dan mudah.
Sub
Total
1,45
Kemudahan bagi
konsumen
Ancaman
1. Munculnya pesaing baru
2. Adanya reputasi sebagai
peninggalan VOC
3. Adanya pergeseran gaya hidup
4. Jaminan Keamanan
5. Situasi Politik
Sub
Total
Total
0,15
0,10
4
3
0,75
0,30
Tingkat persaingan
Budaya warisan
0,10
0,10
0,10
3
3
3
0,30
0,30
0,30
1,95
Tingkat
kemajuan
Jaminan keselamatan
Stabilitas
keamanan
1,00
3,4
0
13
SWOT
dapat
Bobo
t
Prkt
Sko
r
Pd
k
Mg
h
Pj
g
Total
Komentar
8
Loyalitas bagi
nasabah
0,20
0,15
5
4
1,00
0,60
X
X
0,15
0,60
0,10
0,30
Bersaing dan
berkualitas
Perlu
ditingkatkan
Perlu
diperhatikan
Kebijakan
perekonomian
0,15
0,60
X
Keunggulan
bersaing
0,10
0,30
0,10
0,40
0,05
0,15
1,00
Tingkat
persaingan
Budaya warisan
3,1
5
14
TABEL
ANALISIS MATRIK SWOT PERUM PEGADAIAN
KEKUATAN
FAKTOR
INTERNAL
FAKTOR
EKSTERNAL
PELUANG
1. Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2000
tentang perubahan status menjadi Perum
2. Banyaknya pernghargaan yang diperoleh
Perum Pegadaian
3. Jumlah manyarakat kecil dan mengenah
yang relatif banyak
4. Sejalan dengan tekad pemerintah yang
terus mengembangkan perekonomian
Indonesia
5. Masyarakat cenderung meminati prosedur
pinjaman yang sederhana dan mudah.
ANCAMAN
1.
2.
3.
4.
5.
KELEMAHAN
1. Kegiatan promosi yang kurang efektif
2. Pemanfaatan teknologi yang relatif lambat
3. Kurangnya upaya mempertahankan tingkat
keamanan
4. Lokasi yang kurang strategis
5. Jumlah Personalia
STRATEGI (SO)
STRATEGI (WO)
STRATEGI (ST)
STRATEGI (WT)
15
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisa SFAS (Strategic Factors Analysis
Summary) Perum Pegadaian maka dapat dikatakan bahwa sis
tem dan prosedur ACC yang relatif cepat dan sederhana pada
Perum Pegadaian telah mendapatkan loyalitas nasabah untuk
selalu bekerjasama dengan Perum Pegadaian.
Keanekaragaman Produk yang berkualitas dan mampu
bersaing merupakan strategi kunci yang harus dipertahankan
dan ditingkatkan oleh Perum Pegadaian sebagai lembaga ke
uangan yang kegiatan promosi yang kurang efektif sehingga
dapat diimbagi.
Pemanfaatan teknologi yang relatif lambat seharusnya
perlu lebih diperhatikan mengingat adanya pergeseran gaya
hidup masyarakat yang semakin maju. Peraturan Pemerintah
No. 103 Tahun 2000 tentang perubahan status menjadi Perum
juga memberikan napas lega sehingga Perum Pegadaian
mampu
lebih
fokus
kompetensi/kapabilitas,
pada
orientasi
profesional
bisnis
berbasis
(kepuasan
pelanggan/profit.
Selain itu, banyaknya pernghargaan yang diperoleh
Perum Pegadaian yang diperoleh dapat digunakan sebagai
bahan promosi yang dapat ditonjolkan dan dapat dinilai
sebagai lembaga ekonomi yang mampu bersaing menghadapi
pesaing baru.
2. Saran
Perum Pegadaian haruslah benar-benar mengembang
kan dan menerapkan dengan sungguh-sungguh budaya yang
baru guna menghapus reputasi pegadaian sebagai warisan pe
ninggalan Belanda, sehingga loyalitas yang diberikan nasabah
tidak diragukan.
16
17