Anda di halaman 1dari 22

HORMON

Hormon berasal dari bahasa homaein yang berarti memacu. Hormon


dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu dan berfungsi untuk
mengatur metabolism, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, dan tingkah
laku. Hormone dibutuhkan pleh tubuh dalam jumlah sedikit tetapi
mempunyai pengaruh besar.
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel
dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah
tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara
membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin
pada pria).
2. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas,
mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi
organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi
berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang
tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita
senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami
hal ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi
yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu
macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang
menerimanya saat dialirkan oleh darah.

Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi


kandungannya yang berbeda-beda sebagai berikut:
Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan
triodtironin).
Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen,
aldosteron, dan kortisol).
Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin,
hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon
wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini

merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia


untuk memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus
mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.

HORMON WANITA
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di
testis). Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang
relatif sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara
lain progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain
androstenidion dan testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual
kewanitaannya lebih banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.

ESTROGEN

Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang


utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga
mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah
yang sedikit.

HORMON PROGESTERON.

Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh


kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.

TESTOSTERON dan DEHIDROEPIANDROSTERON.

Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang
sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan
dengan daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).

EFEK HORMON TERHADAP WANITA


Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting dalam perjalanan
hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah peran ketiga
hormon utama wanita:

=> Hormon Estrogen:


Mempertahankan fungsi otak.
Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel
jaringan (kulit, saluran kemih, vagina, danpembuluh darah).
Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita

yang feminin.
Produksi sel pigmen kulit.
Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur,
menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan
air.
=> Hormon Progesteron:
Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan
kulit tetapi sedikit banyak ada
pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen dan kompetitor
androgen. Fungsi utama hormon
progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
Mengatur siklus haid.
Mengembangkan jaringan payudara.
Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.

=> Hormon Androgen:


Hormon ini berfungsi untuk:
Merangsang dorongan seksual.
Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah
merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan
rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum
(kelenjar minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.Kelenjar sebum
menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi melumasi rambut
dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu tumbunya akne atau
jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan kulit. Gangguan
kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika (kebotakan),
terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan hormon
Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di mana
rambut tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.Aktivitas
kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja kelenjar ini
memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakin tinggi

tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini.
Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang
pada wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding
wanita. Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat
menjelang menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen
melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi
walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita
usia reproduktif.

Macam macam hormon beserta fungsi utamanya


Macam macam hormon beserta fungsi utamanya , nama nama hormon
dalam badan manusia -Tubuh manusia terdiri dari berbagai macam hormon
yang memiliki fungsi masing-masing. Semua hormon harus dalam porsi
seimbang agar tidak menimbulkan efek buruk bagi tubuh.Seperti dilansir dari
Ehow, NLM, medicinenet, dan netdoctor, Senin (19/4/2010), dari ratusan
hormon yang ada berikut 10 macam hormon terpenting dalam tubuh
manusia, yaitu:
1. Melatonin
Hormon ini diproduksi di kelenjar pineal dan berfungsi sebagai antioksidan
dan mengontrol tidur. Meskipun hormon ini diproduksi secara alami oleh
tubuh, tapi kelebihan maupun kekurangan hormon dapat berakibat buruk
bagi tubuh.Kelebihan hormon melatonin dapat menyebabkan lesu, gangguan
hati, gangguan mata, kelelahan, disorientasi, pikiran dan perilaku psikotik,
kebingungan, mengantuk, gangguan berbicara, gemetar, sakit kepala dan
pusing.
Sedangkan defisiensi atau kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan
kesulitan tidur atau insomnia, tidur tidak nyenyak, pembesaran prostat,
depresi, kelelahan, siklus haid tidak teratur, gelisah, sindrom premenstruasi
(PMS), katarak, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, gangguan irama
jantung (aritmia).
2. Serotonin
Hormon serotonin diproduksi di saluran pencernaan. Hormon ini berfungsi
mengontrol mood atau suasana hati, nafsu makan dan tidur.Kelebihan
hormon serotonin bisa menyebabkan kegelisahan, kebingungan, peningkatan
denyut jantung, pupil melebar, kehilangan koordinasi otot, berkeringat, diare,
sakit kepala, menggigil, mual, muntah, kejang, demam tinggi, detak jantung
tak teratur, gerakan tidak terkendali dan hilangnya kesadaran.Kekurangan
hormon serotonin dapat menyebabkan kecemasan, tertekan, fobia,

pesimistis, gelisah, tidak percaya diri, mudah marah, gangguan tidur, PMS,
sakit kepala dan sakit punggung.
3. Tiroid
Hormon tiroid diproduksi di kelenjar tiroid. Hormon ini berfungsi untuk
peningkatan tingkat metabolisme basal dan mempengaruhi sintesis
protein.Kelebihan hormon tiroid dapat menyebabkan diare, denyut jantung
tidak teratur, sakit kepala, menggigil, gugup, kejang perut, demam, sakit
dada, atau kesulitan tidur.
Sedangkan kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan lelah, lesu,
sembelit, nyeri sendi dan otot, ramput atau kuku tipis dan rapuh, kurang
dorongan seksual, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, detak jantung
lambat, gangguan konsentrasi dan memori. Bahkan beberapa dapat
menyebabkan depresi dan gangguan jiwa lainnya.
4. Adrenalin
Hormon adrenalin diproduksi di medula adrenal. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot (dengan
meningkatkan denyut jantung), meningkatkan katalisis dari glikogen dalam
hati, kerusakan lipid dalam sel lemak, serta menekan sistem
kekebalan.Kekurangan hormon adrenalin dapat menyebabkan pening, pusing,
kelelahan, penurunan berat badan. Beberapa mengalami gangguan usus,
peningkatan pigmentasi kulit, depresi, nyeri otot dan sakit pinggang akut.
5. Dopamin
Hormon ini diproduksi di ginjal dan hipotalamus. Hormon ini berfungsi untuk
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, menghambat pelepasan
prolaktin dan TRH dari hipofisis anterior.Kelebihan dopamin dapat
menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, sakit
dada, kesulitan bernapas, perubahan jumlah urin, perubahan warna kulit,
sakit di kaki dan lengan.Kekurangan hormon dopamin dapat menyebabkan
tertekan, motivasi rendah, kesulitan memberikan perhatian dan
berkonsentrasi, berpikir lambat, rendah libido dan impotensi, mudah lelah,
berat badan cepat naik, dan mengalami gangguan tidur.
6. Gastrin
Hormon ini diproduksi di duodenum (usus 12 jari), yang befungsi untuk
sekresi asam lambung oleh sel parietal.Kelebihan gastrin dapat
menyebabkan penyakit gastrinoma yaitu tumor jinak.
7. Hormon pertumbuhan (HGH)

Hormon ini diproduksi di pituitari anterior, dan berfungsi merangsang


pertumbuhan dan reproduksi sel, melepaskan faktor pertumbuhan 1 mirip
insulin dari hati.Kelebihan hormon pertumbuhan dapat menyebabkan tumor
hipofisis yang jinak dan tumbuh secara perlahan. Juga dapat menyebabkan
sakit kepala, gangguan penglihatan, tekanan saraf optik, kelebihan tulang
rahang, jari tangan dan kaki, kelemahan otot, resistensi insulin.
Bahkan dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan berkurangnya fungsi
seksual.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak dapat menyebabkan kegagalan
pertumbuhan dan tubuh pendek dan tertundanya kematangan seksual.
Sedangkan pada orang dewasa kekurangan hormon pertumbuhan jarang
terjadi, tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan obesitas, penurunan
massa otot dan pengurangan energi dan kualitas hidup.
8. Insulin
Hormon ini diproduksi di pankreas dan berfungsi untuk pengambilan glukosa,
glikogenesis dan glikolisis di hati dan otot dari darah.Kelebihan insulin dapat
menyebabkan kadar gula darah sangat rendah, detak jantung tidak teratur,
berkeringat, gemetaran, mual, kelaparan berat dan kecemasan. Kadangkadang juga menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah).kekurangan
insulin dapat menyebabkan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah)
yang dapat mengakibatkan penyakit diabetes mellitus.
9. Testosteron
Hormon ini diproduksi di testis dan berfungsi sebagai hormon seks pria.
Hormon ini merangsang pematangan organ-organ seks pria, skrotum,
pertumbuhan jenggot, pertumbuhan massa otot dan kekuatan, dan
peningkatan kepadatan tulang.Kelebihan hormon ini dapat menyebabkan
peningkatan libido berlebihan dan mudah marah.
Kekurangan testosteron dapat menyebabkan penyakit atau kerusakan pada
hipotalamus (kelenjar di bawah otak) atau testis yang menghambat sekresi
hormon dan produksi testosteron (hipogonadisme).
Kekurangan testoreton juga dapat membuat kerutan di wajah, kehilangan
otot tubuh, pinggang menggendut, kelelahan yang kronis, penurunan libido,
disfungsi ereksi dan kesulitan mencapai orgasme ini bisa terjadi pada pria
juga wanita.
10. Progesteron
Hormon ini diproduksi di ovarium, kelenjar adrenal dan plasenta (saat hamil).
Hormon progesteron berfungsi menaikkan faktor pertumbuhan epidermal,

meningkatkan temperatur inti selama ovulasi, mengurangi kejang dan rileks


otot polos (memperluas saluran pernapasan dan mengatur lendir), antiinflamasi, mengurangi kandung empedu kegiatan, normalisasi darah dan
pembekuan pembuluh darah.
Hormon progesteron juga membantu fungsi tiroid dan pertumbuhan tulang
dengan osteoblast Relsilience di tulang, gigi, gusi, sendi, tendon, ligamen dan
kulit. Penyembuhan dengan mengatur fungsi kolagen saraf dan
penyembuhan dengan mengatur mielin, serta mencegah kanker
endometrium dengan mengatur efek estrogen.Kekurangan progesteron bisa
membuat kecemasan, susah tidur, susah beristirahat, panik, gelisah,
kekurangan cairan dan payudara membengkak.

SISTEM KERJA HORMON


Pada hakekatnya hormone dan saraf memiliki persamaan tugas dalam
pengaturan kegiatan-kegiatan tubuh. Perbedaannya meliputi kecepatan
kerjanya, banyaknya organ tubuh yang dipengaruhi, kecepatan reaksi, dan
sistem peredarannya. Perhatikan tabel berikut ini

Tabel perbedaan antara sistem saraf dengan hormon

Sistem Saraf

Sistem Hormon

Mengantarkan rangsangan dengan cepat


rangsangan dengan lembut

Mengantarkan

Mengantarkan rangsangan secara kurang teratur


rangsangan secara teratur

Mengantarkan

Rangsangan melalui serabut saraf


darah

Rangsangan melalui

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tidak


mempunyai saluran khusus sehingga juga disebut kelenjar buntu. Hormon
dihasilkan oleh sel-sel kelenjar endokrin bila ada rangsangan saraf yang
sesuai. Hormon diproduksi dalam jumlah yang sangat sedikit. Kemudian
hormon diangkut oleh darah menuju ke sel, jaringan, atau organ target. Pada
organ target, hormon mempengaruhi aktivitas enzim khusus, sehingga dapat
mengatur berbagai aktivitas tubuh seperti metabolisme, reproduksi,
pertumbuhan, dan perkembangan. Kelenjar endokrin pada manusia meliputi
kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal, kelenjar kelamin, dan
pankreas (kelenjar pulau-pulau langerhans).

A. Kelenjar Hipofisis

Hipotalamus memainkan peranan penting dalam koordinasi sistem saraf dan


hormone. Misalnya, otak mengirimkan informasi sensoris mengenai
perubahan musim dan ketersediaan pasangan kawin ke hipotalamus melalui
sinyal saraf. Kemudian, hipotalamus akan memicu pembebasan hormone
reproduksi yang diperlukan untuk perkawinan.
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, ukurannya sebesar biji ercis.
Meskipun ukurannya kecil, kelenjar hipofisis berperan penting dalam sistem
koordinasi tubuh. Kelenjar hipofisis mensekresikan berbagai macam hormon
yang mengatur berbagai kegiatan dalam tubuh (mastergland).

Hipotalamus menyekresikan dua buah hormone, yaitu hormon pembebas


(releasing hormone) yang memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan
hormon-hormonnya dan hormon penghambat (inhibiting hormone) yang
membuat kelenjar hipofisis berhenti menyekresikan hormon. Setiap hormon
yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis dikontrol oleh paling tidak satu
hormone pembebas dan penghambat yang dihasilkan oleh hipotalamus.
Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediate,
dan posterior. Ketiga lobus ini menghasilkan banyak hormon yang sangat
penting bagi tubuh kita. Karena itu, kelenjar hipofisis disebut juga master of
gland. Hormon-hormon yang disekresikan oleh hipofisis dan fungsinya dapat
dilihat pada tabel berikut.

Tabel hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis

Hormon & Fungsi

Lobus anterior

Hormone pertumbuhan STH (Somatotrof Hormone) :a. Memacu


pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada cakraepifise.b.
Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
Hipersekresi :
Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan
mengakibatkan pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan gigantisme.
Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan
mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian organ
tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan yang tidak
normal, seperti membesar seperti bengkak serta raut wajah yang kelihatan
lebih tebal kulitnya, dagu memanjang. Pertumbuhan yang seperti ini dikenal
dengan akromegali. Pertumbuhan akromegali biasaya terjadi diatas usia 25
tahun.
Hiposekresi :
Bila penghasilan hormon ini kurang akan menyebabkan pertumbuhan
kretinisme/dwarfisme, yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada
pertumbuhan ini pertumbuhan berjalan normal, hanya saja pertumbuhan
tulang sangat terhambat.

Laktotropik hormone (LTH): Merangsang produksi air susu ,Memacu


ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone,Mempunyai
symbol PRL

Thyroid stimulating hormone (TSH)

Mengontrol sekresi hormone

oleh kelenjar tiroid

Adrenocorticotropic hormone (ACTH) :Mengontrol sekresi hormone


oleh korteks adrenal

Follicle stimulating hormone (FSH): Pada wanita, merangsang


perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen.Pada pria, memicu
testis untuk menghasilkan sperma

Luiteinizing hormone (LH): Pada wanita, menstimulasi ovulasi dan


sekresi progesterone.Pada pria, menstimulasi sel interstisial untuk
menghasilkan testosteron

GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :- FSH/Folicle Stimulating


Hormone : memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses
spermatogenesis.- LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell

Stimulating Hormone) : Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron


pada sel Leydig dan proses ovulasi sel ovum.

Lobus Intermediat

Melanosit stimulating hormone (MSH)

Mempengaruhi
pigmentasi kulit,Mengatur penyebaran pigmen melanin

Lobus posterior/NEUROHIPOPHYISIS

Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopresin : Menurunkan volume


urin dengan cara menyerap air dari ginjal dan meningkatkan tekanan darah

Oksitosin: Memacu kontraksi uterus selama proses melahirkan dan kelenjar


susu agar mengeluarkan air susu.
Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika suatu hormon yang
dihasilkan berkurang atau berlebih akan membawa dampak-dampak yang
tidak diinginkan. Jika pada masa anak-anak, sekresi hormon pertumbuhan
berlebih (hipersekresi) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Bila hipersekresi hormon pertumbuhan terjadi pada di usia
dewasa, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang abnormal di lengan, kaki,
dan kepala. Kondisi ini dikenal sebagai akromegali. Sebaliknya, bila
kekurangan hormon pertumbuhan pada masa kanak-kanak menyebabkan
kekerdilan

VASOPRESIN :Mengatur tekanan darah dengan cara


menyempitkan/pembesaran pembuluh darah (Vasodilatasi).

B. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid di leher bagian depan dan terdiri atas dua lobus. Kelenjar tiroid
menyekresikan hormon tiroksin dan kalsitonin. Fungsi dari kedua hormon ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelanjar tiroid

Hormon & Fungsi


Tiroksin

:Mengatur

metabolisme tubuh (memacu kecepatan reaksi


kimia dalam sel tubuh, sehingga meningkatkan metabolisme tubuh)

Kalsitonin

Menurunkan kadar kalsium darah dengan cara


meningkatkan penimbunan kalsium pada tulang keras, mengurangi
pengambilan kalsium dalam usus, atau mengurangi pengambilan kalsium
dalam ginjal.
Pembengkakan kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini dapat
disebabkan karena menurunya hormon yang dihasilkan sehingga
menyebabkan stimulasi produksi TSH berlebihan. Resiko terkena penyakit ini
lebih banyak dialami oleh wanita dengan perbandingan wanita : pria adalah 5
: 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit ini adalah anatar 40 60 tahun.
Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah marjinal yang sulit
mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium dapat
mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini sehingga
tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid.

Dalam memproduksi tiroksin, kelenjar tiroid memerlukan iodium. Kekurangan


iodium dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar.
Hipotirioditisme: (Kekurangan produksi hormon tiroksin menyebabkan
penyakit kretinisme (kerdil pada anak-anak) dan miksedema (pada orang
dewasa). Miksedema ditandai dengan laju metabolisme rendah, berat badan
berlebihan, rambut rontok, dan bentuk tubuh menjadi kasar. Kelebihan
hormon tiroksin menyebabkan penyakit basedow, yang ditandai mudah
gugup, nadi dan napas cepat dengan tidak teratur, mulut menganga, dan
mata lebar.
Hiperthyroidisme :
a. Jika terjadi pada usia pertumbuhan, maka akan menyebabkan penyakit
morbus basedowi dengan cirri-ciri : meningkatnya metabolisme tubuh,
meningkatnya denyut jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit
meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur keluar,
frekuensi BAB cenderung meningkat.
b. Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan
gigantisme.
c. Hal ini dapat diatasi dengan terapi iodium radioaktif.

C. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)


Kelenjar paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid dan menghasilkan hormon
paratiroid (parathormon). Parathormon berperan untuk meningkatkan
pengeluaran fosfor oleh ginjal dan meningkatkan penyerapan kalsium dari
tulang.

Hormon yang dihasilkan Hormon PTH (Parathormon).


- Fungsi hormon Parathormon: Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium)
dan PO4 3+ (phosphat).
Mengendalikan pembentukan tulang.
- Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan
pertumbuhan :
- Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
- Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
- Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.

- Hiposekresi :
Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan :
- Pertumbuhan Morbus basedowi.
- Kejang otot/tetani.

D.Kelenjar THYMUS
- Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh.
- Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa
pubertas, setelah melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini akan
berkurang sedikit demi sedikit.
- Hormon ini berfungsi :
1. Mengatur proses pertumbuhan.
2. Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.
3. Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang menghasilkan
Lymphocyte cell/T Cell.
- Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon
tiroksin.

E. Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal berupa struktur kecil yang terletak di atas ginjal, sehingga
disebut juga kelenjar anak ginjal (suprarenalis). Kelenjar adrenal terdiri dari
bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar (korteks) menghasilkan hormon
kortison yang terdiri dari mineralokortikoid dan glukokortikoid.
Mineralokortikoid berfungsi untuk membantu metabolisme garam natrium
dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon kelamin. Glukokortikoid
berfungsi membantu metabolism karbohidrat. Kekurangan hormon kortison
menyebabkan penyakit adison yang ditandai dengan kelelahan, nafsu makan
berkurang, mual, dan muntah-muntah.Bagian dalam (medula) menghasilkan
hormon adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin memengaruhi peningkatan
denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan meningkatkan tekanan darah
(menyempitkan pembuluh darah). Adrenalin bersama insulin berpengaruh
terhadap perubahan glikogen (gula dalam otot) menjadi glukosa (gula dalam
darah).

Hormon yang dihasilkan


BAGIAN KORTEX
1. Hormon Cortison atau antiadison
- Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi

karbohidrat.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
Gejalanya :
a) Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
b) Dapat menimbulkan kematian.
c) Tekanan darah rendah.
d) Nafsu makan hilang.
e) Pengendapan pigmen melanin yang banyak.

2. Hormon Glukokortikoid
- Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
- Hipersekresi :
Bila penghasilan hormon ini berlebihan akan dapat menyebabkan Cushing
syndrome

3. Hormon Cortisol
- Berfungsi :
a. Memacu metabolisme karbohidrat.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
- Hipersekresi :
Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan hormon ini akan dapat menyebabkan
cushing syndrome.

4. Hormon Aldosterone
- Berfungsi :
a. Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.

b. Membuang kelebihan Kalium.


5. Hormon Corticosterone
- Berfungsi :a. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
b. Meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon Mineralokortikoid
- Berfungsi :
a. Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
b. Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal
- Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.

5.Letak kelenjar adrenal


- BAGIAN MEDULLA
1. Hormon Adrenalin/Epinefrin
- Hormon ini secara umum berfungsi :
a. Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
b. memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi,
intensitas cahaya dll.
- Secara khusus hormon ini berfungsi :
a. Memacu aktivitas cor/jantung.
b. Menaikkan tekanan darah.
c. Mengerutkan otot polos pada arteri.
d. Mengendurkan otot polos bronchiolus
e. Mempercepat glikolisis.
f. Pengeluaran keringat dingin.
g. Rasa keterkejutan/shock.
h. Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
i. Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :

- Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.


- Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
- Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.
- Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.
j. Mencegah efek penuaan dini.
k. Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara,
kanker ovarium dan osteoporosis.
- Hiposekresi :
Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan
menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi
Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.

2. Hormon Androgen
- Berfungsi :
a. Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
- Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing
Syndrome/sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder
pada laki-laki dan perempuan
Gejala Cushing syndrome :
a) Membulatnya wajah/muka.
b) Obesitas.
c) Penimbunan lemak di daerah leher.
d) Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
e) Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.
f) Penurunan daya sexualitas.
g) Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
h) Melemahnya atau rapuhnya tulang.

i) Masalah rambut pada wanita.

F. Kelenjar VENTRICULUS
- Dihasilkan Hormon Gastrin
- Hormon ini berfungsi :
a. Memacu pengeluaran sekret/getah lambung.
b. Membantu dalam proses pencernaan.

G. Kelenjar USUS
1. Hormon Sekretin
- Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas.
2. Hormon Kolesistokinin
- Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.

H. Kelenjar Pulau-Pulau Langerhans

Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan sekelompok sel yang terletak di


dalam kelenjar pankreas. Hormon yang dihasilkan adalah insulin dan
glukagon. Hormon insulin dan glukagon bekerja sama untuk mengatur kadar
glukosa dalam darah. Bila kadar glukosa dalam darah tinggi, insulin
disekresikan sehingga glukosa diubah menjadi glikogen. Sebaliknya, jika
kadar glukosa dalam darah menurun, glukagon disekresikan yang akan
mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan hormon insulin akan
menyebabkan penyakit diabetes melitus (kencing manis) yang ditandai
dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan
dikeluarkan bersama urin. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering
mengeluarkan urin dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar,
serta badan terasa lemas.

Hormon yang dihasilkan :


1. Hormon Insulin
- Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
a. Mengatur kadar glukosa dalam darah.

b. Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.


- Hiposekresi :
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan penyakit
diabetes mellitus/penyakit kencing manis.
Gejala penyakit diabetes mellitus :
- Kenaikan jumlah gula dalam darah.
- Badan menjadi lems.
- Sering merasa haus/banyak minum.
- Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
- Energy berkurang.
- Merasa selalu lapar.
2. Hormon Glukagon
- Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
a. Meningkatkan kadar gula dalam darah.
b. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.

F. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin terdiri atas testis sebagai kelenjar kelamin jantan (pria) dan
ovarium sebagai kelenjar kelamin betina (wanita). Jadi testis dan ovarium
mempunyai kegiatan endokrin selain fungsi utamanya untuk memproduksi
selsel kelamin.
1) Ovarium, Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :
a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder
wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
- Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.

- Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.


c. Hormon Relaksin
Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi
otot.

2) Testis, menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi merangsang


pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda
kelamin sekunder pada pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu
dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut juga
dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh hipofisis.

https://fembrisma.wordpress.com/science/sistem-koordinasi-manusia/sistemhormon-manusia/
https://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/
http://cara-mengobati-gula-darah.blogspot.com/2008/06/macam-macamhormon-beserta-fungsi.html
http://www.harunyahya.com/indo/buku/hormon/images_hormon/95.jpg

Anda mungkin juga menyukai