Anda di halaman 1dari 1

2.

KETOMBE

2.2.1

Definisi
Ketombe merupakan istilah umum dalam bahasa Indonesia yang dalam bahasa

kedokteran lazim disebut dandruff. Ketombe adalah bahan (sisik) kering dari epidermis kulit
kepala yang mengelupas secara normal, ataupun dari kulit yang berpenyakit. Gangguan
ketombe berarti kelainan pada pengelupasan sel stratum korneum kulit kepala yang lebih
cepat dari biasa, membentuk sisik tipis berukuran 2-3 milimeter, berwarna keputihan dan
umumnya disertai rasa gatal. Rasa gatal ini disebabkan karena adanya inflamasi pada kulit
kepala akibat jamur P. ovale, selain itu P. ovale dapat menstimulasi pembentukan lipase yaitu
trigliserda dan asamasam lemak yang dapat merangsang kulit kepala sehingga terjadi
hiperproliferasi selsel epidermis akibatnya keratosit dilepaskan lebih banyak daripada
keadaan normal, pengelupasan keratosit yang berlebih ini akan menyebabkan rilis dari
histamine, sehingga menimbulkan gatal.
2.2.2

Patogenesa
Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel epidermal akan terdorong keluar, di mana

pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Pada umumnya, pengelupasan ini terlalu kecil
untuk dapat terlihat oleh mata. Tetapi dalam kondisi tertentu, pergantian sel menjadi terlalu
cepat, dan umumnya terjadi di kulit kepala.
Penghuni normal kulit kepala P. ovale sangat meningkat jumlahnya dan menstimulir
pembentukkan lipase. Trigliserida dirombak olehnya menjadi asam-asam lemak yang
merangsang kulit dan mengakibatkan hiperproliferasi sel-sel epidermisnya. Akibatnya
keratosit dilepaskan lebih pesat, keratin mati yang melekat satu dengan yang lain, lalu
dilepaskan sebagai gumpalan-gumpalan serpih dan tidak berangsur-angsur satu demi satu
seperti pada keadaan normal. P. ovale sendiri bersifat lipofilik dan sering di temukan di
stratum korneum karena mikroorganisme ini membutuhkan asam lemak bebas untuk bertahan
hidup.13 Ketombe umumnya dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis seborois. Tidak
diketahui mengapa orang-orang tertentu dihinggapi ketombe dan orang lain tidak. Sebagai
faktor penyebab disebut keadaan sistem imun lemah, yang pada orang peka menimbulkan
reaksi kulit abnormal terhadap Pityrosporum.

Anda mungkin juga menyukai