I.
Pengertian Kolostomi
- Kolostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara
colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat
-
Bare, 2002).
Kolostomi merupakan tindakan pembedahan untuk membuka jalan usus besar ke
stoma.
Jenis Jenis Kolostomi
- Loop Stoma atau transversal
Merupakan jenis kolostomi yang dibuat dengan membuat mengangkat usus ke permukaan
II.
abdomen, kemudian membuka dinding usus bagian anterior untuk memungkinkan jalan
keluarnya feses. Biasanya pada loop stoma selama 7 10
disangga oleh semacam tangkai plastik agar mencegah stoma masuk kembali ke dalam
rongga abdomen. (Sumber: Melville & Baker, 2010)
End Stoma
Merupakan
dengan
jenis
memotong
yang
dibuat
usus proksimal ke
permukaan
dijahit
ditinggalkan
dan
abdomen. (Sumber:
kolostomi
abdomen
dalam
sebagai
rongga
Fistula Mukus
1
Fistula mukus merupakan bagian usus distal yang dikeluarkan ke permukaan abdomen
sebagai stoma non-fungsi. Biasanya fistula mukus terdapat pada jenis stoma double barrel
dimana segmen proksimal dan distal usus di keluarkan ke dinding abdomen sebagai dua
stoma yang terpisah. (Sumber: Melville & Baker, 2010)
Kolostomi Permanen
Pembuatan
kolostomi
permanen
untuk
normal
defekasi
secara
biasanya
karena
adanya
keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak
memungkinkan feses melalui anus. Kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single
-
III.
Individu yang memiliki stoma memiliki resiko terkena infeksi Candida albicans yang
biasa dikenal sebagai infeksi ragi atau jamur. Hal ini dikarenakan kulit peristomal
memiliki karakteristik hangat, lembap dan tertutup (oleh kantong kolostomi) dimana
lingkungan ini kondusif terhadap pertumbuhan jamur. Kulit yang terkena infeksi ini akan
berubah menjadi kemerahan dan terasa gatal. (Eucomed, 2012)
c. Pengeluaran gas dan bau dari stoma
Pengeluaran gas dan bau pada stoma menjadi masalah pada ostomate karena berbeda
dengan pengeluaran melalui anus, pengeluarannya melalui stoma tidak dapat dikontrol.
Gas yang terdapat pada saluran pencernaan didapatkan dari beberapa jenis makanan
seperti makanan berpengawet, brokoli, kubis, jagung, timun, bawang, dan lobak. Gas juga
didapatkan dari menelan udara (secara tak sengaja) pada saat berbicara, makan, merokok
dan sebagainya. Oleh karena itu ostomate dianjurkan untuk mengunyah makanan secara
perlahan untuk meminimalkan udara yang masuk. Bau pada gas atau feses yang
dikeluarkan juga dapat diakibatkan oleh beberapa makananseperti telur, keju, ikan,
bawang, dan kubis (Canada Care Medical, n.d).
d. Konstipasi
Konstipasi dapat terjadi pada ostomate akibat diet yang tidak seimbang, serta intake
makanan berserat ataupun cairan yang kurang (Gutman, 2011). Apabila ostomate
mengalami konstipasi maka perlu peningkatan asupan makanan berserat seperti gandum,
sayur dan buat, serta asupan cairan. Konsumsi air minimal yang direkomendasikan adalah
8-10 gelas air per hari, atau 1,5 hingga 2 liter air per hari (dapat termasuk teh, kopi
ataupun jus) (Hampton 2007). Melakukan aktivitas fisik ringan seperti bersepeda, jogging
juga dapat membantu meningkatkan pergerakan bowel dan mengatasi konstipasi.
e. Diare
Diare umumnya terjadi pada pasien dengan ileostomi namun dapat terjadi juga pada klien
dengan kolostomi. Individu dengan pembuatan stoma di kolon asenden dan transversal
akan mengalami perubahan konsistensi feses seperti diare, namun hal ini normal karena
penyerapan air pada kolon asenden dan transversal masih minimal. Penatalaksanaan
3
diare, seperti halnya konstipasi, meliputi manajemen diet. Pada saat diare terjadi, individu
akan beresiko kehilangan banyak kalium, sehingga butuh asupan makanan mengandung
kalium seperti pisang, jeruk, tomat, ubi, kentang, dan gandum (Canada Care Medical,
IV.
n.d).
Prinsip Diet Pada Ostomet
Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait nutrisi pada pasien dengan kolostomi ialah
(Canada Care Medical, n.d; Gutman, 2011) :
Mengurangi makanan yang menimbulkan bau, dapat meningkatkan produksi gas,
meningkatkan jumlah feses, dapat menyebabkan sumbatan pada stoma
Perbanyak makanan yang dapat mengatasi gangguan pencernaan seperti diare
(menambah makanan yang mengandung potassium) ataupun konstipasi (menambah
makanan tinggi serat), dan yang dapat mengurangi bau pada feses.
Mengembalikan aktivitas usus dan mencegah produksi gas dengan makan tiga kali
sehari.
Gangguan pada pencernaan dapat juga berasal dari tekanan emosional, stress, atau
kurangnya aktivitas fisik
Usahakan disertai banyak minum.
Contoh makanan makanan yang :
Dapat mengurangi bau pada feses : daun sup, mentega yang terbuat dari susu,
yogurt, jus tomat, jeruk, dan cranberi.
Dapat meningkatkan jumlah feses : gandum dan biji bijian, kismis, buah prun,
sayuran mentah.
Dapat merubah warna feses : bit, vitamin untuk meningkatkan zat besi,dll.
4
V.
Dapat menimbulkan bau : kubis,kol, keju, telur, ikan, kacang polong, bawang,
jengkol, pete.
Perawatan Kolostomi
a. Pengertian :
Mengganti kantong kolostomi dan membersihkan stoma kolostomi, serta kulit sekitar
stoma,secara berkala dan sesuai kebutuhan. Kolostomi akan mulai berfungsi optimal
sekitar 3-6 hari pasca pembedahan (Smeltzer & Bare, 2002).
b. Prinsip Umum dan Tujuan :
Prinsip umum :
- Ganti kantong kolostomi secara berkala dan sesuai kebutuhan.
- Bersihkan stoma secara dengan menggunakan NaCL atau air hangat,lalu
-
keringkan..
Perhatikan kondisi stoma dan kulit sekitar stoma setiap membuka kantong
kolostomi dan setelah membersihkan stoma.
Pastikan lubang kantong kolostomi terpasang pas dengan stoma.
Tujuan :
- Menjaga kebersihan pasien
- Mencegah terjadinya infeksi
- Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
- Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
c. Waktu penggantian kantong kolostomi :
- Kantong kolostomi harus dikosongkan jika sudah atau penuh (Truven
-
Bantalan kapas.
Zink salep.
Bengkok.
DAFTAR PUSTAKA
-
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Brunner & Suddarths textbook of medical surgical
nursing vol.1. (8th Ed). (Waluyo, A., Kariasa, M., Julia, Kuncara, A., & Asih, Y.,
guide.aspx
http://zeerrotul.blogspot.com/2013/09/askep-pasien-dengan-kolostomi.html