Anda di halaman 1dari 45

PERKEMBANGAN

JARINGAN
TELEKOMUNIKASI
KULIAH 1
Perancangan dan Analisis Jaringan
Telekomunikasi

PENDAHULUAN

Jaringan Telekomunikasi Secara Umum

jaringan dalam sistem


telekomunikasi adalah
setiap perangkat dan
media (yang saling
berhubungan) yang
berfungsi untuk
menyalurkan komunikasi
yang berlangsung antara
dua tempat atau lebih.

Contoh sederhana

Jaringan
telekomunikasi
secara
keseluruhan adalah segenap perangkat
telekomunikasi yang menghubungkan
pemakainnya dengan pemakai lain,
sehingga kedua pemakai tersebut dapat
saling bertukar informasi (baik suara,
data gambar maupun video).

PBX

Network

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


Secara garis besar jaringan telekomunikasi terdiri dari dua ruas yaitu :

ruas antara terminal dan switching, ruas ini disebut dengan


access network atau jaringan akses
ruas antara switching dan switching, ruas ini disebut dengan
backbound network

Satellite

Jaringan akses

Jaringan akses
Satellite dish

Satellite dish

bacbound
network
SWITCHING

SWITCHING

NETWORK

Terminal

Terminal

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


1. Perangkat Terminal
2. Perangkat Transmisi
a.
b.
c.
d.

Tembaga
Koaksikal
Optik
Radio

3. Switching

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


1. Perangkat terminal

Terminal adalah peralatan


yang bertugas merubah
sinyal informasi asli ( suara
manusia, gambar atau
lainnya) menjadi sinyal
elektrik atau elektromagnetik
atau cahaya.

Contoh : Telepon

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


2. Perangkat transmisi
Perangkat transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke
tempat lain.
Media transmisi bisa berupa kabel, serat optic, maupun udara bergantung
jarak dari tempat-tempat yang akan dihubungkan dan banyaknya tempat yang
akan dihubungkan.
a. Kabel Tembaga
1.

2.

Kabel tembaga adalah pasangan


kabel yang dipakai untuk
menghantar informasi dari
pelanggan ke sentral.
Umumnya frekuensi yang
digunakan adalah frekuensi
pembicaraan ( 0 4 KHz),
karena sinyal yang digunakan
adalah sinyal AC dan DC maka
karakteristik dominan yang
diperhatikan adalah redaman
kabel dan perubahan fasa
terhadap frekuensi.

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


b.

Kabel koaksial

1. Kabel koaksial adalah kabel


yang terdiri satu kawat inti
ditengah yang dibungkus
secara berlapis oleh plastik,
kawat screen,
plastik,aluminium foil dan
terakhir adalah lapisan plastik
lagi (polyethilene).
2. Contohnya adalah kabel
antena TV. Kabel koaksial
redamannya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan kabel
tembaga biasa. Kabel ini
digunakan untuk gelombang
yang membawa kanal
multipleks yang besar.

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


c. Kabel Serat Optik
1.

2.

Kabel serat optik adalah kabel yang intinya terbuat


dari serat kaca atau bahan plastic yang kualitas
atau kemurnian tinggi sehingga mampu
melewatkan cahaya.
Untuk kaca biasanya digunakan kaca silica. Kabel
serat optic biasanya digunakan untuk hubungan
yang jarak jauh dan kabel laut, untuk hubungan
local biasanya digunakan untuk membawa sinyal
informasi multimedia.

Kabel Laut
SEA-ME-WE 3
Ready for Service

March 1999

System Length

30, 000 Km

Management

Common Carrier Consortium (with return on


investment option)

Cable Stations

Japan, Korea, China, Taiwan, Philippines, Hong


Kong, China, Macao, Brunei, Vietnam,
Singapore, Malaysia, Indonesia, Australia, Sri
Lanka, India, Pakistan, UAE, Oman, Djibouti,
Egypt, Turkey Cyprus, Greece, Italy, Morocco,
Portugal, France, UK, Belgium, Germany

Capacity

5.0 Gbps/PR

Restoration

Cable (SEA-ME-WE 2)

Initial System
Cost

$ 1,200 Million

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi


d. Transmisi radio
1.
2.

Penggunaan frekuensi radio sangat bergantung pada tujuan dan sifat apilkasinya.
Yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan adalah jarak, iklim, kodisi kontur/lapangan dan kapasitas kanal.

Transmisi radio terrestrial

Transmisi Radio Satelit

Gelombang radio yang termasuk dalam kelompok


ini merambat tidak jauh atau sejajar permukaan
bumi.

Transmisi radio yang menggunakan satelit sebagai pengulang


atau repeater. Biasanya digunakan untuk trasmisi jarak jauh
dan daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan menggunakan
trasmisi radio terrestrial.

SAT ELIT

UPLINK

DOWN LINK

hc

h1

h2
hs
ST ASIUN BUMI T X

Tx

d1

d2
d

Rx

ST ASIUN BUMI RX

Kategori Satelit menurut bentuk orbit dan jaraknya :


Satelit LEO (Low Earth Orbit)
Satelit MEO (Medium Earth Orbit)
Satelit GEO (Geostationary Orbit)

Komponen Pembentuk Jaringan Telekomunikasi

3. Perangkat switching

Perangkat penyambungan bertugas agar pemakai dapat


menghubungi pemakai lain seperti yang diinginkan.
Perangkat switching dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun
pengebelan.

Peralatan control berfungsi untuk penyelenggaraan,


pengendalian dan pembangunan hubungan pada peralatan
penyambungan.

Peralatan penyambungan untuk menentukan arah hubungan,


peralatan penyambungan ini mampu menganalisa informasi
yang diterimanya dari pemanggil.

Peralatan pengebelan berperan untuk memberikan informasi


kepada pelanggan berupa nada-nada tertentu, yaitu nada pilih,
nada panggil maupun nada sibuk.

Manual Switch Board


in le t

Prinsip

p lu g

Putar engkol (paling kuno) menyebabkan


terjadinya perubahan status ditandai dengan
bell di sentral
Angkat handset (sentral manual sudah
dilengkapi dengan line circuit)
Calling station station terhubung dengan
operator di inlet, terjadi komunikasi called
number
Outlet dikirim ringing tone oleh sentral
Terjadi hubungan inlet dan outlet oleh operator
Clearing : calling station harus putar engkol
untuk memberi tahu operator supaya
memutuskan hubungan

Sifat
Penyambungan relative lambat
Security bergantung pada operator
Keberhasilan sambungan bergantung operator

.....

ja c k

.....

Switching network dari sentral manual berupa


switch board ;
Terdapat operator yang bertugas dalam
penyambungan
Calling Station, memulai dengan memberikan
suatu sinyal off-hook dengan cara :

o u t le t

Manual Switch Board

Teknologi Sentral
Perkembangan Teknologi Switching Network
SN analog dan digital mengacu pada kondisi
trafik atau informasi sinyal saat berada di SN.
E le k t r o m e k a n ik

A n a lo g

Sentral Analog

E le k t r o m a g n e t ik
(c ro s s b a r)
SN
a n a lo g

E le c t r o n ic C r o s s p o in t
T e k n o lo g i S N

A /D
D /A

F r a m e R e la y

Sentral Digital

D ig it a l
" N o n - F r a m e R e la y "
S M D S = S w it c h M u lt i- M e g a b i t D ig it a l S w it c h
S T M = S yn ch ro n o u s T ran sfer M o d e
A T M = A syn ch ro n o u s T ran sfer M o d e

SMDS

STM

A TM

A /D
D /A

SN
d ig ita l

Switch Elektromekanik
Selektor Elektromekanik Switch

Selektor elektromekanik

Sentral Crosspoint

Sentral Telepon Digital

Fotonik Switch
Opto-mechanical switched

Prism based
Mirror based

Proses switch

Electro-optic switched

Fotonik Switch
Acusto-optic switched

Magneto-optic switched

Optic-optic switched

ATM Switch
- Komponen optic
- Konsep
1. packet switching >> virtual
2. Error data transmission >> free
3. Asinkron
4. Bit rate relative tinggi
Datagram
paket-paket yangberasal dari kelompok yang sama
atau terminal yang sama dimungkinkan menempuh
channel/path/circuit yang berbeda

Circuit switch

. . . . . .

Saat terjadi komunikasi, tiap channel/timeslot/path


akan di holded oleh switch terminal tertentu, sampai
hubungan selesai
Packet switch
Format paket (tipikal)
Header

t e x t / in fo r m a s i

E rro r
C o n tro l

Format Paket ATM (sel)

Virtual Connection
Sebelum switching berlangsung untuk satu kelompok
message maka dipastikan/dipesan path tertentu yang
akan digunakan

H eader

t e x t / in fo r m a s i

5 b y te

4 8 b y te

Setiap paket akan menggunkan channel/path/circuit/timeslot


yang saat dia dilayani sedang idle (kosong/tak dipakai)
Sinkron (transmisi sinkron)
sinkronisasi dilakukan per karakter
Asinkron
sinkronisasi per text (kelompok karakter)

ATM Switch

Hirarki Jaringan

Pada suatu Negara yang mempunyai


wilayah geografis yang luas, jika
jaringan telekomunikasinya hanya
terdiri dari sentral local dan tandem
saja akan menjadi rumit dan mahal.
Pembangunan hubungan panggilan
akan memakan waktu yang lama dan
kemungkinan gagal menjadi tinggi.
Pemakaian peralatan sentral selama
pendudukan panggilan menjadi tidak
efisien, karena banyak sentral transit
yang dilaluinya.
Hal ini dapat diatasi dengan
menggunakan sesedikit mungkin
sentral perantara dengan
menggunakan jaringan berhirarki
untuk memudahkan strategi routing

S e n tr a l G e r b a n g In te rn a s io n a l

SG I

T e r tia r y C e n tr e

T C

T C

S e c o n d a ry C e n tre

S C

S C

P r im a r y C e n tr e

P C

P C

L E

L E

Local Exchange

MACAM-MACAM JARINGAN TELEKOMUNIKASI

1. PSTN
2. PLMN
3. ISDN
4. IP TELEPHONE

5. NGN

MACAM-MACAM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


1.PSTN (Public Switch Telepon Network)

Th. 1900 dikenal dengan POTS (Plain Old Telephone Service)


Ciri utama PSTN : komponen/unsure jaringan mengacu pada pelayanan telapon analog.
Local Loop harus transmisi analog ( 0 4 KHz/kanal)
Sentral (LE, TE, LDC dan ISC) dan jaringan hubung (local, nasional, internasional) boleh digital

LE

IS C

S e n tr a l L o k a l
E n d C e n tr e
Local Exchang
(L E )

Fax

LE
IS C

J a r in g a n P e n g h u b u n g
In t e r n a s io n a l

TE

modem

LD C

K o m p u te r

LD C

J a r in g a n L o k a l P e la n g g a n /
lo c a l lo o p / s u b s c r ib e r lin e
TE
= T a n d e m E xc h a n g e (S e n tr a l T a n d e m )
L D C = L o n g D ista n c e C e n tr e
IS C
= In t e r n a t i o n a l S w i t c h i n g C e n t r e ( S G I)

LD C

J a r in g a n P e n g h u b u n g
N a s io n a l ( t r u n k )
J u n c t io n L in e /
J a r in g a n P e n g h u b u n g L o k a l

2. PLMN (Public Land Mobile Network)

Konfigurasi Dasar

B S
M S
( M o b il e S t a t i o n )

B a s e S t a t io n

M S C

f i b e r / r a d io

M o b i le S w i t c h in g
C en tre

L D C
L o n g D is t a n c e C e n t r e

RBS

PSTN

PSTN
RBS

MSC
MSC

3. ISDN (Integrated Services Digital Network)

Ciri utama : End to End digital connection ( beda dengan PSTN)


Local loop digital
T E -1

T E -2

N T -2

TA

N T -1

LT

L E

TA : Terminal Adapter
Merupakan penyesuai TE2 dengan ISDN
Bisa Berupa :
CODEC untuk telepon analog
Rate adapter untuk terminal data atau fax non standar
Dilengkapi dengan DSS1
Merupakan Local Loop Signalling untuk ISDN menurut
standar ITU

TE-1 : Terminal ISDN


Rate : Sesuai standar
Lapisan fisik : Layer OSI
Signalling Equipment : DSS1
Contoh :
Telepon ISDN
Telepon Digital + DSS1
Terminal ISDN

TE-2 : Terminal ISDN non Standar


Contoh :
Telepon Analog
Terminal Data dengan rate non
ISDN
Telefax non standar ISDN

NT : Network Termination
Layer 2 dan 3 OSI
Penghubung dan Pemisah kanal B dan D
Berupa :
PABX ISDN
LAN
MUX
LT : Line Termination
ET : Exchange Termination (Sentral ISDN)

4. IP Telephony Network

Gatekeeper
IP
Network

PSTN

ISDN
PRI

RT

RT

Gateway

RT
RT

Gateway
Gateway :
Gatekeeper :

Bridge between PSTN & IP Networks


Admission control for network
Bandwidth control and management
Address translation (E.164 <-> IP address)
Call Management

T1/E1
Gateway

PSTN

Next... Era KONVERGENSI

Evolving to NGN

Convergence Network

Next Generation Network

Next Generation Network (NGN)

Multi-service Next Gen Switching


GR-317,
GR-394/444
(BICC)

Tekelec 3000

100BaseT/
GB Ethernet

Data

PSTN

WAN
VoIP

SS7 / C7 / PTS / PRI

IP
Phone

Tekelec 8000

V5/GR-303

MEGACO/H.248+

ATM or IPMEGACO/H.248+
Backbone

Tekelec 8000

Data
100BaseT/
GB Ethernet

SIP

Voice

PRI,PTS
SIP

ATM UNI

Data
VoDSL

WAN

2G/3G/Wireless Access

Application Servers
IP Telephony (T-1000) Video
Transaction Services
Mobility Manager

Cable

Data

VoIP

Lokal Loop PSTN

Jaringan Akses Lokal Tembaga (Jarlokat)

Sentral

KP

RK

TB

RS

SP

IKR

Posisi Jaringan
penanggal
D r o p W ir e

RPU

TB

RS

Kabel Catuan Langsung

TP

IKR
J a lu r

Jaringan kabel lokal catu


MDF
langsung
STO

Kab. Sekunder

RK
Kabel primer

Saluran penanggal

DP

Saluran penanggal

DP

Saluran penanggal

KTB
KTB
KTB

Jaringan kabel distribusi


K a b e l D is t r ib u s i

Jaringan kabel tidak


langsung
MDF
STO

DP

T e r m in a l
B lo k

Kab. Sekunder

Kab. Sekunder

DP

Saluran penanggal

DP

Saluran penanggal

DP

Saluran penanggal

KTB
KTB
KTB

T e r m in a l
B lo k

R o set

Lokal Loop PSTN

HDSL ( High bit rate Digital Subscriber Loop)

Konfigurasi HDSL

COT (Central Office Terminal)


RT (Remote Terminal)

Penempatan perangkat HDSL pada Jarlokat

Lokal Loop PSTN

Jaringan Lokal Akses Fiber (Jarlokaf)


MDF

ONU
CB

DDF
PS
FO

FO

FDF

V5.X

LE

CB
DDF
FDF
FO
LE
MDF
ODN
OLT
ONU
PS

FO

ODN

FO

OLT

: Channel Bank
: Digital Distribution Frame
: Fiber Distribution Frame
: Fiber Optic
: Local Exchange
: Main Distribution Frame
: Optical Distribution Network
: Optical Line Termination
: Optical Network Unit
: Passive Splitter

metalik

Telephone

ONU

Telephone

Fiber To The Home ( FTTH)


f ib e r o p t ik

L E

Fiber To The Curb


k a b e l te m b a g a

f ib e r
c u rb

HFC (Hybrid Fiber Coax

o p t ik

L E

Lokal Loop PSTN

Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)


KONFIGURASI DASAR

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL Telephone

BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)

RADIO TOWER
(ANTENA)

HANDHELD

Sistem Radio kanal tunggal

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL

BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)

RADIO TOWER
(ANTENA)

Telephone

Lokal Loop PSTN

Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)


Sistem Radio kanal banyak
Telephone

BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)

BASE STATION
RADIO TOWER
(ANTENA)

RADIO TOWER
(ANTENA)

Telephone

Sistem radio multi akses


Telephone

Telephone

SUBCRIBER
RADIO TERMINAL

BASE STATION
SENTRAL LOKAL
(lOCAL EXCHANGE)

RADIO TOWER
(ANTENA)

Telephone

Telephone

REPEATER

Telephone

PLMN (Public Land Mobile Network)

GSM

GSM/GPRS network

GPRS Support Node (SGSN)


Gateway GPRS Support Node (GGSN)

PLMN (Public Land Mobile Network)

EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution)


EDGE implementation

GPRS/EDGE Radio Network

OSS

EDGE BS
BTS

Network Subsystem
BSC

MSC/VLR

BTS

G
n

BSC Iu

HLR

UTRAN
BTS

A-bis

RNC
BTS

GPRS-backbone
BTS

RNC

UMTS Radio Network


RNC
UMTS
UTRAN

SGSN

GGSN

IP Network

Core Network

= Radio Network Controller


= Universal Mobile Telecommunications System
= UMTS Terrestrial Radio Access Network

GGSN

2G SGSN

PSTN

GSM/EDGE

MSC

Anda mungkin juga menyukai