101 Ilmuwan Dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia
101 Ilmuwan Dan Tokoh Sains Muslim Yang Dilupakan Dunia
Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu alHaitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam
kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang
ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri,
pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai
cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger,
Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain:
Physics,Optics, Mathematics.
az-Zahrawi adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam
abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz Zahra, 936 1013 yang dikenal di
Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan
praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim lahir di Zahra, yang
terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia
dikenal dengan nama El Zahrawi. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada
masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif berisi
berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan
kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari
Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini
menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.
Bidang lain: Surgery, Medicine.
Mamun Ar Rasyid yang hidup tahun 815, abad 9 adalah pelopor pendiri
perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di
Baghdad.
Al Farabi (950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah satu karya besarnya
dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).
Ibnu Sina (1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan
ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai
sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ
tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh
efek fikiran.
Ibnu Rusydi (1198) dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli fisika, ahli
bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.
Ibnu Thufail (1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah
Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul
barunya Robinson Crusoe
Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama
(bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).
Abul Hasan Tsabit bin Qurra bin Marwan al-Sabi al-Harrani, (826
18 Februari 901) adalah seorang astronom dan matematikawan dari Arab,
dan dikenal pula sebagai Thebit dalam bahasa Latin. Tsabit lahir di kota
Harran, Turki. Tsabit menempuh pendidikan di Baitul Hikmah di Baghdad
atas ajakan Muhammad ibn Musa ibn Shakir. Tsabit menerjemahkan buku
Euclid yang berjudul Elements dan buku Ptolemy yang berjudul Geograpia.
Ibnu Bajjah atau lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ashShayigh merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat
dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini
bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Pemikirannya memiliki
pengaruh yang jelas pada Ibnu Rushdi dan Yang Besar Albert. Kebanyakan
buku dan tulisannya tidak lengkap (atau teratur baik) karena kematiannya
yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematika,
dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya
pada Fenomenologi Jiwa, namun sayangnya tak lengkap. Ekspresi yang
dicintainya ialah Gharib dan Motivahhed ekspresi yang diakui dan terkenal
dari Gnostik Islam.
Abu Bakar Ar Razi (935); membagi zat kimia ke dalam kategori mineral,
nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian
fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.
Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat
pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis,
kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda),
teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan
pembuatan tambang bawah tanah.
Abul Hasan Ali Al-Masudi merupakan salah seorang pakar sains Islam
yang meninggal pada tahun 957. Dilahirkan di Baghdad, dia juga merupakan
seorang ahli sejarah, geografi dan falsafah. Dia pernah mengembara ke
Sepanyol, Rusia, India, Sri Lanka dan China serta menghabiskan umurnya di
Syiria dan Mesir. Dia berasal dari keturunan sahabat Nabi Muhammad,
Abdullah bin Masud. Bukunya Muruj adh-Dhahab wa Maadin al-Jawahir
(Padang Emas dan Lombong Manikam) yang ditulis pada 943, merupakan
himpunan kisah perjalanan dan pembelajarannya. Ia menyentuh aspek sosial
dan kesusasteraan sejarah, perbincangan mengenai agama dan penerangan
geografi. Dia juga menulis buku Al-Tanbih wa al-Ashraf, yang merupakan
buku terakhirnya
ahli sains Islam Syiah berkebangsaan Iran yang dikenali sebagai ahli falsafah,
matematik, astronomi, teologi, serta pakar perubatan dan penulis, iaitu beliau
adalah seorang pakar dalam pelbagai bidang. Bidang lainnya: Astronomy,
Non-Euclidean Geometry.
Al Farazi (790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog
pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan
tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit
lainnya pada waktu tertentu.
Al Ibadi (873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik,
permasalahan pada mata.
Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku
panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
Imam Hanafi, nama lengkapnya adalah An Nukman bin Tsabit. Lahir tahun
700 M di Kufah, Irak. Ajarannya dalam ilmu fiqih adalah selalu berpegang
pada Al-Quran dan hadis. Beliau tidak menghendaki adanya taklid dan bidah
yang tidak ada dasarnya dalam Al Quran dan hadis. Dalam menetapkan
hukum fiqih beliau bersumber pada Al Quran, hadis, qiyas dan ihtisan.
Imam Maliki, nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Malik bin Annas.
Beliau lahir di Madinah tahun 716 M. Beliau merupakan ulama besar di
kawasan Arab. Dalam menetapkan ilmu fiqih, beliau berpedoman pada Al
Quran, hadis, ijma sahabat, dan kemaslahatan urf (adat) penduduk Madinah.
Buku karangannya diantaranya adalah Al Muwaththa. Imam Maliki ini adalah
guru Imam Syafii.
Imam Syafii, nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Idris bin Abbas
bin Usman Asy Syafii. Beliau dilahirkan di Palestina tahun 767 M. Menurut
riwayat, beliau telah mahir membaca dan menulis Arab pada usia 5 tahun.
Pada usia 9 tahun, beliau telah hafal Al Quran 30 juz. Pada usia 10 tahun,
beliau sudah menghafal hadis yang terdapat dalam kitab Al Muwaththa karya
Imam Malik. Di usianya yang 15 tahun, beliau lulus dalam spesialisasi hadis
dari gurunya Imam Sufyan bin Uyaina, sehingga beliau diberi kepercayaan
untuk mengajar dan memberi fatwa kepada masyarakat dan menjadi guru
besar di Masjidil Haram, Mekah. Dalam menetapkan ilmu fiqih, Imam Syafii
berpedoman pada Al Quran, hadis, ijma dan qiyas. Buku karangan Imam
Syafii adalah Ar Risalah dan Al Um. Ajaran Imam Syafii terkenal dengan
Mazhab Syafii yang banyak dianut oleh umat Islam di Indonesia, Asia
Tenggara, Mesir, Baghdad, dan negara lainnya.
Imam Hambali, nama lengkapnya adalah Ahmad bin Hambal Asy Syaibani.
Beliau lahir di Baghdad tahun 855 M. Ajarannya terkenal dengan nama
Mazhab Hambali. Dalam menetapkan hukum fiqih, Imam Hambali
berpedoman pada Al Quran, hadis, dan fatwa para sahabat.
Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan
dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang hak-hak
perlindungan binatang atau konservasi hewani.
Al Mawsili (850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab
memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep
gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi,
kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan
morisko.
Abu-L Abbas Ahmad ibn Khallikan adalah sarjana Muslim Kurdi pada
abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita
Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia
lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober
1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih bahan faktual
untuk biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis dan
buku ini juga menyebutkan ia adalah seorang yang menyumbangkan
sumber berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi
yang lebih awal yang sudah tidak lagi ada. Ia mulai mengerjakan karya ini
dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, dalam bahasa Latin Averroes,
adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia). Dia lahir tahun 1126
Marrakesh, Maroko, dan meninggal 10 Desember 1198). Karya-karya Ibnu
Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan,
Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 873),
adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama
kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif
menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke
dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Mamun.
Mlik ibn Anas bin Malik bin mr al-Asbahi atau Malik bin Anas
lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179
H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.
Jalaluddin as-Suyuthi lahir 1445 (849H) wafat 1505 (911H). Dia adalah
ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke-15 di Kairo, Mesir.
Beliau pernah berguru pada al Bulqini sampai wafatnya Al Bulqini, Beliau juga
belajar hadits pada Syaikhul Islam Taqiyyudin al Manaawi. Dalam Kitab beliau
yang berjudul Khusnul Muhadlarah beliau menyebutkan bahwa dari setiap
guru yang aku datangi aku mendapatkan lisensi dan aku menghitungnya
sampai sejumlah 150 ijazah dari 150 guru.
menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari
belahan negari Barat
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga,
irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim.
Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat
yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya
Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan
untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya. Shaduf dikenal pada
masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang
yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal
Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya
terdiri dari dua gigi. Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun
unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma..
Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk
mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Al-Jazari merintis jalan ke sana
dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah
lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
..
Al-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin
pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi
terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana
tenaga air menggantikan tenaga binatang
Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di
Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit
yang berada di dekat sungai tersebut
Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang.
Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan
gigi gerigi dan sebuah engkol.
Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan
engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada
abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa
Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah
roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus. Pada masa
sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan
dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod di sebuah
mesin yang berputar ceritanya lain..
Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai
peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup
pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem
tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya
Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya
dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-jazari. Ini dilakukan
tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang
merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal. Gerakan
roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling
berhubungan..
Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa
penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke
sistem pasokan air. Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting
principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam
bukunya pada abad keenam belas
sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini Sebagai seorang dokter
era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang
penting bagi era modern ini.Al Zahrawi lahir pada tahun 936 di kota Al Zahra
yaitu sebuah kota yang terletak di dekat Kordoba di Andalusia yang sekarang
dikenal dengan negara modern Spanyol di Eropa.. Kota Al Zahra sendiri
dibangun pada tahun 936 Masehi oleh Khalifah Abd Al rahman Al Nasir III
yang berkuasa antara tahun 912 hingga 961 Masehi. Ayah Al Zahrawi
merupakan seorang penguasa kedelapan dari Bani Umayyah di Andalusia yang
bernama Abbas. Menurut catatan sejarah keluarga ayah Al Zahrawi
aslinya dari Madinah yang pindah ke Andalusia.Al Zahrawi selain termasyhur
sebagai dokter yang hebat juga termasyhur karena sebagai seorang Muslim
yang taat. Dalam buku Historigrafi Islam Kontemporer, seorang penulis dari
perpustakaan Viliyuddin Istanbul Turki menyatakan Al Zahrawi hidup
bagaikan seorang sufi.. Kebanyakan dia melakukan pengobatan kepada
para pasiennya secara cuma-cuma. Dia sering kali tidak meminta bayaran
kepada para pasiennya. Sebab dia menganggap melakukan pengobatan kepada
para pasiennya merupakan bagian dari amal atau sedekah. Dia merupakan
orang yang begitu pemurah serta baik budi pekertinya.. Selain
membuka praktek pribadi, Al Zahrawi juga bekerja sebagai dokter pribadi
Khalifah Al Hakam II yang memerintah Kordoba di Andalusia yang
merupakan putra dari Kalifah Abdurrahman III (An-Nasir). Khalifah Al
Hakam II sendiri berkuasa dari tahun 961 sampai tahun 976 Dia
melakukan perjanjian damai dengan kerajaan Kristen di Iberia utara dan
menggunakan kondisi yang stabil untuk mengembangkan agrikultur melalui
pembangunan irigasi. Selain itu dia juga meningkatkan perkembangan
ekonomi dengan memperluas jalan dan pembangunan pasar.Kehebatan Al
Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi Salah satu
sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan
perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi
penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa
tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya
semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen.
Dalam sebuah risalahnya, dia menuliskan, jika terdapat tulang yang bergeser
maka tulang tersebut harus ditarik supaya kembali tempatnya semula.
Sedangkan untuk kasus masalah tulang yang lebih gawat, seperti patah maka
harus digips.Untuk menarik tulang lengan yang bergeser, Al Zahrawi
menganjurkan seorang dokter meminta bantuan dari dua orang asisten. Kedua
asisten tersebut bertugas memegangi pasien dari tarikan Kemudian
lengan harus diputar ke segala arah setelah lengan yang koyak dibalut dengan
balutan kain panjang atau pembalut yang lebih besar. Sebelum dokter
memutar tulang sendi sang pasian, dokter tersebut harus mengoleskan salep
berminyak ke tangannya. Hal ini juga harus dilakukan oleh para asisten yang
ikut membantunya dalam proses penarikan. Setelah itu dokter menggerakan
tulang sendi pasien dan mendorong tulang tersebut hingga tulang tersebut
kembali ke tempatnya semula Setelah tulang lengan yang bergeser
tersebut kembali ke tempat semula, dokter harus melekatkan gips pada bagian
tubuh yang tulangnya tadi sudah dikembalikan. Gips tersebut mengandung
obat penahan darah dan memiliki kemampuan menyerap. Kemudian gips
tersebut diolesi dengan putih telur dan dibalut dengan perban secara ketat.
Setelah itu, dengan menggunakan perban yang diikatkan ke lengan, lengan
pasien digantungkan ke leher selama beberapa hari. Sebab jika lengan
tidak digantungkan, maka lengan terasa sakit karena masih lemah kondisinya.
Sesudah kondisi lengan semakin kuat dan membaik, maka gantungan lengan
ke leher dilepaskan. Jika tulang yang bergeser itu sudah benar-benar kembali
dalam posisi semula dengan baik dan sudah tidak terasa begitu sakit lagi maka
buka semua balutan termasuk gips yang membalut tangan pasien..
Tetapi jika tulang yang bergeser tersebut belum sepenuhnya pulih atau
kembali ke tempat semula secara tepat, maka perban maupun gips yang
membalut lengan pasien harus dibuka. Lalu lengan pasien dibalut lagi dengan
gips dan perban yang baru setelah itu dibiarkan selama beberapa hari hingga
lengan pasien benar-benar sembuh total.Salah satu karya fenomenal Al
Zahrawi merupakan Kitab Al-Tasrif. Kitab tersebut berisi penyiapan aneka
obat-obatan yang diperlukan untuk penyembuhan setelah dilakukannya
proses operasi. Dalam penyiapan obat-obatan itu, dia mengenalkan
tehnik sublimasi. Kitab Al Tasrif sendiri begitu populer dan telah
diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa oleh para penulis. Terjemahan Kitab
Al Tasrif pernah diterbitkan pada tahun 1519 dengan judul Liber Theoricae nec
non Practicae Alsaharavii.. Salah satu risalah buku tersebut juga
diterjemahkan dalam bahasa Ibrani dan Latin oleh Simone di Genova dan
Abraham Indaeus pada abad ke-13. Salinan Kitab Al Tasrif juga juga
diterbitkan di Venice pada tahun 1471 dengan judul Liber Servitoris. Risalah
lain dalam Kitab Al Tasrif juga diterjemahkan dalam bahasa Latin oleh
Gerardo van Cremona di Toledo pada abad ke-12 dengan judul Liber
Alsaharavi di Cirurgia. Dengan demikian kitab karya Al Zahrawi semakin
termasyhur di seluruh Eropa.. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
karya Al Zahrawi tersebut bagi dunia. Kitabnya yang mengandung sejumlah
diagram dan ilustrasi alat bedah yang digunakan Al Zahrawi ini menjadi buku
wajib mahasiswa kedokteran di berbagai kampus-kampus.Al Zahrawi menjadi
pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad
setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di
berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya
masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.