Titrasi Redoks Permanganat
Titrasi Redoks Permanganat
240210080133
BAB IV
HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0.1 N
Kelompok
Vol. H2C2O4
Vol. KMnO4
10 ml
10.3 ml
10 ml
10.8 ml
10 ml
10.4 ml
10
10 ml
10.7 ml
11
10 ml
10.2 ml
12
10 ml
10.1 ml
Vol. FeSO4
Vol. KMnO4
10 ml
10.3 ml
10 ml
10.8 ml
10 ml
10.4 ml
10
10 ml
10.7 ml
11
10 ml
10.2 ml
12
10 ml
10.1 ml
B. PERHITUNGAN
1. Standarisasi KMnO4 terhadap H2C2O4 0.1 N
+ +
+
6
10.3 + 10.8 + 10.4 + 10.7 + 10.2 + 10.1
=
6
=
= 10.4
10 0.1 = 10.4
10
10.4
= 0.096
0.1
= 6.32
=
=
6.33
10
= 0.632
= 35.067
55.487
55.487
= 0.03506
= 0.22%
0.03506
16.2
100%
100%
PERMANGANOMETRI
Permanganometri merupakan titrasi yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh
kalium permanganat (KMnO4). Reaksi ini difokuskan pada reaksi oksidasi dan
reduksi yang terjadi antara KMnO4 dengan bahan baku tertentu. Titrasi dengan
KMnO4 sudah dikenal lebih dari seratus tahun. Kebanyakan titrasi dilakukan
dengan cara langsung atas alat yang dapat dioksidasi seperti Fe+, asam atau garam
oksalat yang dapat larut dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak
dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung dengan permanganometri seperti:
(1) ion-ion Ca, Ba, Sr, Pb, Zn, dan Hg (I) yang dapat diendapkan sebagai oksalat.
Setelah endapan disaring dan dicuci, dilarutkan dalam H2SO4 berlebih sehingga
terbentuk asam oksalat secara kuantitatif. Asam oksalat inilah yang akhirnya
dititrasi dan hasil titrasi dapat dihitung banyaknya ion logam yang bersangkutan.
(2) ion-ion Ba dan Pb dapat pula diendapkan sebagai garam khromat. Setelah
disaring, dicuci, dan dilarutkan dengan asam, ditambahkan pula larutan baku
FeSO4 berlebih. Sebagian Fe2+ dioksidasi oleh khromat tersebut dan sisanya dapat
ditentukan banyaknya dengan menitrasinya dengan KMnO4.
Dalam praktikum ini dilakukan percobaaan titrasi standarisasi sebagai berikut.
dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena
sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan
diperoleh pembentukan presipitat coklat yang seharusnya adalah larutan
berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan
H2C2O4 pada yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung
menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.
MnO4- + 3Mn2+ + 2H2O 5MnO2 + 4H+
Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4
yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi
kehilangan oksalat karena membentuk peroksida yang kemudian terurai
menjadi air.
H2C2O4 + O2 H2O2 + 2CO2
H2O2
H2O + O2
titrasi
yang
pada
akhirnya
akan
timbul
kesalahan
titrasi
Basset. J etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.
Jakarta.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia :
Jakarta.
Sukarti, Tati. 2008. Kimia Analitik. Widya Padjadjaran : Bandung.
Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro. Kalman Media Pustaka. Jakarta.