Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI

DAN
PELAPORAN KEUANGAN

Teori akuntansi terdiri atas kerangka-kerangka acuan yang menjadi dasar


dari pengembangan tekhnik-tekhnik akuntansi. Kerangka-kerangka acuan ini,
nantinya akan terutama didasarkan pada penentuan konsep-konsep dan prinsipprinsip akuntansi.
Menyadari akan pentingnya arti tujuan, para profesi akuntansi di Amerika
Serikat, Inggris, Kanada telah melakukan beberapa usaha percobaan untuk
merumuskan tujuan dari laporan keuangan. Di Amerika Serikat, pentingnya
pengembangan tujuan pelaporan keuangan pertama kali diungkapkan oleh
laporan dari Study Group on the Objectives of Financial Statements (Laporan
Kelompok Studi mengenai Tujuan Laporan Keuangan) dan ditekankan lagi oleh
usaha yang dilakukan oleh FASB untuk mengembangkan suatu kerangka atau
konstitusi konseptual. Di Inggris, pentingnya tujuan-tujuan ini telah menjadi
sorotan dari publikasi The Corporate Report (Laporan Perusahaan) oleh Institute
of Chartered Accountants in England and Wales. Di Kanada, perhatian akan
subjek ini dipublikasikan dalam Corporate Reporting (Pelaporan Keuangan).
Meskipun relatif masih, semua usaha-usaha yang dilakukan di atas secara
langsung mendapat banyak pengaruh dari Bab 4 dalam APB Statement No.4.

KLASIFIKASI DAN KONFLIK KEPENTINGAN

gudang-enambelas.blogspot.com

1 | Page
adonramadhan.wordpress.com

Perumusan

tujuan

akuntansi

tergantung

pada

penyelesaian

konflik

kepentingan yang terdapat di pasar informasi. Atau lebih spesifik lagi, laporan
keuangan yang dihasilkan oleh interaksi tiga kelompok: perusahaan, pengguna,
dan profesi akuntansi.
Perusahaan (firm) membentuk kelompok utama yang terlibat dalam
proses akuntansi. Aktivitas-aktivitas operasional, keuangan, dan luar biasa (atau
non-operasional) yang mereka lakukan menjadi justifikasi dari pembuatan
laporan

keuangan.

Keberadaan

dan

perilaku

mereka

menimbulkan

hasil

keuangan yang sebagian dapat diukur oleh proses akuntansi. Perusahaanperusahaan juga adalah penyedia informasi akuntansi.
Pengguna (user) membentuk kelompok kedua. Pembuatan informasi
akuntansi dipengaruhi oleh kepentingan dan kebutuhan pengguna. Meskipun
tidak mungkin untuk mengumpulkan suatu daftar lengkap para pengguna,
namun dapat dipastikan daftar tersebut akan mencantumkan para pemegang
saham, analis keuangan, kreditor, dan badan-badan pemerintah.
Profesi akuntansi (accounting profession) membentuk kelompok ketiga
yang dapat memengaruhi informasi yang akan dimasukkan ke dalam laporan
keuang. Para akuntan terutama akan bertindak sebagai auditor yang
bertanggung

jawab

untuk

memverifikasi

bahwa

laporan

keuangan

telah

mematuhi prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.


Interaksi dari ketiga kelompok di atas dapat disajikan dalam sebuah
diagram venn, dimana lingkaran U mencerminkan kepentingan dari para
pengguna akan informasi yang dianggap bermanfaat untuk pengambilan
keputusan ekonomi mereka, lingkaran C mencerminkan kumpulan informasi
yang diterbitkan dan diungkapkan oleh perusahaan (entah ia berada didalam
atau diluar batasan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum) dan
lingkaran

mencerminkan

kumpulan

informasi

yang

dapat

dibuat

dan

diverifikasi oleh profesi akuntan. Area yang diberi nama I mencerminkan


kumpulan informasi yang dapat diterima oleh semua tiga kelompok tersebut.
Dengan kata lain, data-data ini diungkapkan oleh perusahaan, para akuntan
dapat membuat dan memverifikasinya, dan mereka dianggap relevan oleh
pengguna. Area II-VII mencerminkan area-area yang menjadi konflik kepentingan.

gudang-enambelas.blogspot.com

2 | Page
adonramadhan.wordpress.com

MENUJU KE ARAH PERUMUSAN TUJUAN LAPORAN KEUANGAN


Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No.4
Accounting Research Division dari Accounting Principles Board (APB)
dibentuk untuk memotivasi dilakukannya riset mengenai dalil-dalil dan prinsipprinsip dasar akuntansi. Bab 4 dari APB Statement No.4 mengklasifikasikan
tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta
menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan
tersebut dapat diringkas sebagai berikut:
1. Tujuan Khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan,
hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.
2. Tujuan Umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber
i.
ii.
iii.
iv.

daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:


Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
Menunjukan pendanaan dan investasinya;
Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen-komitmennya;
Menunjukan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai perubahan


dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan
i.
ii.

untuk memperoleh laba agar dapat:


Menyajikan ekspektasi pengembalian deviden kepada para investor;
Menunjukan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor
dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya,

iii.

membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha;


Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada

iv.

manajemen;
Menyajikan profitabilitas jangka panjang.

gudang-enambelas.blogspot.com

3 | Page
adonramadhan.wordpress.com

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk


mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan
dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.
e. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan
pengguna laporan.
3. Tujuan Kualitatif dari akuntansi keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan
paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam
keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas,
tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.
c. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh
pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metodemetode pengukuran yang sama.
d. Netralitas, yang artinya hasil akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum
dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari penggunapengguna yang spesifik.
e. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal,
untuk

menghindari

adanya

pengambilan keputusan ekonomi.


f. Komparabilitas (daya banding),

kelambatan
yang

atau

secara

penundaan

tidak

langsung

dalam
berarti

perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh


perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi
yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Tujuan-tujuan yang dinyatakan oleh APB Statement No.4 sepertinya


memberikan dasar pemikiran bagi bentuk dan isi dari laporan keuangan
konvensional. Pernyataan tersebut bahkan mengakui bahwa tujuan-tujuan
tertentu dinyatakan atas dasar prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
pada saat laporan keuangan tersebut dibuat. Tujuan umum tidak dapat
menunjukan kebutuhan-kebutuhan informasional dari para pengguna.

Laporan Kelompok Studi Mengenai Tujuan Laporan Keuangan


Metodologi yang Digunakan
gudang-enambelas.blogspot.com

4 | Page
adonramadhan.wordpress.com

Sebagai respon terhadap kritik atas pelaporan keuangan perusahaan dan


kenyataan bahwa semakin mendesaknya kebutuhan dari sebuah kerangka
konseptual akuntansi, Dewan Direksi dari American Institute of Certified Public
Accountants mengumumkan dibentuknya dua kelompok studi pada bulan April
1971. Kelompok studi untuk pembuatan prinsip-prinsip akuntansi yang dikenal
sebagai Komite Wheat ini, diberi tugas memperbaiki dan meningkatkan proses
penetapan standar. Laporan yang dihasilkan oleh komite ini mencetuskan
dibentuknya Financial Accounting Standards Board (FASB). Kelompok studi
kedua,

yang

dikenal

sebagai

Komite

Trueblood,

ditugaskan

untuk

mengembangkan tujuan laporan keuangan; yaitu dengan menentukan:


1. Siapa yang membutuhkan laporan keuangan;
2. Informasi apa yang mereka butuhkan;
3. Seberapa banyak dari informasi yang dibutuhkan itu dapat diberikan oleh
akuntansi; dan
4. Kerangka apa yang dibutuhkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
tersebut.

Tujuan Laporan Keuangan Seperti yang Dinyatakan Dalam Laporan


Trueblood
Meskipun
dimaksudkan

kedua
memiliki

belas

tujuan

kesetaraan,

dalam

laporan

terdapat

kelompok

kecenderungan

studi
yang

yang
dapat

dimengerti untuk membedakannya menurut struktur hierarki yang nyata dari


tujuan-tujuan ttersebut. Perbedaan yang terdapat dalam penekanan dan
ketergantungan relatif di antara tujuan tersebut dapat menjustifikasi adanya
struktur seperti itu. Enam tingkatan tujuan berikut diambil dari Laporan
Trueblood.
1. Tujuan dasar (No. 1)
2. Empat tujuan (No. 2, 3, 11, dan 12) yang menyebutkan pengguna dan
kegunaan yang berbeda-beda dari informasi akuntansi.
3. Dua tujuan (No. 4 dan 5) yang menyebutkan kekuatan menghasilkan (earning
power) perusahaan dan kemampuan manajemen (akuntabilitas) sebagai jenis
informasi yang dibutuhkan.
4. Satu tujuan (No. 6) yang menyebutkan sifat dari informasi yang dibutuhkan
sebagai factual dan interpretatif.
5. Empat tujuan (No. 7, 8, 9, dan 10) yang menguraikan laporan keuangan yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan No. 6.

gudang-enambelas.blogspot.com

5 | Page
adonramadhan.wordpress.com

6. Beberapa rekomendasi khusus untuk laporan keuangan dibuat agar dapat


memenuhi tujuan-tujuan sebelumnya (No. 7, 8, 9, dan 10).

Selanjutnya kita akan menganalisis masing-masing tujuan:


No. 1: Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi yang menjadi dasar dari keputusan-keputusan ekonomi.
No. 2: Tujuan dari laporan keuangan terutama adalah untuk melayani para
pengguna yang memiliki wewenang, kemampuan atau sumber yang
terbatas untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan
keuangan sebagai sumber utama informasi mereka mengenai aktivitas
perusahaan.

No. 3: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi


yang bermanfaat kepada para investor dan kreditor dalam meramalkan,
membandingkan, dan mengevaluasi potensi arus kas yang mereka terima
jika dilihat dari segi jumlah, waktu, dan ketidakpastian yang terkait.

No. 4: Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi kepada


para

pengguna

membandingkan,

yang
dan

dapat

digunakan

mengevaluasi

kekuatan

untuk

meramalkan,

menghasilkan

suatu

perusahaan.

No. 5: Tujuan dari laporan keuangan adalah memasok informasi yang


berguna dalam menilai kemampuan manajemen dalam menggunakan
sumber daya perusahaan secara efektif guna mencapai sasaran utama
perusahaan.

No. 6: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan factual dan
interpretatif mengenai transaksi dan peristiwa lainnya yang berguna

gudang-enambelas.blogspot.com

6 | Page
adonramadhan.wordpress.com

dalam

peramalan,

pembandingan,

dan

pengevaluasian

kekuatan

menghasilkan perusahaan. Asumsi-asumsi dasar sehubungan dengan


subjek masalah interpretatif, evaluasi, prediksi, atau estimasi, sebaiknya
diungkapkan.

No. 7: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan posisi keuangan yang


berguna dalam peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian kekuatan
mengghasilkan perusahaan. Laporan ini hendaknya memberikan informasi
yang berkaitan dengan transaksi-transaksi perusahaan dan peristiwaperistiwa lain yang menjadi bagian dari siklus penghasilan (earning cycle)
yang belum selesai. Nilai saat ini hendaknya juga dilaporkan ketika mereka
berbeda secara cukup signifikan dengan biaya historis. Aktiva dan
kewajiban

hendaknya

dikelompokkan

atau

dipisahkan

berdasarkan

ketidakpastian relatif atas jumlah dan waktu dari realisasi dan likuidasi
prospektif.

No. 8: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan pendapatan periodik


yang berguna bagi peramalan, permbandingan, dan pengevaluasian
kekuatan menghasilkan perusahaan. Hasil akhir dari siklus penghasilan
yang

telah

selesai

dan

aktivitas

perusahaan

yang

mengakibatkan

terjadinya kemajuan yang diakui kea rah penyelesaian dari siklus yang
belum selesai hendaknya dilaporkan. Perubahan nilai yang dicerminkan
dalam laporan posisi keuangan berikut hendaknya juga dilaporkan, namun
secara terpisah, karena mereka berbeda jika dilihat dari segi kepastian
realisasinya.

No. 9: Tujuannya adalah untuk memberikan laporan aktivitas keuangan


yang berguna bagi peramalan, pembandingan, dan pengevaluasian
kekuatan menghasilkan perusahaan. Laporan ini terutama melaporkan
aspek faktual dari transaksi yang dijalankan perusahaan yang memiliki
atau diharapkan memiliki konsekuensi kas yang signifikan. Laporan ini
hendaknya melaporkan data yang membutuhkan pertimbangan minimal
dan interpretasi dari pembuat laporan.

gudang-enambelas.blogspot.com

7 | Page
adonramadhan.wordpress.com

No. 10: Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi
proses peramalan. Peramalan keuangan hendaknya diberikan ketika
mereka akan meningkatkan keandalan dari prediksi-prediksi berguna.

No. 11: Tujuan dari laporan keuangan bagi organisasi pemerintahan dan
nirlaba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi evaluasi
efektivitas dari manajemen sumber daya dalam mencapai sasaran
organisasi

yang

pengukuran

secara

kinerja

umum

hendaknya

bersifat

non-moneter.

dinyatakan

sesuai

Pengukuran-

dengan

sasaran

organisasi nirlaba.

No. 12: Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk melaporkan aktivitasaktivitas

perusahaan

yang

memengaruhi

masyarakat

yang

dapat

ditentukan dan diuraikan atau diukur dan menjadi suatu hal yang penting
bagi perusahaan dalam lingkungan sosialnya.

Karakteristik Kualitatif Pelaporan


Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna, informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan harus memiliki karakteristik tertentu. Laporan
Trueblood menyebutkan tujuh karakteristik kualitatif dari pelaporan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Relevansi dan materialitas;


Bentuk dan substansi;
Keandalan;
Kebebasan dari bias;
Komparabilitas;
Konsistensi; dan
Dapat dimengerti

MENUJU KE ARAH KERANGKA KONSEPTUAL


Hakikat Kerangka Konseptual

gudang-enambelas.blogspot.com

8 | Page
adonramadhan.wordpress.com

Kerangka konseptual adalah sebuah konstitusi, sebuah system koheren dari


tujuan dan asas yang saling berhubungan yang dapat mengarah kepada standar
yang konsisten dan menetukan sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi
keuangan dan laporan keuangan. Tujuan menegaskan sasaran dan tujuan
akuntansi. Asa menjadi konsep yang mendasari konsep akuntansi dan akan
memandu pemilihan peristiwa yang harus diperhitungkan, pengukuran peristiwa
tersebut, serta cara merangkum dan mengomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berminat. Konsep-konsep seperti ini menjadi suatu asas dalam artian
bahwa konsep-konsep yang lain akan dihasilkan dari asas tersebut dan
penggunaannya sebagai acuan secara berulang-ulang akan dibutuhkan dalam
menentukan, mengartikan, dan menerapkan standar akuntansi dan pelaporan.
Karenanya, kerangka konseptual dimaksudkan untuk bertindak sebagai
suatu konstitusi dalam proses penetapan standar. Tujuannya adalah untuk
memberikan pedoman dalam menyelesaikan perselisihan yang timbul selama
proses penetapan standar dengan cara mempersempit pertanyaan menjadi
apakah

standar

yang

spesifik

tersebut

telah

sesuai

dengan

kerangka

konseptualnya. Bahkan FASB telah menunjukan empat keunggulan spesifik yang


dapat diperoleh dari kerangka konseptual. Sebuah kerangka konseptual, ketika
telah selesai dibuat, akan:

Memandu FASB dalam membuat standar akuntansi;


Menjadi kerangka acuan untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan akuntansi

yang tidak memiliki standar resmi yang spesifik;


Menetukan batasan pertimbangan dalam membuat laporan keuangan;
Meningkatkan komparabilitas dengan menurunkan jumlah metode akuntansi
alternatif yang tersedia.

Masalah-masalah Dalam Kerangka Konseptual


Ada tiga pandangan berbeda yang diidentifikasikan dalam penentuan laba
atau penghasilan (earning):

Pandangan aktiva/kewajiban;
Pandangan pendapatan/beban;
Pandangan non-artikulasi
Pandangan aktiva/kewajiban, atau yang disebut juga pandangan neraca

atau pandangan pemeliharaan modal (balance sheet or capital-maintenance


gudang-enambelas.blogspot.com

9 | Page
adonramadhan.wordpress.com

view), berpendapat bahwa pendapatan dan beban hanya berasal dari perubahan
dalam aktiva dan kewajiban.
Pandangan pendapatan/beban,

yang disebut juga pandangan lapiran

laba rugi atau pandangan penadingan (income statement or matching


view), berpendapat bahwa adanya pendapatan dan beban dihasilkan oleh
adanya

kebutuhan

penandingan,

yang

akan

penandingan

merupakan

proses

yang

tepat

pengukuran

(proper

mathing),

fundamental

dalam

akuntansi, terdiri atas dua langkah:


1.
2.
a.
b.
c.

Pengakuan pendapatan atau waktu pengakuan melalui prinsip realisasi


Pengakuan beban dengan tiga kemungkinan cara:
Mengalokasikan penyebab dan dampaknya, seperti harga pokok penjualan.
Alokasi yang sistematis dan rasional, seperti depresiasi (penyusutan).
Pengakuan langsung, seperti biaya penjualan dan administrasi.

Pandangan non-artikulasi didasarkan atas adanya kepercayaan bahwa


artikulasi akan diikuti oleh redudansi (pencatatan yang berlebihan), karena
seluruh peristiwa yang dilaporkan di laporan laba rugi juga dilaporkan di neraca,
meskipun dari sudut yang berbeda. Menurut pandangan ini, definisi dari aktiva
dan kewajiban dapat menjadi suatu hal yang sangat penting dalam penyajian
posisi keuangan dan bahwa definisi dari pendapatan dan bebean dapat
mendominasi pengukuran penghasilan. Kedua laporan keuangan tersebut
memiliki keberadaan an arti yang saling independen; karenanya, dapat
digunakan skema-skema pengukuran yang berbeda untuk keduanya. Salah satu
contoh dari pandangan non-artikulasi adalah pengggunaan metode LIFO di
laporan laba rugi dan FIFO di neraca. Pandangan non-artikulasi ini mulai
mendapat pendukung pada tahun 1966.

Masalah: Definisi
Definisi dari setiap elemen laporan keuangan dapat diberikan

oleh

pandangan aktiva/kewajiban maupun pandangan pendapatan/beban.


Menurut pandangan aktiva/kewajiban, aktiva adalah sumber daya ekonomi
dari sebuah perusahaan; mereka mencerminkan keuntungan-keuntungan di
masa depan yang diharapkan menimbulkan arus kas masuk bersih secara

gudang-enambelas.blogspot.com

10 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

langsung maupun tidak langsung. Sebagai alternatif, kita dapat mengeluarkan


definisi sumber daya ekonomi dari aktiva yang tidak memiliki karakteristik
dapat dipertukarkan atau dapat diputuskan. Dalam kedua kasus tersebut,
berdasarkan atas pandangan aktiva/kewajiban, aktiva dibatasi hanya untuk
merepresentasikan sumber daya ekonomi dari perusahaan. Sumber daya
ekonomi perusahaan itu sendiri adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Sumber daya produktif perusahaan;


Hak-hak kontraktual untuk sumber daya produktif;
Produk;
Uang;
Klaim untuk menerima uang;
Kepemilikan saham di perusahaan lain
Menurut pandangan pendapatan/beban, aktiva tidak hanya meliputi aktiva

yang didefinisikan oleh sudut pandang aktiva/kewajiban, tetapi juga hal-hal yang
tidak

mencerminkan

sumber

daya

ekonomi

namun

diperlukan

untuk

penandingan yang benar dan penentuan laba.


Elemen kedua yang harus didefinisikan adalah kewajiban. Menurut
pandangan aktiva/kewajiban, kewajiban adalah keharusan perusahaan untuk
mentransfer sumber daya ekonomi kepada entitas lain di masa depan.
Menurut pandangan pendapatan pendapatan/beban, kewajiban tidak hanya
terdiri

atas

kewajiban

seperti

yang

didefinisikan

oleh

sudut

pandang

aktiva/kewajiban namun juga kredit-kredit yang ditangguhkan dan cadangan


tertentu yangtidak mencerminkan kewajiban untuk mentransfer sumber daya
ekonomi namun dibutuhkan untuk prinsip penandingan yang benar dan
penentuan laba..
Elemen ketiga yang akan didefinisikan adalah penghasilan. Menurut
pandangan aktiva/kewajiban, penghasilan adalah peningkatan dari aktiva bersih
perusahaan di luar beban-beban modal.
Menurut

pandangan

pendapatan/beban,

penghasilan

diperoleh

dari

penandingan antara pendapatan dan keuntungan serta, mungkin pula, dari


keuntungan

dan

kerugian.

Karenanya,

keuntungan

dan

kerugian

dapat

dibedakan dari pendapatan dan beban, atau mereka dapat dianggap sebagai
bagian

daripadanya.

Setiap

kemungkinan

kkomponen

dari

penghasilan

(penghasilan, beban, keuntungan, dan kerugian) dapat didefinisikan sebagai


berikut:

gudang-enambelas.blogspot.com

11 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

1. Pendapatan dan beban: menurut pandangan aktiva/kewajiban, pendapatan,


yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai peningkatan
aktiva atau penurunan kewajiban yang tidak memengaruhi modal. Begitu
pula beban, yang mencakup keuntungan dan kerugian, didefinisikan sebagai
penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban yang timbul dari penggunaan
sumber daya ekonomi dan jasa selama suatu periode tertentu.
2. Keuntungan dan kerugian: menurut pandangan aktiva/kewajiban, keuntungan
didefinisikan sebagai meningkatannya aktiva bersih di luar peningkatan dari
pendapatan atau perubahan modal. Begitu pula kerugian didefinisikan
sebagai penurunan dari aktiva bersih di luar penurunan dari beban atau
perubahan modal. Jadi keuntungan dan kerugian merupakan bagian dari
penghasilan yang tidak dijelaskan oleh pendapatan dan beban.
3. Hubungan antara penghasilan dan komponen-komponennya: terdapat tiga
a.
b.
c.
4.

hubungan utama antara laba dan komponen-komponennya:


Laba = Pendapatan Beban + Keuntungan Kerugian
Laba = Pendapatan Beban
Laba = Pendapatan (termasuk keuntungan) Beban (termasuk kerugian)
Akuntansi akrual: Elemen-elemen dari laporan keuangan telah diperhitungkan
dan dimasukkan dalam laporan keuangan melalui penggunaan prosedur
akuntansi akrual. Akuntansi akrual didasarkan atas konsep-konsep akrual,
tangguhan, alokasi, amortisasi, realisasi, dan pengakuan.

Masalah 8: Konsep pemeliharan modal atau pengembalian biaya mana


yg harus digunakan?
Konsep mengenai pemeliharaan modal memungkinkan kita membuat
pembedaan

antara

penegembalian

modal

atau

penghasilan

dengan

pengembalian modal atau pengembalian biaya.


Empat kemungkinan konsep pemeliharaan modal:
1.
2.
3.
4.

Modal
Modal
Modal
Modal

keuangan yang di ukur dalam satuan uang;


keuangan yang di ukur menurut unit daya beli uimum yang sama;
fisik yang di ukur menurut unit uang;
fisik yang di ukur menurut unit daya beli umum yang sama

Masalah 9: metode pengukuran yang mana yang harus digunakan

gudang-enambelas.blogspot.com

12 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Masalah mengenai metode pengukuran akan berkaitan dengan penentuan


baik dari unit pengukuran maupun atribut yang hendak di ukur.
Ada lima kemungkinan yang tersedia:
1.
2.
3.
4.
5.

Metode biaya historis;


Biaya saat ini;
Nilai jual saat ini;
Nilai jual yang diharapkan;
Nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan.

Perkembangan dari sebuah kerangka konseptual


Statment

of

Financial

Accounting

Concepts

yang

di

keluarkan

dan

berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan bisnis adalah:


1. SFAC No. 1, Menyajikan sasaran dan maksudn dari akuntansi.
2. SFAC No. 2, Melihat karakteristik-karaktaristik yang membuat informasi
akuntansi berguna.
3. SFAC No. 3, Memberikan definisi mengenai elemen-elemen dalam laporan
keuangan.
4. SFAC No. 5, Menetapkan pengakuan dan kriteria pengukuran fundamental
5. SFAC No. 6, Memperluas ruang lingkup untuk mencakup organisasi-organisasi
nirlaba
6. SFAC No. 7, memberikan sebuah kerangka untuk menggunakan arus kas dan
menyajikan nilai-nilai sebagai basis pengukuran.

Tujuan pelaporan keuangan


A. Tujuan pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis
Pelaporan keungan tidak hanya memuat laporan keungan, namun juga
cara- cara lain dalam mengomunikasikan informasi yang berhubungan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh
sistem

akuntansi-yaitu,

informasi

mengenai

sumberdaya,

kewajiban,

penghasilan, dan lain-lain.

B. Tujuan pelaporan keuangan organisasi-organisasi non bisnis

gudang-enambelas.blogspot.com

13 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Empat kelompok yang khususnya berkepentingan dengan informasi yang


disajikan oleh pelaporan keuangan oleh organisasi non bissis:
1. Penyedia sumber daya.
2. Elemen penyusun yang menggunakan dan memperoleh keuntungan dari jasajasa yang diberikan oleh organisasi.
3. Badan- badan penyelenggara dan pengawas.
4. Manajer organisasi-organisasi non bisnis

Konsep-konsep fundamental
Karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi
Relevance, agar informasi dapat memenuhi standar relevansi, informasi
yang

diasosiasikan

secara

bermamfaat

dengan

tindakan

yang

telah

di

rancanguntuk memfasilitasinya. Elemennya yaitu :


1. Nilai prediktif
2. Nilai umpan balik
3. Ketepatan waktu
Reliability, kualitas yang memungkinkan
mengandalkannya

sebagai

pencerminan

dari

pengguna data agar yakin


apa

yang

dimaksud

untuk

disajikan. Elemennya yaitu :


1. Dapat diverifikasi
2. Netralitas
3. Ketepatan penyajian
Komparabilitas dan konsistensi adalah kulitas kedua yang di ususlkan oleh
SFAC No. 2. Komparabilitas dijabarkan sebagai pennggunaan metode yang sama
dalam suatu waktu oleh perusahaan tertentu, akan tetapi , prinsip akuntansi
tidak berati bahwa metode akuntansi tertentu tidak dapat di ubah setelah
digunakan.
Materialitas dipandang sebagai ambang batas untuk pengakuan.

Elemen-elemen dasar laporan keuangan dari perusahaan bisnis

Aktiva
Kewajiban

gudang-enambelas.blogspot.com

14 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Ekuitas
Investasi oleh pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Beban
Keutungan
Kerugian

Pengakuan dan pengukuran


SFAC No. 5 dimaksudkan untuk meneyelesaikan masalah pengakuan dan
pengukuran ini. Kriteria pengakuan meliputi :

Definisi : Hal tersebut memenuhi definisi dari sebuah elemen laporan

keuangan.
Dapat diukur : Hal ini memiliki atribut yang dapat diukur dengan cukup andal.
Relevansi : Informasi yang berkenan mampu membuat perbedaan pada

keputusan para penggunanya.


Keandalan : Informasi tersebut representasional, tepat, dapat diverivikasi dan
netral.
Dalam kaitannya dengan pengukuran, laporan melihat lima atribut yang

bebrbeda dari aktiva dan kewajibanyang disajikan dalam memorandum diskusi,


yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Biaya historis
Biaya penggantian saat ini
Nilai pasar saat ini
Nilai bersih yang dapat direalisasikan (penggantian)
Nilai arus kas masa depan saat ini (diskonto)

Laporan Laporan lain


Laporan perusahaan
Laporan ini berhubungan dengan akuntabilitas publik dari segala bentuk
entitas ekonomi,tetapi terutama pada perusahaan bisnis.
Laporan ini mencoba menyusun sekumpulan konsep-konsep yang sedang
dikembangkan sebagai dasar bagi pelaporan keuangan.Sasarannya adalah untuk

gudang-enambelas.blogspot.com

15 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

menunjuk orang atau kelompok pembuat laporan keuangan, dan informasi yang
disajikan telah sesuai dengan kepentingan mereka.
Laporan ini memberi cara-cara paling sesuai dalam mengukur

dan

melaporkan posisi ekonomi, kinerja, dan prospek-prospek pengerjaan untuk


tujuan dan maksud yang telah didefinisi diatas.
Seberapa jauh laporan tersebut memenuhi sasaran yang dinyatakannya
akan dibuktikan oleh temuan-temuan utama dan rekomendasinya.
1. Filosofi dasar dari titik awal The Corporate Report adalah bahwa laporan
keuangan hendaknya sesuai dengan ekspektasi penggunanya oleh pengguna
potensial.
2. Laporan tersebut memberikan tanggung jawab untuk melakukan pelaporan
kepada entitas ekonomi yang memiliki dampak pada masyarakat melalui
aktivitas-aktivitasnya.
3. Laporan tersebut mendefinisikan pengguna sebagai pihak yang memiliki hak
wajar atas informasi dimana kebutuhan akan informasi hendaknya disadari
oleh laporan-laporan perusahaan.
4. Untuk memenuhi tujuan fundamental dari laporan tahunan yang ditetapkan
oleh filosofi dasar.
5. Setelah mendokumentasikan keterbatasan dari prakti-praktik pelaporan yang
ada saat ini,maka diusulkan perlunya laporan-laporan tambahan berikut ini:
a. Laporan nilai tambah.
b. Laporan ketenagakerjaan.
c. Laporan penukaran uang dengan pemerintah.
d. Laporan transaksi mata uang asing.
e. Laporan prospek-prospek di masa depan.
f. Laporan tujuan perusahaa.
Terakhir setelah menilai enam dasar pengukuran ( biaya historis, daya beli,
biaya penggantian, nilai bersih yang dapat direalisasikan, nilai bagi perusahaan,
dan nilai bersih sekarang) terhadap ketiga kriteria ( penerimaan teoritis,
kegunaan, dan kepraktisan), laporan menolak digunakannya biaya historis dan
memilih

menggunakan

nilai

saat

ini

yang

disertai

dengan

penggunaan

penyesuaian indeks umum.


Sebagai akhir kesimpulannya ,perbandingan antaea temuan-temuan tidak
direkomendasi prinsipil dari The Corporate Report dan Laporan Trueblood tidak
akan dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan perbedaan ekonomi dan
lingkungan politik di Inggris dan Amerika Serikat.Secara umum, The Corporate

gudang-enambelas.blogspot.com

16 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Report menyatakan perhatian yang lebih tegas bagi laporan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.

Laporan Stamb
Canadian Institute of Chatered Accountant (CICA) menerbitkan studi riset
pada bulan juni 1980 yang berjudul Corporate Reporting : Its Future Evolution,
yang ditulis oleh profesor Edward Stamb dan selanjutnya kita rujuk sebagai
Stamb Report ( Laporan Stamb ).Motivasi utama dibelakang ini adalah
1. Kerangka konseptual dari FASB yang tidak sesuai bagi Kanada,jika melihat
perbedaan lingkungan ,sejarah,politik, dan hukum antara Kanada dan
Amerika Serikat.
2. Kerangka tersebut

memberikan

Kanada

penyelesaian

bagi

masalah

peningkatan mutu dari standar akuntansi keuangan perusahaan yang


dimilikinya.
Pendekatannya yang diusulkan laporan Stamb ini bersifat revolusioner.Hal
ini mengidentifikasikan masalah dan permasalahan konseptual dan memberikan
solusi

dari

segi

perusahaan,pengguna

identifikasi
laporan

tujuan

tujuanpelaporan

perusahaan,sifat

dari

keuangan

kebutuhan

para

pengguna,dan kriterian untuk penilaian mutu standar dan akuntabilitas korporat


sebagai kemungkinan komponen-komponen bagi kerangka konseptual Kanada.

Masalah yang dihadapi oleh penyusunan Standar

Bagaimana kenyataaan ekonomi dapat diukur dengan suatu cara yang jelas?
Apakah hakikat dari akuntansi,mengingat pertanyaan akan bagaimana cara

terbaik dalam mengembangkan standar akuntansi tergantung kepadanya?


Apakah terdapt konsep-konsep yang permanen dan universal yang menjadi

dasar dari pelaporan dan akuntansi keuangan?


Siapakah penggunanya,jenis keputusan apa yang mungkin mereka buat
akibat membaca sebuah laporan keuangan tahunan dan jenis informasi
apakah yang akan mereka cari dalam laporan tersebut sebagai dasar dari

keputusannya?
Kriteria apakah yang dibutuhkan oleh penyusunan standar,pembuat dan
pengguna laporan untuk menilai kualitas dari akuntansi, untuk mimilih

gudang-enambelas.blogspot.com

17 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

standar alternatif yang ada mengenai subjek apa pun, dan untuk menilai dari

kegunaan laporan akuntansi yang akan diterbitkan?


Bagaimana biaya dan manfaat dapat diestimasi dalam menentukan langkah

apa yang harus diambil diarea penetapan standar?


Dapatkah standar mengatasi konflik kepentingan diantara pembuat dan
pengguna dan diantara penguna-pengguna lain yang berbeda dengan

memiliki netralitas?
Apakah diperlukan perluasan bagi pengungkapan? Apakah perluasan ini

memasukkan pengungkapan?
Apakah informasi tetap dapat diperoleh tanpa melihat dari ukuran margin
kesalahan dalam pembuat laporan, atau apakah ilusi akan adanya ketelitian

yang disajikan?
Apakah laporan untuk tujuan umum sudah cukup? Jika tidak,apakah informasi
tambahan dikeluarkan dalam bentuk laporan tambahan ataukah dengan

menambah kolom lagi dalam laporan keuangan yang sudah ada?


Bagaimanakah standar sebaiknya ditegakkan?

Permasalahan Konseptual dalam Penentuan Standar


Sebagai tambahan dari masalah yang baru saja kita uraikan, stamb juga
menunjukkan beberapa permasalahan konseptual yang rumit yang harus
dihadapi oleh para akuntan dalam perumusan standar mereka :

Masalah alokasi : akuntan harus secara berkala atas posisi keuangan dan
kinerja perusahaan dan dalam prosesnya, mengembangkan metode-metode

alokasi yang sistematis dan rasional.


Maslah laba : Apakah laba dianggap dan didefinisikan sebagai hasil dari
penandingan biaya terhadap pendapatan atau sebagai perubahan dalam

aktiva bersih dari ekuitas selama periode berlangsung?


Fokus Pelaporan : Apakah konsep kepemilikan atau konsep entitas yang

digunakan?
Konsep pemeliharaan modal : konsep pemeliharaan modal manakah yang

paling cocok untuk digunakan?


Dasar valuasi aktiva : Dasar valuasi aktiva manakah yang sebainya
digunakan-biaya

historis,biaya

penggantian,nilai

bersih

yang

dapat

direalisasikan, atau nilai bagi perusahaan?


Kenyataan ekonomi : Apakah kenyataan ekonomi itu? Dapatkah neraca
mangatur nilai kekayaan perubahan saat ini?

gudang-enambelas.blogspot.com

18 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Tujuan Pelaporan Keuangan Perusahaan


Tujuan ini diasumsikan berlaku untuk seluruh pengguna laporan keuangan
yang telah diterbitkan :
1. Berkaitan dengan masalah akuntabilitas
Penyediaan informasi yang berguna bagi seluruh potensi pengguna dari
informasi tersebut dalam bentuk dan dalam kerangka waktu yang relevan
terhadap macam kebutuhannya.
2. Berkaitan dengan ketidakpastian dan resiko
Tujuan dari pelaporan keuangan yang

baik untuk memberikan informasi

dalam bentuk tertentu sehingga meminimalkan ketidakpastian akan validitas


dan informasi, dan untuk memungkinkan para pengguna membuat penilaiannya
sendiri atas resiko-resiko yang berhubungan dengan perusahaan.
3. Berhubungan dengan perubahan dan inovasi
Oleh karena itu laporan keuangna diatur standar hendaknya memiliki cukup
ruang

lingkup

untuk

melakukan

inovasi

dan

revolusi

seiring

dengan

dimungkinkan melakukan perbaikan di masa depan


4. Berhubungan dengan kompleksitas dan pengguna awam
Dianggap untuk diarahkan langsung kepada kebutuhan dari penggunanya
yang mampu mengartikan satu kumpulan laporan keuangan yang lengkap dan
cukup canggih atau alternatifnya, kepada para ahli yang akan dimintai
bantuannya

oleh

para

pengguna

yang

awam

untuk

menjelaskan

dan

memberikan masukan.

Para Pengguna Laporan Perusahaan

Pemegang saham
Kreditor jangka panjang
Kreditor jangka pendek
Analisis dan penasihat yang melayani pihak-pihak diatas
Para karyawan
Para direktur noneksekutif

gudang-enambelas.blogspot.com

19 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Para pelanggan
Pemasok
Kelompok-kelompok industri
Serikat pekerja
Departemen dan kementrian pemerintahan
Publik
Badan-badan regulatoris
Perusahaan-perusahaan lain,baik domestik dan asing
Para penyusun standar dan riset-riset akademik

Kebutuhan Pengguna

Penilaian kinerja
Penialaian kualitas manajemen
Pengestimasian prospek-prospek di masa depan
Penilaian kekuatan dan kemampuan keuangan
Penilaian solvabilitas
Penilaian likuiditas
Penilaian resiko dan ketidakpastian
Membatu alokasi dumber daya
Melakukan perbandingan
Mengambil keputusan-keputusan mengenai evaluasi
Menilai adaptasi
Menentukan tingkat kepatuhan dengan hukum atau peraturan
Penilaian kontribusi kepada masyarakat

Kriteria

untuk

Menilai

Kualitas

dari

Standar

dan

Akuntabilitas

Perusahaan
Mendefinisikan kriteria untuk penilaian yang merupakan alat ukur dimana
penyusun standar , sekaligus pembuat dan pengguna dari laporan keuangan
yang telah diterbitkan, dapat memutuskan apakah laporan keuangan yang
diterbitkan memang benar telah memenuhi kebutuhan dari pengguna dan tujuan
dari laporan keuangan .Kriteria ini akan digunakan untuk menentukan informasi
mana yang dapat dan seharunya dikeluarkan dari dari laporan keuangan.Meraka
meliputi objektivitas,dapat diperbandingkan,pengungkapan penuh,bebas dari
bias,keseragaman,materealitas,

dan

efektivitas

biaya

manfaat,fleksobilitas,konsistensi, dan konservatif.

gudang-enambelas.blogspot.com

20 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Menuju ke Arah Kerangka Konseptual Kanada


Proyek kerangka konseptual bagi Kanada (dan negara-negara lain) yang
didasrkan atas pendekatan evolusioner dan bergantung

pada konsep-konsep

(tujuan dan kriteria untuk penilaian), ditawarkan pada akhir dari laporan stamb.
Tidak seperti kerangka konseptual FASB, yang dianggap terlalu normatif (dan
bukan aksiomatif) dan terlalu sempit ruang lingkupnya (kepentingan utamanya
adalah pada investor), kerangka konseptual Kanada ini didasarkan pada
pendekatan yang evolusioner (dan bukan revolusioner) dan tidak begitu sempit
ruang lingkupnya (kepentingan umumnya adalah pada kebutuhan yang wajar
dari pengguna yang sah dari laporan-laporan keuangan yang dikeluarkan).

TAKSONOMI KARAKTERISTIK NORMATIF YANG HARUS DICERMINKAN


OLEH PERNYATAAN-PERNYATAAN AKUNTANSI
Tiga model taksonomi umum yang sangat baik mengenai karakteristik
normatif yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Karakteristik formaional yang berhubungan dari pernyataan dan penilaian
yang selanjutnya mengenai kegunaan yang diberikan
2. Karakteristik operasional yang berhubungan dengan mengimplementasikan
dan memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh pernyataan
3. Karakteristik Informasional yang berhubungan dengan kemampuan untuk
menghasilkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Perumusan dari teori akuntansi akan memiliki suatu rangkaian proses yang
diawali dengan pengembangan tujuan-tujuan dari laporan keuangan dan diakhiri
dengan penurunan sebuah kerangka konseptual atau konstitusi yang diakan
digunakan sebagai edoman teknik-teknik akuntansi. Proses semacam itu diawali
dan dimanifestasikan oleh :

APB Statement No.4


Laporan Trueblood
The Corporate Report
Laporan Stamb
Proyek Konseptual FASB

gudang-enambelas.blogspot.com

21 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Kerangka konseptual FASB adalah proyek yang paling maju saat ini dalam
pencapaian sebuah konstitusi akuntansi. Manfaat utamanya adalah memfasilitasi
penyelesaian perselisihan-perselisihan konseptual dalam proses penetapan
standar. Agar efektif, konstitusi ini harus mendapatkan penerimaaan secara
umum, mewakili perilaku kolektif dan melindungi kepentingan publik diareaarea
yang akan terpengaruh oleh pelaporan keuangan.
Kerangka konseptual mungkin tidak mencukupi untuk dapat memecahkan
masalah-masalah

tertentu

dalam

penetapan

standar.

Beberapa

masalah

berhubungan dengan aspek pilihan sosial dari penetapan standar akuntansi.


Salah satu pemikiran yang berlaku adalah merupakan suatu hal yang mustahil
untuk mengembangkan satu kumpulan standar akuntansi yang dapat diterapkan
untuk berbagai alternatif akuntansi sehingga dapat diterima oleh semua
orang.Sebagai respons atas pandangan pesimistis ini, Chusing memperkirakan
bahwa mereka tidak setuju dengan adanya kemungkinan untuk menentukan
fungsi kesejahteraan

sosial mungkin terlalu melebih-lebihkan persoalan yang

ada.
Pendekatan Chusing dalam mencari yang terbaik diantara sekumpulan
standar yang tidak saling berhubungan untuk satu masalah akuntansi tertentu,
sambil menganggap seluruh standar lainnya dalam keadaan konstan,akan
berhasil hanya jika diasumsikan terdapat saling ketergantungan diantara
kegunaan, yang terkait dengan hasil yang diberikan oleh standar itu, dengan
seluruh hasil yang dipengaruhi oleh standar-standar lain.

gudang-enambelas.blogspot.com

22 | P a g e
adonramadhan.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai