Bahan Komposit
Bahan Komposit
Kuat
Keras
Getas
Tahan Karat
LOGA
POLIME
KONVENSIO
NAL
KERAM
KOMPOS
REKAYASA
TEKNOLOGI
Komposit bukanlah bahan struktur konvensional melainkan bahan struktur yang diperoleh
sebagai hasil teknologi pemrosesan bahan. Kemajuan teknologi pemrosesan bahan saat ini telah
menghasilkan rekayasa bahan teknik yang dikenal dengan bahan komposit.
1. Paduan ( Alloy )
Sifat sifat unsur pembentuknya tidak terlihat.
Contoh :
A+ B= C
Tembaga ( Cu ) + Seng ( Zn ) = Brass ( Kuningan )
Tembaga ( Cu ) + Timah ( Sn) = Bronze ( Perunggu )
2. Komposit
Sifat sifat unsur pembentuknya masih terlihat dengan jelas dalam struktur baru.
Contoh :
A + B = A+B
Polyprophelene ( PP ) + Glass Fiber ( GF ) = PP / GF
Polyprophelene ( PP ) + Polyethylene ( PE ) = PP / PE
Salah satu contoh seharian yang banyak digunakan sebagai penyangga bangunan adalah
struktur beton bertulang. Semen ( concret ) berfungsi sebagi matriks ( pengikat ) dan besi beton
sebagai penguat ( tulangan ).
MATRI
KS
PENGU
AT
KOMPOS
IT
TANKI
PROFIL
Polypropyhlene ( PP )
Polystyrene ( PS )
Polyethylene ( PE )
Polimer tidak dapat di daur ulang, sedangkan Thermoplastik dapat didaur ulang dan banyak
digunakan.
Secara umum sifat Komposit ditentukan oleh :
Komposit Matriks pada Polimer menggabungkan sistem resin dan serat penguat yang
dihasilkan.
Pembebanan pada material biasanya terdapat empat beban langsung utama dimana setiap
bahan dalam suatu struktur harus menahannya,yaitu :
Tarik
Tekan
Geser
Lentur
Lenturan merupakan kombinasi antara beban tarik,tekan,dan geser. Bagian atas terjadi
tekan,bagian bawah terjadi tarik dan bagian tengah terjadi geser.
Adapun sistem resin yang digunakan dalam bahan komposit akan memerlukan sifat :
PLASTIK
Plastik bahan yang bersifat elastis yang dapat di proses dan dihasilkan menjadi berbagai
bentuk untuk keperluan industri.
Contohnya :
Piring plastik
Tabung plastik
Kantong plastik
Botol plastik
Klise Film
Serat plastik
Melamine
Peralatan makan dan,
Panel sirkuit ( PCB )
Polyethylene
Arcylic
Silicone
Urethane
Plastik adalah polimer rantai panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk
banyak unit molekul berulang atau monomer.
Plastik yang terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine, atau
belerang di tulang belakang.
Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer
menjadi kesatuan.
Plastik dapat digolongkan berdasarkan sifat fisiknya :
Thermoplastik
Merupakan jenis plastik yang bisa di daur ulang / dicetak lagi dengan proses
pemanasan ulang.
Contohnya : Poliethylene ( PP ), Polistiren ( PS ), ABS, Policarbonat ( PC ).
Thermoset
Merupakan jenis plastik yang tidak bisa di daur ulang, pemanasan ulang akan
menyebabkan kerusakan molekul molekulnya.
Contohnya : resin epoksi, bakelit, resin melamin,urea formaldehida.
Plastik Komoditas
o Sifat mekanik tidak terlalu bagus
o Tidak tahan panas
o
o
Berdasarkan Sumbernya :
Blow Molding
Bijih plastik yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara
kontiniu di ekstrusi membentuk pipa ( parison ) kemudian ditiup di dalam cetakan.
I.
II.
SILIKON
Silikon adalah polimer non organik yang bervariasi dari cairan,gel,karet hingga sejenis
plastik keras.
Karakteristik khusus Silikon :
Tidak berbau
Tak bewarna
Kedap air
Serta tidak rusak akibat bahan kimia
Tahab dalam suhu tinggi,
Tidak dapat menghantarkan listrik
Silikon murni berstruktur seperti intan sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik.
Silk silikon berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 Celcius.
Silikon bersifat semi-konduktor yang diperlukan dalam berbagai peralatan elektronik seperti
kalkulator dan komputer.
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom
14.
Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam kerak Bumi, mencapai
hampir 25.7%.
Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius.
Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuarsa dan pasir, kebanyakan dalam bentuk
silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis
plastik keras.
Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak
rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat
menghantarkan listrik.
Gbr. Silikon
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang
mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang
kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat.
Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam
dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.
Karakteristik Silikon
Atom silikon seperti sama halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara
serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat
muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam siloka SiO2, setiap atom Si
terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si.
Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal
kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator.
Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas
(abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali
kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian
air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O). Silica gel bersifat higroskopis (mengikat air)
sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk.
Bahan-bahan yang mengandung silikon yang dikenal baik adalah:
Keramik.
Semen
Kaca
Silikat
Zeolit