BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tokujiro yang masih kecil tidak memahami secara mendalam pijat anma.
Meski demikian kondisi ibunya semakin membaik hingga akhirnya mampu
berjalan kembali. Sejak saat itu, Tokujiro mendalami ilmu pijat anma lebih dalam
lagi di sekolah kesehatan di Hokaido sambil menjadi ahli pijat dari rumah ke
rumah. Selain pengobatan anma, Tokujiro juga membaca bukubuku pengobatan
bangsa barat. Dengan membaca bukubuku pengobatan dunia barat, Tokujiro
menjadi paham perbedaan pengobatan barat dengan timur. Pengobatan Jepang
yang cenderung berdasarkan pengobatan dari Cina, percaya bahwa sebuah energi
mengalir dalam tubuh manusia dan energi inilah yang menentukan sehat tidaknya
seseorang. Karena itu, teknik pengobatan seperti pijat anma menyembuhkan
pasiennya dengan cara memijat dengan tujuan untuk melancarkan aliran energi
dalam tubuh. Namun metode pengobatan yang digunakan bangsa barat berbeda.
Bangsa barat mendasarkan teori pengobatan mereka dengan menggunakan
anatomi tubuh manusia sebagai dasarnya. Bangsa barat dengan rinci, meneliti
fungsi dan letak setiap organ tubuh manusia. Bagi bangsa barat, ilmu pijat
tidaklah efektif karena penyakit disebakan oleh organ dalam tubuh. Karena itu
teknik pengobatan dengan cara meminum obat atau operasi lebih sering
digunakan karena berefek langsung pada organ dalam tubuh, sedangkan memijat
bagian luar tubuh dianggap tidak efektif. Melihat perbedaan metode pengobatan
dunia barat dan timur, Tokujiro mencoba untuk menggabungkan keduanya.
Selama beberapa tahun, Tokujiro berusaha untuk menciptakan metode baru
dengan berdasar pada gabungan metode pengobatan barat dan timur. Hasil dari
penggabungan keduanya adalah ilmu pijat shiatsu.
Pada usia 20 tahun, Tokujiro membangun klinik shiatsu kecil di Hokaido. Ini
adalah klinik shiatsu pertama di Jepang. Pada tahun 1940, Tokujiro membangun
sekolah pijat shiatsu di Tokyo. Berkat adanya sekolah ini, ahli shiatsu di Jepang
semakin bertambah banyak, dan masyarakat Jepang semakin mengenal dan
mempercayai efek dari metode pijat shiatsu, hingga akhirnya pada tahun 1964,
menteri kesehatan Jepang meresmikan bahwa metode pijat shiatsu adalah metode
pengobatan yang legal dan terikat undangundang. Peresmian tersebut
menjadikan pijat shiatsu resmi sebagai pengobatan asli Jepang dengan Tokujiro
Namikoshi sebagai penemunya.
Pijat shiatsu pertama kali dikenalkan di dunia barat pada tahun 1953 di
Amerika. Pada waktu itu, Tokujiro mendapat undangan dari sekolah kesehatan
Palmer Chiropractic School di Iowa, Amerika untuk mempresentasikan shiatsu.
Pada waktu Tokujiro pulang kembali ke Jepang, Anak Tokujiro, Toru Namikoshi
memilih untuk tinggal di Amerika untuk menyebarkan shiatsu Amerika.
B.2 Perkembangan Pijat Shiatsu di Zaman Modern
Saat ini di beberapa negara seperti Amerika, Canada, dan Inggris pijat shiatsu
sudah diakui sebagai metode pengobatan resmi oleh pemerintah. Oleh karena itu
seseorang tidak diizinkan untuk membuka praktek pijat shiatsu dengan
sembarangan. Untuk bisa membuka praktek pijat shiatsu, seseorang diwajibkan
untuk menjalani pelatihan pijat shiatsu di sekolahsekolah kesehatan yang diakui
oleh negara seperti AOBTA di Amerika, dan British School of Shiatsu di Inggris
(Sandra, 2001:14). Setelah menjalani pelatihan tersbut, peserta pelatihan shiatsu
akan menerima gelar shiatsupractor. Memiliki gelar shiatsupractor adalah hal
Jepang
sebagai
shiatsu
resmi:
1. Zen Shiatsu ()
Metode baru pijat shiatsu yang ditemukan oleh Shizuto Matsunaga.
Menurut Faye Youshri (2006), dalam pijat zen shiatsu, dipercaya bahwa
setiap organ tubuh memiliki energi. Energi tersebut dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu energi ying, energi yang mengatur suhu dingin
dan kinerja tubuh dan energi yang, energi yang mengatur suhu panas dan
menyalurkan energi dari tubuh ke kepala. Oleh karena itu, organorgan
tubuh juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu organ tubuh yang
mengandung energi ying dan organ tubuh yang mengandung energi yang.
Kesehatan manusia dapat tercapai apabila energi yin dan yang tersebut
seimbang. Pijat zen shiatsu bertujuan untuk menyeimbangkan aliran
2 http://www.shiatsu-co.co.uk/what-is-shiatsu/history-of-shiatsu.html
energi yin dan yang tersebut agar pasien dapat kembali sehat. Metode ini
ditemukan di tahun 1985 dan menyebar dengan pesat terutama di wilayah
Asia dan Amerika. Pada tahun 1988, didirikan sekolah yang mengajarkan
khusus zen shiatsu di Chicago, Amerika yaitu Zen Shiatsu Chicago.
2. Macrobiotic Shiatsu
Metode macrobiotic shiatsu ini ditemukan oleh Michi Kushi, seorang ahli
shiatsu yang meneliti shiatsu di Amerika. Dalam pijat microbitoic
shiatsu, selain memberi pijatan, pasien juga akan diberi menu diet yang
harus dijalani sampai pasien sembuh (Jose, 2002:3). Dalam proses
penyembuhan, pasien juga akan mendapat nasehat mengenai posisi tidur
dan cara makan yang benar agar dapat mempercepat proses kesembuhan
(Yamamoto, 2014:12). Pijat microbiotic shiatsu ini sangat populer di
Amerika dan Eropa.
3. Oha Shiatsu ()
Oha shiatsu ditemukan oleh Wataru Ohashi. Setelah belajar pijat shiatsu
di Jepang dan Amerika, beliau menemukan metode oha shiatsu yang
sedikit
berbeda
dengan
shiatsu
lainnya.
McQuillan
(1994:22)
cukup populer di dunia, hanya saja masih belum mendapat pengakuan dari negara
manapun sebagai pijat shiatsu yang resmi.
C. Sejarah Pijat Tradisional Indonesia
Metode pengobatan pijat sudah ada di Indonesia sejak abad ke-8. Masuknya
metode pijat ke Indonesia diduga berkaitan erat dengan masuknya agama Budha
dari Cina dan agama Hindu dari India ke Indonesia (Seger,1999:3). Hal itu
ditunjukkan dengan ditemukannya relief yang menggambarkan metode pijat pada
candi Prambanan yang merupakan candi Hindu, dan candi Borobudur yang
merupakan candi Budha yang dibangun sekitar abad ke-8. Selain itu, pijat
Indonesia memiliki kemiripan dengan pijat India, negara yang mayoritas
penduduknya adalah Hindu. Mayoritas bangsa India yang masuk ke Indonesia
pada saat itu adalah pendeta hindu dan pedagang dari India yang memperkenalkan
obat india yang menggunakan minyak wangi untuk pijat serta obat-obatan yang
terbuat dari tanaman3. Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa metode pijat
cukup dikenal dan banyak digunakan pada zaman kerajaan di Indonesia terutama
pada masa kerajaan Majapahit, karena dipercaya dapat memberikan manfaat
terhadap kesehatan dan kecantikan.
Selama Kerajaan Majapahit berkuasa di Jawa Tengah, Raja Hayam Wuruk
banyak menjalin hubungan perdagangan dengan pedagangpedagang Cina.
Melalui pengaruhnya, seni penyembuhan akupuntur dan pijat diperkenalknan.
Teknik pijat juga datang dari pengaruh pedagang India yang berlayar diseluruh
pulau untuk perdagangan rempah-rempah.
Pengetahuan yang paling maju dari teknik pijat ditemukan di daerah Jawa dan
3 http://www.baliadvertiser.biz/articles/feature/2010/indonesian_massage.html
Bali, dimana kedua tempat tersebut mendapatkan pengaruh besar dari kerajaan
Majapahit (Hendrata,2007:3). Selama zaman kerajaan Majapahit banyak ilmu
pijat yang digunakan dan dikembangkan oleh ratu dan putri kerajaan untuk
perawatan kecantikan. Selama periode ini ilmu pijat juga berkembang dari demi
kecantikan menjadi ilmu penyembuhan.4 Setelah Kerajaan Majapahit hancur
sekitar tahun 1450, banyak penduduk yang berpindah dari Jawa Timur ke Bali
dengan membawa pengetahuan penyembuhan mereka. Inilah mengapa ada begitu
banyak kesamaan antara Jawa dan Bali dalam teknik penyembuhan pijat. Teknik
pijat di Indonesia bila diamati tampak berbeda dari India dan Cina Hal tersebut
disebabkan karena adanya perkembangan dalam teknik dari generasi ke generasi.
D. Teknik Shiatsu Tradisional
yang
ingin
dipijat
kemudian
menghilangkan rasa sakit, dan melancarkan peredaran darah dan energi dalam
tubuh (Katsusuke, 2011:39).
2. Teknik memutar
Teknik
ini
menggosok,
dilakukan
sama
dengan
hanya
dengan
teknik
saja
gosokan
gerakan
memutar.
daripada
teknik
mennggosok.
terkadang digunakan untuk mencari tahu sumber dari rasa sakit pasien
(Katsusuke, 2011:41).
10
3. Teknik meremas
Pada teknik meremas, pijatan dilakukan dengan cara meremas bagian yang ingin
dipijat. Tekanan yang diberikan bisa ringan ataupun keras tergantung dari bagian
yang dipijat. Tujuan dari teknik ini adalah untuk melepaskan kuman, bakteri,
kotoran yang menempel pada bawah kulit agar tercuci dan terbawa keluar oleh
darah. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengembalikan saraf tubuh yang
menggeser supaya kembali ke tempat yang semestinya. Teknik meremas ini juga
bisa digunakan pada bagian kepala pasien (Katsusuke, 2011:42)
4. Teknik Getaran
11
jari tangan dengan keras di kulit. Pijatan kemudian memberikan getaran dengan
pelan dan berirama. Fungsi dari getaran itu untuk memperbaiki saraf dan otot
yang rusak. Teknik ini sering digunakan untuk mengobati kelumpuhan yang
disebabkan akibat kelemahan otot atau saraf mati rasa pada pasien yang lanjut
usia (Katsusuke, 2011:43).
Selain mempelajari empat teknik memijat tersebut, pengetahuan mengenai
teori dasar shiatsu juga wajib dipelajari. Secara garis besar, teknik shiatsu
tradisional memiliki dua dasar teori
(Namikoshi, 2009:22):
1. Teori
pengobatan Anatomi
Ilmu pijat shiatsu mengharuskan penggunanya untuk mempelajari titiktitik vital pada tubuh manusia. Pengobatan tradisional Cina meyakini
bahwa dengan memberi pijatan pada titiktitik penting tersebut, maka
aliran energi dalam tubuh menjadi lancar dan dapat menyembuhkan
penyakit.
Pijat shiatsu meyakini adanya titiktitik penting yang peka terhadap
rangsangan dari luar pada tubuh manusia, yang disebut tsubo ( ) (Katsusuke,
2011:6). Tsubo tersebar di seluruh tubuh manusia Pijatan pada tsubo harus
dilakukan dengan hatihati karena tsubo dianggap titik vital tubuh, dimana pijatan
12
yang salah dapat berakibat fatal bagi tubuh, tapi sebaliknya pijatan yang benar
akan membawa efek yang lebih baik. Pijat shiatsu juga meyakini adanya sistem
sirkulasi energi yang mengatur organorgan tubuh manusia (Katsusuke, 2011:3).
Sistem ini disebut dengan nama keiraku ( ). Secara sederhana, keiraku adalah
lintasan sirkulasi energi yang menghubungkan satu organ tubuh dengan organ
tubuh lainnya. Tsubo dan keiraku inilah yang menjadi poin penting dalam
pembelajaran teknik pijat shiatsu. Karena setiap organ tubuh manusia memiliki
jalur sirkulasi energi yang berbedbeda, maka keiraku dapat dibedakan sesuai
dengan organ tubuh yang bersangkutan seperti keiraku paruparu.
Pada gambar keiraku paruparu di samping,
dapat dilihat bahwa jalur sirkulasi energi yang
mengalir dari paru-paru berhubungan dengan
ibu jari di tangan kanan. Oleh karena itu pada
saat pasien terlihat mengalami gangguan pada
bagian paruparu, pijat shiatsu akan diberikan
pada sepanjang jalur energi dari paruparu
hingga ibu jari tangan kanan. Titiktitik hitam
pada gambar melambangkan tsubo pada tubuh
manusia.
Contoh lainnya adalah keiraku jantung. Jika
seorang
pasien
megalami
penyakit
yang
13
2011:7), yaitu:
1. Keiraku paru-paru yang disebut unmon ()
2. Keiraku jantung yang disebut chuufu ().
3. Keiraku usus besar yang disebut daiou ().
4. Keiraku limpa yang disebut shokutoku ().
5. Keiraku lambung yang disebut kiketsu ().
6. Keiraku usus kecil yang disebut fuketsu ().
7. Keiraku kandung kemih yang disebut oukotsu ().
8. Keiraku ginjal yang disebut rensen ().
9. Keiraku kantung pelingdung yang disebut shiyou ().
10. Keiraku panas yang disebut shouei ().
11. Keiraku hati yang disebut koketsu ().
12. Keiraku kandung empedu yang disebut gairyou ().
Selain dua belas keiraku tersebut, juga masih ada 365 titik tsubo dalam tubuh
manusia yang harus dihafal dan dimengerti. Dengan menguasai teknik memijat
dan memahami setiap keiraku dan tsubo dalam tubuh manusia inilah pijat shiatsu
14
dapat dilakukan. Pengetahuan mengenai keiraku dan tsubo inilah yang menjadi
dasar pengetahuan dalam pijat shiatsu dan terus digunakan pada teknikteknik
pijat shiatsu modern.
E. Teknik Pijat Tradisional Indonesia
Dasar dari teknik pijat tradisional Indonesia, memiliki kemiripan dengan pijat
India, yaitu fokus kepada tulang, urat saraf,dan otot manusia (Seger, 1999:3).
Oleh karena itu, pijat tradisional Indonesia sering digunakan pada saat pasien
mengalami rasa sakit yang disebabkan karena tulang, urat saraf atau otot yang
terganggu seperti terkilir, tulang patah atau retak, dan kram. Dalam pijat
tradisional Indonesia, dignosa dilakukan dengan menanyakan kepada pasien
bagian tubuh yang sakit kemudian memijat bagian tubuh tersebut pelan-pelan.
Pijatan yang benar pada bagian tubuh yang sakit diharapkan mampu
mengembalikan otot, urat saraf, atau tulang yang bergeser kembali ke tempat
semula. Pijatan juga berfungsi sebagai rangsangan yang diberikan pada otot, urat
saraf atau tulang yang mengalami cedera agar sembuh lebih cepat (Panji,
1994:12). Karena pijat tradisional fokus pada urat saraf dan otot, maka pijat
tradisional Indonesia ini juga bisa digunakan untuk menghilangkan rasa lelah dan
melemaskan otot yang tegang setelah bekerja atau berolah raga. Dalam Pijat
tradisional Indonesia, ada sembilan gerakan pijatan tangan(Sekar, 2012:16):
1. Pijat remas.
15
dirasakan pasien. Ini adalah gerakan pijat yang paling mendasar. Pijat
remas bisa digunakan hampir di seluruh tubuh manusia, namun paling
sering digunakan pada bahu, siku, dan lutut.
2. Pijatan jempol.
Mirip dengan pijatan jempol, hanya saja tekanan bertumpu pada ujung ibu
jari. Tekanan diberikan tegak lurus pada bagian yang dipijat.
4. Pijatan tiga jari.
Pijatan dengan memberikan tekanan yang bertumpu pada tiga jari yaitu
jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Arah tekanan sekitar tujuh puluh
derajat pada bagian yang dipijat.
5. Pijatan cubitan besar.
Pijatan dengan menggunakan ibu jari dan keempat jari lainnya untuk
menjepit daging atau jarigan otot pasien kemudian ditarik pelan-pelan dan
dilepas. Pijatan ini biasa dilakukan di bagian paha dan pinggang.
6. Pijatan cubitan kecil.
Pijatan dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah yang
ditekuk untuk menjepit daging dan jaringan otot pasien kemudian ditarik
pelan-pelan dan dilepas. Teknik ini digunakan untuk menarik otot-otot
16
Pijatan menggunakan ibu jari sebagai penekan dan keempat jari lainnya
sebagai penahan atau alas. Pijatan ini biasa digunakan untuk memijat
bagian tangan pasien.
8. Pijat dasar telapak.
Pijatan ini mirip dengan pijat tiga jari. Pijatan diberikan dengan
memberikan tekanan yang bertumpu pada muka tiga jari yaitu jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Dalam keadaan masih menekan tubuh
pasien, tiga jari tersebut melakukan gerakan memutar.
Meskipun pijat tradisional Indonesia sering digunakan dengan tangan, pijatan
bisa juga dilakukan dengan siku. Pijatan juga bisa dilakukan dengan cara
menginjak punggung pasien dengan kaki karena kondisi urat saraf dan otot
manusia yang berbeda-beda (Sekar, 2012:9). Urat saraf di kepala bersifat lembut
dan sensitif, maka dalam pijatannya akan menggunakan tangan dan dipijat dengan
hati-hati.
Sebaliknya
otot
punggung
cenderung
lebih
keras
sehingga
membutuhkan pijatan yang lebih kuat. Oleh karena itu pada saat pijatan dengan
tangan dirasa kurang kuat, maka pijatan dengan menggunakan siku bisa
digunakan atau diinjak-injak dengan kaki.