BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam terephtalat merupakan bahan baku
polypembuatan
ethylene
yang digunakan
terephtalat
pada industri
(PET ) serat kain, tekstil, film
dan
Selain itu, PET
recording
juga digunakan
tapes. pada industri botol
plastik dan
kemasan makanan.
polySemula
ethylene
(PET) dibuat
terephtalat
dari
dimethyl yang
terephtalat
diberikan
(DMT). tidak
Namun,
begitu
yield besar.
Pembuatan PET dari asam
) dapat
terephtalat
polymer
memberikan
yield
grade
(
polyester yang lebih besar. Pada perancangan pabrik asam terephtalat
ini, yang
akan diproduksi adalah asam terephtalat teknis, yang biasa digunakan
sebagai
bahan baku
(DMT)
pembuatan
ataupun
dimetyl
dilanjutkan
terephtalat
dengan
proses pemurnian
polymersehingga
grade terephtalic
diperoleh
(Kirkacid.
and Othmer, 1981)
Kegunaan umum dari asam terephtalat adalah sebagai berikut (Kirk
and
Othmer, 1981):
1. Sebagai bahan
Poly
dasar
Etylen
pembuatan
(PET),
Terephtalat
yang
selanjutnya digunakan pada industri
seperti
polyester
berbahan
botol, baku
kemasan makanan, pita kaset dan lainnya.
2. Bahan baku dalam pembuatan minyak pelumas berkualitas
tinggi.
Salah
(PET)
satu
industri
. Selain
industri
yang asam
digunakan
itu,petrokimia
terephtalat
PET
juga
pada digunakan
yang
industri
polyester
yang
cukup
merupakan
serat
pada
sebagai
berkembang
industri
kain,
bahan
bahan
tekstil,
saat
baku
botol
baku
iniplastk
film,
3. serat
Produksi
herbisida.
adalah
danpembuatan
dan
4.
5.
6.
terephtalat
recoding
kemasan
tekstil.
Produksi
Dalam
Bahan
makanan.
reaksi
baku
tapes
bahan
polimerisasi
baku
filament
akan
dalam
ethylene
poly
menghasilkan
yarn
menggunakan
industri
.ethylene
glycol
1 cat.
Rifky
M.
Ikhsan
Akbar
Habib
Novizar
Lubis
/polymer
/32430
33705
) asam
demand
terephtalat di Indonesia dengan
rumus :
= jumlah asam terephtalat
Demandyang ada (dari pabrik yang telah
berdiri) +
jumlah asam terephatalat yg diimpor jumlah asam terephtalat
yang diekspor
Tabel I.3 Kebutuhan Asam Terephtalat di Indonesia
Tahun
Demand (ton)
2007 1808622
2008 1998683
2009 2010260
2010 2021331
2011 2022608
di
Indonesia
Dari
data
sebesar
rata-rata
Tabel
1972301
I.3,
asamton/tahun.
kebutuhan
demand
terephtalat
(
3
Rifky
M.
Ikhsan
Akbar
Habib
Novizar
Lubis
/)pada
/32430
33705
Berdasarkan data pada Tabel I.1, dibuat grafik hubungan data impor
asam terephtalat dengan tahun seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.
45000
40000
35000
30000
r
po
25000
Im
lah
20000
m
Ju
15000
10000
5000
0
2006200820102012
Tahun
Gambar 1.1. Grafik Hubungan Data Impor Asam Terephtalat dengan Tahun
Dari grafik tersebut, didapat
persamaan :
Jumlah Impor = 6,5291E+03tahun 1,3094E+07
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diperkirakan jumlah asam
terephtalat yang diimpor pada masa mendatang. Hal ini ditunjukkan pada
Tabel
I.4.
Tabel I.4 Prakiraan Jumlah Impor Asam Terephtalat
Tahun
Impor
2012
2013
2014
2015
(ton)
42549
49078
55607
62137
4
Rifky
M.
Ikhsan
Akbar
Habib
Novizar
Lubis
/ /32430
33705
4. Ketersediaan utilitas
Pabrik asam terephtalat ini membutuhkan air pendingin dalam jumlah
yang
besar karena reaksinya yang sangat eksotermis. Selain itu, dibutuhkan
juga
air dalam jumlah yang cukup dan tidak mengalami fluktuasi dalam
sepanjang tahun sangat mutlak diperlukan. Air sungai lebih disukai
sebagai
sumber air untuk utilitas pabrik. Listrik juga merupakan salah satu
utilitas
yang memegang peranan penting. Sumber listrik tidak boleh mengalami
gangguan karena hampir seluruh peralatan membutuhkan listrik untuk
beroperasi. Biasanya, setiap pabrik kimia memiliki unit pembangkit
listrik
sendiri yang dapat menyuplai kebutuhan listrik seluruh pabrik dan
sekitarnya.
5. Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja sangat dibutuhkan terutama pada saat rekonstruksi dan
pendirian pabrik, serta pada saat produksi. Lokasi pabrik yang
dipilih
sebaiknya memiliki sumber tenaga kerja tidak terlatih. Tenaga kerja
terlatih
biasanya diambil dari luar lokasi
pabrik.
6. Pembuangan limbah
Limbah yang dihasilkan oleh pabrik asam terephtalat ini sebagian
besar
merupakan limbah cair. Kemudian, limbah cair dibuang ke laut atau
sungai
setelah melewati unit pengolahan limbah (UPL).
7. Ketersediaan tanah
Lokasi
pabrik
yang
dipilih
juga
harus
memiliki
ketersediaan
lahan
pabrik
cukup
kencang.
untuk
yang
lahan
Halakan
seluruh
yang
ini
memiliki
datang.
akan
dipilih
pabrik.
berpengaruh
drainase
Lahan
sebaiknya
Selain
yang
yang
pada
itu,
dipilih
berada
baik,
biaya
diperlukan
pada
serta
sebaiknya
fondasi
iklim
kondisi
pula
yang
merupakan
yang
untuk
yang
dibutuhkan
stabil
yang
dataran,
temperatur
perluasan
dengan
dan
yangmemadai.
relatif M.
tetap
8.
biaya
Iklim
dan
tidak
perawatan
peralatan.
hembusan angin
6 yang
Rifky
Ikhsan
Akbar
Habib
Novizar
Lubis/terdapat
/32430
33705
HNO3. Kondisi reaktor dijaga pada suhu 165 oC dan tekanan 140 psig
dan
akan diperoleh
yield sebesar 80%.
Reaksi yang terjadi:
C6H4(CH3)2
+ 3 O2 (HOOC)C6H4(COOH)
p-xylene
asam terepthalat
2. Proses Eastman-Kodak
Eastman-Kodak Company memproduksi asam terepthalat secara
konvensional dengan proses oksidasi fase cair. Bahan baku yang
digunakan
adalah paraxylene,
, Co(II) asetat
asam asetat
sebagai
solvent
sebagai
katalis,
dan asetaldehid. Asetaldehid digunakan sebagai promoter oksidasi dan
akan
teroksidasi menjadi asam asetat sebagai produk samping. Kondisi
operasi
berlangsung pada suhu 121-177 oC dan tekanan 100-200 psig. Konversi
yang dihasilkan hanya sebesar 82% mol.
3. Proses Henkel
Proses ini dimulai dengannaphthalene
reaksi
menjadi
pthalic
oksidasi
, kemudian diubah menjadi
anhydride
monopotassium o-pthalat dan
dipotassium o-pthalat. Dipotassium o-pthalat diisomerisasikan pada
suhu
350-450 oC dan tekanan 145-725 psi. Hasil dari proses isomerisasi ini
adalah dipotassium terepthalat yang kemudian dilarutkan ke dalam air
dan
ke awal proses. Kristal
di-recycle
asam terepthalat yang terbentuk
diambil
dengan filtrasi dan dikeringkan.
4.(TPA).
Proses
Amoco
membentuk
radikal
Co(II)
Dasar
asetat
bebas.
asam
dengan
reaksi
terepthalat
sebagai
Reaksi
menggunakan
yang pembuatan
katalis.
berlangsung
O2 Kondisi
sebagai
asam
Mekanisme
adalah
terepthalat
operasi
oksidator,
oksidasi
reaksi
reaktor
dari
ini
katalitik
asamp-xylene
mengikuti
dijaga
asetat
dari
pada
danpproses
250oC
reaksi
oksigen
suhuPembuatan
xylene
dan
175Amoco
tekanan
sebagai
adalah
asam220-435
terepthalat
reaksi
dimanfaatkan
psia.
oksidasi
dari
Asam
yang
bahan
asetat
kembali
baku
setelah
sebagai
paraxylene
dipisahkan
pada
umpan
solvent
fase
,dengan
reaktor.
dan
akan
8cair
Rifky
M.
Ikhsan
Akbar
Habib
Novizar
Lubis
/ berlangsung
/32430
33705
lebih
ini tinggi
menggunakan
dibandingkan
katalis kedua
cobalt(II)
prosesasetat
tersebut.
dalamSuhu
fasapada
cair.
proses
Cobalt(II)
Amoco
asetat
lebih
ini tinggi
akan teroksidasi
sehingga kecepatan
menjadi cobalt(III)
reaksi oksidasi
asetat,
semakin
yang tinggi.
berperanAgar
tetap
sebagai
pada katalis
fasa
dalam
cair,
proses
maka oksidasi
tekanan harus
p-xylene
dinaikkan
dan efektif
juga. pada
Hal ini
suhumenyebabkan
160-230oC dengan
proses
tekanan maksimum 30 yang
atm. lebih
Mekanisme
Amocobesar
memiliki
reaksinya
dibandingkan
yield dapatkedua
dijelaskan
proses sebagai
tersebut.
Oleh karena itu, dipilih berikut:
proses Amoco pada prarancangan pabrik
asam
asam
terephtalat
terephtalat
yang
dihasilkan
ini.
Yield
pada proses ini
1.)
CH3(C6H4)CH3
(l)
+ O2
(g) COH(C6H4)CH3
(l) +
minimal
(g) proses Henkel (82%) dan proses du Pont (80%).
95%, lebih besar H2O
daripada
2.) COH(C6H4)CH3 (l) + O2 (g)
(l)
Reaksi pada proses iniCOOH(C6H4)CH3
juga lebih sederhana,
terdiri atas satu langkah.
3.)
COOH(C6H4)CH3
(l)
+
O2
(g)