Anda di halaman 1dari 23

PARADE MEI 2015

PARADE BEDAH
THORAKS
KARDIOVASKULAR
Bagian Ilmu Bedah
Sub Divisi Bedah Thorax
dan Vascular
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Rumah Sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Makassar, Indonesia

Lontara 1
Atas Depan
Kamar 3/B3

Identitas
Nama

: H. Rusdin
Tanggal Lahir
: 4-5-1963
Umur
: 52 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
No. RM
: 551092
MRS
: 21-05-2015

Foto klinis

Anamnesis
Keluhan Utama : Pro AV shunt
Anamnesis Terpimpin : Pasien masuk rumah sakit pada

21-05-2015 dengan rencana pasang AV shunt. Pasien


dengan diagnosa End Stage Renal Disease on HD reguler.
Riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan Hipertensi
disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Sakit sedang/ Gizi cukup/ Composmentis


Status Vitalis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 20x/menit
Pernapasan
: 90x/menit
Suhu
: 37,0oC

Pemeriksaan Fisik
Regio kepala : Conjungtiva anemis (+), ikterus (-),

sianosis (-)
Regio leher : MT (-), NT (-), DVS R-1 cmH2O,
pembesaran KGB (-)
Thorax
I : Pergerakan simetris kanan dan kiri, warna kulit
sama dengan sekitar
P : Nyeri tekan tidak ada, vokal fremitus sama
kanan dan kiri
P : Timpani
A : Suara nafas kanan dan kiri sama, Rh -/- ; wh -/-,
I/II
murni,reguler

BJ

Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
I : Datar, ikut gerak napas, warna kulit sama dengan

sekitar
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tumor tidak teraba,

Pembesaran hepar, lien, dan ginjal tidak ada.


P : Tympani
Ekstremitas superior:
Akral hangat, edema -/- , hematom -/Allens test (+)

Pemeriksaan Laboratorium (4-5-15)


WBC

10.9

RBC

2.55

HGB

7.1

PLT

164

Fe
TIBC
UREUM

129

CREATININ

11.1

SGOT

19

SGPT

19

Diagnosis
End Stage Renal Disease on HD reguler

Rencana Tindakan
Pemasangan cimino

OPERASI AV SHUNT
(BRECIA-CIMINO)

CIMINO/AKSES HD
CIMINO adalah Suatu tindakan pembedahan dengan cara
menghubungkan arteri radialis dengan vena cephalica
sehingga terjadi fistula arteriovena sebagai akses dialisis.

Hemodialisis adalah suatu tindakan untuk membersihkan


racun dalam tubuh. Tindakan ini dilakukan sebagai terapi
pengganti ginjal, karena ginjal tidak mampu lagi
membuang sisa-sisa metabolisme dalam tubuh.

Ruang lingkup
Operasi A-V shunt dilakukan secara side to side anastomosis

atau side to end anastomosis atau end to end anastomosis


antara arteri radialis dan vena cephalica pada lengan non
dominan terlebih dahulu.
Operasi dilakukan pada lokasi paling distal sehingga
memungkinkan dilakukan operasi lebih proksimal jika gagal.
Dapat dilakukan pada ekstremitas bawah jika operasi gagal
atau tidak dapat dilakukan pada ekstremitas atas.

JENIS ANASTOMOSIS :

Persyaratan :
Pada pembuluh darah arteri :
Perbedaan tekanan antara kedua lengan < 20 mmHg
Cabang arteri daerah palmar pasien dalam kondisi

baik dengan melakukan tes Allen.


Diameter lumen pembuluh arteri 2.0 mm pada lokasi
dimana akan dilakukan anastomosis
Pada pembuluh darah vena :
Diameter lumen pembuluh vena 2.0 mm pada lokasi

dimana akan dilakukan anastomosis.


Tidak ada obstruksi atau stenosis
Kanulasi dilakukan pada segmen yang lurus

Indikasi Operasi :
Pasien dengan End Stage Renal Disease (ESRD) yang

memerlukan akses vaskular untuk dialisis berulang dan


jangka panjang
Kontra Indikasi operasi :

Lokasi pada vena yang telah dilakukan penusukan


untuk akses cairan intravena, vena seksi atau trauma.
2. Pada vena yang telah mengalami kalsifikasi atau
terdapat atheroma.
3. Tes Allen menunjukkan aliran pembuluh arteri yang
abnormal.
1.

Tehnik operasi
Dilakukan desinfeksi lapangan operasi dengan larutan

antiseptik, lalu dipersempit dengan linen steril.


Penderita dilakukan anestesi lokal dengan lignocaine 1%
(lidocain) yang dapat ditambahkan epinefrin untuk mengurangi
perdarahan. Dapat pula dilakukan anestesi blok yang mana
memberikan keuntungan dengan ikut dihambatnya sistem saraf
simpatis sehingga menghambat vasospasme.
Pada pergelangan tangan dilakukan insisi bentuk S atau
longitudinal atau tranversal, lalu diperdalam dan perdarahan
yang terjadi dirawat.
Flap kulit sebelah lateral diangkat sehingga vena cephalica
terlihat lalu disisihkan sejauh kurang lebih 3 cm untuk
menghindari trauma pada cabang saraf radialis.
Arteri radialis dapat dicapai tepat sebelah lateral dari muskulus
flexor carpi radialis dengan cara membuka fascia dalam lengan
bawah secara tranversal tepat diatas denyut nadi.

Tehnik operasi
Kemudian arteri radialis tersebut disisihkan sejauh 2 cm

dengan melakukan ligasi cabang-cabang arteri kecilnya.


Anastomosis dapat dilakukan secara end to end atau end to
side atau side to side.
Pada tehnik end to side, dengan benang yang diletakkan
tepat dibawah arteri radialis yang disisihkan kemudian arteri
tersebut diklem menggunakan klem vaskular.
Menggunakan mata pisau no 11, dilakukan insisi arteri
radialis sejajar sumbu sesuai dengan diameter vena
cephalica yang telah dipotong.
Kemudian dilakukan penjahitan anastomosis menggunakan
benang monofilamen 6-0 atau 7-0.
Pedarahan yang masih ada dirawat dan kemudian luka
pembedahan ditutup dengan langsung menjahit kulit.
Kemudian dilakukan pembebatan sepanjang lengan bawah.

Komplikasi Operasi
Komplikasi pasca pembedahan ialah terjadi stenosis,
trombosis, infeksi, aneurysma, sindrom steal arteri,
gagal jantung kongestif.

Mortalitas
Angka kematian setelah tindakan A-V shunt 0%.

Kematian umumnya dikarenakan penyakit penyebabnya


yaitu end stage renal disease

Perawatan Pasca Bedah


Pasca bedah penderita dapat dipulangkan. Dilakukan

pembebatan pada daerah yang di operasi.


Daerah yang dilakukan A-V shunt tidak diperkenankan
untuk IV line, ditekan atau diukur tekanan darahnya.
Jahitan diangkat setelah hari ke 7

Follow up
Hari ke 7, ke 14 tentang adanya aliran ( thrill )
Yang dievaluasi :
klinis
adanya getaran seirama denyut jantung pada daerah

yang dilakukan A-V shunt

Anda mungkin juga menyukai