10 Metode Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) :
1. Metode Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan metode implementasi dari rencana pembelajaran kooperatif, berisi tentang rincian dari prosedur pembelajaran. Sama dengan pada prosedur ada empat langkah utama yang merupakan sintaks dari model pembelajaran kooperatif hasil pengembangan, yaitu langkah Orientasi, Eksplorasi, Pendalaman dan Penyimpulan. Berikut penjelasan dari langkah-langkah tersebut, yaitu: a) Langkah Orientasi atau kegiatan awal pembelajaran, merupakan langkah untuk mendorong kelas memusatkan perhatian terhadap pembelajaran b) Langkah Eksplorasi atau kegiatan inti pertama, merupakan langkah untuk mengajak dan mendorong siswa untuk mencari dan menemukan fakta, pengetahuan, masalah dan pemecahan. c) Langkah pendalaman (pemantapan) atau kegiatan inti kedua, merupakan langkah untuk memperdalam, memperluas, memantapkan memperkuat penguasaan materi dan kemampuan yang telah dicapai pada lamgkah eksplorasi. d) Langkah penyimpulan atau kegiatan akhir pembelajaran, merupakan langkah untuk menyimpulkan atau merangkumkan. 2. Metode Inquiry Metode inquiry merupakan salah satu metode pembelajaran yang memfokuskan kepada pengembangan emampuan siswa dalam berfikir reflektif kritis dan kreatif. Inquiry adalah salah satu model pembelajaran yang dipandang modern yang digunakan pada berbagai jenjang pendidikan. Langkah-langkah metode inquiry adalah sebagai berikut:
a) Orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan pengarahan dari guru
terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari b) Hypothesis, yakni kegiatan menyusun hipotesis yang dirumuskan sejelas mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah diajukan c) Definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam forum diskusi kelas untuk mendapat tanggapan d) Explaration, pada tahap ini hipotesis diperluas kajiannya dalam pengertian implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut e) Evindencing, yaitu fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan atau pengujian bagi hipotesa tersebut f) Generalization, pada tahap ini kegiatan inquiry sudah sampai pada tahap mengambil kesimpulan masalah. 3. Metode VCT Metode VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi tujuan pencapaian pendidikan nilai. Djahiri (1979: 116) menyimpulkan bahwa VCT dimaksudkan untuk melatih dan membina siswa tentang bagaimana cara menilai, mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum untuk kemudian dilaksanakannyawarga masyarakat. Langkah-langkah metode VCT adalah sebagai berikut: a) Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group evaluation), dalam teknik ini siswa diajak berdiskusi atau tanya jawab tentang apa yang dilakukannya serta diarahan kepada keinginan untuk perbaikan dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri b) Teknik lecturing, dilakukan guru dengan bercerita dan mengangkat apa yang menjadi pokok bahasanya c) Teknik menarik dan memberikan contoh, guru memberikan meminta contoh-contoh baik dari peserta didik atau kehidupan masyarakat luas, kemudian dianalisis, dinilai dan didiskusikan d) Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasaan, peserta didik dituntut untuk menerima atau melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan baik, harus dilarang dan sebagainya e) Teknik tanya jawab, guru mengangkat suatu masalah, lalu mengemukakan pertanyaan-pertanyaan, sedangkan peserta didi aktif menjawab atau f)
mengemukakan pendapat pikirannya
Teknik menilai suatu bahan tulisan, peserta didik diminta memberikan tanda-tanda penilaian dengan kode (misalnya; baik-buruk, benar-salah, dan lain-lain), baik dari buku atau khusus dibuat guru, selanjutnya hasil
kerja itu dibahas bersama atau kelompok untuk memberian tanggapan
terhadap penilaian g) Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games), guru dapat mrnggunakan model yang sudah ada maupun ciptaan sendiri. 4. Metode Role Playing (bermain peran) Metode role playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam kontes pembelajaran sosial dan kewarganegaraan. Langkah-langkahnya: a) Kegiatan dan pelakunya: 1. Mencari atau mengemukakan permasalahan (oleh guru atau bersama siswa) 2. Memperjelas masalah atai topik tersebut (guru) 3. Mencari bahan-bahan, keterangan atau penjelasan lebih lanjut dengan menunjukkan sumbernya (guru dan siswa) 4. Menjelaskan tujuan, makna dari role playing b) Memilih para pelaku 1. Menganalisis peran yang harus dimainkan (guru bersama siswa) 2. Memilih para pelakunya (siswa dibantu guru) c) Menentukan observer Menentukan observer dan menjelaskan tugas dan peranannya (guru dan siswa) d) Menentukan jalan cerita 1. Gariskan jalan ceritanya 2. Tegaskan peran-peran yang ada di dalamnya 3. Berikut gambaran situasi keadaan cerita tersebut (guru dan siswa) e) Pelaksanaan (bermain) 1. Mulai melakonkan permainan tersebut 2. Menjaga agar setiap peran berjalan 3. Jagalah agar babakan-babakan terlihat jelas nomor urutan langkah kegiatan dan pelakunya f) Diskusi dan permainan 1. Telaah setiap peran, posisi dan permainan 2. Diskusikan hal tersebut berikut saran perbaikannya 3. Siapkan permainan ulangan g) Permainan ulang dan diskusi sera penelaahan h) Mempertukarkan pikiran, pengalaman dan membuat kesimpulan 1. Setiap pelaku mengemukakan pengalaman, perasaan, dan pendapatnya 2. Observer mengemukakan penilaian pendapatnya 3. Siswa dan guru membuat kesimpulan dan merangkainya dengan topik atau konsep yang sedang dipelajarinya. 5. Metode portofolio Metode portofolio merupakan salah satu jenis metode penilaian yang berbasis produk yakni penilaian yang didasarkan pada segala hasil yang dapat dibuat /
ditunjukkan peserta didik, kemudian dihimpun dalam sebuah map jepit
(portofolio) untuk dijadikan bahan pertimbangan guru dalam memberikan penilaian asesmen otentik terhadap kinerja peserta didik. Langkah-langkahnya: a) Kelompok portofolio satu; menjelaskan masalah, dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk menjelaskan masalah yang telah mereka pilih untuk dikaji dalam kelas b) Kelompok portofolio dua; menilai kebijakan alternatif yang diusulkan untuk memecahkan masalah, dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk menjelaskan kebijakan saat ini atau kebijakan yang dirancang untuk memecahkan masalah c) Kelompok portofolio tiga; membuat satu kebijakan publik yang didukung oleh elas, dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk membuat satu kebijakan publik tertentu yang disepakati untuk didukung oleh mayoritas kelas serta memberikan pembenaran terhadap kebijakan tersebut d) Kelompok portofolio empat; membuat satu rencana tindakan agar pemerintah (setempat) dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas, dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk membuat suatu rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana warga negara dapat mempengaruhi pemerintah (setempat) untuk menerima kebijakan yang didukung oleh kelas tentang apa yang telah dipelajari. 6. Metode debat Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untu meningkatan kemampuan akademi siswa. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra b) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok terdiri dari 4 orang c) Di dalam elompoknya, siswa (2 orang mengambil posisi pro dan 2 orang mengambil posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan d) Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru e) Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputri kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat. 7. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam metode ini siswa dikelompokkan secara heterogen, kemudian siswa yang pandai menjelaskan kapada anggota yang lain sampai mengerti. Langkah-langkah metode STAD adalah:
a) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen
(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain) b) Guru menyajikan pelajaran c) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok d) Anggota kelompok yang tahu (mengerti) menjelaskan kepada anggota yang lain sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti e) Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis atau pertanyaan tidak boleh saling membantu (siswa dituntut untuk mandiri) f) Guru memberi evaluasi g) Kegiatan penutup 8.
Metode ITM (Ilmu Tekhnologi dan Masyarakat)
Metode ITM adalah metode pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan peran aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan kesehariannya. Langkah-langkah pembelajaran ITM adalah sebagai berikut: a) Tahap eksplorasi; merupakan tahap pengumpulan data lapangan dan data yang berkaitan dengan nilai. Peserta didik dengan bantuan LKS secara berkelompok melakukan pengamatan langsung. Eksplorasi dilakukan guna membuktikan konsep awal yang mereka miliki dengan konsep ilmiah. b) Tahap pejelasan dan solusi; dari data yang telah terkumpul berdasarkan hasil pengamatan, diharapkan peserta didik mampu memberikan solusi sebagai alternatif jawaban tentang persoalan lingkungan. Peserta didik di dorong untuk menyampaikan gagasan, menyimpulkan, memberikan argumen dengan tepat, membuat model, membuat poster yang berkenaan dengan pesan lingkungan, membuat puisi, menggambar, membuat karya seni lainnya c) Tahap pengambilan tindakan; peserta didik dapat membuat keputusan atau mempertimbangkan alternatif tindakan dan akibat-akibatnya dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya. Berdasarkan pengenalan masalah dan pengembangan gagasan pemecahannya, mereka dapat bermain peran (role playing) membuat kebijakan strategis yang diperluan untuk mempengaruhi publik dalam mengatasi permasalahan lingkungan tersebut d) Tahap diskusi dan penjelasan; guru dan peserta didik melakukan diskusi kelas dan penjelasan konsep melalui tahapan-tahapan sebagai berikut;
Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuan pengamatan
lingkungannya Guru memberikan kesempatan kepada anggota kelas lainnya untuk memberikan tanggapan atau informasi yang relevan terhadap kelompok temannya Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep baru yang diperoleh, kemudian mereka diminta untuk melihat kembali jawaban yang telah disampaikan sebelum kegiatan eksplorasi Guru membimbing peserta didik menkonstruksi kembali pengertahuan langsung dari obje yang dipelajari tentang alam lingkungannya e) Tahap pengembangan dan aplikasi konsep Guru bertanya pada peserta didik tentang hal-hal yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan aplikasi konsep baru yang telah ditemukan Guru dan peserta didik mendiskusian sikap dan kepedulian yang dapat mereka tumbuhkan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan konsep baru yang telah ditemukan f) Tahap evaluasi Guru memperlihatkan gambar suasana lingkungan yang berbeda, yaitu lingkungan yang terpelihara dan lingkungan yang tidak terpelihara, kemudian menggunakan pertanyaan pancingan pada peserta didik sehingga mampu memberian penilaian sendiri tentang keadaan kedua lingkungan tersebut g) Tahap penutup Merupakan kegiatan penyimpulan yang dilakukan guru dan peserta didik dari seluruh rangkaian pembelajaran, sebagai bagia penutup guru menyampaikan pesan moral. 9. Metode jigsaw Metode jigsaw merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif. Metode ini digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Materi tersebut tidak harus disampaikan secara berurutan. Metode ini dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran dan sekaligus dapat melatih peserta didik mengajarkan sesuatu kepada orang lain.
Langkah-langkah metode jigsaw adalah:
a) Menyusun peringkat peserta didik dari peringkat satu dan selanjutnya sampai dengan peringkat terakhir berdasarkan nilai sebelumnya
b) Menentukan beberapa peserta didik pertama (contoh: tentukan peserta
didik peringkat pertama sebagai kelompok A, peserta didik peringkat kedua sebagai kelompok B, dan seterusnya), atur setiap tim terdiri dari peserta didik yang peringkat nilainya tinggi, sedang dan rendah c) Setelah peserta didik dikelompokkan, misalnya satu kelompok terdiri dari 4 orang, kelompok ini disebut kelompok belajar (home group), kemudian setiap peserta didik diberi tugas membaca dan menggali informasi dengan topik yang berbeda-beda d) Kemudian peserta didik dengan topik yang sama dari setiap kelompok diminta bergabung ke dalam kelompok ahli (expert group) untuk mendiskusikan topik tersebut e) Setelah peserta didik dengan topik yang sama mengadakan diskusi pada expert group, mereka diminta kembali lagi ke kelompok belajar semula f) Di kelompok belajar para siswa (4 peserta didik) masing-masing menjelaskan kepada temannya tentang topiknya g) Selanjutnya guru meminta 4 orang peserta didik dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya di depan kelas secara bergantian h) Guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor/nilai peserta didik dalam kelompok belajar dirata-ratakan, dan untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar yang nilai rata-ratanya tinggi. 10. Metode kartu arisan Metode kartu arisan menuntut daya kreativitas dan konsentrasi yang tinggi dan terciptanya pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM). Medianya; Buat kartu 10 x 10 cm sejumlah siswa untuk menulis jawaban
Kartu/kertas ukuran 5 x 5 cm untuk soal
Gelas (media apa saja)
Langkah-langkahnya: a) Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen b) Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar/kartu soal, digulung dan dimasukkan ke dalam gelas c) Gelas yang berisikan gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban d) Apabila jawaban benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan / yel yel dan lain-lain
e) Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok,
sehingga nilai total kelompok merupakan pejumlahan poin dari para anggotanya f) Dan kegiatan dilakukan begitu seterusnya.