Anda di halaman 1dari 8

Nama

: Violata Anggun Yovita

NPM

: 121350153

Prodi

: PGSD

Semester

: V (lima).B

Mata Kuliah

: Pendidikan IPS di SD

Dosen

: Heru Yuono, M.Pd

10 Metode Pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) :


1. Metode Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan metode implementasi dari rencana
pembelajaran kooperatif, berisi tentang rincian dari prosedur pembelajaran.
Sama dengan pada prosedur ada empat langkah utama yang merupakan
sintaks dari model pembelajaran kooperatif hasil pengembangan, yaitu
langkah Orientasi, Eksplorasi, Pendalaman dan Penyimpulan.
Berikut penjelasan dari langkah-langkah tersebut, yaitu:
a) Langkah Orientasi atau kegiatan awal pembelajaran, merupakan langkah
untuk mendorong kelas memusatkan perhatian terhadap pembelajaran
b) Langkah Eksplorasi atau kegiatan inti pertama, merupakan langkah untuk
mengajak dan mendorong siswa untuk mencari dan menemukan fakta,
pengetahuan, masalah dan pemecahan.
c) Langkah pendalaman (pemantapan) atau kegiatan inti kedua, merupakan
langkah untuk memperdalam, memperluas, memantapkan memperkuat
penguasaan materi dan kemampuan yang telah dicapai pada lamgkah
eksplorasi.
d) Langkah penyimpulan atau kegiatan akhir pembelajaran, merupakan
langkah untuk menyimpulkan atau merangkumkan.
2. Metode Inquiry
Metode inquiry merupakan salah satu metode pembelajaran yang
memfokuskan kepada pengembangan emampuan siswa dalam berfikir
reflektif kritis dan kreatif. Inquiry adalah salah satu model pembelajaran yang
dipandang modern yang digunakan pada berbagai jenjang pendidikan.
Langkah-langkah metode inquiry adalah sebagai berikut:

a) Orientation, siswa mengidentifikasi masalah, dengan pengarahan dari guru


terutama yang berkaitan dengan situasi kehidupan sehari-hari
b) Hypothesis, yakni kegiatan menyusun hipotesis yang dirumuskan sejelas
mungkin sebagai antiseden dan konsekuensi dari penjelasan yang telah
diajukan
c) Definition, yaitu mengklarifikasi hipotesis yang telah diajukan dalam
forum diskusi kelas untuk mendapat tanggapan
d) Explaration, pada tahap ini hipotesis diperluas kajiannya dalam pengertian
implikasinya dengan asumsi yang dikembangkan dari hipotesis tersebut
e) Evindencing, yaitu fakta dan bukti dikumpulkan untuk mencari dukungan
atau pengujian bagi hipotesa tersebut
f) Generalization, pada tahap ini kegiatan inquiry sudah sampai pada tahap
mengambil kesimpulan masalah.
3. Metode VCT
Metode VCT adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat memenuhi
tujuan pencapaian pendidikan nilai. Djahiri (1979: 116) menyimpulkan bahwa
VCT dimaksudkan untuk melatih dan membina siswa tentang bagaimana cara
menilai, mengambil keputusan terhadap suatu nilai umum untuk kemudian
dilaksanakannyawarga masyarakat.
Langkah-langkah metode VCT adalah sebagai berikut:
a) Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group
evaluation), dalam teknik ini siswa diajak berdiskusi atau tanya jawab
tentang apa yang dilakukannya serta diarahan kepada keinginan untuk
perbaikan dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri
b) Teknik lecturing, dilakukan guru dengan bercerita dan mengangkat apa
yang menjadi pokok bahasanya
c) Teknik menarik dan memberikan contoh, guru memberikan meminta
contoh-contoh baik dari peserta didik atau kehidupan masyarakat luas,
kemudian dianalisis, dinilai dan didiskusikan
d) Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasaan, peserta didik dituntut
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan baik,
harus dilarang dan sebagainya
e) Teknik tanya jawab, guru mengangkat suatu masalah, lalu mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, sedangkan peserta didi aktif menjawab atau
f)

mengemukakan pendapat pikirannya


Teknik menilai suatu bahan tulisan, peserta didik diminta memberikan
tanda-tanda penilaian dengan kode (misalnya; baik-buruk, benar-salah,
dan lain-lain), baik dari buku atau khusus dibuat guru, selanjutnya hasil

kerja itu dibahas bersama atau kelompok untuk memberian tanggapan


terhadap penilaian
g) Teknik mengungkapkan nilai melalui permainan (games), guru dapat
mrnggunakan model yang sudah ada maupun ciptaan sendiri.
4. Metode Role Playing (bermain peran)
Metode role playing adalah salah satu model pembelajaran yang perlu
menjadi pengalaman belajar peserta didik, terutama dalam kontes
pembelajaran sosial dan kewarganegaraan.
Langkah-langkahnya:
a) Kegiatan dan pelakunya:
1. Mencari atau mengemukakan permasalahan (oleh guru atau bersama
siswa)
2. Memperjelas masalah atai topik tersebut (guru)
3. Mencari bahan-bahan, keterangan atau penjelasan lebih lanjut dengan
menunjukkan sumbernya (guru dan siswa)
4. Menjelaskan tujuan, makna dari role playing
b) Memilih para pelaku
1. Menganalisis peran yang harus dimainkan (guru bersama siswa)
2. Memilih para pelakunya (siswa dibantu guru)
c) Menentukan observer
Menentukan observer dan menjelaskan tugas dan peranannya (guru dan
siswa)
d) Menentukan jalan cerita
1. Gariskan jalan ceritanya
2. Tegaskan peran-peran yang ada di dalamnya
3. Berikut gambaran situasi keadaan cerita tersebut (guru dan siswa)
e) Pelaksanaan (bermain)
1. Mulai melakonkan permainan tersebut
2. Menjaga agar setiap peran berjalan
3. Jagalah agar babakan-babakan terlihat jelas nomor urutan langkah
kegiatan dan pelakunya
f) Diskusi dan permainan
1. Telaah setiap peran, posisi dan permainan
2. Diskusikan hal tersebut berikut saran perbaikannya
3. Siapkan permainan ulangan
g) Permainan ulang dan diskusi sera penelaahan
h) Mempertukarkan pikiran, pengalaman dan membuat kesimpulan
1. Setiap pelaku mengemukakan pengalaman, perasaan, dan pendapatnya
2. Observer mengemukakan penilaian pendapatnya
3. Siswa dan guru membuat kesimpulan dan merangkainya dengan topik
atau konsep yang sedang dipelajarinya.
5. Metode portofolio
Metode portofolio merupakan salah satu jenis metode penilaian yang berbasis
produk yakni penilaian yang didasarkan pada segala hasil yang dapat dibuat /

ditunjukkan peserta didik, kemudian dihimpun dalam sebuah map jepit


(portofolio) untuk dijadikan bahan pertimbangan guru dalam memberikan
penilaian asesmen otentik terhadap kinerja peserta didik.
Langkah-langkahnya:
a) Kelompok portofolio satu; menjelaskan masalah, dalam tugasnya
kelompok ini bertanggungjawab untuk menjelaskan masalah yang telah
mereka pilih untuk dikaji dalam kelas
b) Kelompok portofolio dua; menilai kebijakan alternatif yang diusulkan
untuk memecahkan masalah, dalam tugasnya kelompok ini
bertanggungjawab untuk menjelaskan kebijakan saat ini atau kebijakan
yang dirancang untuk memecahkan masalah
c) Kelompok portofolio tiga; membuat satu kebijakan publik yang didukung
oleh elas, dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk membuat
satu kebijakan publik tertentu yang disepakati untuk didukung oleh
mayoritas kelas serta memberikan pembenaran terhadap kebijakan tersebut
d) Kelompok portofolio empat; membuat satu rencana tindakan agar
pemerintah (setempat) dalam masyarakat mau menerima kebijakan kelas,
dalam tugasnya kelompok ini bertanggungjawab untuk membuat suatu
rencana tindakan yang menunjukkan bagaimana warga negara dapat
mempengaruhi pemerintah (setempat) untuk menerima kebijakan yang
didukung oleh kelas tentang apa yang telah dipelajari.
6. Metode debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat
penting untu meningkatan kemampuan akademi siswa.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra
b) Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok terdiri dari 4 orang
c) Di dalam elompoknya, siswa (2 orang mengambil posisi pro dan 2 orang
mengambil posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang
ditugaskan
d) Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro
dan kontra diberikan kepada guru
e) Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan
materi yang meliputri kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa
efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
7. Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam metode ini siswa dikelompokkan secara heterogen, kemudian siswa
yang pandai menjelaskan kapada anggota yang lain sampai mengerti.
Langkah-langkah metode STAD adalah:

a) Guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen


(campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain)
b) Guru menyajikan pelajaran
c) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota
kelompok
d) Anggota kelompok yang tahu (mengerti) menjelaskan kepada anggota
yang lain sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti
e) Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat
menjawab kuis atau pertanyaan tidak boleh saling membantu (siswa
dituntut untuk mandiri)
f) Guru memberi evaluasi
g) Kegiatan penutup
8.

Metode ITM (Ilmu Tekhnologi dan Masyarakat)


Metode ITM adalah metode pendekatan untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang berkaitan langsung dengan lingkungan nyata dengan cara melibatkan
peran aktif peserta didik dalam mencari informasi untuk memecahkan
masalah yang ditemukan dalam kehidupan kesehariannya.
Langkah-langkah pembelajaran ITM adalah sebagai berikut:
a) Tahap eksplorasi; merupakan tahap pengumpulan data lapangan dan data
yang berkaitan dengan nilai. Peserta didik dengan bantuan LKS secara
berkelompok melakukan pengamatan langsung. Eksplorasi dilakukan guna
membuktikan konsep awal yang mereka miliki dengan konsep ilmiah.
b) Tahap pejelasan dan solusi; dari data yang telah terkumpul berdasarkan
hasil pengamatan, diharapkan peserta didik mampu memberikan solusi
sebagai alternatif jawaban tentang persoalan lingkungan. Peserta didik di
dorong untuk menyampaikan gagasan, menyimpulkan, memberikan
argumen dengan tepat, membuat model, membuat poster yang berkenaan
dengan pesan lingkungan, membuat puisi, menggambar, membuat karya
seni lainnya
c) Tahap pengambilan tindakan; peserta didik dapat membuat keputusan atau
mempertimbangkan alternatif tindakan dan akibat-akibatnya dengan
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya.
Berdasarkan pengenalan masalah dan pengembangan gagasan
pemecahannya, mereka dapat bermain peran (role playing) membuat
kebijakan strategis yang diperluan untuk mempengaruhi publik dalam
mengatasi permasalahan lingkungan tersebut
d) Tahap diskusi dan penjelasan; guru dan peserta didik melakukan diskusi
kelas dan penjelasan konsep melalui tahapan-tahapan sebagai berikut;

Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuan pengamatan


lingkungannya
Guru memberikan kesempatan kepada anggota kelas lainnya untuk
memberikan tanggapan atau informasi yang relevan terhadap
kelompok temannya
Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep baru yang
diperoleh, kemudian mereka diminta untuk melihat kembali jawaban
yang telah disampaikan sebelum kegiatan eksplorasi
Guru membimbing peserta didik menkonstruksi kembali pengertahuan
langsung dari obje yang dipelajari tentang alam lingkungannya
e) Tahap pengembangan dan aplikasi konsep
Guru bertanya pada peserta didik tentang hal-hal yang dilihat dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan aplikasi konsep baru yang telah
ditemukan
Guru dan peserta didik mendiskusian sikap dan kepedulian yang dapat
mereka tumbuhkan dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
konsep baru yang telah ditemukan
f) Tahap evaluasi
Guru memperlihatkan gambar suasana lingkungan yang berbeda, yaitu
lingkungan yang terpelihara dan lingkungan yang tidak terpelihara,
kemudian menggunakan pertanyaan pancingan pada peserta didik
sehingga mampu memberian penilaian sendiri tentang keadaan kedua
lingkungan tersebut
g) Tahap penutup
Merupakan kegiatan penyimpulan yang dilakukan guru dan peserta didik
dari seluruh rangkaian pembelajaran, sebagai bagia penutup guru
menyampaikan pesan moral.
9. Metode jigsaw
Metode jigsaw merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif. Metode
ini digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa
bagian. Materi tersebut tidak harus disampaikan secara berurutan. Metode ini
dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran dan sekaligus
dapat melatih peserta didik mengajarkan sesuatu kepada orang lain.

Langkah-langkah metode jigsaw adalah:


a) Menyusun peringkat peserta didik dari peringkat satu dan selanjutnya
sampai dengan peringkat terakhir berdasarkan nilai sebelumnya

b) Menentukan beberapa peserta didik pertama (contoh: tentukan peserta


didik peringkat pertama sebagai kelompok A, peserta didik peringkat kedua
sebagai kelompok B, dan seterusnya), atur setiap tim terdiri dari peserta
didik yang peringkat nilainya tinggi, sedang dan rendah
c) Setelah peserta didik dikelompokkan, misalnya satu kelompok terdiri dari 4
orang, kelompok ini disebut kelompok belajar (home group), kemudian
setiap peserta didik diberi tugas membaca dan menggali informasi dengan
topik yang berbeda-beda
d) Kemudian peserta didik dengan topik yang sama dari setiap kelompok
diminta bergabung ke dalam kelompok ahli (expert group) untuk
mendiskusikan topik tersebut
e) Setelah peserta didik dengan topik yang sama mengadakan diskusi pada
expert group, mereka diminta kembali lagi ke kelompok belajar semula
f) Di kelompok belajar para siswa (4 peserta didik) masing-masing
menjelaskan kepada temannya tentang topiknya
g) Selanjutnya guru meminta 4 orang peserta didik dengan topik yang berbeda
untuk presentasi tentang topiknya di depan kelas secara bergantian
h) Guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil
dibahas. Skor/nilai peserta didik dalam kelompok belajar dirata-ratakan,
dan untuk memotivasi siswa, guru memberikan penghargaan kepada
kelompok belajar yang nilai rata-ratanya tinggi.
10. Metode kartu arisan
Metode kartu arisan menuntut daya kreativitas dan konsentrasi yang tinggi
dan terciptanya pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
(PAKEM).
Medianya;
Buat kartu 10 x 10 cm sejumlah siswa untuk menulis jawaban

Kartu/kertas ukuran 5 x 5 cm untuk soal

Gelas (media apa saja)


Langkah-langkahnya:
a) Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen
b) Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar/kartu soal,
digulung dan dimasukkan ke dalam gelas
c) Gelas yang berisikan gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang
jatuh dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban
d) Apabila jawaban benar maka siswa dipersilahkan tepuk tangan / yel
yel dan lain-lain

e) Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok,


sehingga nilai total kelompok merupakan pejumlahan poin dari para
anggotanya
f) Dan kegiatan dilakukan begitu seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai