Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH

GEOLOGI PANAS BUMI


GEOLOGI PANAS BUMI

DisusunOleh:
Aulia Bunga Arini

21100113120051

Dyatmico Pambumi

21100113130069

Rosalina Imanuella

211001131

Gandahusada Jati U 21100113130075

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
APRIL 2015

Geologi Panas Bumi


1. Persebaran Zonasi Berdasarkan Suhu
(gambar)
Pada penampang lateral ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:
Zona dengan suhu pembentukan mineral yang paling rendah diantara zona
lainnya, yaitu 101-150oC yang ditandai dengan warna hijau, dimana pada
zona ini terdapat mineral Ilite, Smectit, Chalcedonite, Opal, Cristobalite,

Kaolinit dan Alunit.


Zona berikutnya memiliki suhu pembentukan mineral 151-200oC yang
ditandai dengan mineral Dickit, Pyropilite dan Ilite. Zona ini ditandai

dengan warna pendeliniasian warna coklat.


Zona ke tiga memiliki suhu pembentukan mineral 201-250 oC yang
ditandai dengan keberadaan mineral Ilite, Adularia, Epidote dan Sericite.

Zona ini ditandai dengan warna deliniasi merah muda.


Zona ke empat ini memiliki suhu pembentukan mineral yang tinggi
berkisar antara 251-300 oC dengan keberadaan mineral Epidote, Ilite,
Adularia, Sericite, Garnet, Amphibole dan K-feldspar. Diman zona ini

ditandai dengan warna deliniasi orange.


Zona ke lima merupakan zona dengan suhu yang paling tinggi yaitu
dengan kisaran >300 oC dimana ditandai dengan mineral Garnet,
Amphibole, Biotite dan Monmorilonite. Dimana zonma ini ditandai
dengan pendeliniasian warna merah.

(gambar penampang vertikal)


Berdasarkan pemdeliniasian penampang vertikal, maka dapat dibagi menjadi 3
zona berdasarkan suhu pembentukan mineral, 3 zona tersebut yaitu:

Zona pertama memiliki suhu yang paling tinggi, ditandai dengan deliniasi
warna merah, denagn kisaran suhu 251-300 oC yang ditandai dengan
mineral Epidote, Actinolite, Chlotite, Sericite, Orthoclase, Biotite, Garnet

dan Monmorilonite.
Zona kedua memiliki suhu menengah dan ditandai dengan pewarnaan
deliniasi warna kuning, dimana suhu pembentukan dari mineral ini

berkisar 201-250 oC yang mana ditandai dengan mineral Ilite, Smectite,

Chlorite, epidote, Adularia dan Calcite.


Zona ketiga memiliki suhu rendah,

dimana

ditandai

dengan

pendeliniasiaan warna orange yang mana memiliki kisaran pembentukan


suhu mineral 101-150 oC yang ditandai dengan mineral Smectite,
Chalsedonite, Kalium dan Anhidrite.
2. Persebaran Zonasi Berdasarkan Mineral Penciri
(gambar)
Pembagian zonasi berdasarkan mineral penciri dari penampang ini dibagi
berdasarkan 4 zona, yaitu:
Zona Argilik, dimana mineral penciridari zona ini adalah mineral lempung,
yaitu seperti mineral-mineral Ilite, Smectite, Haloisite, Cristobalite,
Dickite, Pyropilite, Alunite. Dimana zona ini ditandai dengan warna hijau

muda.
Zona Prophilitik, dimana mineral penciri utama dari zona ini adalah
mineral Epidote. Dimana zona ini ditandai dengan warna kuning dalam

pendeliniasian.
Zona Phylik, dimana mineral penciri khusus dari zona ini adalah mineral

Sericite. Zona ini ditandai dengan pendeliniasian warna orange.


Zona Potasik, dimana zona potasik merupakan zona yang paling dekat
dengan zona intrusi. Dimana zona ini memiliki suhu yang paling tinggi.
Mineral-mineral penciri khusus dari zona ini adalah K-feldspar, Biotite,
dan Garnet. Zona ini ditandai dengan warna merah dalam pendeliniasian.

Interpretasi Bawah Permukaan


1. Zonasi Penampang Lateral
Dalam suatu sistem panas bumi terdapat beberapa komponen yang
ada berupa Heat Source, Reservoir, dan Cap Rock. Sistematika panas bumi
terdapat dua zona yang ada berupa zona Up Flow dan zona Out Flow.
Heat Source
Merupakan wilayah dimana mempunyai suhu yang tinggi
untuk dijadikan sebagai sumber panas. Sumber panas yang
dimaksud adalah magma. Magma ini bersumber dari mantel bumi

yang bersuhu lebih dari 600oC yang sifatnya cenderung ultra basa
basa. Dengan suhu yang sangat tinggi sebagai sumber panas akan
terbentuk mineral-mineral khas seperti Garnet, Amphibolit, KFeldspar, dan Biotit. Mineral mineral terbentuk akibat dari
interaksi antara air magmatik dengan air meteorik yang berasal dari
re-charge. Ketika dalam keadaan suasana yang tepat baik suhu
maupun tekanannya maka mineral di atas dapat terbentuk.
Keterdapatan mineral tersebut dapat sebagi penciri daerah Heat
Source.
Batuan Reservoir

Anda mungkin juga menyukai