UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
OLEH :
ALFON
EKA MAYA PURNAMA (F 121 15 024)
ARDIANSYAH (F 121 16 055)
HEBER BAKKA SUBA (F 121 17 025)
EKA WIDYA S. POTABUGA (F 121 18 004)
MARCHELO JEREMY ROMPAS (F 121 18 017)
PATRICK G. EVERT (F 121 18 036)
SHERINA NOVITA YUSUF (F 121 18 038)
ALYA DWI FADHIYAH (F 121 18 052)
MUH. IRSAN (F 121 18 068)
NANDA YULINAR AMALIA (F 121 18 093)
PALU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah-Nya yang dilimpahkan, akhirnya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Endapan Mineral ” ini dapat diselesaikan pada waktunya. Makalah ini
dibuat secara terstruktur dengan tujuan agar dapat memberikan informasi yang
bermanfaat.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari sempurna,
hal ini tidak lepas dari kurangnya pengetahuan serta pengalaman sebagai
penyusun. Untuk itu, penyusun dengan terbuka menerima segala kritik dan saran.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi kita semua khususnya bagi teman-teman mahasiswa program studi
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik endapan porfiri?
2. Bagaimana model endapan porfiri?
3. Bagaimana proses endapan porfiri terbentuk?
4. Jelaskan studi kasus endapan porfiri di seluruh dunia!
BAB II
PEMBAHASAN
Badan bijih di Batu Hijau adalah Tembaga Porfiri dan termasuk komponen
emas yang tinggi, yang umum untuk deposit tembaga di asia tenggara. Host rock
untuk deposit tembaga porfiri di asia tenggara biasanya Diorit Kuarsa dan-Diorit.
Sulfida tembaga seperti Kalkopirit dan Bornit ini sering berhubungan dengan
komponen emas dari simpanan tersebut.
Batuan pembawa mineralisasi di daerah ini adalah batuan tonalit yang
terbagi menjadi 2 fase umur yaitu tonalit porfir 1 dan tonalit porfir 2, dimana
intrusi selanjutnya akan mengurangi kandungan mineralisasi yang sebelumnya
telah ada. Batuan-batuan tersebut kemudian menerobos batuan dinding yang
terdiri dari satuan batuan volkaniklastik dan satuan batuan diorit.
Alterasi yang berkembang di daerah ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu zona
rangkaian mineral kuarsa-biotitmagnetit dan zona rangkaian mineral
kloritkalsitserisit-kuarsa. Kedua zona ini mempengaruhi karakteristik mineralisasi
yang berlangsung.
Variasi kadar cu dan au dipengaruhi oleh perubahan zona alterasi. Zona
alterasi potasik merupakan zona bijih utama . Batuan yang terdapat di batu hijau
calc-silikat biasanya hijau, cokelat kemerahan, warna hitam lokal, halus dan
granular. Batuan umumnya berlapis dalam beberapa interval dan interbedded
dengan batuan gunung api andesitik. Lapisan hijau yang sebagian besar terdiri
dari diopside dan hedenbergite. Lapisan coklat kemerahan kebanyakan terdiri dari
garnet (andradite). Lapisan putih umumnya terdiri dari kalsit dan zeolit
(chabazite)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Endapan Porfiri terbentuk dari tumbukan antara lempeng Asia Tenggara
dengan lempeng Samudra-Hindia.
2. Endapan Porfiri menghasilkan Cu-Au.
3. Ciri khas endapan porfiri adalah endapan yang dihasilkan mempunyai
grade yang rendah dan mempunyai tonase yang tinggi.
4. Metode penambangan yang ekonomis dan sudah di terapkan di Indonesia
untuk penambangan endapan porfiri adalah method penambangan Open
Pit (Tambang Terbuka).
5. Contoh endapan porfiri dapat kita temui salah satunya di Pulau Sumbawa
yaitu batu hijau dan merupakan penambangan endapan porfiri yang sangat
besar di Indonesia.
3.2 Saran
Mahasiswa perlu menggali kembali informasi yang lebih mendalam
mengenai Endapan Porfiri ini untuk melengkapi catatan kuliah dan dapat
mengoreksi jika ada kesalahan yang tertera dalam makalah ini agar isi makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembacanya dan membantu dalam menambah wawasan
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
https://muktiarsandi.wordpress.com/2016/04/30/makalah-endapan-porfiri/.
Diakses pada Kamis, 19 Maret 2020 pukul 00.27 WITA.
https://id.scribd.com/document/328206055/Karakteristik-Endapan-Porfiri.
Diakses pada Rabu, 11 Maret 2020 pukul 16.08 WITA.
https://www.academia.edu/35236027/Model_endapan_bijih_porfiri_dan_epitherm
al_contoh_endapan_bijih_daerah_Andes_Bolivia_dan_Chile_Amerika_Selata
n. Diakses pada Rabu, 11 Maret 2020 pukul 15.30 WITA.