Anda di halaman 1dari 3

BOILING ZONE

Otniel Iriano Jousuba Simopiaref


Universitas Trisakti
otnielsimopiaref1997@gmail.co
m

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian


Banyak orang orang mengatakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber
daya alamnya. Namun sampai sekarang sumber daya alam itu belum di eksplorasi secara
efektif dikarenakan ilmu-ilmu yang masih berkembang. Salah satu ilmu yang terus berkembang
adalah gelologi. Geologi sendiri adalah ilmu yang membahas tentang bumi, terutama
komposisi, sifat fisik, sejarah, dan proses terbentuknya. Komposisi bumi sendiri adalah batuan
yang beraneka ragam. Batuan-batuan tersebut merupakan agregat dari mineral. Pada mata kuliah
ini juga akan dibahas mengenai mineral, lebih tepatnya adalah endapan mineral.

I.2 Rumusan Masalah


Laporan ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Boiling Zone itu?
2. Apa yang terbentuk pada Boiling Zone tersebut?

I.3Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah agar praktikkan mengetahui seperti apakah boiling
zone itu, dan juga kemungkinan apa saja yang terbentuk pada boiling zone tersebut.

METODOLOGI PENELITIAN

II.1.Metode Penilitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mencari bahan melalui E-Book,
Web, Slide. Kemudian mengumpulkan bahan-bahan tersebut dan menyimpulkan hasilnya.

II.2. Data dan Peralatan Penelitian


Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berasal dari E-Book dan menggunakan peralatan
berupa Web, dan Slide

Otniel Iriano Jousuba Simopiaref-Ancient Hydrothermal Ore


System 1
PEMBAHASAN
III. 1 Boiling Zone
Boiling Zone dapat kita artikan sebagai zona didihan. Zona ini merupakan zona yang berada
dibawah permukaan bumi, dengan kedalaman sekitar 600 meter dibawah permukaan bumi dan juga
dengan suhu sekitar 200 – 300 °C

Gambar III.1 Model dari Low – Sulphidation ephitermal sistem pada settingan kaldera,
dengan fumaroles, hot springs, dan endapan sinter.

Dapat kita lihat gambar diatas merupakan model dari low – sulphidation dari ephitermal sistem
pada settingan kaldera dengan fumaroles, mata air panas, dan endapan sinter. Gambar diatas diambil
dari MJ Van Kranendonk, dengan modifikasi dari Henley and Ellis (1983). Boiling zone atau zona
didihan sangat erat kaitannya dengan endapan epithermal low – sulphidation atau sulfidasi
rendah. Air meteoric yang mengandung banyak unsur – unsur tertentu seperti N2, O2, CO2 dll, yang
masuk kebawah permukaan dan pada kedalaman tertentu di zona yang mana air tersebut berubah
menjadi uap air (steam) dan gas, zona tersebut dinamakan zona didihan atau boiling zone. Zona
didihan tersebut berada dibawah zona pemadatan atau condensation zone yang mana pada zona
tersebut uap air (steam) dan gas sudah mulai mencair dan berubah menjadi air kembali dengan
kandungan unsur yang berbeda seperti adularia, kalsedon, dan beberapa macam karbonat.
Gambar III. 2. Sistem Hidrotermal pada Volcanic Island

Gambar diatas merupakan gambar sistem hidrotermal pada volcanic island (After Pirajno 1992).
Sesuai dengan gambar diatas, dalam boiling zone, yang nantinya akan terbentuk endapan bijih.
Endapan bijih yang umumnya terbentuk adalah seperti emas, perak, dan tembaga. Dengan
temperature yang sedang, umumnya juga terbentuk batuan alterasi yaitu tipe propilitik dan argilik.

KESIMPULAN
Boiling Zone atau dapat diartikan sebagai zona didihan merupakan zona dimana terbentuknya
uap air (steam) dan gas yang diakibatkan oleh temperature sekitar 200 – 300 °C dengan
kedalaman sekitar 600 meter dibawah permukaan bumi.
Pada boiling zone umumnya terbentuk endapan mineral bijih seperti emas, perak, dan tembaga.
Dan juga terdapat batuan alterasi dengan tipe propilitik dan argilik. Namun yang menjadi ciri
khas sendiri adalah dengan terbentuknya sinter deposit atau endapan sinter.

Anda mungkin juga menyukai