PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
II.1.Metode Penilitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mencari bahan melalui E-Book,
Web, Slide. Kemudian mengumpulkan bahan-bahan tersebut dan menyimpulkan hasilnya.
Gambar III.1 Model dari Low – Sulphidation ephitermal sistem pada settingan kaldera,
dengan fumaroles, hot springs, dan endapan sinter.
Dapat kita lihat gambar diatas merupakan model dari low – sulphidation dari ephitermal sistem
pada settingan kaldera dengan fumaroles, mata air panas, dan endapan sinter. Gambar diatas diambil
dari MJ Van Kranendonk, dengan modifikasi dari Henley and Ellis (1983). Boiling zone atau zona
didihan sangat erat kaitannya dengan endapan epithermal low – sulphidation atau sulfidasi
rendah. Air meteoric yang mengandung banyak unsur – unsur tertentu seperti N2, O2, CO2 dll, yang
masuk kebawah permukaan dan pada kedalaman tertentu di zona yang mana air tersebut berubah
menjadi uap air (steam) dan gas, zona tersebut dinamakan zona didihan atau boiling zone. Zona
didihan tersebut berada dibawah zona pemadatan atau condensation zone yang mana pada zona
tersebut uap air (steam) dan gas sudah mulai mencair dan berubah menjadi air kembali dengan
kandungan unsur yang berbeda seperti adularia, kalsedon, dan beberapa macam karbonat.
Gambar III. 2. Sistem Hidrotermal pada Volcanic Island
Gambar diatas merupakan gambar sistem hidrotermal pada volcanic island (After Pirajno 1992).
Sesuai dengan gambar diatas, dalam boiling zone, yang nantinya akan terbentuk endapan bijih.
Endapan bijih yang umumnya terbentuk adalah seperti emas, perak, dan tembaga. Dengan
temperature yang sedang, umumnya juga terbentuk batuan alterasi yaitu tipe propilitik dan argilik.
KESIMPULAN
Boiling Zone atau dapat diartikan sebagai zona didihan merupakan zona dimana terbentuknya
uap air (steam) dan gas yang diakibatkan oleh temperature sekitar 200 – 300 °C dengan
kedalaman sekitar 600 meter dibawah permukaan bumi.
Pada boiling zone umumnya terbentuk endapan mineral bijih seperti emas, perak, dan tembaga.
Dan juga terdapat batuan alterasi dengan tipe propilitik dan argilik. Namun yang menjadi ciri
khas sendiri adalah dengan terbentuknya sinter deposit atau endapan sinter.