Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 5

MATA KULIAH GEOLOGI LAUT

OLEH:

A.MIFTHAHUL JANNAH
D061211057

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2023
1. Jelaskan dan gambarkan klasifikasi batuan Ofilolit?
Jawaban :
Akumulasi Ofiolit kebanyakan menunjukkan variasi sistematis dalam urutan
kristalisasi mineral yang sesuai dengan keragaman batuan dari mantel peridotit
yang mendasarinya. Dari kiristalisasi mineral olivin, plagioklas melalui
klinopiroksen ke ortopiroksen diartikan sebagai peningkatan derajat pelelehan.
Secara umum basal ofiolit bervariasi, dari basal alkali atau basal yang tinggi
alumina (seperti "mid-ocean ridge basalt" (MORB)) melalui basal yang rendah
alumina (seperti "busur kepulauan tholeiite" (IAT)) ke boninite (high-magnesian
andesite).
Macam-macam jenis ofiolit diidentifikasi berdasarkan komposisi kimia dari
batuan danmineralnya. Mantel peridotit adalah residu refraktori setelah terjadi
ekstraksi basaltik yangmencair melalui proses pelelehan parsial dalam mantel.
Akumulasi Ofiolit kebanyakanmenunjukkan variasi sistematis dalam urutan
kristalisasi mineral yang sesuai dengankeragaman batuan dari mantel peridotit
yang mendasarinya. Contohnya dari kristalisasimineral olivin, selanjutnya dari
plagioklas melalui klinopiroksen ke ortopiroksen yang dapatdiartikan bahwa
telah terjadi peningkatan derajat pelelehan.

2. Jelaskan mengapa batuan ofiolit di Indonesia memiliki prospek sebagai sumber


ore nickel dibanding kompleks ofiolit di negara lain ?
Jawaban :

Pertama, ofiolit di Indonesia umumnya memiliki kandungan nikel yang lebih


tinggi dibandingkan dengan ofiolit di negara lain. Rata-rata kadar nikel dalam
bijih nikel di Indonesia mencapai 1,65% hingga 2,75%, sedangkan di negara lain,
kadar nikel dalam bijihnya cenderung lebih rendah.

Kedua, ofiolit di Indonesia memiliki kandungan mineral kromit yang lebih tinggi
dan lebih mudah diekstraksi dibandingkan dengan ofiolit di negara lain. Mineral
kromit ini adalah mineral penghasil kromium dan sekaligus merupakan sumber
penting dari bijih nikel. Di Indonesia, kandungan mineral kromit dalam bijih
nikel bisa mencapai 20% dari total kandungan bijih, sedangkan di negara lain
kandungan mineral kromit cenderung lebih rendah.

Ketiga, struktur geologi ofiolit di Indonesia memiliki beberapa perbedaan dengan


ofiolit di negara lain. Di Indonesia, ofiolit terbentuk dari aktivitas gunung berapi
laut yang kompleks, sehingga strukturnya lebih kompleks dan terdapat mineral-
logam lain seperti tembaga dan emas. Sedangkan di negara lain, ofiolit terbentuk
dari proses tektonik dan strukturnya cenderung lebih sederhana.

Keempat, kondisi politik dan hukum di Indonesia juga menjadi perbedaan yang
signifikan dalam menarik minat investor untuk mengeksploitasi sumber daya
nikel. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi
hukum dan kebijakan investasi yang lebih ramah terhadap investor, sehingga
memudahkan investasi di sektor pertambangan nikel dan meningkatkan prospek
investasi di Indonesia.
Secara keseluruhan, ofiolit di Indonesia memiliki beberapa keunggulan sebagai
sumber ore nickel dibandingkan dengan ofiolit di negara lain, seperti kandungan
nikel yang lebih tinggi, kandungan mineral kromit yang lebih tinggi, struktur
geologi yang lebih kompleks, dan kondisi politik dan hukum yang lebih
mendukung investasi. Namun, setiap lokasi tambang memiliki karakteristik dan
tantangan yang unik, dan perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum
melakukan investasi di sektor pertambangan nikel.

Anda mungkin juga menyukai