Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI KUNJUNGAN BANK SAMPAH KALISONGO

1. Apa saja yang saya liat, dengar, rasakan dan kerjakan di komunitas yang saya
kunjungi

Bank sampah berdiri pada tahun 2013 dan hanya beroperasi sekitar 2

bulan saja
Pondok bank sampah ambruk terkena angin kencang
Minimnya biaya dalam membangun pondok pengolahan sampah
Anggota bank sampah sekitar 25 anggota
Pengurus bank sampah ibu carik bersama anggota PKK
Banyak warga yang masih membuang sampah sembarangan

dibelakang pekarangan rumah dan sungai


Kendala dari bank sampah adalah membangun kesadaran masyarakat

sendiri
Masih belum ada lahan yang cocok untuk pengumpulan sampah
Keterbatasan kendaraan untuk mengangkut sampah
Terdapat iuran rutin bulanan sebesar Rp.10.000
Sampah diolah menjadi berbagai produk yang bermanfaat dan bernilai

jual
Bank sampah Kalisongo pernah mengikuti pameran dan pernah

mendapatkan juara
2. Apa nilai-nilai yang saya peroleh dari kunjungan
Saya bisa mengenal apa itu bank sampah
Saya bisa mengetahui masalah yang ada di bank sampah Kalisongo
Saya juga bisa bersosialisasi langsung dengan warga di Desa

Kalisingo
Saya berbincang-bincang seputar bank sampah dengan Pak Lurah dan

Ibu Carik Desa Kalisongo


Saya berkesempatan dapat mengunjungi posyandu dan kantor kepala

desa Kalisongo
3. Bagaimana respon saya tehadap kunjungan ke komunitas
Sangat disayangkan bank sampah di Kalisongo tidak beroperasi lagi
Sebaiknya bank sampah bisa dihidupkan kembali
Ternyata sampah dapat diolah menjadi nilai jual
Niluh Ayu Claudia Kristianti 111310086/M2

Anda mungkin juga menyukai