BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan suatu usaha pada umumnya untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya dari usaha
yang dikelola agar dapat dikembangkan dan dipertahankan. Dalam menjalankan sebuah
usaha diperlukan suatu manajemen keuangan yang baik, salah satunya adalah kegiatan
pengelolaan keuangan yang akan digunakan dan pengelolaan keuntungan untuk investasi
selanjutnya. Hal ini dapat diperhatikan sehingga usaha tersebut dapat menghasilkan laba.
Beragam cara dapat digunakan untuk memulai suatu usaha salah satunya adalah dengan
berinvestasi. Investasi merupakan penanaman modal atau dana dalam investasi, piutang dan
lain sebagainya dengan harapan bahwa investasi ini akan dapat memperoleh kembali dana
yang telah diinvestasikan dalam dana yang kembali tersebut diharapkan dapat diterima
kembali dana penanaman modal dalam waktu jangka panjang.
Dalam membuka sebuah usaha, pemilik dapat menggunakan modal sendiri maupun
bekerjasama dengan investor
untuk
menggunakan cara
bekerjasama, pemilik dan investor dapat membagi keuntungan dengan syarat yang telah
disepakati kedua belah pihak atau disebut sistem bagi hasil. Namun dalam membuka usaha
diperlukan modal yang cukup besar.
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam membuka usaha misalnya
melakukan perhitungan apakah usaha yang akan dijalankan ini menghasilkan keuntungan
atau tidak dengan menguji kelayakan finansial usaha tersebut. Ada yang perlu diperhatikan
juga berbagai aspek yang akan mempengaruhi usaha tersebut, seperti aspek pemasaran,
teknik dan teknologi, keuangan. Pada penelitian ini mengambil usaha yang dijadikan objek
penelitian adalah usaha jasa penjahit borongan ibu Yayu. Usaha ini merupakan suatu aplikasi
kreatifitas dari seseorang yang menjadikan jasa jahitan individu untuk borongan jahitan
berupa ciput kerudung dari seorang pemasok yang bergerak secara mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini adalah
NPV =
t=1
NCF t
(1+r )t
C 0
dimana:
NCF t
C0
r=
PI =
Uraian
Mesin jahit (second)
Harga
700000
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah
Dinamo
Kursi
Tempat sementara barang
Bohlam
Peniti
Meja
Bangunan (1x1)
Kabel roll
Fitting lampu
Gunting (2 buah)
100000
15000
5000
7500
1000
20000
120000
36000
12000
14000
1030500
Oktober
600.000
November
300.000
Desember
300.000
Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
Pulsa
Listrik
Ganti
Bohlam
Periode Bulan
Agustus
September
300.000
450.000
Oktober
600.000
November
300.000
Desember
300.000
1000
20000
-
1000
20000
7500
1000
20000
-
1000
20000
-
1000
20000
-
Karet
Jarum
Perbaikan
dinamo
Keuntungan
5000
2000
60000
279000
429000
571500
279000
212000
1030500429000
1bulan=2,707231
( 279000+ 429000+571500 ) 429000
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai PP sebesar 2,707231. Nilai ini
menunjukkan bahwa modal seluruhnya yang telah digunakan selama menjalankan usaha jahit
borongan akan diterima dalam jangka waktu 2 bulan 8 hari. Hal ini berarti bahwa usaha
tersebut dapat menutup biaya modalnya dalam kurun waktu yang cukup singkat.
3.6 Net Present Value (NPV)
Kriteria investasi merupakan suatu evaluasi usaha yang menyeluruh sebagai dasar
persetujuan tentang layak tidaknya suatu usaha ditinjau dari besar kecilnya arus penerimaan
dan arus pengeluaran. Usaha jahit borongan Ibu Yayu ini dapat diketahui kelayakannya
dengan memperlihatkan hasil perhitungan, sebagai berikut:
Tabel 4. Cash Inflow dengan Discount Rate 0,645%
Tahun
Keuntunga
DF(0,645%)
Cash inflow
ke1
n
279000
0.993583
450.000
0.987207
600.000
0.980873
300.000
0.974578
300.000
0.968325
277209.6
874
423511.9
723
560568.6
866
271907.3
848
205284.8
314
1738482.
563
Discount rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga bank
Indonesia (BI rate) sebesar 7,75%. Namun, agar selaras dengan periode waktu penelitian
yang menggunakan periode bulanan maka tingkat suku bunga tersebut dibagi terlebih dahulu
dengan dua belas sehingga discount rate yang digunakan dalam perhitungan sebesar 0,645%.
NPV yang diperoleh usaha jahit borongan Ibu Yayu dengan discount rate 0,645% adalah
sebesar Rp707.982,6. Nilai ini menunjukkan bahwa usaha ini dapat dilanjutkan karena nilai
NPV lebih besar dari nol. Disamping itu, hal ini juga berarti usaha tersebut memperoleh
keuntungan lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan selama menjalankan usahanya.
3.7 Profitability Index (PI)
Di dalam penelitian ini, peneliti juga memanfaatkan penggunaan Indeks Profitabilitas
(PI) untuk mendukung kesimpulan dari NPV. Berikut perhitungan PI:
PI =
1.738 .428,563
=1. 687028
1.030 .500
Nilai PI lebih besar dari satu menandakan bahwa usaha jahit borongan Ibu Yayu masih
dapat dilanjutkan. Nilai ini mendukung kesimpulan sebelumnya untuk melanjutkan usaha.
IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
a. Modal seluruhnya yang telah digunakan selama menjalankan usaha jahit borongan
akan diterima dalam jangka waktu 2 bulan 8 hari. Hal ini berarti bahwa usaha tersebut
dapat menutup biaya modalnya dalam kurun waktu yang cukup singkat.
b. Hasil analisis kelayakan yang diperoleh dari perhitungan NPV dan PI menunjukkan
bahwa usaha jahit borongan Ibu Yayu layak untuk dilanjutkan.
c. Nilai NPV usaha jahit borongan Ibu Yayu dengan discount rate 0,645 % adalah
sebesar Rp707.982,6. Nilai ini menunjukkan bahwa usaha ini dapat dilanjutkan
karena nilai NPV lebih besar dari nol. Kesimpulan ini didukung oleh nilai PI yang
lebih besar dari satu.
.2 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh, sebaiknya usaha jahit borongan Ibu Yayu ini
dikembangkan lebih laus. Dapat dilakukan promosi dari mulut ke mulut, dan membuat iklan
di media cetak maupun media sosial. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan tenaga kerja
dan lokasi khusus yang lebih strategis.
V. Daftar Pustaka
Prasetyo, Eko Ardy. 2010. Analisis Finansial Usaha Ternak Sapi Perah pada UD Hadi Putra
Ngijo Karang Ploso Malang. Universitas Brawijaya Malang.
Syarif, Kasman. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik Merek Flosh
(Stusi Kasus pada UKM Marun Aromaterapi). Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Yulianto, M.A. 2011. Dasar-dasar Operation Research untuk Pengambilan Keputusan.
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik: Jakarta.