Anda di halaman 1dari 8

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Penjahit Borongan Ibu Yayu di Daerah Kebon

Sayur dengan Metode Net Present Value (NPV)


(Martin Celcius Yerros, 11.6775; Nuri Fitri Purnama Sari, 11.6833; Octavia Rizky Prasetyo, 11.6839)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK 2015

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan suatu usaha pada umumnya untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya dari usaha
yang dikelola agar dapat dikembangkan dan dipertahankan. Dalam menjalankan sebuah
usaha diperlukan suatu manajemen keuangan yang baik, salah satunya adalah kegiatan
pengelolaan keuangan yang akan digunakan dan pengelolaan keuntungan untuk investasi
selanjutnya. Hal ini dapat diperhatikan sehingga usaha tersebut dapat menghasilkan laba.
Beragam cara dapat digunakan untuk memulai suatu usaha salah satunya adalah dengan
berinvestasi. Investasi merupakan penanaman modal atau dana dalam investasi, piutang dan
lain sebagainya dengan harapan bahwa investasi ini akan dapat memperoleh kembali dana
yang telah diinvestasikan dalam dana yang kembali tersebut diharapkan dapat diterima
kembali dana penanaman modal dalam waktu jangka panjang.
Dalam membuka sebuah usaha, pemilik dapat menggunakan modal sendiri maupun
bekerjasama dengan investor

untuk

menanamkan modalnya. Jika

menggunakan cara

bekerjasama, pemilik dan investor dapat membagi keuntungan dengan syarat yang telah
disepakati kedua belah pihak atau disebut sistem bagi hasil. Namun dalam membuka usaha
diperlukan modal yang cukup besar.
Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam membuka usaha misalnya
melakukan perhitungan apakah usaha yang akan dijalankan ini menghasilkan keuntungan
atau tidak dengan menguji kelayakan finansial usaha tersebut. Ada yang perlu diperhatikan
juga berbagai aspek yang akan mempengaruhi usaha tersebut, seperti aspek pemasaran,
teknik dan teknologi, keuangan. Pada penelitian ini mengambil usaha yang dijadikan objek
penelitian adalah usaha jasa penjahit borongan ibu Yayu. Usaha ini merupakan suatu aplikasi
kreatifitas dari seseorang yang menjadikan jasa jahitan individu untuk borongan jahitan
berupa ciput kerudung dari seorang pemasok yang bergerak secara mandiri.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini adalah

a. Kapan perkiraan modal yang dikeluarkan ibu Yayu kembali ?


b. Apakah usaha penjahit borongan ibu Yayu layak dilakukan dan dapat memberikan
keuntungan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui waktu perkiraan modal yang
dikeluarkan ibu Yayu kembali dan untuk mengetahui layak tidaknya serta keuntungan usaha
penjahit borongan ibu Yayu berdasarkan penilaian metode Payback Period, NPV dan PI
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dengan diadakannya penelitian ini :
1. Sebagai sarana penunjang dalam proses belajar studi kelayakan proyek metode net
present value (NPV) bagi mahasiswa.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi untuk
pengembangan usaha bagi badan usaha tersebut.
3. Sebagai bahan acuan bagi seseorang atau badan usaha lain dalam berinvestasi untuk
mendirikan maupun mengembangkan usahanya.
4. Sebagai contoh penelitian untuk membantu mahasiswa yang ingin melakukan suatu
penelitian yang sejenis.

II. METODE PENELITIAN


2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah Ibu Yayu yang menjalankan usaha jahit borongan pada
Januari 2014.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri data primer dan sekunder.
Pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara
yang meliputi:
a. Wawancara
Pihak yang diwawancarai adalah Ibu Yayu selaku pemilik dan pelaku usaha. Guna
memperoleh data primer, diambil bentuk wawancara tidak terstruktur dengan pertanyaan
yang bersifat terbuka sehingga memberikan keleluasaan bagi responden untuk memberi
pandangan secara bebas dan memungkinkan peneliti untuk mengajukan pertanyaan secara
mendalam.
b. Observasi
Melihat secara langsung objek yang akan diteliti.
c. Studi literatur dan kepustakaan

Bertujuan untuk dapat menganalisa secara teoritis terhadap masalah-masalah yang


berhubungan dengan penulisan dengan membaca skripsi dan studi kepustakaan.
2.3 Payback Periode (PP)
Payback period (PP) adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi dengan menggunakan proceeds atau aliran kas (net cash flows).
Dengan demikian payback period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu
yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali
seluruhnya. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
(ab)
Payback period = (n+ (cb) )1 bulan
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
2.4 Net Present Value (NPV)
Metode NPV(Net Present Value) adalah salah satu metode penilaian investasi yang
populer digunakan. Semakin besar NPV, semakin baik lagi proyek untuk dilanjutkan. NPV >
0 berarti proyek tersebut dapat menciptakan cash inflow dengan persentase lebih besar
dibandingkan opportunity cost dari modal yang ditanamkan, dengan kata lain rencana
investasi dapat diterima. Apabila NPV = 0 proyek kemungkinan masih dapat diterima karena
cash inflow yang akan diperoleh sama dengan opportunity cost dari modal yang ditanamkan.
Jika NPV < 0, maka rencana investasi sebaiknya ditolak.
Formula NPV adalah:
n

NPV =
t=1

NCF t
(1+r )t

C 0

dimana:
NCF t
C0

adalah net cash flow tahun ke-t

adalah initial cost

n= adalah perkiraan umur proyek

r=

discount rate/tingkat bunga (dalam persen)

Semakin banyak discount rate, maka semakin kecil nilai NPV.


2.5 Profitability Index (PI)
Profitabilitas indeks (PI) merupakan kriteria lain untuk mengukur rencana investasi, pada saat ini
nilai PI lebih besar dari satu. Rencaa investasi tersebut akan memiliki nilai NPV positif. Sedangkan
apabila PI kecil dari satu, maka rencana nilai NPV negatif. Apabila nilai PI sama dengan nol, rencana
investasi kemungkinan masih bisa dilanjutkan. Hal ini berarti nilai NPV dari Cash inflow selama
umur proyek memiliki jumlah yang sama dengan biaya investasi (initial investment).
Formula PI adalah sebagai berikut :

PI =

PV dari cash inflow


initial cash inf low (Co )

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu
Usaha jahit borongan Ibu Yayu dimulai sejak Januari 2014 dan berlokasi di Jl.Kebon
Sayur no.9 RT.9 RW.3. Pada awalnya, usaha yang dirintis oleh Ibu Yayu hanya usaha jasa
jahit kecil-kecilan yang menerima permak baju yang diketahui oleh tetangga sekitar. Beliau
memulai usaha kecil-kecilan semenjak tinggal di Grogol. Pada 2008, beliau pindah kontrakan
ke Kebon Sayur dan usahanya terhambat karena larangan suami. Tingginya pengeluaran
untuk kebutuhan rumah tangga menyebabkan Ibu Yayu kembali memulai usaha jahitnya pada
Desember 2013. Kemudian, pada Januari 2014 beliau mendapat tawaran usaha borongan
ciput kerudung yang diinformasikan oleh tetangganya dan terjadilah perjanjian antara Bu
Yayu dan pemborong dengan harga Rp500,00 per item. Pada mulanya, Ibu Yayu mencoba
dua kodi tetapi beliau merasa rugi sehingga mengembalikan barang tersebut. Beliau
menawarkan Rp750,00 per item tetapi pihak pemborong tidak setuju. Selang tiga bulan pihak
pemborong kembali lagi dan terjadilah kesepakatan kedua antara Ibu Yayu dan pemborong.
3.2 Modal Usaha
Modal yang diperlukan Ibu Yayu untuk memulai usaha jahit borongan sebesar
Rp1.030.500,00. Tabel 1 menampilkan rinciannya.
Tabel 1. Uraian Modal Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu
No
1

Uraian
Mesin jahit (second)

Harga
700000

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Jumlah

Dinamo
Kursi
Tempat sementara barang
Bohlam
Peniti
Meja
Bangunan (1x1)
Kabel roll
Fitting lampu
Gunting (2 buah)

100000
15000
5000
7500
1000
20000
120000
36000
12000
14000
1030500

3.3 Pendapatan Kotor Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu


Pendapatan kotor (penerimaan) yang diperoleh oleh usaha jahit borongan Ibu Yayu
dihitung berdasarkan nilai tunai yang diperoleh ibu Yayu dari hasil jahitan. Harga yang
ditetapkan melalui kesepakatan oleh Ibu Yayu dan pemborong untuk setiap kodinya adalah
Rp15.000,00. Pada Agustus, November, dan Desember, ibu Yayu memperoleh pesanan 20
kodi setiap bulannya. Kemudian, Ibu Yayu menerima pesanan sebanyak 15 kodi pada
September dan 40 kodi pada Oktober. Pendapatan kotor periode bulan Agustus sampai
dengan Desember 2014 disajikan dalam tabel 2.
Tabel 2. Pendapatan Kotor Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu Agustus-Desember
2014
Periode Bulan
Agustus
September
300.000
450.000

Oktober
600.000

November
300.000

Desember
300.000

3.4 Keuntungan Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu


Keuntungan atau pendapatan bersih dari usaha jahit borongan Ibu Yayu berturut-turut
periode Agustus sampai dengan Desember 2014 diperoleh dari hasil pendapatan kotor yang
diterima dikurangi dengan pengeluaran setiap bulannya.
Tabel 3. Keuntungan Usaha Jahit Borongan Ibu Yayu
N
o
1
2

Uraian
Penerimaan
Pengeluaran
Pulsa
Listrik
Ganti
Bohlam

Periode Bulan
Agustus
September
300.000
450.000

Oktober
600.000

November
300.000

Desember
300.000

1000
20000
-

1000
20000
7500

1000
20000
-

1000
20000
-

1000
20000
-

Karet
Jarum
Perbaikan
dinamo
Keuntungan

5000
2000
60000

279000

429000

571500

279000

212000

3.5 Payback Periode (PP)


Lamanya periode yang diharapkan untuk mendapatkan kembali modal yang dikeluarkan
untuk usaha ini dapat dihitung dengan pay back periode (PP). Dalam kasus usaha jahit
borongan Ibu Yayu, periode yang digunakan adalah bulanan.
PP=2+

1030500429000
1bulan=2,707231
( 279000+ 429000+571500 ) 429000

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh nilai PP sebesar 2,707231. Nilai ini
menunjukkan bahwa modal seluruhnya yang telah digunakan selama menjalankan usaha jahit
borongan akan diterima dalam jangka waktu 2 bulan 8 hari. Hal ini berarti bahwa usaha
tersebut dapat menutup biaya modalnya dalam kurun waktu yang cukup singkat.
3.6 Net Present Value (NPV)
Kriteria investasi merupakan suatu evaluasi usaha yang menyeluruh sebagai dasar
persetujuan tentang layak tidaknya suatu usaha ditinjau dari besar kecilnya arus penerimaan
dan arus pengeluaran. Usaha jahit borongan Ibu Yayu ini dapat diketahui kelayakannya
dengan memperlihatkan hasil perhitungan, sebagai berikut:
Tabel 4. Cash Inflow dengan Discount Rate 0,645%
Tahun

Keuntunga

DF(0,645%)

Cash inflow

ke1

n
279000

0.993583

450.000

0.987207

600.000

0.980873

300.000

0.974578

300.000

0.968325

277209.6
874
423511.9
723
560568.6
866
271907.3
848
205284.8
314
1738482.
563

NPV =1.738.4 28, 5631.030 .500=707.982, 6

Discount rate yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga bank
Indonesia (BI rate) sebesar 7,75%. Namun, agar selaras dengan periode waktu penelitian
yang menggunakan periode bulanan maka tingkat suku bunga tersebut dibagi terlebih dahulu
dengan dua belas sehingga discount rate yang digunakan dalam perhitungan sebesar 0,645%.
NPV yang diperoleh usaha jahit borongan Ibu Yayu dengan discount rate 0,645% adalah
sebesar Rp707.982,6. Nilai ini menunjukkan bahwa usaha ini dapat dilanjutkan karena nilai
NPV lebih besar dari nol. Disamping itu, hal ini juga berarti usaha tersebut memperoleh
keuntungan lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan selama menjalankan usahanya.
3.7 Profitability Index (PI)
Di dalam penelitian ini, peneliti juga memanfaatkan penggunaan Indeks Profitabilitas
(PI) untuk mendukung kesimpulan dari NPV. Berikut perhitungan PI:
PI =

1.738 .428,563
=1. 687028
1.030 .500

Nilai PI lebih besar dari satu menandakan bahwa usaha jahit borongan Ibu Yayu masih
dapat dilanjutkan. Nilai ini mendukung kesimpulan sebelumnya untuk melanjutkan usaha.
IV. Kesimpulan dan Saran
4.1 Kesimpulan
a. Modal seluruhnya yang telah digunakan selama menjalankan usaha jahit borongan
akan diterima dalam jangka waktu 2 bulan 8 hari. Hal ini berarti bahwa usaha tersebut
dapat menutup biaya modalnya dalam kurun waktu yang cukup singkat.
b. Hasil analisis kelayakan yang diperoleh dari perhitungan NPV dan PI menunjukkan
bahwa usaha jahit borongan Ibu Yayu layak untuk dilanjutkan.
c. Nilai NPV usaha jahit borongan Ibu Yayu dengan discount rate 0,645 % adalah
sebesar Rp707.982,6. Nilai ini menunjukkan bahwa usaha ini dapat dilanjutkan
karena nilai NPV lebih besar dari nol. Kesimpulan ini didukung oleh nilai PI yang
lebih besar dari satu.
.2 Saran
Dari kesimpulan yang diperoleh, sebaiknya usaha jahit borongan Ibu Yayu ini
dikembangkan lebih laus. Dapat dilakukan promosi dari mulut ke mulut, dan membuat iklan

di media cetak maupun media sosial. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan tenaga kerja
dan lokasi khusus yang lebih strategis.
V. Daftar Pustaka
Prasetyo, Eko Ardy. 2010. Analisis Finansial Usaha Ternak Sapi Perah pada UD Hadi Putra
Ngijo Karang Ploso Malang. Universitas Brawijaya Malang.
Syarif, Kasman. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik Merek Flosh
(Stusi Kasus pada UKM Marun Aromaterapi). Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Yulianto, M.A. 2011. Dasar-dasar Operation Research untuk Pengambilan Keputusan.
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai