14 Ampdayah
14 Ampdayah
Hal:233
BAB VF
PENGUAT DAYA
Dalam elektronika banyak sekali dijumpai jenis penguat,
pengelompokkan dapat berdasarkan:
1. rentang frekuensi operasi,
a. gelombang lebar (seperti: penguat audio, video, rf dll)
b. gelombang sempit (seperti tuned amplifier).
2. metoda pemasangan rangkaian,
a. pemasangan AC : semua komponen frekuensi rendah
(termasuk dc) tidak diteruskan ke rangkaian penguat
b. pemasangan DC : salah satu tipenya adalah penguat chopper,
sinyal input terbelah menjadi seri pulsa kemudian diperkuat
oleh penguat ac sebelum dikembalikan lagi ke level dc.
3. titik bias pada penguat: kelas A, kelas B, kelas AB dan kelas C
4. tegangan
5. arus
6. daya
Berdasarkan dengan tipe pembiasan yang dilakukan oleh
penguat, dapat dikelompokkan menjadi:
1. kelas A : Titik kerja diatur agar seluruh fasa sinyal input diatur
sedemikian rupa sehingga seluruh fasa arus output selalu
mengalir. Penguat ini beroperasi pada daerah linear.
2. kelas B : Titik kerja diatur pada suatu sisi ekstrim saja, sehingga
daya quiescent sangat kecil. Untuk sinyal input sinusoida,
penguatan hanya terjadi pada setengah perioda sinyal input saja.
3. kelas AB : Titik kerja diatur dua ekstrim dari kelas A dan kelas
B. Jadi sinyal output sama dengan nol pada satu bagian namun
dengan selang kurang dari setengah siklus sinyal sinus.
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:234
Penguat kelas A
VCC
RL
Vo
vs
VCC VCC
VCC 2
=
= Voeff I oeff =
2 2 RL 2 2 8 RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:235
1
2
VCC
RL
(max) =
Po (max)
Ps
VCC 2 8RL
=
100% = 25%
2
VCC 2 RL
VCC
VCC 2
2
dengan Pdc = I C ( Q ) RL =
.
RL =
R
R
2
4
L
L
Dissipasi maksimum terjadi jika tidak ada output yang dihasilkan atau
Po = 0, sehingga:
PD (max)
=
2 RL 4 RL 4 RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:236
Q1
Ic1
vi
Q2
iL
Ic2
RL
-VCC2
Untuk
vs >0 :
vs <0 :
Q1 konduksi
Q2 cut-off
iC1 mengalir dari VCC1 Q1 RL VCC1
Vo < 0
Q1 cut-off
Q2 konduksi
iC2 mengalir dari VCC2 RL Q2 VCC2
Vo > 0
Arus yang mengalir di beban iL = iC2 - iC1. Jika nilai puncak vce1
sebesar Vp , maka arus ic1 sebesar :
Ip =
Vp
RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:237
vs
ic1
ic2
iL
=
2 2 2 RL
Jika VCC1 = VCC2 = VCC = Vp, dan transistor ideal , maka :
VCC 2
Po (max) =
2 RL
Daya yang ditarik oleh masing-masing sumber DC adalah seri dari
setengah bagian gelombang sinus, akibatnya arus rata-rata yang
2 Vp
disupply adalah : I av =
,
RL
sehingga Ps = VCC I av = VCC
2 Vp
.
RL
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:238
2
2
Po V p 2 RL V p 2 RL V p
= =
=
=
2 V
4 VCC
Ps
VCC I av
VCC R
p
PD = Ps Po = VCC
RL 2 RL
dPD 2 VCC V p
=
=0
dV p RL RL
maka V p =
VCC
Sehingga diperoleh :
PD (max)
VCC 2
2 VCC 2
= 2
0, 2
RL
RL
VCC 2
, diperoleh daya disipasi maksimum adalah
Dari Po (max) =
2 RL
PD(max) = 0,4 Po(max) (ini untuk kedua transistor). Sehingga untuk
masing-masing transistor adalah PD(max) = 0,2 Po(max).
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:239
v BE2
vBE1
iB2
sinyal input
Karena karakter non linear dari transistor, maka ada distorsi harmonik
yaitu distorsi crossover. Distorsi ini dapat dieliminasi dengan
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:240
Q2
RL
D2
Q3
20 V
vs
Q1
R2
RE
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:241
R1 =
VR1
2V
=
= 1, 2 k .
iB 2 1,7 mA
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:242
(20,8 2 x 0,8) V
=
1,2 k
16 mA
1,5 V
RE
RE = i = 16 mA = 94 .
C1
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:243
1
2 LC
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:244
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I
Hal:245
VCEQ
rc
dan
VCE(cut) = VCEQ + I CQ rc
VCC
dan VCE(cut) = VCC
rc
FISIKA FMIPA UI
Diktat Elektronika I