Anda di halaman 1dari 14

Bias dalam Transistor BJT

Analisis atau disain terhadap suatu penguat transistor memerlukan


informasi mengenai respon sistem baik dalam mode AC maupun DC.
Kedua mode tersebut bisa dianalisa secara terpisah. Dalam tahap
disain maupun sintesis, pilihan parameter untuk level DC yang
dibutuhkan akan mempengaruhi respon AC-nya. Demikian juga
sebaliknya.
Persamaan mendasar dalam transistor yang penting adalah :
VBE = 0,7 Volt
IE= (1 + ) IB IC
IC = IB
Dalam mencari solusi dari suatu rangkaian, umumnya nilai arus basis
IB yang pertama dihitung. Ketika IB sudah diperoleh, hubungan
persamaan di atas bisa digunakan untuk mencari besaran yang
diinginkan.
Titik Operasi (Q)
Bias pemberiaan tegangan DC untuk membentuk tegangan dan
arus yang tetap.
Tegangan dan arus yang dihasilkan menyatakan titik operasi
(quiescent point) atau titik Q yang menentukan daerah kerja
transistor.
Pada gambar di bawah ditunjukkan 4 buah titik kerja transistor.
Rangkaian bias bisa di-disain untuk memperoleh titik kerja pada titiktitik tersebut, atau titik lainnya dalam daerah aktif. Rating maksimum
ditentukan oleh Icmax dan VCE max. Daya maksimum dibatasi oleh
kurva Pcmax. BJT bisa di-bias di luar batasan maksimum tersebut, tapi
bisa memperpendek usia piranti atau bahkan merusaknya.
Untuk kondisi tanpa bias, piranti tidak bekerja, hasilnya adalah titik A
dimana arus dan tegangan bernilai nol.

IC (mA)
Derah saturasi
70 A
IC max

40
60 A
35

50 A

30
40 A
25
VCE (V)

PC max
20

30 A

15

20 A

10
5

Fixed Bias

10 A
IB = 0 A

A
10

20

30

VCE (V)

VCE-max

VCE-SAT
Derah cut-off

Supaya BJT bisa di-bias dalam daerah linear (daerah aktif), beberapa
syarat berikut harus dipenuhi:
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
Daerah kerja transistor (cut-off, aktif atau saturasi) ditentukan oleh
bias yang diberikan pada masing-masing junction :
1. Daerah aktif/daerah linear
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)
2. Daerah saturasi
- Junction base-emitter dibias maju (forward bias)
- Junction base-collector dibias maju (forward bias)
3. daerah cut-off
- Junction base-emitter dibias mundur (reverse bias)
- Junction base-collector dibias mundur (reverse bias)

Fixed Bias
Bias model ini ditunjukkan pada gambar berikut.
VCC

IC
RB

Sinyal
output AC

RC

Sinyal
input AC

C2

IB
+

C1

VBE

Rangkaian di atas menggunakan transistor npn. Untuk transistor pnp,


persamaan dan perhitungan adalah serupa, tapi dengan arah arus dan
polaritas tegangan berlawanan.
Untuk analisis DC, rangkaian bisa di-isolasi (dipisahkan) dari input AC
dengan mengganti kapasitor dengan rangkaian terbuka (open circuit).
Untuk tujuan analisis, supply tegangan VCC bisa dipisahkan menjadi
dua, masing-masing untuk input dan output. Rangkaian pengganti DC
menjadi :

VCC

VCC

RB

IC

RC

IB

B
VCE

+
VBE

E_

Bias maju basis-emitter


Loop basis-emitter :

+
RB
+
VCC

IB

+
VBE

Dengan hukum tegangan Kirchhoff :


-VCC + IBRB + VBE = 0
Perhatikan polaritas tegangan drop di RB.
Arus basis IB menjadi :
V VBE
I B = CC
RB
Dan
VBE = VB - VE
Loop collector-emitter
VCE = VCC ICRC
VCE = VC - VE
Saturasi transistor
Transistor saturasi jika juction base collector tidak lagi di bias mundur
VCE = 0 V
ICsat = VCC/RC

Soal :

VCC = +12 V

IC

RC
2,2K

RB
240K

Sinyal
input AC

C2
10F

IB

Sinyal
output AC

VCE
C1
10F

= 50

Bias Emitter stabil

VCC

IC
RB

Sinyal
input AC

Sinyal
output AC

RC

C2

IB
C1

+
VBE

_
RE

Loop Base-Emitter
VCC IBRB VBE IERE = 0

IB =

VCC VBE
RB + ( + 1) RE

Loop Collector - Emitter


VCC = IERE + VCE + ICRC
Saturasi :
ICsat = VCC/(RC+RE)

Soal :

= 50

VCC

IC
430K

Sinyal
input AC

Sinyal
output AC

2K

C2

IB
C1

+
VBE

_
1K

Bias Pembagi Tegangan


VCC

IC
R1

Sinyal
input AC

Sinyal
output AC

RC

C2

IB
+

C1

VBE
R2

RE

Bias dengan umpan balik


Untuk meningkatkan stabilitas bisa dilakukan dengan memberikan
umpan balik dari collector menuju base.
VCC

RC

IC
Vo

RB

IC

C2

IB

Vi
C1

+
VBE

IE
RE

Persamaan tegangan untuk loop di sebelah kiri ( loop base-emitter) :

VCC ICRC IBRB VBE-IERE = 0


Perhatikan bahwa arus IC yang masuk ke kaki collector berbeda
dengan IC, dimana :
IC = IB + IC
Tapi nilai IB yang jauh lebih kecil bisa diabaikan untuk memperoleh
persamaan yang lebih sederhana (asumsi IC IC IB dan IC IE):
VCC IBRC IBRB VBE - IBRE = 0
VCC VBE IB(RC +RE) IBRB = 0
Sehingga :

IB =

VCC VBE
RB + ( RC + RE )

Loop collector-emitter

IC

RC

IC
+

C2

VCC
_

IE
RE

IERE + VCE + ICRC = VCC


Dengan IC IC dan IC IE maka

VCC = IC(RC + RE) + VCE


VCE = VCC - IC(RC + RE)

Soal-soal :

VCC = 20 V

RC
680 K

4,7 K
Vo

RB

C2

IB
Vi
C1

= 120

+
_

Untuk rangkaian di atas


a. Hitung ICQ dan VCEQ
b. Cari VB, VC, VE dan VBC

Solusi :

IB =

IB =
ICQ

VCC VBE
RB + RC
19,3V
= 15,51A
1,244 M
= IB = 120 x 15,51A
= 1,86 mA

VCEQ = VCC ICRC


= 20 V 1,86 mA x 4,7 K
= 11,26 V
VE = 0 V

VB =VBE = 0,7 V
VC = VCE = 11,26 V
VBC = VB - VC
= 0,7 V 11,26 V
= - 10,56 V

Soal :

RC

1,2 K
Vo

IB
C2
Vi

100 K

= 45

C1
RB

VEE = -9 V

Hitung VC dan VB dari gambar di atas


Solusi :
Dengan hukum tegangan kirchhoff di loop base-emitter :

IB

_
RB 100 K

+
VBE _
+

_ VEE = -9 V

+IBRB + VBE + VEE = 0

IB =

VEE VBE (9) 0,7


=
RB
100 K

IB = 83 A
IC = IB = 45 x 83 A = 3,735 mA
VC

= - ICRC
= - 3,735 mA x 1,3 K = -4,48 V

VB

= - IBRB = - 83 A x 100 K
= -8,3 V

Soal :
Tentukan VCB dan IB untuk konfigurasi common base berikut :

= 60

Vi

1,2 K

RE

Vo

RC

VEE =4 V

Hukum kirchhoff pada bagian input :


VEE - IERE - VBE = 0

VEE VBE
RE
4V 0,7V
IE =
1,2 K
IE = 2,75 mA
IE =

2,4 K

VCC =10 V

Hukum kirchhoff pada bagian output :


-VCB - ICRC + VCC = 0
VCB = VCC ICRC
Dengan asumsi IC IE
Maka :
VCB = 10 2,75 mA x 2,4 K
= 3,4 V
IB = IC/ = 45,8 A

Disain.
Proses disain adalah proses sintesis dimana diberikan nilai tegangan
atau arus, dan berdasar itu dihitung elemen yang diperlukan untuk
bisa memenuhi syarat yang diberikan.

Contoh :

VCC

IC (mA)
8

IC
Q

IB = 40A

20

RC

RB

VCE (V)

IBQ
+
VBE

Solusi :
Dari garis beban diperoleh :
VCC = 20 V

IC =

VCC
VCE = 0 V
RC

Dan
RC = VCC / IC = 20 V / 8 mA
RC = 2,5 K

IB =

RB =

VCC VBE
RB

RB =

VCC VBE
IB

20 0,7
40A
= 482,5 K

Dengan nilai standar :


RC = 2,4 K
RB = 470 K
Diperoleh :
IB = 41,1 A

Soal :
1. Diberikan ICQ = 4 mA dan VCEQ = 10 V, tentukan nilai R1 dan RC
untuk rangkaian di bawah.
18 V

IC
R1

RC

C2

IB

Vi
C1
R2

Vo

_
18 K

RE 1,2 K

2. Jika = 100, hitung RC

VCC = 20 V

RC
680 K
Vo = 10 V

RB

C2

IB
Vi

C1

3.

RC

1K
Vo

IB
C2
Vi

150 K

= 45

C1
RB

VEE

Untuk Vo = - 6 Volt, tentukan VEE !

Anda mungkin juga menyukai