Anda di halaman 1dari 1

Proses Terjadinya Karies Proses karies dimulai sebagai suatu area demineralisasi karena

hilangnya hidroksi apatif email, dentin dan sementum oleh asam. Asam (H+ ) terbentuk
karena adanya gula (sukrosa) dan kuman dalam plak (coccus). Dari berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa stain bakteri S. mutant, berperanan sangat penting sebagai
penyebab terjadinya karies gigi. Dan hal itu mungkin, karena S. mutans mampu
memproduksi senyawa glukan (atau juga disebut mutan) dalam jumlah yang besar dari
sukrosa dengan pertolongan enzim ekstra selulair yang disebut Glucosyl transferase. Gula
akan mengalami fermentasi oleh kuman coccus sehingga terbentuk asam H+ . Daya
kariogeniknya dari kuman tersebut timbul karena adanya produksi asam laktat oleh
beberapa jenis bakteri asam laktat, dengan akibat pH cairan disekitar gigi tersebut
menjadi rendah atau bersifat sangat asam. Kondisi dimana cukup kuat untuk melarutkan
mineral-mineral dari 12 permukaan gigi, sehingga gigi menjadi keropos. Reaksi dari
asam (H+ ) dengan Hydroksi sebagai berikut : Ca10(PO4)6(OH)2 + 8H+ 10Ca++ + 6
HPO4 = 2H2O Hidroxyapatit Ion Hidrogen Kalsium Hidrogen Phospat Air Reaksi diatas
secara terus menerus sehingga jumlah Ca (Calsium) yang lepas bertambah banyak lama
kelamaan Ca akan keluar dari email. Proses terjadinya karies gigi diawali oleh terjadinya
pelepasan kalsium pada email, sehingga menyebabkan terjadinya bercak putih (white
spot) pada permukaan gigi yang ditumpuki oleh plak. Apabila dibiarkan berlangsung
terus white spot akan berkembang menjadi suatu lubang pada permukaan gigi. Jika tidak
dilakukan perawatan maka proses karies akan berjalan terus, menjalar sampai ke jaringan
dentin dan akhirnya sampai ke jaringan pulpa. Kalau proses karies sampai ke jaringan
pulpa maka lama kelamaan pulpa akan mati dan membusuk dan proses radang akan
menjalar terus sampai ke tulang alveolar (Schuurs 1992).

Periapical granuloma
Abses periapical

Anda mungkin juga menyukai